5
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, maka dapat diidentifikasikan permasalahan yang ada antara lain:
1. Siswa merasa materi pembelajaran pola busana anak yang disampaikan
oleh guru terlalu cepat, sehingga siswa tidak benar-benar memahami teknik membuat pola karena tertinggal untuk mengikuti langkah selanjutnya.
2. Siswa menganggap bahwa membuat pola konstruksi busana adalah materi
yang rumit dan sulit dipahami, karena berisi perhitungan, rumu-rumus, dan gambar.
3. Media papan tulis yang digunakan oleh guru untuk menjelaskan langkah
menggambar pola konstruksi busana anak terbatas apabila ingin diulang-ulang, karena sekalinya terhapus sulit untuk dibuat lagi.
4. Nilai 7,0 yang menjadi nilai ketuntasan minimal mata diklat membuat pola
konstruksi busana di SMK Diponegoro ini belum dapat dicapai oleh 59,3 jumlah siswa kelas X busana butik, sementara pembelajaran dikatakan berhasil
apabila ketuntasan paling tidak telah mencapai 70 siswa .
C. Batasan Masalah
Berdasar latar belakang dan identifikasi masalah di atas, maka penelitian ini hanya memfokuskan pada peningkatan kompetensi membuat pola konstruksi
kemeja anak melalui pembelajaran dengan media animasi pada siswa kelas X busana butik di SMK Diponegoro Depok. Karena media animasi merupakan
media yang dapat mengaplikasikan kata-kata dan gambar dinamis, berupa
6
langkah-langkah membuat pola yang disertai dengan keterangan-keterangan, serta dapat dengan mudah ditampilkan kembali apabila ingin dijelaskan ulang.
D. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran membuat pola kemeja anak dengan media animasi pada siswa kelas X busana butik di SMK Diponegoro Depok?
2. Bagaimanakah peningkatan pencapaian kompetensi pembelajaran membuat pola kemeja anak dengan media animasi pada siswa kelas X busana butik di
SMK Diponegoro Depok ? 3. Bagaimana pendapat siswa kelas X busana butik SMK Diponegoro Depok
terhadap penerapan media animasi pada pembelajaran membuat pola kemeja anak dengan media animasi?
E. Tujuan Penelitian