13
Bab 3 Metode Perancangan
3.1 Metode Perancangan dan Desain Sistem
Metode rekayasa perangkat lunak yang digunakan dalam pembuatan
skripsi ini
adalah metode
prototyping. Metode prototyping adalah metode rekayasa perangkat lunak dimana antara
developer dan client saling berinteraksi dalam membangun desain sistem aplikasi yang akan dibuat. Metode prototyping sangat cocok
digunakan untuk
perangkat lunak
yang dibangun
mengikuti kebutuhan pengguna user requirement. Dalam metode ini,
pengguna tidak memberikan detail pada input, proses, dan output. Sehingga model dari sistem prototyping yang dibangun tersebut
akan terus menerus diperbaiki agar sesuai harapan pengguna Pressman, 2001.
Gambar 3.1
Metode Prototype Pressman, 2001
Pada Pembangunan prototype sistem dilakukan beberapa tahapan untuk membangun aplikasi sistem sesuai dengan permintaan
user yaitu : Tahapan prototype pertama, pengguna belum memberikan
detail dari sistem yang akan dibangun. Kebutuhan pengguna user requirement yang didapat dalam wawancara awal di
fakultas teknologi informasi dan studi pustaka. Kebutuhan pengguna sistem dalam metode prototyping
kedua pada
dasarnya merupakan pengembangan dari
kebutuhan pengguna sistem metode prototyping tahap pertama.
Membangun prototyping
dengan membuat
perancangan sementara yang berfokus pada penyajian kepada pelanggan. Selain itu, pengguna juga memberikan
tambahan kebutuhan pengguna untuk sistem yang dibangun pada tahap berikutnya.
Tahap berikutnya adalah evaluasi yang dilakukan oleh pelanggan apakah prototyping yang sudah dibangun sudah
sesuai dengan kebutuhan pelanggan. Tahapan prototyping akan terus berputar sampai keinginan pelanggan tercapai.
3.2 Pengumpulan Data
Pada pembangunan
prototype sistem
yang pertama,
pengguna belum memberikan detail secara keseluruhan dari sistem yang akan dibangun. Kebutuhan pengguna user requirement yang
didapat dalam wawancara awal di fakultas teknologi informasi dan studi pustaka antara lain :
1. Aplikasi
dibuat secara
sederhana dan
mudah dalam
pengoperasiannya. 2.
Aplikasi terdapat menu seperti : menambah data New, mengubah data Edit, menghapus data Delete, Menyaring
data Filter. Kemudian tahap selanjutnya dalam metode prototyping yaitu
melakukan pembangunan prototype sistem. Pembangunan prototype sistem dibangun berdasarkan kebutuhan pengguna yang telah
didapat dari hasil wawancara yang sudah dilakukan sebelumnya. Hasil dari pembangunan pada prototype sistem ini dapat disebut
prototype sistem pertama. Pembangunan prototype sistem pertama akan dibahas pada bab selanjutnya.
Prototype sistem pertama yang sudah selesai dibangun akan dilakukan evaluasi sistem berdasarkan kebutuhan pengguna. Tahap
evaluasi sistem mempertemukan antara client atau pengguna sistem dengan developer atau pembangun sistem. Dari tahap evaluasi
sistem ini akan diketahui kekurangan dari sistem yang dibangun. Sehingga kekurangan yang telah diketemukan dari tahap evaluasi ini
digunakan sebagai kebutuhan sistem dalam pembangunan prototype sistem berikutnya dan tahapan dalam metode prototyping pun akan
berulang. Kebutuhan pengguna sistem dalam metode prototyping kedua
pada dasarnya merupakan pengembangan dari kebutuhan pengguna sistem metode prototyping tahap pertama. Selain itu, pengguna juga
memberikan tambahan kebutuhan pengguna untuk sistem yang dibangun pada tahap berikutnya. Kebutuhan pengguna sistem pada
tahap kedua yaitu :
1. Menambahkan menu Login pada aplikasi.
2. Menambahkan menu Akun Transaksi.
Kebutuhan pengguna pada metode prototyping tahap kedua selanjutnya digunakan untuk melakukan pembangunan prototype
sistem tahap kedua. Prototype sistem pada tahap kedua disebut prototype sistem kedua. Pembangunan prototype sistem pada tahap
kedua dibahas dalam bab 4. Proses evaluasi metode prototyping tahap kedua dilakukan setelah pembangunan prototype sistem kedua
selesai. Hasil
proses evaluasi
prototype sistem
kedua dapat
disimpulkan bahwa
sistem yang dibangun hampir memenuhi
kebutuhan dari pengguna sistem. Namun, masih terdapat beberapa penambahan fitur dalam prototype sistem kedua. Penambahan fitur
tersebut digunakan dalam metode prototyping tahap ketiga. Penambahan fitur pada sistem tahap ketiga adalah :
1. Perancangan dan pembuatan database.
2. Perbaikan terhadap antarmuka prototype sistem kedua.
3. Implementasi enkripsi database.
Kebutuhan pengguna pada prototyping tahap ketiga digunakan dalam pembangunan sistem pada metode prototyping tahap ketiga.
Prototype sistem yang dihasilkan dalam metode prototyping tahap ketiga disebut prototype sistem ketiga. Pembangunan prototype
sistem ketiga akan dibahas pada bab 4. Setelah prototype sistem ketiga selesai tahap selanjutnya dalam metode prototyping adalah
melakukan evaluasi prototype sistem.
Dalam proses evaluasi prototyping sistem ketiga telah disimpulkan bahwa semua kebutuhan pengguna telah dipenuhi maka
pembangunan prototype sistem dinyatakan sudah selesai. Kebutuhan minimum perangkat keras dan perangkat lunak
untuk menjalankan percobaan ini adalah sebagai berikut : Sistem operasi : Microsoft Windows XP SP3
Program : Microsoft Visual Studio 2010 dengan bahasa
pemrograman C Database : SQL Server 2008
Perangkat Keras : Pentium dual-core processor 1,8 GHz dan 1
GB RAM.
Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara berikut : 1.
Wawancara Dengan melakukan tanya jawab langsung dengan nara sumber
untuk memperoleh data dan informasi yang berkaitan dengan penelitian.
2. Studi Pustaka
Dengan membaca buku - buku literature yang dianggap penting
dan relevan
dengan topik
penelitian guna
mengumpulkan data teoritis untuk menunjang penelitian.
3.3 Perancangan pada Aplikasi Kriptografi