PENDAHULUAN T1 232008091 Full text

1 PENGAKUAN PENDAPATAN PADA PERUSAHAAN JASA KONSTRUKSI Studi Kasus Pada PT Rante Mutiara Insani

1. PENDAHULUAN

Perusahaan konstruksi adalah orang atau badan usaha yang menerima pekerjaan dan menyelenggarakan pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan biaya yang ditetapkan berdasarkan gambar rencana dan peraturan dan syarat – syarat yang ditetapkan. Menurut UU Republik Indonesia nomor 18 tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi, kontraktor penyedia jasa konstruksi dapat berupa perusahaan perseorangan yang berbadan hukum atau sebuah badan hukum yang bergerak dalam bidang pelaksanaan pekerjaan. Berkembangnya industri batubara di Indonesia di dorong oleh masifnya perkembangan industri batubara dan kebutuhan tenaga listrik dengan mengandalkan batubara sebagai sumber energinya. Perusahaan kontraktor dipakai oleh para pemegang konsesi karena mereka memiliki pengalaman dan peralatan penambangan. Selain pengalaman mengoperasikan alat berat dalam skala besar, akses ke peralatan berat yang tidak dimiliki pemegang konsesi juga menjadi pendorong mereka menggunakan pihak ketiga. Menurut Indonesian Commercial Newsletter terbitan Oktober 2010, perkembangan pertambangan batubara di Indonesia tidak terlepas dari peran indusri kontraktor batubara karena produksi batubara para produsen besar di Indonesia umumnya dikerjakan oleh perusahaan kontraktor batubara. Produksi para produsen batubara yang juga menggunakan jasa kontraktor tersebut sekitar 70 persen dari total produksi batubara nasional pada tahun 2009. Para produsen memilih untuk menggunakan kontraktor penambangan guna mencapai tingkat efisiensi yang lebih tinggi. Seperti diketahui, penambangan batubara dikembangkan dengan metode open pit atau lahan terbuka, sehingga membutuhkan banyak peralatan berat seperti excavator, dump truck, bulldozer, loader, dan grader serta sumber daya manusia yang membutuhkan investasi yang 2 cukup mahal. Cara ini dipandang lebih efektif daripada teknologi bawah tanah tunnel seperti yang dilakukan oleh Cina dan Kuba. Saat ini terdapat 116 perusahaan kontraktor jasa pertambangan di Indonesia. Perusahaan-perusahaan ini melayani 60 produsen batubara. Beberapa pemain utama kontraktor jasa pertambangan di Indonesia adalah PT. Darma Henwa, Tbk, PT. Pamapersada Nusantara, PT. Thiess Contractors Indonesia, dan PT. Bukit Makmur Utama Mandiri. Kontraktor terbesar adalah PT Pamapersada Nusantara, anak usaha PT United Tractors Tbk, dengan pangsa pasar 33 persen. Kontraktor pertambangan batu bara terbesar kedua nasional memiliki pangsa pasar sebesar 19 persen yakni PT. Bukit Makmur Utama Mandiri. Thiess ada di peringkat ketiga dengan pangsa pasar sebesar 12 persen. Pada perusahaan konstruksi, terdapat hal yang spesifik dalam menentukan waktu dari pendapatan, yaitu titik dimana pendapatan harus diakui dan dilaporkan. Pada umumnya pendapatan diakui pada saat pekerjaan selesai. Namun menurut standar akuntansi keuangan, perusahaan konstruksi dimungkinkan untuk mengakui pendapatan selama berlangsungnya produksi sesuai dengan tahap kemajuan dalam penyelesaian kontrak. Sehubungan dengan adanya perbedaan waktu dimana pendapatan harus diakui dan dilaporkan, maka timbul dua metode pengakuan pendapatan pada perusahaan konstruksi, yaitu metode kontrak selesai dan metode persentase penyelesaian. Apabila perusahaan menggunakan metode kontrak selesai, maka pendapatan diakui pada saat pekerjaan telah selesai. Sedangkan jika perusahaan menggunakan metode persentase penyelesaian, maka pendapatan dapat ditaksir pada saat proses produksi berlangsung. PSAK No. 34 tahun 2010 tentang akuntansi kontrak konstruksi menggambarkan perlakuan akuntansi pendapatan dan biaya yang berhubungan dengan kontrak konstruksi, tanggal saat aktivitas kontrak mulai dilakukan dan tanggal saat aktifitas tersebut diselesaikan biasanya jatuh di tanggal yang berlainan. Oleh karena itu persoalan utama dalam akuntansi kontrak konstruksi adalah alokasi pendapatan kontrak dan biaya kontrak pada periode dimana pekerjaan konstruksi tersebut dilaksanakan. 3 PT. Rante Mutiara Insani RMI adalah perusahaan kontraktor yang berdiri sejak tahun 1996 dan bergerak di bidang konstruksi umum, terkhusus pada kontraktor jasa pertambangan batubara dan kegiatan pendukung jasa pertambangan. Cakupan kegiatan yang dilakukan oleh PT. Rante Mutiara Insani meliputi penggalian mining, pengangkutan loading, konstruksi construction dan penyewaan alat – alat berat yang berhubungan dengan aktivitas penambangan. Dalam pengakuan pendapatannya, PT Rante Mutiara Insani menggunakan metode presentase penyelesaian dimana setiap pekerjaan yang telah selesai dikerjakan dihitung berdasarkan hasil yang dicapai dan diakui sebagai pendapatan sesuai dengan periode pekerjaannya. Untuk mengetahui secara mendalam mengenai penerapan metode presentase penyelesaian yang diterapkan pada perusahaan konstruksi, maka diperlukan penelusuran yang lebih mendalam. Penelusuran tersebut menyangkut bagaimana pendapatan itu diakui, siapa yang berhak menentukan pendapatan itu dapat diakui, kapan pendapatan dapat diakui, dan dokumen – dokumen apa saja yang diperlukan untuk mengakui pendapatan tersebut. Berdasarkan hal tersebut, fokus dalam penelitian ini terkait dengan pengakuan pendapatan untuk perusahaan konstruksi. Hasil kegiatan magang diharapkan dapat memberikan tambahan pengetahuan mengenai bagaimana penerapan metode pengakuan pendapatan, terkhusus pada metode presentase penyelesaian pada perusahaan konstruksi. Pemagang juga diharapkan mengetahui tidak hanya secara teori saja, melainkan secara praktek nyata seperti yang dilakukan oleh perusahaan konstruksi. Dengan dilakukannya kerja praktek magang ini, diharapkan hasil penelitian dapat digunakan sebagai laporan dan dokumentasi tertulis bagi PT. Rante Mutiara Insani. 4 2. LANDASAN TEORITIS 2.1 Kontrak Konstruksi