30
bahwa tujuan deskriptif adalah untuk mendeskripsikan suatu peristiwa atau kejadian yang terjadi pada saat sekarang tanpa memberikan perlakuan khusus
terhadap peristiwa tersebut.
B. Lokasi dan Waktu penelitian
Penelitian mengenai “Proses Sosialisasi Individu Autistik” ini dilaksanakan di Sekolah Lanjutan Autis SLA Fredofios Yogyakarta yang
beralamat di Jalan Perumnas, Gang Indragiri B 11 Condongsari Depok Sleman Yogyakarta ketika pelaksanaan pembelajaran sosialisasi di kelas
sedang berlangsung. Penelitian dimulai tanggal 10 Maret sampai 13 April 2015.
C. Obyek Penelitian
Objek penelitian adalah proses sosialisasi individu autistik tingkat SMP ketika di dalam kelas saat jam mata pelajaran sosialisasi.
D. Metode Pengumpulan Data
Catherine Marshall, Gretchen B. Rossman Sugiyono, 2012: 63 menyatakan bahwa ‘the fundamental methods relied on by qualitative
researchers for gathering information are, participation in the setting, direct observation, in-depth interviewing, document review. Metode pengumpulan
data digunakan metode wawancara mendalam in-depth interviews, observasi partisipan participant observation dan dokumentasi.
1. Wawancara Mendalam In-depth Interview
Sastroasmoro 2011: 291 memaparkan bahwa dalam jenis wawancara ini peneliti menggali data seperti halnya pada diskusi terarah
31
namun subyek diwawancarai secara individual. Wawancara ini biasanya mencakup data secara luas, namun mengarah pada masalah tertentu secara
detail. Metode wawancara dilakukan untuk mendapatkan informasi mendetail dari program yang dilaksanakan sekolah. Wawancara penelitian
dilaksanakan di SLA Fredofios Yogyakarta terhadap guru kelas, kepala sekolah dan wakil kepala sekolah. Informan wawancara dalam penelitian
ini akan diwawancarai terkait berbagai aspek yang terdapat dalam pelaksanaan pembelajaran proses sosialisasi di kelas.
2. Observasi Partisipatif participant observation
Nasution 2001:107 menyebutkan bahwa dalam observasi partisipan artinya bahwa peneliti adalah bagian dari kelompok yang
ditelitinya, misalnya ia termasuk suku bangsa, ia merupakan anggota
perkumpulan, atau ia menjadi pekerja dalam perusahaan yang
diselidikinya dan sebagainya. Peneliti telah menjadi bagian yang
mengintegaral dari situasi yang ditelitinya. Ia mengenal situasi itu dangan baik karena ia berada di dalamnya dan dapat mengumpulkan keterangan
yang banyak secara mendalam.
Metode observasi dilakukan untuk mendapatkan informasi tambahan sebagai pendukung data hasil penelitian. Observasi dilaksanakan
di SLA Fredofios di dalam kelas saat jam pelajaran sosialisasi berlangsung. Aspek yang diobservasi hal-hal yang berkaitan dengan
pelaksanaan pembelajaran sosialisasi dan sikap siswa selama mengikuti pembelajaran tersebut.
32
3. Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi digunakan untuk menghimpun dokumentasi- dokumentasi mengenai pembelajaran proses sosialisasi dan praktek
pelaksanaannya. Penghimpunan ini digunakan sebagai penguat dari data-
data yang diperoleh melelui wawancara dan observasi. E.
Pengembangan Instrumen Penelitian
Instrumen dalam penelitian kualitatif adalah peneliti itu sendiri, Sugiyono 2014: 3017 menyebutkan bahwa penelitian kualitatif pada awalnya
di mana permasalahan belum jelas dan pasti, maka yang menjadi instrumen adalah peneliti sendiri. Tetapi setelah masalahnya yang akan dipelajari jelas,
maka dapat dikembangkan suatu instrumen. Dapat disimpulkan bahwa yang menjadi instrumen utama adalah peneliti sendiri namun setelah fokus
permasalahannya jelas, maka dapat dikembangkan instrumen sederhana yang diharapkan dapat melengkapi data penelitian.
Berdasarkan metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini, maka dikembangkan instrumen penelitian yang menggunakan
pedoman wawancara mendalam, pedoman observasi partisipatif dan pedoman dokumentasi. Pedoman observasi partisipatif dan pedoman wawancara
mendalam biasanya berisi pertanyaan yang sifatnya terbuka atau jawaban bebas agar diperoleh jawaban yang lebih luas dan mendalam serta rinci.
Pertanyaan-pertanyaan mengenai aspek yang dicari dikembangkan selama proses penelitian berlangsung. Pedoman yang dikembangkan adalah panduan
33
wawancara, pedoman observasi, dan pedoman dokumentasi yaitu:
1. Pedoman Wawancara