Karakteristik Siswa Sekolah Dasar

31 d. Peraturan dalam Kompetisi dan Keselamatan 1 Semua pemanah menembak dan berdri pada garis tembakan. 2 Anak panah di letakan sesudah tanda menembak diberikan. 3 Hanya enam anak panah yang resmri nilai, jika lebih ditembakan, jika kurang tetap di beri nilai. 4 Sesudah menembak satu babak 6 anak panah, lalu mundur ke belakang sampai tanda untuk mengejar di berikan. 5 Panah harus tetap dirada pada sasaran, sampai di cabut oleh pemanah. Jarak terpanjang ke dua, dan seterusnya. 6 Jarak tembakan terpanjang di tembak pertama kali, selanjutnya jarak terpanjang ke dua, dan seterusnya. 7 Bila nilainya sama, nilai yang paling tinggal pada jarak terpanjang ditentikan sebagai pemenang. 8 Anak panah harus memiliki tanda-tanda tertentu, sehingga anak panah mudah di kenali. 9 Nilai di catat dari yang tertinggi sampai yang terendah. Jean A Barret, 1997, 80-83

5. Karakteristik Siswa Sekolah Dasar

Sekolah dasar merupakan awal dari pendidikan, masa ini adalah masa perpindahan anak dari lingkungan keluarga ke lingkungan sekolah, yaitu lingkungan yang besar pengaruhnya terhadap perkembangan jasmani dan rohani, sehingga diharapkan di kemudian hari menjadi anak yang tumbuh dewasa dengan keadaan yang sehat 32 serta mempunyai rasa tanggungjawab dan berguna bagi bangsa dan negaranya, untuk itu anak sekolah dasar harus disiapkan sesuai dengan tahap perkembangan dan kematangannya. Menurut Syamsu Yusuf 2004: 4 pada masa keserasian bersekolah ini secara relative anak-anak akanlebih mudah dididik dari pada masa seblum dan sesudahnya. Masa ini di perinci lagi menjadi dua fase, yaitu: a. Masa kelas-kelas rendah sekolah dasar, kira-kira 6-7 tahun sampai umur 9 atau 10 tahun. Bebrapa sifat anak-anak pada masa ini antara lain seperti berikut: 1 Adanya hubungan positif yngtinggi antara keadaan jasmani dengan prestasi apabila jasmaninya sehat banyak prestasi yang akan di dapat 2 Sikap tunduk kepada peraturan-peraturan permainan yang tradisional. 3 Adanya kecenderungan memuji diri sendirimenyebut nama sendiri. 4 Suka membanding-bandingkan dirinya dengan anak yang lain 5 Apabila tidak dapat menyelesaikan masalah suatu soal, maka soal itu dianggap tidak penting. 6 Pada masa ini terutama usia 6,0-8,0 tahun anak menghendaki nilai angka rapor yang baik, tanpa mengingat apakah prestasinya memang pantas diberi nilai baik atau tidak. b. Masa kelas-kelas tinggi sekolah dasar, kira-kira umur 9,0 atau 10,0 sampai umur 12,0 atau 13,0 tahun. Beberapa sifat khas anak-anak pada masa ini ialah: 1 Adanya minat dalam kehidupan praktis sehari-hari yang konkret, hal ini menimbulkan adanya kecenderungan untuk membandingkan pekerjaan-pekerjaan yang praktis. 2 Amat realistik ingin mengetahui, ingin belajar. 3 Menjelang masa akhir ini telah ada minat kepada hal-hal dan mata pelajaran khusus, yang oleh para ahli yang mikuti teori faktor ditafsirkan sebagai ilmu menonjolnya faktor- faktor bakat-bakat khusus 4 Sampai kira-kira umur 11,0 tahun anak membutuhkan guru atau orang-orang dewasa lainnya untuk menyesuaikan tugas dan memenuhi keinginannya. Selepas umur ini pada 33 umumnya anak menghadapi tugas-tugas dengan bebas dan berusaha untuk menyelesaikannya. 5 Pada masa ini, anak memandang nilai angka rapor sebagai ukuran yang tepat sebaik-baiknya mengenai prestasi sekolah. 6 Anak-anak pada usia ini gemar membentuk kelompok sebaya biasanya untuk dapat bermain sama sama. Dalam permainan itu biasanya anak tidak lagi terikat kepada peraturan permainan yang tradisional yang sudah ada, mereka membuat peraturan sendiri. Masa anak usia sekolah dasar dalam usia sekitar 6-12 tahun dan siswa kelas atas berusia 10-12 tahun merupakan tahap perkembangan selanjutnya. Anak usia sekolah dasar memiliki karakteristik yang berbeda dimana anak lebih senang bermain, senang bergerak, senang bekerja kelompok dan senang merasakan atau melakukan sesuatu secara langsung. Menurut Havighurst yang dikutip Desmita 2010: 35 tugas perkembangan anak sekolah dasar meliputi: a. Menguasai ketrampilan fisik yang diperlukan dalam permainan dan aktivitas fisik. b. Membina hidup sehat. c. Belajar bergaul dan bekerja dalam dalam kelompok. d. Belajar menjalankan peranan sosial sesuai dengan jenis kelamin. e. Belajar membaca, menulis, dan berhitung agar mampu berpartisipasi dalam masyarakat. f. Memperoleh sejumlah konsep yang diperlukan untuk berfikir efektif. g. Mengembangkan kata hati dan moral. h. Mencapai kemandirian pribadi. Melihat karakteristik anak-anak sekolah dasar yang masih suka bermain, meniru, serta mempunyai rasa ingin tau yang tinggi maka sangatlah diperlukan pengawasan serta pemberian contoh yang baik dari seorang guru agar anak dapat terdidik dengan konsep yang benar. Salah satu hal yang penting dalam ini ialah sikap anak terhadap 34 otoritas kekuasaan, khususnya dari orangtua dan guru sebagai suatu hal yang wajar. Anak dalam usia ini cenderung menunjukan untuk dapat berkuasa dan mencari teman sebaya untuk berkelompok dan menjadi dorongan untuk bersaing antar kelompok yang di sebut masa “competitive sicialization”

B. Profil Sekolah Dasar SD Islam Terpadu Ar-Raihan Sumberbatikan, Trirenggo, Bantul.

SDIT Ar Raihan atau Sekolah Dasar Islam Terpadu Ar Raihan adalah sekolah dasar swasta di Kabupaten Bantul yang dikelola oleh Yayasan Ar Raihan. Sekolah Dasar SD Islam Terpadu Ar-Raihan terletak di Sumberbatikan, Trirenggo, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Operasional Sekolah Dasar SD Islam Terpadu Ar-Raihan dilaksanakan di tiga tempat, yaitu di Dusun Sumberbatikan, Kelurahan Trirenggo unit 1, kantor pusat, di Dusun Karangmojo, Kelurahan Trirenggo unit 2, dan di Mandingdawang, Kelurahan Sabdodadi unit 3. Ketiga unit tersebut berada di wilayah Kecamatan Bantul, Kabupaten Bantul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Pada perkembangan selanjutnya, sehubungan gedung unit 3 digunakan untuk operasional SMPIT Ar- Raihan, mulai tahun ajaran 20132014 kegiatan belajar- mengajar Sekolah Dasar SD Islam Terpadu Ar-Raihan difokuskan di dua tempat, yaitu di Sumberbatikan unit 1 dan Karangmojo unit 2. Pada tahun 2015, Sekolah Dasar SD Islam Terpadu Ar-Raihan ditunjuk sebagai sekolah siaga bencana oleh Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah BPBD