BULLET Home at BULLET Kelas VII at BULLE



Home



Kelas VII



Kelas VIII



Kelas IX



Kelas X




Kelas XI



Kelas XII



Download




Home » Materi Kelas VII » Kelas VII | Besaran dan Satuan

Kelas VII | Besaran dan Satuan
sony ramadhan
Materi Kelas VII
Berapakah tinggi dan berat badanmu? Tentu saja kamu dapat mengukur secara langsung tinggi

badanmu dengan alat ukur meteran pita, misalnya 165 cm. Bagaimana dengan berat badanmu?
Di dalam pembicaraan kita sehari-hari yang dimaksud dengan berat badan adalah massa,
sedangkan dalam Fisika pengertian berat dan massa berbeda. Berat badan dapat kita tentukan
dengan menggunakan alat timbangan berat badan. Misalnya, setelah ditimbang berat badanmu
50 kg atau dalam Fisika bermassa 50 kg. Tinggi atau panjang dan massa adalah sesuatu yang
dapat kita ukur dan dapat kita nyatakan dengan angka dan satuan. Panjang dan massa merupakan
besaran Fisika. Jadi, besaran Fisika adalah ukuran fisis suatu benda yang dinyatakan secara
kuantitas.
Besaran
Pokok
dan
Besaran
Turunan
Besaran Fisika dikelompokkan menjadi dua, yaitu besaran pokok dan besaran turunan. Besaran
pokok adalah besaran yang sudah ditetapkan terlebih dahulu. Adapun, besaran turunan
merupakan besaran yang dijabarkan dari besaran-besaran pokok. Sistem satuan besaran Fisika

pada prinsipnya bersifat standar atau baku, yaitu bersifat tetap, berlaku universal, dan mudah
digunakan setiap saat dengan tepat. Sistem satuan standar ditetapkan pada tahun 1960 melalui
pertemuan para ilmuwan di Sevres, Paris. Sistem satuan yang digunakan dalam dunia pendidikan

dan pengetahuan dinamakan sistem metrik, yang dikelompokkan menjadi sistem metrik besar
atau MKS (Meter Kilogram Second) yang disebut sistem internasional atau disingkat SI dan
sistem metrik kecil atau CGS (Centimeter Gram Second). Besaran pokok dan besaran turunan
beserta dengan satuannya dapat dilihat dalam Tabel berikut.
Besaran Pokok

Selain tujuh besaran pokok di atas,
terdapat dua besaran pokok tambahan, yaitu sudut bidang datar dengan satuan radian (rad) dan
sudut ruang dengan satuan steradian (sr).
Besaran Turunan

Konversi
Satuan
Di samping satuan sistem metrik, juga dikenal satuan lainnya yang sering dipakai dalam
kehidupan sehari-hari, misalnya liter, inci, yard, feet, mil, ton, dan ons. Satuan-satuan tersebut
dapat dikonversi atau diubah ke dalam satuan sistem metrik dengan patokan yang ditentukan.
Konversi besaran panjang menggunakan acuan sebagai berikut:


1 mil = 1760 yard (1 yard adalah jarak pundak sampai ujung jari tangan orang dewasa).




1 yard = 3 feet (1 feet adalah jarak tumit sampai ujung jari kaki orang dewasa).



1 feet = 12 inci (1 inci adalah lebar maksimal ibu jari tangan orang dewasa).



1 inci = 2,54 cm



1 cm = 0,01 m

Satuan mil, yard, feet, inci tersebut dinamakan satuan sistem Inggris. Untuk besaran massa
berlaku juga sistem konversi dari satuan sehari-hari maupun sistem Inggris ke dalam sistem SI.
Contohnya sebagai berikut.



1 ton = 1000 kg



1 ons (oz) = 0,02835 kg



1 kuintal = 100 kg



1 pon (lb) = 0,4536 kg



1 slug = 14,59 kg


Satuan waktu dalam kehidupan sehari-hari dapat dikonversi ke dalam sistem SI yaitu detik atau
sekon. Contohnya sebagai berikut.


1 tahun = 3,156 x 10^7 detik



1 jam = 3600 detik



1 hari = 8,640 x 10^4 detik



1 menit = 60 detik

Besaran turunan memiliki satuan yang dijabarkan dari satuan besaran-besaran pokok yang
mendefinisikan besaran turunan tersebut. Oleh karena itu, seringkali dijumpai satuan besaran

turunan dapat berkembang lebih dari satu macam karena penjabarannya dari definisi yang
berbeda. Sebagai contoh, satuan percepatan dapat ditulis dengan m/s^2 dapat juga ditulis dengan
N/kg. Satuan besaran turunan dapat juga dikonversi. Perhatikan beberapa contoh di bawah ini!


1 dyne = 10^-5 newton



1 erg = 10^-7 joule



1 kalori = 0,24 joule



1 kWh = 3,6 x 10^6 joule




1 liter = 10^-3 m^3 = 1 dm^3



1 ml = 1 cm^3 = 1 cc



1 atm = 1,013 x 10^5 pascal



1 gauss = 10^-4 tesla

Latihan Yuk!!
1. Adik sakit demam. Badannya terasa hangat. Ibu bermaksud mengukur panas badan adik.
Alat ukur apa yang harus digunakan ibu? Sebutkan besaran pokok apa yang diukur!
2. Kakak mengendarai sepeda motor dengan kecepatan 54 km/jam. Dia hendak membeli
bensin sebanyak 2 liter di pom bensin. Tulislah satuan besaran-besaran yang ada pada

tersebut dalam SI dan lambang dimensinya!
3. Konversikan satuan-satuan berikut ini!


0,01 m dalam satuan μm



1000 km dalam satuan mm



25,4 cm dalam satuan inci



3 feet dalam satuan cm dan m




10 g dalam satuan mg dan kg



3 ons dalam satuan g dan kg



30 sekon dalam satuan menit



Home



Kelas VII




Kelas VIII



Kelas IX



Kelas X



Kelas XI



Kelas XII



Download





Home » Materi Kelas VII » Kelas VII | Bagian - Bagian Mikroskop dan Jenisnya

Kelas VII | Bagian - Bagian Mikroskop dan
Jenisnya
sony ramadhan
Materi Kelas VII
Mikroskop dan Jenis-Jenisnya
Apakah semua makhluk hidup dapat diamati dengan jelas secara langsung, tanpa
menggunakan alat bantu? Bagaimana pula makhluk hidup yang bersel satu? Saat
kita melakukan pengamatan sel atau jaringan pada makhluk hidup dapatkah kita
melihat dengan jelas bagian-bagiannya? Mereka terlalu kecil untuk dapat kita amati
langsung dengan mata kita atau disebut dengan mikroskopis. Untuk mengamati
hewan atau benda mikroskopis, kita perlu menggunakan alat bantu untuk dapat
memperjelas objek pengamatan. Alat bantu tersebut dapat berupa kaca pembesar
(lup) maupun mikroskop. Mikroskop (bahasa Yunani: micron = kecil dan scopos =
tujuan) adalah sebuah alat untuk melihat objek yang terlalu kecil untuk dilihat
dengan mata telanjang.

Tanpa bantuan mikroskop kita tidak dapat mengamati bagianbagian sel/jaringan
dengan jelas dan terperinci. Mikroskop dapat membuat objek pengamatan yang
kecil terlihat lebih besar. Mikroskop awalnya dibuat tahun 1590 oleh Zaccharias
Janssen dan Hans, seorang tukang kacamata dari Belanda. Selanjutnya pada tahun
1610, Galileo, ahli fisika modern dan astronomi menggunakan mikroskop untuk
mengamati gejala alam. Beberapa tahun kemudian Antonie van Leuwenhoek dari
Belanda membuat mikroskop dengan satu lensa yang dapat membesarkan objek
yang diamati sampai 300 kali. Tahun 1663 Robert Hooke, ilmuwan Inggris meneliti
serangga dan tumbuhan dengan mikroskop. Ia menemukan sel-sel kecil pada
gabus.

Jenis-Jenis Mikroskop

Bentuk dan jenis mikroskop berkembang sejalan dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Mikroskop yang paling sederhana adalah mikroskop
cahaya, mikroskop stereo sampai yang modern seperti mikroskop elektron. Semakin
modern, perbesaran yang dihasilkan semakin besar dan rinci. Berdasarkan pada
kenampakan objek yang diamati, mikroskop dibagi dua jenis, yaitu mikroskop dua
dimensi (mikroskop cahaya) dan mikroskop tiga dimensi (mikroskop stereo).
Berdasarkan sumber cahayanya, mikroskop dibedakan menjadi mikroskop cahaya
dan mikroskop elektron.

Mikroskop CahayaMikroskop cahaya mempunyai perbesaran maksimum 1000
kali. Mikroskop jenis ini memiliki tiga lensa, yaitu lensa objektif, lensa okuler, dan
kondensor. Lensa objektif dan lensa okuler terletak pada kedua ujung tabung
mikroskop. Lensa okuler pada mikroskop ada yang berlensa tunggal (monokuler)
atau ganda (binokuler). Lensa kondensor berperan untuk menerangi objek dan
lensa-lensa mikroskop lain. Dengan pengaturan yang tepat maka akan diperoleh
daya
pisah
maksimal.
Mikroskop
Stereo
Mikroskop stereo merupakan jenis mikroskop yang hanya bias digunakan untuk
benda yang relatif besar dengan perbesaran 7 hingga 30 kali. Benda yang diamati
dengan mikroskop ini dapat terlihat secara tiga dimensi. Komponen pada mikroskop
stereo hampir sama dengan mikroskop cahaya. Perbedaannya pada ruang
ketajaman lensa mikroskop stereo jauh lebih tinggi dibandingkan dengan mikroskop
cahaya sehingga kia dapat melihat bentuk tiga dimensi benda yang diamati.
Mikroskop
Elektron
Mikroskop elektron mempunyai perbesaran sampai 100 ribu kali. Elektron
digunakan sebagai pengganti cahaya. Ada dua tipe pada mikroskop elektron, yaitu
mikroskop elektroscanning (SEM) dan mikroskop elektron transmisi (TEM).
Bagian-Bagian
Mikroskop
dan
Cara
Penggunaannya
Pengenalan
Bagian-Bagian
Mikroskop
Setelah kamu tahu sejarah singkat dan jenis-jenis mikroskop, marilah kita pelajari
bagian-bagian mikroskop. Coba kamu perhatikan gambar mikroskop berikut ini dan
amati masing-masing bagiannya!

Gambar tersebut adalah salah satu jenis mikroskop yang sering dipakai di sekolah,
yaitu mikroskop cahaya. Coba bandingkan dengan mikroskop yang ada di
laboratorium sekolahmu! Sama ataukah berbeda? Bentuk dan jenis mikroskop
memang bermacam-macam, tetapi pada intinya hampir sama prinsip kerjanya.
Sekarang mari kita pelajari bagian-bagian mikroskop! Bagian bagian mikroskop
dapat dikelompokkan menjadi 3 bagian, yaitu bagian optik, penerangan, dan
mekanis.

Bagian Optik
Bagian ini berupa lensa-lensa yang mampu membuat bayangan benda menjadi
lebih besar. Ada dua macam lensa, lensa yang dekat dengan mata disebut lensa
okuler atau lubang pengintai. Kekuatan perbesaran biasanya tertulis pada
permukaanya, misalnya 10x dan lain-lain. Lensa yang dekat dengan benda/objek
pengamatan disebut lensa objektif dan terpasang pada revolver. Kekuatan
perbesaran berbeda-beda misalnya 10x, 20x, maupun 40x. Lensa objektif dapat
diatur sesuai dengan pilihan yang kita perlukan dengan cara memutar revolver
(tempat lensa objektif). Masih ada satu lagi lensa kondensor yang berfungsi
mengumpulkan cahaya atau menerangi objek yang diamati. Perbesaran yang
tampak pada pengamatan merupakan hasil kali dari lensa okuler dan lensa objektif
yang digunakan. Contohnya, bila kamu menggunakan lensa okuler 10xdan objektif
20xmaka perbesarannya adalah 10x20 atau sama dengan 200x. Ini berarti benda
yang diamati melalui mikroskop telah diperbesar 200x.

Bagian Penerangan
Salah satu syarat sediaan (preparat) dapat diamati dengan jelas adalah
pencahayaan yang cukup. Untuk menangkap dan memantulkan cahaya yang
masuk, mikroskop dilengkapi dengan reflektor berupa cermin. Cermin tersebut
memiliki 2 sisi, datar dan cekung. Permukaan yang datar digunakan jika sumber
cahaya cukup terang, sedangkan bagian yang cekung digunakan bila cahaya kurang
terang. Di bawah meja objek, dapat kita temukan bagian yang berfungsi mengatur
banyaknya cahaya yang masuk. Bagian ini disebut diafragma, di dalamnya terdapat
lubang-lubang berupa lingkaran yang dapat diputar, ada yang besar maupun kecil.
Semakin kecil diafragma yang digunakan semakin kecil pula cahaya yang masuk ke
dalam mikroskop, demikian juga sebaliknya.

Bagian Mekanis
Bagian mekanis berguna untuk menggerakkan dan memudahkan penggunaan
mikroskop. Bagian tersebut di antaranya landasan/dasar/kaki mikroskop dan
pegangan mikroskop. Selain itu, ada bagian yang berguna untuk pengatur fokus,
yaitu pemutar kasar (makrometer) dan pemutar halus (mikrometer).