Pemilihan Subyek Penelitian PERILAKU PENERIMA BANTUAN JALIN MATRA BRTSM : STUDI PENGENTASAN KEMISKINAN DI DESA DADAPKUNING KECAMATAN CERME KABUPATEN GRESIK.

39 digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id diperlukan dokumentasi tentang bahan-bahan yang ditulis oleh atau tentang subyek. Dalam penelitian data dari subyek penelitian dikumpulkan melalui : 1. Observasi Observasi yang dilakukan peneliti adalah pada saat penentuan informan dimana peneliti mengamati secara visual menggunakan indera mata dan telinga sendiri untuk mengetahui karakteristik masyarakat yang akan dijadikan sebagai informan penelitian. Karakteristik yang dimaksud adalah bagaimana pengetahuan dan pengaruh masyarakat dalam kehidupan sosial sehari-hari. Selain itu, peneliti juga melakukan observasi mengenai bagaimana peran program Jalin Matra BRTSM bantuan rumah tangga sangat miskin dalam pemberian subsidi pada masyarakat. 2. Wawancara Proses menggali data terhadap informan dengan menggunakan pedoman wawancara terbuka dan disertai dengan wawancara lebih mendalam terhadap informan indepth interview. Wawancara yang dilakukan lebih 40 digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id menyerupai suatu dialog antara peneliti dan subyek penelitian yang dilakukan dengan suasana keakraban dan santai dengan menggunakan pedoman wawancara atau guide interview. Dimana, dalam proses wawancara peneliti menyesuaikan lokasi wawancara sesuai keinginan informan. Dengan cara ini dapat menggali sebanyak mungkin informasi sehingga memperoleh gambaran yang sejelas-jelasnya dan lebih memungkinkan mendapatkan info yang unik dan jujur. Dalam proses wawancara peneliti tidak terpaku pada pedoman wawancara yang baku tetapi juga mengikuti alur pembicaraan subyek penelitian dan memungkinkan peneliti untuk mengembangkan pertanyaan. Pada saat melakukan percakapan, peneliti berusaha untuk memberi kebebasan kepada informan apapun pendapatnya dan tidak untuk memotong atau menyela perkataan informan. Untuk memudahkan proses wawancara peneliti menggunakan media handphone dan kamera digital sebagai media untuk merekam hasil wawancara serta mengabadikan suatu realitas yang terjadi di lapangan sehingga hasil wawancara dapat terekam dengan baik, dan peneliti memiliki bukti telah melakukan wawancara kepada informan.