SIMPULAN DAN SARAN PENERAPAN PERILAKU KETELADANAN GURU MENURUT AL-MAGHRIBI BIN AS-SAID AL-MAGHRIBI DALAM BUKUNYA BEGINI SEHARUSNYA MENDIDIK ANAK DI MA RADEN PAKU WRINGINANOM GRESIK.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 3 “Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimuyaitu bagi orang yang mengharap rahmatAllah dan kedatangan hari kiamat dan Dia banyak menyebut Allah. Al- Ahzab ayat 21. 3  Dalam ayat tersebut dijelaskan bahwa Nabi Muhammad saw. sendiri ditegaskan oleh Allah swt. sebagai teladan bagi orang-orang beriman. Allah memuji beliau karena memiliki akhlak yang luhur. Baliau adalah guru terbaik sepanjang zaman yang pernah ada di muka bumi ini. Berkat pendidikan dan pengajaran beliau maka lahirlah “Khairul Ummah” generasi umat terbaik yakni para sahabat. “Sebagaimana Kami Telah menyempurnakan nikmat kami kepadamu kami Telah mengutus kepadamu Rasul diantara kamu yang membacakan ayat-ayat kami kepada kamu dan mensucikan kamu dan mengajarkan kepadamu Al Kitab dan Al-Hikmah, serta mengajarkan kepada kamu apa yang belum kamu ketahui.”Al- Baqarah: 151. Demikianlah yang semestinya terjadi pada guru adalah menjadi pribadi yang teladan bagi para anak didiknya. Bersungguh-sungguh dalam mengajar, mendidik dengan cara yang baik dan benar penuh teladan sebagimana qudwah dari Rasululullah SAW. 3 Ahmad Hatta, Tafsir Quran Perkata, Jakarta: Maghfirah Pustaka, 2011, 420 digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 4 Dalam hal pendidikan tidak hanya membentuk manusia yang cerdas secara intelektual tetapi jauh dari itu, pendidikan membentuk watak dan kepribadian yang sangat diperlukan untuk mencapai tujuan hidup yaitu kesejahteraan dunia dan akhirat. Dalam realitas dunia pendidikan, walaupun betapa sempurnanya kurikulum tidak menutup kemungkinan akan menimbulkan permasalahan di lapangan, karena itu kurikulum masih memerlukan pola pendidikan realitas yang dicontohkan oleh seorang pendidik melalui perilaku dan metode pendidikan yang dia perlihatkan kepada anak didiknya. Pentingnya dikaji keteladanan guru menurut Al-Maghribi Bin As-Said Al-Maghribi karena Guru merupakan figur atau tokoh panutan peserta didik dalam mengambil semua nilai dan pemikiran tanpa memilih antara yang baik dengan yang buruk. Peserta didik memandang bahwa guru adalah satu- satunya sosok yang sangat disanjung. Maka didikan dari guru berpengaruh besar dalam memilih andil dalam membentuk kepribadian dan pemikiran peserta didik. Pendidik atau guru merupakan figur sentral, artinya ia merupakan sosok pribadi yang selalu mendapat sorotan dan perhatian dari anak didik, yang pada gilirannya anak didik akan menjadikan guru tersebut sebagai figur atau teladan baginya. Untuk itu seorang guru tidaklah hanya memberikan materi pelajaran di dalam kelas tetapi juga di luar kelas hendaknya berprilaku yang memberikan suri tauladan. Pendidik haruslah menjadi seorang model dan sekaligus menjadi mentor bagi peserta didik di dalam mewujudkan nilai- digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 5 nilai moral di dalam kehidupan sekolah. Tanpa guru atau pendidik sebagai model, sulit untuk mewujudkan suatu pranata social sekolah yang mewujudkan nilai-nilai moral. 4 Dalam praktek pendidikan, anak didik cenderung meneladani pendidiknya dan ini diakui oleh semua ahli pendidikan. Dasarnya adalah secara psikologi anak senang meniru, tidak saja yang baik-baik yang jeleknya pun ditirunya, dan secara psikologis pula manusia membutuhkan tokoh teladan dalam hidupnya. Pola pengaruh keteladanan berpindah kepada peniru melalui beberapa bentuk. Menurut Abdurrahman An-Nahlawi bentuk yang paling penting adalah : a. Pemberian pengaruh secara spontan Pengaruh yang tersirat dari sebuah keteladanan akan menentukan sejauhmana seseorang memiliki sifat yang mampu mendorong orang lain untuk meniru dirinya, baik dalam keunggulan ilmu pengetahuan, kepemimpinan, atau ketulusan. Dalam kondisi demikian, pengaruh keteladanan itu terjadi secara spontan dan tidak disengaja. b. Pemberian pengaruh secara sengaja Pemberian pengaruh melalui keteladanan bisa juga dilakukan secara sengaja. Misalnya, seorang pendidik menyampaikan model bacaan yang diikuti oleh anak didik 4 H.A.R Tilaar, Pendidikan, Kebudayaan, dan Masyarakat Madani Indonesia, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya 1999, 76