Sumber: http:fembrisma.files.wordpress.com201112hidung.jpg Bau bahan kimia yang terhirup bersama udara berupa gas tidak langsung naik ke
bulbus olfaktori, melainkan berdifusi di dalam lapisan mukus dan berikatan dengan reseptor pada dendrit. Selanjutnya sel-sel reseptor olfaktori teransang dan
menimbulkan impuls-impuls saraf yang kemudian dikirim oleh saraf olfaktori ke pusat penciuman otak. Di otak informasi bau diolah atau diterjemahkan sehingga
menimbulkan sensasi
bau.
Otak dapat mengingat aroma tertentu karena tabung olfaktori berhubungan langsung dengan pusat emosi dan memori di otak. Misalnya, saat mencium bau
parfum tertentu kita akan ingat pada seseorang yang pernah memakai parfum tersebut.
b. Kelainan Atau Penyakit Pada Hidung
Kelainan pada indera pembau anosmia adalah hilangnya atau berkurangnya kemampuan untuk membau. Hipersomnia adalah pembau yang berkelebihan tetapi
kelainan ini jarang terjadi. Disosmia adalah berubahnya pembau yang menyebabkan penderita merasa membau bau yang tidak enak.
4. Indera Pengecap Lidah
a. Struktur Lidah
Indera pengecap pada manusia terutama terdapat pada lidah. Selain itu indera pengecap juga terdapat pada langit-langit yang lunak dan epiglotis. Indera pengecap
merupakan kemoreseptor yang mendeteksi bahan kimia yang masuk melalui makanan dan
minuman. Indera pengecap dibangun oleh suatu struktur yang disebut kuncup pengecap
Taste buds. Pada lidah terdapat lebih kurang 10.000 kuncup pengecap yang tersebar di permukaan atas dan sepanjang pinggir lidah. Kuncup pengecap tertananm di bagian
epitel lidah dan bergabung dengan tonjolan-tonjolan lidah yang disebut papila.
Sumber: http:nurinamanggi04.files.wordpress.com201210lidah.jpg Kuncup pengecap tersusun dari sel pendukung dan sel pengecap yang bentuknya
memanjang dan memiliki mikrovili. Pada mikrovili terdapat reseptor molekul protein yang menyebabkan otak dapat mengenali lima pengecap dasar yaitu manis, asam,
pahit dan asin.
b. Kelainan Atau Penyakit Pada Lidah
Kelainan pada indera pengecapan ageusia merupakan berkurangnya atau hilangnya pengecapan penyebabnya adalah berbagai keadaan yang mempengaruhi
lidah, misalnya kondisi mulut yang kering. Disgeusia merupakan berubahnya pengecapan, penyebabnya bisa berupa luka bakar pada lidah.
5. Indera Peraba Kulit a. Struktur Kulit
Indera peraba pada manusia adalah kulit. Kulit memiliki beberapa tipe reseptor sensorik. Misalnya, berupa mekanoreseptor, nosiseptor dan termoreseptor.
Oleh sebab itu, kulit sangat sensitif terhadap sentuhan, panas, dingin, tekanan dan rasa sakit nyeri. Jika kulit di ransang, maka berbagai ransangan yang berbeda dapat
muncul. Perbedaan macam ransangan yang muncul di tentukan oleh reseptor-reseptor khusus indera yang terdapat pada ujung-ujung saraf.
Sumber: http:cdn.ad4msan.comwp-contentuploads201209Penampang- Kulit.jpg
Pada umumnya, terdapat dua macam bentuk ujung saraf pada reseptor kulit yaitu reseptor berujung saraf bebas dan reseptor dengan ujung saraf berselubung
kapsulselaput. Reseptor berujung saraf bebas terdapat di seluruh jaringan tubuh dan berfungsi untuk mendeteksi rasa sakit. Reseptor dengan ujung saraf berselubung atau
berselaput dapat berupa Korpuskel Meissner dan Diskus Merkel, berfungsi mendeteksi rangsangan sentuhan lunak, Korpuskel Pacini mendeteksi rangsangan
tekanan, Korpuskel Ruffini mendeteksi rangsangan panas dan Korpuskel Krause mendeteksi rangsangan dingin.
Semua reseptor khusus tidak terdistribusi secara merata pada kulit. Wilayah- wilayah kulit tertentu dapat saja jauh lebih peka dibandingkan wilayah-wilayah kulit
lainnya terhadap suatu rangsangan. Misalnya, ujung jari dan bibir sangat peka terhadap sentuhan, jauh lebih peka dibandingkan punggung tangan.