Metode dan Teknik Analisis Data

Tabel 1. Indikator Kohesi No. Gramatikal Indikator 1. Pengacuan Salah satu jenis kohesi gramatikal yang berupa satuan lingual tertentu yang mengacu pada satuan lingual lain atau suatu acuan yang mendahului atau mengikutinya. Contoh: Adanya jarak antara double pivot Indonesia dengan barisan pertahanan mampu dengan baik dieksploitasi oleh gelandang- gelandang Thailand. Frasa double pivot memiliki arti yang sama dalam sepakbola dengan kata gelandang yang dalam hal ini sebagai pemain tengah. 2. Penyulihan Substitusi atau penyulihan adalah salah satu kohesi gramatikal yang berupa penggantian satuan lingual tertentu yang telah disebut dengan satuan lingual lain dalam wacana untuk memperoleh unsur pembeda. Contoh: Abduh Lestaluhu dan Agung Prasetyo absen karena akumulasi kartu kuning.Vava Yagalo dan Hansamu Yama dimainkan sejak menit pertama untuk menggantikan peran keduanya. Selain dua pergantian iniā€¦ Frasa selain dua pergantian ini merujuk pada kalimat sebelumnya. 3. Pelesapan Salah satu jenis kohesi gramatikal yang berupa penghilangan atau pelesapan satuan lingual tertentu yang telah disebutkan sebelumnya. Contoh: Indonesia U23 selangkah lagi menginjakkan kaki pada babak final SEA Games 2015 cabor sepakbola. Namun sebelum melenggang ke partai puncak, Indonesia dihadapkan dengan juara SEA Games 2013, Thailand. Frasa Indonesia U23 dilesapkan dengan kata Indonesia pada paragraf selanjutnya 4. Perangkaian Salah satu jenis kohesi gramatikal yang dilakukan dengan cara menghubungkan unsur yang satu dengan unsur yang lain dalam wacana. Contoh: Jarak yang terlalu jauh di depan kotak penalti ini menjadi pintu masuk Thailand untuk melepaskan tembakan ke gawang Indonesia. Bahkan ketika para pemain Indonesia berhasil melindungi area depan kotak penalti, gelandang Thailand selalu berhasil memancing keluar gelandang Indonesia dengan operan yang dialihkan ke sisi sayap. Kata bahkan sebagai konjungsi atas kalimat sebelumnya.

G. Validitas dan Reliabilitas

1. Validitas

Validitas data dalam penelitian ini menggunakan validitas semantik, yakni menghubungkan peristiwa kebahasaan yang diteliti dengan konteks. Konteks yang dimaksud adalah faktor sosiosituasional yang mempengaruhi pertuturan. Faktor- faktor tersebut yakni penutur, lawan tutur, tema, tujuan dan situasi. Selain validitas seperti tersebut di atas, dosen pembimbing sendiri bertindak selaku expert judgment validity.

2. Reliabilitas

Jenis reliabilitas data yang dipergunakan adalah reliabilitas interater atau reliabilitas antar pengamat. Peneliti mengadakan diskusi dengan peneliti lain atau orang yang mengetahui bentuk tentang masalah yang dibahas dan mengenai data-data yang telah diperoleh peneliti.