Ansambel Musik Kerangka Teoritis

b. Kemampuan Fisik Physical Ability , merupakan kemampuan melakukan tugas-tugas yang menuntut stamina, keterampilan, kekuatan, dan karakteristik serupa. Sesuai dengan faktor-faktor tersebut, dalam penelitian ini upaya peningkatan kemampuan siswa bermain ansambel sangat dipengaruhi oleh kemampuan fisik. Namun kemampuan intelektual juga berpengaruh dalam penelitian ini karena siswa mendapat pemahaman tentang notasi lagu, posisi nada-nada disetiap instrumen, dan pemahaman tentang unsur-unsur musik lainnya. Siswa diharapkan mengalami peningkatan dalam memainkan instrumen musik, baik secara individu maupun berkelompok.

2. Ansambel Musik

Ansambel musik adalah sajian musik yang dimainkan secara bersama-sama. Menurut Hartayo 1994:92 ansambel berarti memainkan sebuah lagu secara bersama terdiri dari dua orang atau lebih. Pendapat tersebut sesuai dengan pendapat Miller dalam Astuti Sayuti 2002:17 yang mendefinisikan ansambel sebagai sajian musik yang melibatkan dua atau lebih pemain yang terlibat secara merata dan sejajar dalam memainkan atau menyanyikan sebuah karya musik. Berdasarkan penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa ansambel merupakan kegiatan memainkan atau menyanyikan sebuah karya musik yang dimainkan dua orang atau lebih yang dilakukan bersama-sama. Bermain ansambel merupakan kegiatan bermusik yang menekankan pada kerjasama antar pemain, oleh karena itu kekompakan dan kebersamaan dalam permainan ansambel mutlak diperlukan. Dalam menampilkan ansambel musik, sangat diperlukan kerja sama dan tanggung jawab dari seluruh pemain karena setiap pemain sangat berpengaruh dalam keberhasilan permainan ansambel. Kata ansambel diambil dari bahasa Prancis “ensemble” yang artinya “bersama”, menunjukkan bahwa karekteristik ansambel adalah kebersamaan. Kebersamaan dalam pembelajaran ansambel menjadi dasar utama yang perlu diajarkan dan dipahami. Menurut Astuti Sayuti 2002, kebersamaan dapat dilihat dari kekompakan dan kesinambungan. Kekompakan dalam ansambel dapat dilihat dari awal sampai akhir permainan yaitu bagaimana seluruh pemain kompak pada saat memulai dan mengakhiri lagu serta bagaimana pemain menjaga kestabilan tempo dari lagu. Kesinambungan dalam permainan ansambel dapat dilihat dari produksi suara dan pengaturan dinamika lagu, sehingga musik yang dihasilkan akan terdengar indah. Permainan ansambel akan berhasil apabila seluruh pemain kompak dalam memainkan lagu. Menurut Hartayo 1994:92, baik buruknya permainan ansambel dapat dilihat dari beberapa hal yaitu : 1. Aransemen lagu tersebut, artinya bagaimana lagu tersebut diolah untuk keperluan tersebut secara baik 2. Disiplin bermain dari masing-masing anggota ansambel 3. Kemahiran dari masing-masing anggota ansambel 4. Keseimbangan dari masing-masing bunyi instrumen dalam ansambel, yang ditentukan oleh jumlah instrumen serta dari kualitas suara yang dihasilkan oleh masing-masing pemain 5. Disiplin dan hasil latihan yang berulang-ulang Hal lain yang mempengaruhi keberhasilan dalam bermain ansambel musik adalah faktor dari dalam individu dan kemampuan individu dalam memahami kondisi disekitarnya. Kemampuan individu dalam permainan ansambel antara lain musikalitas dan keterampilan bermain instrumen, sedangkan kemampuan memahami kondisi disekitar contohnya menghargai kemampuan pemain lain dan menyesuaikan diri dengan seluruh anggota ansambel. Menurut Subagyo Purnomo 2010:71 ansambel berdasarkan bentuk penyajiannya dikelompokan menjadi dua jenis, yaitu ansambel sejenis dan ansambel campuran. Berikut penjelasan tentang kedua jenis ansambel tersebut. 1. Ansambel sejenis Musik ansambel sejenis yaitu penyajian musik yang menggunakan instrumen sejenis, contohnya, ansambel tiup. Menurut Murtono dkk 2007:31 ansambel sejenis adalah permainan musik secara bersama-sama dengan menggunakan satu jenis instrumen musik. 2. Ansambel Campuran Ansambel campuran yaitu bentuk penyajian musik yang menggunakan beberapa jenis instrumen musik. Instrumen musik yang digunakan ada beraneka macam, contohnya, rekorder, pianika, gitar, kastanyet, triangle, tamborin, simbal dan biola. Sejalan dengan hal tersebut, Murtono dkk 2007:112 menjelaskan ansambel campuran adalah permainan musik secara bersama-sama dengan menggunakan lebih dari satu jenis instrumen musik. Dalam pembelajaran ansambel musik di SMPN 3 Kalasan, jenis ansambel yang digunakan adalah ansambel campuran. Alat musik yang digunakan adalah pianika, rekorder sopran, dan gitar. Adapun penjelasan dari instrumen tersebut adalah sebagai berikut.  Pianika Pianika merupakan instrumen tiup yang memiliki bilah-bilah nada tuts seperti pada instrumen piano. Bunyi dihasilkan apabila pemain meniupkan udara ke dalam pianika diikuti dengan menekan tuts tanpa menghentikan tiupan. Pianika tidak akan menghasilkan bunyi apabila hanya menekan tuts tanpa adanya udara yang ditiupkan ke dalam pianika. Menurut Syafiq 2003 melodika, melodica,Ing., alat musik kecil sejenis harmonica , tetapi memakai bilah-bilah keyboard yang luasnya selebar tiga oktaf, disebut juga melodion atau pianika. Dimainkan dengan ditiupkan langsung atau dengan pipa lentur yang dihubungkan ke mulut. Biasanya dimainkan sebagai alat pendidikan musik di sekolah. Subagyo dan Purnomo 2010:104 menjelaskan, dalam memainkan alat musik pianika ialah tangan kiri memegang pianika dan tangan kanan menekan untuk memainkan melodi lagu, sedangkan mulut meniup untuk menghasilkan suara. Gambar 01. Pianika Sumber : Satwika, 2015  Rekorder Rekorder merupakan alat musik yang termasuk dalam tiup kayu dengan sumber bunyi berasal dari udara yang ditiupkan melalui mulut ke dalam rekorder. Rekorder memiliki tiga bagian yakni bagian atas, tengah dan bawah. Rekorder merupakan alat musik yang memiliki bentuk berupa tabung dan menyerupai seruling. Dilengkapi dengan lubang- lubang yang berfungsi sebagai pengatur tinggi dan rendahnya nada. Sesuai dengan Ensiklopedia Musik Klasik 2003 rekorder, recorder,Ing., alat musik tiup dari kayu atau bahan lainnya yang dibunyikan secara lurus dan tidak menggunakan lidah-lidah getar. Tidak termasuk alat musik transposisi sehingga posisi jarilah yang harus mencarinya. Penalaan rekorder ada dua macam. Jenis sopranino dan alto ditala F, sedangkan sopran dan tenor dalam C. Disebut juga blockflote. Jenis-jenis rekorder antara lain : 1. Rekorder Sopranino 2. Rekorder Soprano 3. Rekorder Alto 4. Rekorder Tenor 5. Rekorder Bass 6. Rekorder Contra Bass Berdasarkan jenis-jenis rekorder tersebut, rekorder yang digunakan dalam pembelajaran ekstrakurikuler ansambel di SMP N 3 Kalasan adalah rekorder sopran. Rekorder ini menggunakan tangga nada C. Rekorder dapat digunakan sebagai instrumen yang memainkan melodi utama dari sebuah lagu ataupun sebagai melodi pengiring. Gambar 02. Jenis-jenis rekorder Sumber : Vivaldi, 2012 Gambar 03. Rekorder Sopran Sumber : Satwika, 2015  Gitar Klasik Instrumen ini terdiri dari 3 bagian utama yaitu kepala, leher, dan badan. Pada bagian kepala gitar klasik, terdapat bagian yang berfungsi untuk menala dawai. Bagian leher gitar terdapat diantara kepala dan badan gitar. Pada bagian ini terdapat pembatas nada yang terbuat dari logam sejumlah 19 yang dikenal dengan fret. Fret berfungsi untuk menghasilkan tinggi dan rendahnya nada yang akan dimainkan dengan cara meletakkan jari pada ruang-ruang yang terdapat pada fret . Bagian badan gitar terbuat dari kayu yang dibentuk menjadi papan tipis berfungsi sebagai resonator dari getaran dawai yang dimainkan. Terdapat pula lubang suara yang berfungsi untuk mengeluarkan hasil produksi bunyi. Gitar klasik memiliki 6 dawai yang terbuat dari nylon dengan penalaan nadanya yaitu : Senar 1 = e’, senar 2 = b, senar 3 = g, senar 4 = d, senar 5 = A, dan senar 6 = E. Pada permainannya, gitar klasik dapat dimainkan sebagai instrumen utama atau sebagai pengiring lagu. Gambar 04. Gitar Klasik Sumber : Casey, 2009 Kepala Leher Badan Penala Fret Lubang Suara Resonator Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa pembelajaran ansambel dalam pelaksanaannya meliputi beberapa aspek, diantaranya pelaksana, aransemen lagu dan ketersediaan instrumen. Ketiga aspek tersebut terdapat dalam pembelajaran ansambel di SMP N 3 Kalasan. Pelaksana pembelajaran adalah peneliti dan kolaborator, aransemen lagu sebagai materi, dan instrumen yang digunakan yaitu pianika, rekorder dan gitar klasik.

3. Metode Pembelajaran