tajam.dan Ketiga; tax basenya harus merupakan perpaduan antara prinsip keuntungan benefit dan kemampuan untuk membayar ability to pay
.”
2.2. Pengeluaran Pemerintah Daerah
Keputusan Menteri Dalam Negeri No. 29 tahun 200 2 tentang “Pedoman
Pengurusan, Pertanggung Jawaban dan Pengawasan Keuangan Daerah Serta Tata Cara Penyusunan Perhitungan APBD”
.
“
Menyatakan pengeluaran daerah adalah semua pengeluaran kas daerah periode tahun anggaran tertentu. Serta memberikan penjelasan tentang belanja
daerah yaitu semua pengeluaran kas daerah dalam periode tahun anggaran
tertentu yang menjadi beban daerah”. Kalau kita melihat perkembangan kegiatan pemerintah dari tahun ke tahun,
kelihatannya bahwa peranan pemerintah tersebut selalu meningkat hampir dalam semua macam sistem perekonomian:
“Semakin meningkatnya peranan pemerintah ini dapat kita lihat dari
semakin besarnya APBD dalam proporsinya terhadap penghasilan nasional. APBD dalam arti riil dapat dipakai sebagai indikator besarnya kegiatan
pemerintah yang dibiayai oleh pemerintah itu. Tapi sebaiknya kita perlu menyadari bahwa proporsi APBD terhadap GNP adalah suatu ukuran yang
sangat kasar terhadap kegiatan atau peran pemerintah dalam suatu
perekonomian”. dikutip dari Hugh Dalton, Principles of Public Finance, Routledge Kagen Paul Ltd., London, 1954, halaman 139-142.
Pengeluaran pemerintah daerah ini dapat bersifat “exhaustive” yaitu merupakan pembelian barang-barang dan jasa-jasa dalam perekonomian yang
dapat langsung dikonsumsi maupun dapat pula untuk menghasilkan barang lagi. Disamping itu pengeluaran pemerintah dae
rah dapat pula bersifat “transfer” saja yaitu berupa pemindahan utang kepada individu-individu untuk kepentingan
sosial, kepada perusahaan-perusahaan sebagai subsidi atau mungkin pula kepada negara sebagai hadiah grants. Jadi “exhaustive expenditure” itu menghasilkan
faktor-faktor produksi dari sektor swasta ke sektor pemerintah. Sedangkan “transfer payments” hanya menggeser tenaga beli dari unit-unit ekonomi yang
satu kepada unit-unit ekonomi yang lain dan membiarkan yang terakhir ini menentukan penggunaan dari uang tersebut.
Hubungan ini ada seorang sarjana terkenal bernama
Adolph Wagner,
yang mengemukakan suatu hukum yang disebut dengan
“Law of Ever Increasing State Activity” hukum tentang selalu meningkatnya kegiatan pemerintah. Dari
penelitiannya di beberapa negara maju pada abad 19 ternyata bahwa pengeluaran pemerintah itu selalu meningkat dari tahun ke tahun baik dalam arti uang maupun
secara riil ataupun secara absolut maupun relatif dalam perbandingannya dengan pendapatan nasional GNP yang disebabkan oleh adanya perkembangan sosial,
karena berkembangnya industri. Hukum
Wagner
ini di uji oleh
Peacock dan Weseman
dan ternyata hukum itu tidak ditolak, walaupun ada beberapa penjelasan yang agak ruwet. Penjelasan yang agak ruwet tersebut yaitu
Peacock dan Wiseman
membedakan adanya 3 dampak pengeluaran pemerintah yaitu dampak penggantian displacement effect, dampak inspeksi inspection effect dan
dampak konsentrasi concentration effect.
2.3. Hubungan Antara Variabel Independen dan Dependen