Pengujian Parameter Individual Uji t

xiii

4.3.3.4 Pengujian Parameter Individual Uji t

Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen, dengan asumsi variabel independen lainnya konstan. Pengujian secara parsial dilakukan dengan cara membandingkan p- value dari t hitung yang diperoleh dengan tingkat signifikan yang telah ditentukan, yaitu α = 0,05 5. Kriteria pengujian sebagai berikut: a. Jika p-value 0,05, maka H ditolak, dan b. Jika p-value 0,05, maka H tidak ditolak. Pengujian hipotesis secara parsial ditunjukkan dalam tabel IV.10 berikut ini. Tabel IV.10 Hasil Uji t Variabel t hitung p-value Keterangan Asset Allocation Policy 3,339 0,001 ditolak Stock Selection 2,958 0,004 ditolak Tingkat Risiko 3,485 0,001 ditolak Sumber: Data sekunder, diolah Dari tabel IV.10 dapat diperoleh kesimpulan: a. Variabel kebijakan alokasi aset asset allocation policy mempunyai p-value 0,05, hal ini menunjukkan bahwa ditolak, yang berarti secara parsial terdapat pengaruh asset allocation policy terhadap kinerja, dengan demikian H A1 diterima. b. Variabel pemilihan saham stock selection mempunyai p-value 0,05, hal ini menunjukkan bahwa ditolak, yang berarti secara parsial terdapat pengaruh xiii stock selection terhadap kinerja, dengan demikian H A2 diterima. c. Variabel tingkat risiko risk level mempunyai p-value 0,05, hal ini menunjukkan bahwa ditolak, yang berarti secara parsial terdapat pengaruh tingkat risiko terhadap kinerja, dengan demikian H A3 diterima.

4.4 Pembahasan Hasil Penelitian

Hasil regresi menunjukkan bahwa kebijakan alokasi aset asset allocation policy berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja reksa dana saham, yang berarti jika asset allocation policy semakin tinggi maka kinerja akan semakin baik, karena tingkat risiko reksa dana tergantung pada kebijakan alokasi aset, artinya bagaimana Manajer Investasi mengalokasikan dana pada kelas-kelas aset yang tersedia dan seberapa besar porsi pendistribusian dananya Drobetz dan Kohler, 2002. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian Ibotson dan Kaplan 2000 yang meneliti apakah kebijakan alokasi aset berpengaruh sebesar 40, 90, dan 100 terhadap kinerja reksa dana. Berdasarkan penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa kinerja reksa dana sebagian besar dipengaruhi oleh kebijakan alokasi aset, dengan hasil bahwa kebijakan alokasi aset mempengaruhi kinerja reksa dana sebesar 40, 90, dan 100 tergantung dari pertanyaan yang diajukan. Hasil penelitian ini juga mendukung hasil penelitian Mulyana 2005 tentang pengaruh kebijakan alokasi aset dan pemilihan sekuritas terhadap kinerja reksa dana terbuka berbentuk Kontrak Investasi Kolektif KIK baik saham, pendapatan tetap, dan campuran. Masing-masing variabel diukur dengan