Struktur Modal Landasan Teori

a. Market to Book Value of Asset Ratio MBVA Market to book value of asset ratio didasari bahwa prospek pertumbuhan perusahaan terefleksi dalam harga saham, pasar menilai perusahaan bertumbuh lebih besar dari nilai bukunya Kallapur dan Trombley, 1999 dalam Hutchinson dan Gul, 2004. Rasio ini diharapkan dapat mencerminkan peluang investasi yang dimiliki perusahaan melalui aset yang dimiliki perusahaan dimana prospek pertumbuhan perusahaan terefleksi dalam harga saham yang mengalami perubahan dikarenakan penilaian investor terhadap nilai dari aktiva perusahaan. b. Ratio Market to Book Value Equity MBVE Rasio Market to book value equity yaitu proksi yang berbasis pada harga. Proksi ini dapat mencerminkan besarnya return dari aktiva yang ada dan investasi yang diharapkan dimasa yang akan datang dapat melebihireturn dari ekuitas yang diinginkan. Proksi ini mencerminkan bahwa pasar menilai return dari investasi perusahaan dimasa depan dari return yang diharapkan dari ekuitasnya. c. Ratio of Property, Plant and Equipment to Firm Value PPMVA.

6. Struktur Modal

Menurut Hanafi 2014 struktur modal adalah pencerminan dari perimbangan antara hutang jangka panjang dan modal sendiri dari suatu perusahaan. Teori struktur modal bertujuan memberikan landasan berfikir untuk mengetahui sturktur modal yang optimal. Struktur modal yang optimal adalah struktur modal yang dapat meminimumkan biaya dan mengoptimalkan keseimbangan antara risiko dan pengembalian, sehingga memaksimumkan harga saham. Struktur modal erat kaitannya dengan harga saham, hal ini dikarenakan salah satu unsur yang membentuk harga saham adalah persepsi investor atas kinerja perusahaan, dan struktur modal adalah salah satu unsur yang menentukan baik buruknya kinerja perusahaan, dimana nantinya struktur modal akan menentukan sumber pembiayaan dan pembelanjaan yang dilakukan oleh perusahaan. Menurut Hanafi 2014, struktur modal dapat dihitung dengan menggunakan Debt to Equity Ratio DER. Debt to Equity Ratio DER merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur perbandingan total utang dengan total modal. Rasio ini digunakan untuk mengetahui jumlah dana yang disediakan peminjam atau kreditur dengan pemilik perusahaan. Semakin besar rasio ini akan semakin tidak menguntungkan, karena akan semakin besar risiko yang ditanggung atas kegagalan yang mungkin terjadi di perusahaan. Sebaliknya apabila rasio ini rendah maka tingkat pendanaan yang disediakan akan semakin tinggi dan semakin besar batas pengaman bagi peminjam jika terjadi kerugian terhadap nilai aset. Menurut Hanafi 2014, ada beberapa teori yang menjelaskan mengenai struktur modal adalah sebagai berikut: a. Pecking Order Theory Myers dan Majluf, 1977 Menurut Myers dan Majluf 1977, ada asimetri informasi antara manajer dengan pihak luar. Manajer mempunyai informasi yang lebih lengkap mengenai kondisi perusahaan dibandingkan dengan pihak luar. Myers 1984, pecking order theory menyatakan bahwa ”Perusahaan dengan tingkat profitabilitas yang tinggi justru tingkat hutangnya rendah, hal ini dikarenakan perusahaan yang profitabilitasnya tinggi memiliki sumber dana internal yang berlimpah. Menurut teori ini, manajer keuangan tidak memperhitungkan tingkat utang yang optimal. Kebutuhan dana ditentukan oleh kebutuhan investasi. Jika ada kesempatan investasi, maka perusahaan akan mencari dana untuk membiayai kebutuhan investasi tersebut. Perusahaan akan mulai dengan dana internal dan sebagai pilihan terakhir adalah menerbitkan saham. Pecking order theory menjelaskan bahwa perusahaan yang mempunyai tingkat keuntungan yang tinggi justru mempunyai tingkat utang yang kecil. Tingkat utang yang kecil tersebut tidak dikarenakan perusahaan mempunyai target tingkat utang yang kecil, tetapi karena perusahaan tidak membutuhkan dana eksternal. Tingkat keuntungan yang tinggi menjadikan dana internal perusahaan cukup untuk memenuhi kebutuhan investasi. b. Signalling Theory Ross, 1977 Signalling theory adalah informasi mengenai perusahaan merupakan sinyal bagi investor dalam pengambilan keputusan investasi. Sinyal dapat berupa informasi bersifat financial maupun non-financial yang menyatakan bahwa perusahaan tersebut lebih baik daripada perusahaan lain. Pada signalling theory, manajemen berharap dapat memberikan sinyal kemakmuran kepada pemilik ataupun pemegang saham dalam menyajikan informasi keuangan. Ross 1977 mengembangkan model di mana struktur modal penggunaan hutang merupakan signal yang disampaikan oleh manajer ke pasar. Jika manajer mempunyai keyakinan bahwa prospek perusahaan baik, dan karenanya ingin agar harga saham meningkat, ia ingin mengkomunikasikan hal tersebut ke investor. Salah satu cara yang paling sederhana adalah mengatakan secara langsung bahwa perusahaan tersebut mempunyai prospek yang baik. Tentu saja investor tidak akan percaya akan hal tersebut. Maka dari itu, manajer ingin memberikan signal yang lebih dipercaya credible. Manajer bisa menggunakan hutang lebih banyak, sebagai signal yang lebih credible. Jika hutang meningkat, maka kemungkinan bangkrut akan semakin meningkat. Jika perusahaan mengalami kebangkrutan, maka reputasi manajer akan hancur dan tidak bisa dipercaya menjadi manajer lagi. Karena itu, perusahaan yang meningkatkan hutang, bisa dipandang sebagai perusahaan yang yakin dengan prospek perusahaan di masa yang akan datang. Karena cukup yakin, maka manajer perusahaan tersebut berani menggunakan hutang yang lebih besar. Investor diharapkan akan menangkap signal bahwa perusahaan mempunyai prospek yang baik. c. Trade-Off Theory Teori trade-off atau pertukaran menurut Brigham dan Houston 2006: 36, merupakan dimana perusahaan menukarkan keuntungan- keuntungan pendanaan melalui hutang. Trade off theory menjelaskan hubungan antara pajak, resiko kebangkrutan dan penggunaan hutang yang disebabkan oleh keputusan struktur modal yang diambil perusahaan. Kerugian atas penggunaan hutang dapat disebabkan karena adanya biaya kebangkrutan bankruptcy cost dan biaya keagenan agency cost. Semakin tingginya hutang, akan semakin tinggi kemungkinan probabilitas kebangkrutan. Biaya lain dari peningkatan hutang adalah meningkatnya biaya keagenan hutang agency cost of debt. Teori keagenan mengatakan bahwa di perusahaan terjadi konflik antar pihak- pihak yang terlibat, seperti pihak pemegang hutang dengan pemegang saham. Jika hutang meningkat, maka konflik antara keduanya akan semakin meningkat, karena potensi kerugian yang dialami oleh pemegang hutang akan semakin meningkat. Dalam situasi tersebut, pemegang hutang akan semakin meningkatkan pengawasan monitoring terhadap perusahaan. d. Modigliani Miller Theory Teori struktur modal modern yang pertama dimulai pada tahun 1958 adalah teori Modigliani dan Miller. Mereka berpendapat bahwa struktur modal tidak relevan atau tidak mempengaruhi nilai perusahaan. Brigham dan Houston 2006: 34, pada tahun 1963 dikembangkan model MM dengan pajak. MM menyimpulkan bahwa penggunaan hutang akan meningkatkan nilai perusahaan karena penghematan pajak. Pada tahun 1976, Miller menyajikan suatu teori struktur modal yang juga meliputi pajak untuk penghasilan pribadi. Pajak pribadi ini adalah pajak pribadi dari saham dan obligasi. e. Pengaruh Potensi Terjadinya Kebangkrutan Menurut Brigham dan Houston 2006: 35, teori pengaruh potensi terjadinya kebangkrutan merupakan penjabaran dari hasil teori MM yang bergantung pada asumsi bahwa perusahaan tidak akan bangkrut, namun kebangkrutan pada praktiknya terjadi dan biayanya sangat mahal. Hal ini terjadi karena sebuah perusahaan memasukkan lebih banyak hutang dalam struktur modalnya, karena biaya potensi menahan kebangkrutan mendorong perusahaan menggunakan hutang pada tingkat yang berlebihan.

B. Hasil PenelitianTerdahulu

Adapun penelitian ini dibuat berdasarkan hasil dari penelitian-penelitian terdahulu yaitu sebagai berikut : 1. Ginanjar Indra Kusuma, Suhadak, Zainul Arifin 2013 yang berjudul “Analisis pengaruh profitabilitas, tingkat pertumbuhan terhadap struktur modal dan nilai perusahaan”. Tujuan dari penelitian ini untuk menguji pengaruh profitabilitas, tingkat pertumbuhan terhadap struktur modal dan nilai perusahaan. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan alat analisis menggunakan PLS Partial Least Square. Diperoleh hasil bahwa profitabilitas dan tingkat pertumbuhan tidak berpengaruh terhadap struktur modal. Profitabilitas berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan. Tingkat pertumbuhan dan struktur

Dokumen yang terkait

PENGARUH STRUKTUR MODAL , PERTUMBUHAN LABA, UKURAN PERUSAHAAN, LIKUIDITAS DAN INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS) TERHADAP KUALITAS LABA

0 2 80

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR MODAL, LIKUIDITAS DAN INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS) TERHADAP PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR MODAL, LIKUIDITAS DAN INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS) TERHADAP KUALITAS LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAF

1 4 12

ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS DAN GROWTH OPPORTUNITY TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (DENGAN STRUKTUR MODAL Analisis Pengaruh Profitabilitas Dan Growth Opportunity Terhadap Nilai Perusahaan (Dengan Struktur Modal Sebagai Variabel Intervening) Pada Perusahaa

0 1 16

ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS DAN GROWTH OPPORTUNITY TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (DENGAN STRUKTUR MODAL Analisis Pengaruh Profitabilitas Dan Growth Opportunity Terhadap Nilai Perusahaan (Dengan Struktur Modal Sebagai Variabel Intervening) Pada Perusahaa

0 2 17

265 Pengaruh Profitabilitas Dan Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Struktur Modal Dengan Ukuran Perusahaan Sebagai Variabel Moderating Safitri

0 0 22

PENGARUH PROFITABILITAS, PAJAK DAN GROWTH OPPORTUNITY TERHADAP NILAI PERUSAHAAN MELALUI STRUKTUR MODAL SEBAGAI VARIABEL INTERVENING

0 3 12

PENGARUH PROFITABILITAS, STRUKTUR MODAL, UKURAN PERUSAHAAN, LIKUIDITAS, INVESTMENT OPPORTUNITY TERHADAP NILAI PERUSAHAAN - Perbanas Institutional Repository

0 0 22

PENGARUH PROFITABILITAS, STRUKTUR MODAL, UKURAN PERUSAHAAN, LIKUIDITAS, INVESTMENT OPPORTUNITY TERHADAP NILAI PERUSAHAAN - Perbanas Institutional Repository

0 0 18

ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, STRUKTUR KEPEMILIKAN, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN DENGAN STRUKTUR MODAL SEBAGAI VARIABEL INTERVENING

0 0 18

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS, GROWTH OPPORTUNITY TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN STRUKTUR MODAL SEBAGAI VARIABEL INTERVENING

0 2 18