Latar Balakang Pendirian Pabrik

Pendahuluan Rizky Purnama Mikasasari Teknik Kimia UMS D 500 110 041 1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Balakang Pendirian Pabrik

Perkembangan di negara Indonesia untuk saat ini sangatlah meningkat baik kualitas maupun kuantitas sehingga kebutuhan akan bahan baku, bahan pembantu, maupun tenaga kerja semakin meningkat seiring berjalannya waktu. Indonesia adalah salah satu dari negara berkembang di dunia. Dan Indonesia adalah salah satu dari negara penghasil minyak bumi. Karena terbatasnya jumlah kilang yang dimiki untuk memproduksi bahan bakar minyak BBM, Indonesia harus mengimpor BBM guna mencukupi kebutuhan domestik yang meningkat dengan pesat dari tahun ke tahun, baik digunakan untuk kebutuhan transportasi, industri, pembangkit listrik, dan sebagainya. Hal ini menyebabkan kebutuhan akan bahan bakar akan jauh semakin meningkat. Sedangkan untuk cadangan minyak bumi yang dimiliki Indonesia semakin terbatas karena merupakan produk yang tidak dapat diperbaharui. Namun, besarnya ketergantungan akan bahan bakar yang dibutuhkan ini tidak diimbangi dengan strategi pemerintah untuk menjamin ketersediaan bahan bakar yang dibutuhkan demi keberlangsungan aktivitas ekonomi dalam negeri. Tingkat konsumsi BBM dari tahun ke tahun semakin meningkat, BBM yang tersubsidi di Indonesia mengalami kenaikan hingga 10 per tahunnya. Dengan tidak adanya program penghemat energi, maka cadangan minyak di Indonesia hanya dapat hingga 20 tahun, yang artinya pada tahun 2036 cadangan minyak di Indonesia akan habis. Pemerintah pada saat ini masih tidak mampu memenuhi seluruh kebutuhan bahan bakar dari pasokan lokal. Pada kondisi kehidupan yang bergantung pada BBM impor yang semakin besar, pemakaian energi yang boros akan berdampak ke berbagai masalah yang akan menghambat pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Melihat kondisi tersebut, pemerintah juga menetapkan rencana mengurangi Pendahuluan Rizky Purnama Mikasasari Teknik Kimia UMS D 500 110 041 ketergantungan Indonesia pada BBM, dengan adanya Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 5 tahun 2006 tentang “kebijakan energi nasional untuk mengembangkan sumber energi a lternatif sebagai pengganti BBM”. Walaupun kebijakan tersebut menekankan bahwa penggunaan batu bara dan gas sebagai pengganti BBM, kebijakan tersebut juga menetapkan sumber daya yang dapat diperbaharui seperti bahan bakar nabati BBN sebagai alternatif pengganti BBM. Usaha-usaha untuk mencari dan mengembangkan sumber bahan bakar alternatif terus dilakukan. Biodiesel adalah salah satu solusi sebagai alternatif bahan bakar untuk mesin diesel. Biodiesel merupakan bahan bakar mono- alkil ester dari rantai panjang asam lemak yang dipakai sebagai alternatif bagi bahan bakar mesin diesel dan terbuat dari sumber terbaharui yakni minyak sayur atau minyak hewan. Biodiesel merupakan bahan bakar yang paling dekat untuk menggantikan bahan bakar fosil sebagai sumber energi transportasi utama di dunia, karena biodiesel merupakan bahan bakar terbaru yang dapat menggantikan diesel petroleum di mesin sekarang ini. Bahan baku pembuatan biodiesel antara lain Crude Palm Oil CPO, kedelai, bunga matahari, minyak kelapa, jarak pagar dan berbgai jenis tumbuhan lainnnya. Pada kesempatan kalli ini, bahan baku utama yang akan digunakan dalam pembuatan biodiesel adalah CPO dan Metanol. CPO sendiri diperoleh dari PTPN XIII. Sedangkan untuk metanol di dapatkan dari PT. Kaltim Metanol Indonesia yang berlokasikan di Bontang, Kalimantan Timur. Sehingga dengan adanya bahan baku CPO dan metanol yang mencukupi, sangat memungkinkan untuk didirikannya pabrik biodiesel di Indonesia.

1.2 Penentuan Kapasitas Pabrik