DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 1.1 Kegiatan Jual Beli
33 Gambar 3.1 Prosedur Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas
45
Gambar 4.1 Tingkat Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa pada Tes Diagnostik
62 Gambar 4.2 Tingkat Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa pada
TKPM I 74
Gambar 4.3 Jawaban Siswa nomor 1.a TKPM I 75
Gambar 4.4 Jawaban Siswa nomor 1.b TKPM I 76
Gambar 4.5 Jawaban Siswa nomor 2.a TKPM I 77
Gambar 4.6 Jawaban Siswa nomor 2.b TKPM I 77
Gambar 4.7 Jawaban Siswa nomor 3.a TKPM I 78
Gambar 4.8 Jawaban Siswa nomor 3.b TKPM I 79
Gambar 4.9 Jawaban Siswa nomor 4.a TKPM I 80
Gambar 4.10 Jawaban Siswa nomor 4.b TKPM I 80
Gambar 4.11 Tingkat Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa pada TKPM II
94 Gambar 4.12 Deskripsi Perubahan Nilai Rata-rata kelas tiap Siklus
95 Gambar 4.13 Jawaban Siswa nomor 1.a TKPM II
95 Gambar 4.14 Jawaban Siswa nomor 1.b TKPM II
96 Gambar 4.15 Jawaban Siswa nomor 2.a TKPM II
97 Gambar 4.16 Jawaban Siswa nomor 2.b TKPM II
98 Gambar 4.17 Jawaban Siswa nomor 3.a TKPM II
98 Gambar 4.18 Jawaban Siswa nomor 3.b TKPM II
99 Gambar 4.19 Jawaban Siswa nomor 4.a TKPM II
100 Gambar 4.20 Jawaban Siswa nomor 4.b TKPM II
101 Gambar 4.21 Tingkat kemampuan pemecahan masalah matematika
siswa pada tes kemampuan pemecahan maslah siklus I dan siklus II
102
Gambar 4.22 Tingkat Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Tiap Tindakan
105
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 : Silabus
112 Lampiran 2
: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 1 Siklus I 120
Lampiran 3 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 2 Siklus I
127 Lampiran 4
: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 1 Siklus II 134
Lampiran 5 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 2 Siklus II
140 Lampiran 6 : Lembar Aktivitas Siswa 1
146 Lampiran 7
: Lembar Aktivitas Siswa 2 153
Lampiran 8 : Lembar Aktivitas Siswa 3
160
Lampiran 9 : Lembar Aktivitas Siswa 4 167
Lampiran 10 : Kisi-Kisi Tes Diagnostik 174
Lampiran 11 : Tes Diagnostik 175
Lampiran 12 : Alternatif Penyelesaian Tes Diagnostik 176
Lampiran 13 : Kisi-Kisi Tes Kemampuan Pemecahan Masalah I 181
Lampiran 14 : Tes Kemampuan Pemecahan Masalah I 182
Lampiran 15 : Lembar Validitas Tes Kemampuan Pemecahan Masalah I
184 Lampiran 16 : Alternatif Penyelesaian Tes Kemampuan Pemecahan
Masalah I 186
Lampiran 17 : Kisi-Kisi Tes Kemampuan Pemecahan Masalah II 192
Lampiran 18 : Tes Kemampuan Pemecahan Masalah II 193
Lampiran 19 : Lembar Validitas Tes Kemampuan Pemecahan Masalah II
196 Lampiran 20 : Alternatif Penyelesaian Tes Kemampuan Pemecahan
Masalah II 198
Lampiran 21 : Pendoman Penskoran 204
Lampiran 22 : Lembar Observasi Guru Siklus I Pertemuan 1
205 Lampiran 23 : Lembar Observasi Guru Siklus I
Pertemuan 2 207
Lampiran 24 : Lembar Observasi Guru Siklus II Pertemuan 1
209 Lampiran 25 : Lembar Observasi Guru Siklus II
Pertemuan 2 211
Lampiran 26 : Skor kemampuan pemecahan masalah siswa 213
Lampiran 27 : Hasil Tes Diagnostik 215
Lampiran 28 : Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah I 217
Lampiran 29 : Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah II 219
Lampiran 30 : Hasil Observasi Kegiatan Guru Siklus I 221
Lampiran 31 : Hasil Observasi Kegiatan Guru Siklus II 223
Lampiran 32 : Dokumentasi 225
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah.
Pendidikan merupakan salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang dinamis dan sarat perkembangan. Oleh karena itu, perubahan atau
perkembangan pendidikan adalah hal yang memang seharusnya terjadi sejalan dengan perubahan budaya kehidupan. Perubahan dalam arti perbaikan pendidikan
pada semua tingkat perlu terus menerus dilakukan sebagai antisipasi kepentingan masa depan. Pendidikan berperan dalam menjamin kelangsungan hidup dan
meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Dengan pendidikan, seseorang akan mendapatkan ilmu pengetahuan dan menuju kepada keberhasilan.
Pentingnya pendidikan tertuang dalam fungsi dan tujuan pendidikan nasional yang tercantum dalam UU RI tentang sistem pendidikan nasional pasal 3
No.20 tahun 2003.
Pendidikan Nasional bertujuan untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdasarkan kehidupan bangsa yang bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Matematika merupakan salah satu bidang studi yang menduduki peranan penting dalam pendidikan, hal ini dapat dilihat dari waktu jam pelajaran sekolah
lebih banyak dibandingkan pelajaran lain. Matematika juga memegang peranan penting dalam membentuk siswa menjadi berkualitas, karena matematika sebagai
salah satu sarana berfikir untuk mengkaji sesuatu secara logis dan sistematis.
Seperti yang dikemukakan Abdurrahman 2010:253 bahwa : Matematika merupakan sarana berfikir yang jelas dan logis, sarana untuk
memecahkan masalah sehari – hari, sarana mengenal pola hubungan dan generalisasi pengalaman, sarana untuk mengembangkan kreativitas, serta
sarana untuk menghasilkan kesadaran terhadap perkembangan budaya.
2
Ada banyak alasan tentang perlunya siswa belajar matematika. Menurut Cockroft dalam Abdurrahman, 2010:253 mengemukakan bahwa:
Matematika perlu diajarkan kepada siswa karena 1 selalu digunakan dalam segala segi kehidupan; 2 semua bidang studi memerlukan
keterampilan matematika yang sesuai; 3 merupakan sarana komunikasi yang kuat, singkat dan jelas; 4 dapat digunakan untuk menyajikan
informasi dalam berbagai cara; 5 meningkatkan kemampuan berpikir logis, ketelitian dan kesadaran keruangan; dan 6 memberikan kepuasan
terhadap usaha memecahkan masalah yang menantang. Selain itu, Paling dalam Abdurrahman, 2010:252 juga menyatakan bahwa:
Matematika adalah suatu cara untuk menemukan jawaban terhadap masalah yang dihadapi manusia, suatu cara menggunakan informasi,
menggunakan pengetahuan tentang bentuk ukuran, menggunakan pengetahuan tentang menghitung, dan yang paling penting adalah
memikirkan dalam diri manusia itu sendiri dalam melihat dan menggunakan hubungan-hubungan.
Berbagai alasan perlunya sekolah mengajarkan matematika kepada siswa pada hakikatnya dapat diringkaskan karena masalah kehidupan sehari-hari.
Menurut Liebeck dalam Abdurrahman 2010:253 “ada dua macam hasil belajar matematika yang harus dikuasai oleh siswa, perhitungan matematis mathematics
calculation dan penalaran matematis mathematics reasoning”. Berdasarkan hasil belajar matematika semacam itu maka Lerner dalam Abdurrahman
2010:253 mengemukakan bahwa kurikulum bidang studi matematika hendaknya mencakup tiga elemen “1 konsep, 2 keterampilan, dan 3 pemecahan
masalah”.
Dari pernyataan di atas, salah satu aspek yang ditekankan dalam kurikulum adalah meningkatkan kemampuan pemecahan masalah siswa. National
Council of Teachers of Mathematics NCTM pada tahun 2005, memaparkan standar matematika sekolah meliputi standar isi atau materi mathematical
content dan standar proses mathematical processes. Standar proses meliputi pemecahan masalah problem solving, penalaran dan pembuktian reasoning and
proof, koneksi connection, komunikasi communication, dan representasi representation. Menurut NCTM bahwa baik standar materi maupun standar