KESIMPULAN DAN SARAN 108 PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN THINK ALOUD PAIR PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA KELAS VII MTS NEGERI BANDAR.

DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 1.1 Kegiatan Jual Beli 33 Gambar 3.1 Prosedur Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas 45 Gambar 4.1 Tingkat Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa pada Tes Diagnostik 62 Gambar 4.2 Tingkat Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa pada TKPM I 74 Gambar 4.3 Jawaban Siswa nomor 1.a TKPM I 75 Gambar 4.4 Jawaban Siswa nomor 1.b TKPM I 76 Gambar 4.5 Jawaban Siswa nomor 2.a TKPM I 77 Gambar 4.6 Jawaban Siswa nomor 2.b TKPM I 77 Gambar 4.7 Jawaban Siswa nomor 3.a TKPM I 78 Gambar 4.8 Jawaban Siswa nomor 3.b TKPM I 79 Gambar 4.9 Jawaban Siswa nomor 4.a TKPM I 80 Gambar 4.10 Jawaban Siswa nomor 4.b TKPM I 80 Gambar 4.11 Tingkat Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa pada TKPM II 94 Gambar 4.12 Deskripsi Perubahan Nilai Rata-rata kelas tiap Siklus 95 Gambar 4.13 Jawaban Siswa nomor 1.a TKPM II 95 Gambar 4.14 Jawaban Siswa nomor 1.b TKPM II 96 Gambar 4.15 Jawaban Siswa nomor 2.a TKPM II 97 Gambar 4.16 Jawaban Siswa nomor 2.b TKPM II 98 Gambar 4.17 Jawaban Siswa nomor 3.a TKPM II 98 Gambar 4.18 Jawaban Siswa nomor 3.b TKPM II 99 Gambar 4.19 Jawaban Siswa nomor 4.a TKPM II 100 Gambar 4.20 Jawaban Siswa nomor 4.b TKPM II 101 Gambar 4.21 Tingkat kemampuan pemecahan masalah matematika siswa pada tes kemampuan pemecahan maslah siklus I dan siklus II 102 Gambar 4.22 Tingkat Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Tiap Tindakan 105 DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1 : Silabus 112 Lampiran 2 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 1 Siklus I 120 Lampiran 3 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 2 Siklus I 127 Lampiran 4 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 1 Siklus II 134 Lampiran 5 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 2 Siklus II 140 Lampiran 6 : Lembar Aktivitas Siswa 1 146 Lampiran 7 : Lembar Aktivitas Siswa 2 153 Lampiran 8 : Lembar Aktivitas Siswa 3 160 Lampiran 9 : Lembar Aktivitas Siswa 4 167 Lampiran 10 : Kisi-Kisi Tes Diagnostik 174 Lampiran 11 : Tes Diagnostik 175 Lampiran 12 : Alternatif Penyelesaian Tes Diagnostik 176 Lampiran 13 : Kisi-Kisi Tes Kemampuan Pemecahan Masalah I 181 Lampiran 14 : Tes Kemampuan Pemecahan Masalah I 182 Lampiran 15 : Lembar Validitas Tes Kemampuan Pemecahan Masalah I 184 Lampiran 16 : Alternatif Penyelesaian Tes Kemampuan Pemecahan Masalah I 186 Lampiran 17 : Kisi-Kisi Tes Kemampuan Pemecahan Masalah II 192 Lampiran 18 : Tes Kemampuan Pemecahan Masalah II 193 Lampiran 19 : Lembar Validitas Tes Kemampuan Pemecahan Masalah II 196 Lampiran 20 : Alternatif Penyelesaian Tes Kemampuan Pemecahan Masalah II 198 Lampiran 21 : Pendoman Penskoran 204 Lampiran 22 : Lembar Observasi Guru Siklus I Pertemuan 1 205 Lampiran 23 : Lembar Observasi Guru Siklus I Pertemuan 2 207 Lampiran 24 : Lembar Observasi Guru Siklus II Pertemuan 1 209 Lampiran 25 : Lembar Observasi Guru Siklus II Pertemuan 2 211 Lampiran 26 : Skor kemampuan pemecahan masalah siswa 213 Lampiran 27 : Hasil Tes Diagnostik 215 Lampiran 28 : Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah I 217 Lampiran 29 : Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah II 219 Lampiran 30 : Hasil Observasi Kegiatan Guru Siklus I 221 Lampiran 31 : Hasil Observasi Kegiatan Guru Siklus II 223 Lampiran 32 : Dokumentasi 225

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah.

Pendidikan merupakan salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang dinamis dan sarat perkembangan. Oleh karena itu, perubahan atau perkembangan pendidikan adalah hal yang memang seharusnya terjadi sejalan dengan perubahan budaya kehidupan. Perubahan dalam arti perbaikan pendidikan pada semua tingkat perlu terus menerus dilakukan sebagai antisipasi kepentingan masa depan. Pendidikan berperan dalam menjamin kelangsungan hidup dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Dengan pendidikan, seseorang akan mendapatkan ilmu pengetahuan dan menuju kepada keberhasilan. Pentingnya pendidikan tertuang dalam fungsi dan tujuan pendidikan nasional yang tercantum dalam UU RI tentang sistem pendidikan nasional pasal 3 No.20 tahun 2003. Pendidikan Nasional bertujuan untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdasarkan kehidupan bangsa yang bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Matematika merupakan salah satu bidang studi yang menduduki peranan penting dalam pendidikan, hal ini dapat dilihat dari waktu jam pelajaran sekolah lebih banyak dibandingkan pelajaran lain. Matematika juga memegang peranan penting dalam membentuk siswa menjadi berkualitas, karena matematika sebagai salah satu sarana berfikir untuk mengkaji sesuatu secara logis dan sistematis. Seperti yang dikemukakan Abdurrahman 2010:253 bahwa : Matematika merupakan sarana berfikir yang jelas dan logis, sarana untuk memecahkan masalah sehari – hari, sarana mengenal pola hubungan dan generalisasi pengalaman, sarana untuk mengembangkan kreativitas, serta sarana untuk menghasilkan kesadaran terhadap perkembangan budaya. 2 Ada banyak alasan tentang perlunya siswa belajar matematika. Menurut Cockroft dalam Abdurrahman, 2010:253 mengemukakan bahwa: Matematika perlu diajarkan kepada siswa karena 1 selalu digunakan dalam segala segi kehidupan; 2 semua bidang studi memerlukan keterampilan matematika yang sesuai; 3 merupakan sarana komunikasi yang kuat, singkat dan jelas; 4 dapat digunakan untuk menyajikan informasi dalam berbagai cara; 5 meningkatkan kemampuan berpikir logis, ketelitian dan kesadaran keruangan; dan 6 memberikan kepuasan terhadap usaha memecahkan masalah yang menantang. Selain itu, Paling dalam Abdurrahman, 2010:252 juga menyatakan bahwa: Matematika adalah suatu cara untuk menemukan jawaban terhadap masalah yang dihadapi manusia, suatu cara menggunakan informasi, menggunakan pengetahuan tentang bentuk ukuran, menggunakan pengetahuan tentang menghitung, dan yang paling penting adalah memikirkan dalam diri manusia itu sendiri dalam melihat dan menggunakan hubungan-hubungan. Berbagai alasan perlunya sekolah mengajarkan matematika kepada siswa pada hakikatnya dapat diringkaskan karena masalah kehidupan sehari-hari. Menurut Liebeck dalam Abdurrahman 2010:253 “ada dua macam hasil belajar matematika yang harus dikuasai oleh siswa, perhitungan matematis mathematics calculation dan penalaran matematis mathematics reasoning”. Berdasarkan hasil belajar matematika semacam itu maka Lerner dalam Abdurrahman 2010:253 mengemukakan bahwa kurikulum bidang studi matematika hendaknya mencakup tiga elemen “1 konsep, 2 keterampilan, dan 3 pemecahan masalah”. Dari pernyataan di atas, salah satu aspek yang ditekankan dalam kurikulum adalah meningkatkan kemampuan pemecahan masalah siswa. National Council of Teachers of Mathematics NCTM pada tahun 2005, memaparkan standar matematika sekolah meliputi standar isi atau materi mathematical content dan standar proses mathematical processes. Standar proses meliputi pemecahan masalah problem solving, penalaran dan pembuktian reasoning and proof, koneksi connection, komunikasi communication, dan representasi representation. Menurut NCTM bahwa baik standar materi maupun standar

Dokumen yang terkait

Pengaruh Metode Thinking Aloud Pair Problem Solving (Tapps) Terhadap Kemampuan Berpikir Analitis Matematis Berdasarkan Level Kognitif Siswa Di Mts Hidayatul Umam

2 14 203

Pengaruh metode Thinking Aloud Pair Problem Solving (TAPPS) dan gender terhadap kemampuan berpikir kritis matematika siswa

2 17 0

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN THINK ALOUD PAIR PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKASISWA KELAS VIII SMP NEGERI 24 MEDAN.

0 3 26

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA DENGAN METODE PEMBELAJARAN THINK ALOUD PAIR PROBLEM SOLVING (TAPPS) PADA MATERI SISTEM PERSAMAAN LINIER DUA VARIABEL KELAS VIII MTS NEGERI BANDAR.

2 7 28

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA MENGGUNAKAN METODE PROBLEM SOLVING Upaya Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Menggunakan Metode Problem Solving (PTK Pembelajaran Matematika Kelas VII Semester Genap SMP Negeri 1

0 2 14

PENERAPAN STRATEGI THINK ALOUD PAIR PROBLEM SOLVING (TAPPS) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI Penerapan Strategi Think Aloud Pair Problem Solving (Tapps) Untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis (PTK Bagi Siswa Kelas VIII Semester Ganjil S

0 2 18

PENERAPAN STRATEGI THINK ALOUD PAIR PROBLEM SOLVING (TAPPS) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI Penerapan Strategi Think Aloud Pair Problem Solving (Tapps) Untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis (PTK Bagi Siswa Kelas VIII Semester Ganjil S

0 1 13

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN Penerapan Metode Pembelajaran Problem Solving Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Dan Hasil Belajar Matematika.

0 0 16

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOLABORATIF TEKNIK THINK ALOUD PAIR PROBLEM SOLVING (TAPPS UNTUK MENINGKATKAN KEBIASAAN BERPIKIR DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH.

0 2 59

Kata kunci: Pemecahan masalah, Think Aloud Pair Problem Solving Abstract: This research aims to determine Think Aloud Pair Problem

0 5 12