1
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN, SIKAP DAN PAPARAN MEDIA MASSA DENGAN PERILAKU PACARAN REMAJA DI KECAMATAN
KARTASURA KABUPATEN SUKOHARJO
ABSTRAK
Jumlah kasus IMS di Kecamatan Kartasura merupakan yang tertinggi di Kabupaten Sukoharjo dengan jumlah 43 kasus pada tahun 2015. Angka ini berpotensi disebabkan
oleh perilaku pacaran remaja yang berisiko. Perilaku pacaran berisiko saat ini banyak dilakukan oleh remaja. Tidak hanya untuk mengenal satu sama lain secara lebih
mendalam, akan tetapi sudah sampai pada perilaku berisiko seperti kissing, necking, petting dan intercourse. Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis hubungan antara
pengetahuan, sikap dan paparan media massa dengan perilaku pacaran remaja di Kecamatan Kartasura Kabupaten Sukoharjo. Penelitian ini menggunakan metode survei
analitik dengan rancangan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh remaja usia 10-19 tahun yang berada di Kecamatan Kartasura Kabupaten Sukoharjo
dengan jumlah sampel minimal sebanyak 120 orang. Pengambilan sampel dengan menggunakan quota sampling. Analisis yang digunakan chi square. Hasil uji statistik
menunjukkan ada hubungan antara pengetahuan p = 0,024 sikap p = 0,000 dan paparan media massa p = 0,000 dengan perilaku pacaran remaja di Kecamatan
Kartasura Kabupaten Sukoharjo. Kata Kunci : Pengetahuan, Sikap, Media Massa, Perilaku Pacaran
ABSTRACT
IMS cases in Kartasura is the highest in Sukoharjo with 43 cases in 2015. This number is caused by the courtship risk. The current risk of courtship behavior is mostly done by
teenagers. Not only to get to know each other more deeply, but also to have risk behavior like kissing, necking, petting and intercourse. The purpose of this study is to
analyze the relationship between knowledge, attitude and exposure to mass media with teenage courtship behavior in Kartasura Sukoharjo. This research uses analytic survey
method with cross sectional design. The population in this study is all teenagers aged 10-19 years who are in Kartasura Sukoharjo with a minimum sample of 120 people.
Sampling using quota sampling. The analysis used chi square. The result of statistical test shows that there is a correlation between knowledge p = 0,024, attitude p =
0,000 and mass media exposure p = 0,000 with courtship behavior in Kartasura Sukoharjo.
Keywords : Knowledge, Attitude, Mass Media, Courtship.
1. PENDAHULUAN
Remaja merupakan aset dan generasi penerus bangsa yang harus sehat secara jasmani, mental dan spiritual. Penduduk remaja 10-24 tahun perlu mendapat
perhatian serius karena remaja termasuk dalam usia sekolah dan usia kerja, mereka
2
sangat berisiko terhadap masalah-masalah kesehatan reproduksi yaitu perilaku seksual pranikah, penyalahgunaan NAPZA dan HIVAIDS BKKBN, 2011.
Berdasarkan hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia tahun 2012, pada remaja usia 15-19 tahun mulai berpacaran pertama kali pada usia 15-17 tahun.
Sekitar 33 remaja perempuan dan 34,5 remaja laki-laki yang berusia 15-19 tahun mulai berpacaran saat mereka belum berusia 15 tahun Kemenkes RI, 2015.
Semakin mudanya remaja dalam berpacaran dan tingginya perilaku negatif saat berpacaran mengakibatkan angka penyakit infeksi menular seksual IMS meningkat.
Berdasarkan data Dinkes Jawa Tengah 2013, angka IMS dalam semua kelompok usia mencapai 8.671 kasus, sedangkan untuk penyakit HIV terus terjadi peningkatan
setiap tahunnya dari 259 kasus tahun 2008 menjadi 797 kasus tahun 2012. Data Dinkes Jawa Tengah menunjukkan jumlah kasus AIDS dari tahun 1993 hingga
september 2015 berdasarkan usia 10-24 tahun sejumlah 10 Dinkes Jateng, 2016. Berdasarkan data Dinkes Sukoharjo 2016, jumlah kasus HIV dan AIDS pada
kelompok usia 0-10 tahun sejumlah 3,077 dan pada usia 11-20 tahun sejumlah 3,38. Selain itu terdapat 3 kecamatan yang memiliki angka IMS yang tinggi, yaitu
kecamatan Polokarto 38 orang, Grogol 39 orang, dan Kartasura 43 orang. Tingginya angka ini juga di dukung oleh banyaknya penderita HIV di wilayah
Kartasura, dimana wilayah tersebut merupakan daerah penderita HIV tertinggi di Sukoharjo, berdasarkan data Dinkes Sukoharjo 2015, terdapat 43 penderita HIV dan
terus meningkat pada tahun 2016 sampai bulan September mencapai 49 penderita Dinkes Sukoharjo, 2016.
Menurut Green dan Kreuter 2000, perilaku seseorang dipengaruhi oleh 3 faktor yaitu faktor predisposisi pengetahuan, sikap, jenis kelamin, faktor penguat teman
sebaya dan keluarga, dan faktor pemungkin sarana dan keterjangkauan fasilitas. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Prayoga 2015 menunjukkan ada
hubungan positif antara pengetahuan kesehatan reproduksi dengan perilaku pacaran pada pelajar di SLTA kota Semarang dengan 83 siswa memiliki pengetahuan
kesehatan reproduksi yang baik. Penelitian dari Prayoga berbeda dengan hasil penelitian Samino 2012, dimana tidak terdapat hubungan antara pengetahuan dengan
perilaku berpacaran remaja dengan p=1,000. Hasil penelitian Maulida 2016, menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara sikap dan perilaku seksual
3
remaja p=0,007. Berbeda dengan hasil penelitian dari Pranoto 2009, dimana tidak terdapat hubungan signifikan antara sikap dengan perilaku seksual remaja p=0,103.
Berdasarkan hasil penelitian Lubis 2010, terdapat hubungan yang signifikan antara pengaruh media massa dengan perilaku seksual remaja p=0,044. Berbeda dengan
hasil penelitian Puspitasari 2015, tidak terdapat hubungan yang signifikan antara sumber informasi dengan perilaku seksual remaja pranikah P= 0,464 0,05.
Berdasarkan data dari survei pendahuluan yang telah dilakukan pada 20 remaja berusia 13-19 tahun pada tanggal 15 November 2016 dari seluruh desa di Kecamatan
Kartasura, diketahui bahwa 100 remaja tersebut pernah berpacaran dan 65 diantaranya memiliki pengetahuan kesehatan reproduksi baik. Perilaku seksual dalam
berpacaran yang paling sering dilakukan oleh remaja diantaranya berpegangan tangan, berpelukan, berciuman bibir, saling meraba alat kelamin, oral seks dan 20
diantaranya mengaku pernah berhubungan seks dimana salah satunya masih berumur 13 tahun. Perilaku tersebut tidak lepas dari peran media massa. Media massa yang
paling banyak digunakan untuk mengakses konten pornografi diantaranya internet, fotogambar, VCDDVDfilm, handphone, dan video games.
Perilaku pacaran yang buruk dipengaruhi oleh banyak hal, baik pengetahuan kesehatan reproduksi, sikap seksual maupun paparan media massa yang semakin
canggih. Oleh sebab itu peneliti tertarik untuk meneliti pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi, sikap seksualitas, dan juga peran media massa dalam
mempengaruhi perilaku pacaran remaja.
2. METODE