5 laporan
keuangan. Penggunaan
professional fees
disebabkan karena
pengungkapan data tentang fee audit di Indonesia masih berupa voluntary disclosures sehingga belum banyak perusahaan yang mencantumkan data tersebut
di dalam annual report. Selanjutnya variabel akan diukur dengan menggunakan logaritma natural dari professional fees. Variabel akan disimbolkan dengan Ln.FA
di dalam persamaan. Wibowo dan Rohman, 2013
2.5 Variabel Independen 2.5.1 Independensi Dewan Komisaris
Komisaris independen dipandang dapat melakukan pengawasan secara signifikan terhadap kegiatan dan pengendalian dalam perusahaan sehingga
memerlukan informasi yang independen yang berasal dari auditor eksternal Hay et al., 2008 dalam Rizqiasih, 2013. Independensi dewan komisaris diukur melalui
jumlah total komisaris independen yang ada dalam dewan komisaris. Independensi dewan komisaris akan dilambangkan dengan IDK. Boo et al.,
2008
2.5.2 Independensi Komite Audit
Hay et al. 2008 dalam Desi et al., 2014 menyatakan bahwa komite audit bertanggung jawab untuk melakukan pengawasan terhadap pelaporan keuangan
dan pengendalian internal perusahaan serta sebagai penengah antara auditor internal dan eksternal. Independensi komite audit diukur melalui jumlah total
komisaris independen yang ada dalam komite audit dan dilambangkan dengan IKA. Boo et al., 2008
2.5.3 Ukuran Komite Audit
The Blue Ribbon Company 1999 merekomendasikan bahwa sekurang- kurangnya terdapat tiga orang yang menjadi komite audit. Semakin banyaknya
anggota komite audit, diasumsikan bahwa semakin ketat pengawasan yang dilakukan sehingga meningkatkan kualitas laporan tahunan yang berujung pada
menurunya audit fees. Ukuran komite audit diukur melalui jumlah total komite audit yang ada pada perusahaan dan dilambangkan dengan UKA. Desi et al.,
2014.
6
2.5.4 Intensitas Pertemuan
The Blue Ribbon Company 1999 merekomendasikan komite audit setidaknya melaksanakan pertemuan sebanyak 4 empat kali dalam setahun atau lebih sesuai
dengan keadaan untuk melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya. Pertemuan komite audit diselenggaran untuk membahas jumlah pertemuan komite audit yang
diukur melalui jumlah total pertemuan yang dilakukan komite audit selama periode akuntansi dan dilambangkan dengan PKA. Desi et al., 2014.
2.5.5 Internal Audit
Nurika Restuningdiah 2010:359 dalam Prastuti 2013, menyatakan bahwa keberadaan internal audit diharapkan dapat memfasilitasi keefektifan fungsi
komite audit, sesuai dengan tujuan fungsi audit adalah pemantauan terhadap pelaporan keuangan yang merupakan tanggungjawab dari komite audit. Variabel
internal audit menggunakan variabel dummy, yaitu angka 1 untuk mengindikasikan adanya keberadaan fungsi internal audit yang tercantum dalam
laporan tahunanan serta angka 0 untuk mengindikasikan tidak adanya fungsi internal audit. Variabel disimbolkan dengan lambang D.IA dalam persamaan.
2.6 Metode Analisis Data