46
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Lemahireng kecamatan Kemusu kabupaten Boyolali. SD Negeri 1 Lemahireng terletak ± 7 km dari pusat kecamatan
yang harus ditempuh melalui sungai yang dapat diseberangi ketika musim kemarau dengan ketinggian air sekitar setengah roda sepeda motor atau 8 km melalui jalan
berbatu liar, namun kondisinya menjadi becek dan licin saat musim penghujan. Jalur tersebut melintasi lahan perhutani yang digunakan untuk pembibitan minyak kayu
putih. Selain itu SD Negeri 1 Lemahireng juga dapat ditempuh melalui jalur utara sekitar 12 km dari pusat kecamatan atau lewat jalan memutar sekitar 30 km melalui
jalan raya jalur kecamatan Andong – Klego – Karang Gede – Wonosegoro. SD Negeri 1 Lemahireng termasuk Sekolah Dasar pinggiran, meskipun
tidak begitu jauh dari pasar, terminal, dan pusat kecamatan namun sering kali kurang mendapatkan perhatian dari pengawas. Hal itu dapat dimaklumi karena memang
medan yang harus ditempuh cukup melelahkan. Adapun keadaan lingkungan SD Negeri 1 Lemahireng dapat dikatakan kurang kondusif untuk mendukung kegiatan
belajar mengajar. SD tersebut mempunyai 1 ruang kantor guru, 2 rumah dinas yang digunakan untuk dapur SD Negeri 1 Lemahireng dan SD Negeri 2 Lemahireng, serta
5 ruang kelas. Kelas I dan Kelas II harus bergantian masuk kelas sehingga anak-anak yang belum masuk kelas seringkali mengganggu pelajaran di kelas lain. SD Negeri 1
Lemahireng juga belum mempunyai ruang khusus untuk UKS, Laboratorium apalagi perpustakaan, dan lain-lain. Kegiatan belajar mengajar sering terganggu dengan
debu-debu yang beterbangan terbawa angin di musim kemarau, sedangkan pada musim penghujan halaman becek bahkan atap kelas banyak yang bocor.
Adapun staf guru dan karyawan SD Negeri 1 Lemahireng terdiri dari 1 Kepala Sekolah, 3 Guru Kelas PNS, 4 Guru WB, 1 Guru Agama, dan 1 Penjaga
47 WB. Dengan adanya guru-guru WB sangat membantu kegiatan sekolah secara
umum. Dengan kondisi seperti diatas dirasakan sulit untuk meningkatkan prestasi
belajar siswa jika tidak terdapat upaya atau usaha keras dari berbagai pihak. Dengan kondisi dan media sederhana bahkan cenderung kurang memadai, peneliti berusaha
dengan sebatas kemampuan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa melalui perbaikan metode mengajar. Penelitian dilaksanakan melalui tindakan kelas dengan
model proses, bertahap, dan berkelanjutan. Tindakan yang dilakukan pada setiap putaran siklus merupakan suatu bentuk pembelajaran dengan menerapkan metode
pemberian tugas secara berkelompok, berpasangan, dan secara individual. Agar keberhasilan pembelajaran Matematika dengan menerapkan metode pemberian tugas
dapat diketahui maka setiap tindakan diakhiri dengan evaluasi. Perencanaan tindakan disusun berdasarkan hasil temuan dan refleksi guru
kelas sebagai pelaku dan peneliti tindakan kelas ini. Disamping itu peneliti mengamati waktu kegiatan belajar mengajar dengan lembar penelitian. Kegiatan
pada setiap siklus adalah tahap perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi hasil penelitian, serta dilanjutkan dengan penyusunan laporan hasil penelitian.
B. Deskripsi Permasalahan Penelitian