BIODATA PENELITI I. IDENTITAS PRIBADI
Nama : Dessy Anapesy Natachia Sitompul
Nim : 090904051
TempatTgl Lahir : Pekanbaru 25 Desember 1991
Pekerjaan : Mahasiswa
Alamat : Jl Dahlia Ujung gg Trafo no.4, Pekanbaru
II. JENJANG PENDIDIKAN 1.
SD Santa Maria II Pekanbaru 2.
SMP Santa Maria Pekanbaru 3.
SMA Negeri 2 Pekanbaru
III. KELUARGA 1.
Ayah : St.Charles Sitompul
2. Ibu
: R.R Hendiana Siagian 3.
Abang : Sabar Chandra A. Sitompul
Eric Reynold Sitompul 4.
Adik : Alfredo Yosua Sitompul
Universitas Sumatera Utara
DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Jl. Dr. A. Sofyan No.1 Telp. 061 8217168
No. TGL. PERTEMUAN
PEMBAHASAN Paraf
Pembimbing
1. 8 Maret 2013
Revisi seminar proposal
2. 20 Maret 2013
BAB I – II 3.
27 Maret 2013 BAB I – II
4. 27 April 2013
BAB I – II - III 5.
17 Mei 2013 BAB I - II - III
6. 24 Mei 2013
BAB I – II- III 7.
17 Juni 2013 BAB IV -V
8. 24 Juni 2013
BAB IV -V 9.
23Juli 2013 BAB I –II-III-IV-V
10. 27 Juli 2013
BAB I –II-III-IV-V 12.
16 Agustus 2013 BAB I –II-III-IV-V
13. 20 Agustus 2013
BAB I –II-III-IV-V
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Novel.1999. Peradaban Komunikasi Politik. Bandung : Remaja Rosdakarya. Budiarjdo, Miriam. 2008. Dasar-dasar Ilmu Politik. Jakarta : PT Gramedia
Pustaka Umum. Bungin, Burhan. 2008. Konstruksi Sosial Media Massa. Jakarta: Kencana Prenada
Media Group. _____________. 2009. Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta : Kencana
Prenada Media Group. _____________. 2009. Sosiologi Komunikasi. Jakarta: Kencana Prenada Media
Group. Dosi, Eduardo. 2012. Media Massa dalam Jaring Kekuasaan. Flores: Ledalore.
Eriyanto. 2001. Analisis Wacana “ Pengantar Analisis Teks Media”. Yogyakarta:
LkiS Yogyakarta. Denzin, Norman K eds. 2000. Handbook of Qualitative Research. California :
Sage Public. Hamidati,Anis.,dkk. 2011.Komunikasi 2.0: Teoritisasi dan Implikasi. Jakarta : PT
Gramedia Pustaka Umum. Mills, Sara. 1991. Discourse. London : Routledge.
Neuman, Lawrence W. 2000. Social Research Methods. London : Alyn and
Bacon. Nimmo,Dan. 1989. Komunikasi Politik “Komunikator, Pesan dan Media”.
Bandung: Remadja Karya. Rush, Michael dan Phillip Althoff. 2002. Pengantar Sosiologi Politik. Jakarta:
Rajawali Press. Sastroatmodjo, Sudijono. 1995. Perilaku Politik. Semarang: IKIP Semarang
Press. Severin, Werner J James W Tankard. 2008. Teori Komunikasi “Sejarah,
Metode dan Terapan di Dalam Media Massa”. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Sobur, Alex. 2003. Semiotika Kom unikasi. Bandung:Rosdakarya.
Universitas Sumatera Utara
__________. 2004. Analisis Teks Media. Bandung:Rosdakarya. Tim Departemen Ilmu Komunikasi FISIP USU. 2012. Buku Pedoman Penulisan
Skripsi dan Proposal Penelitian. Medan: PT Grasindo Monoratama.
Sumber lainnya: http:syifaastasia.wordpress.com20121123pandangan-teori-determinasi
diakses 12 Maret 2013 http:www.peterlang.comdownloadextract58328extract_311126.pdf diakses
12 Maret 2013 http:yearrypanji.wordpress.com20080603determinisme-teknologi-marshall-
mcluhan diakses 12 Maret 2013 http:www.sysomos.com diakses 8 Maret 2013
http:semiocast.com diakses 8 Maret 2013 www.twitter.com
diakses 2 Desember 2012 www..internetworldstats.com
diakses 2 Desember 2012 www.anneahira.comsejarah-twitter.htm diakses 2 Desember 2012
www.menkominfo.go.id diakses 2 Desember 2012
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
III.1 Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan motode analisis wacana. Analisis wacana adalah sebuah alat analisa yang diterapkan kedalam sebuah wacana, berita atau
lebih umumnya teks, guna dalam analisis tersebut si pengguna teori akan membedah isi dari apa yang dikandung dalam sebuah teks media. Secara teoritis,
pendekatan analisis wacana kontemporer terhadap representasi media, lebih canggih dibandingkan pendekatan isi. Tidak hanya kata-kata atau aspek-aspek
lainnya yang dapat dikodekan dan dihitung, tetapi struktur wacana yang kompleks pun dapat dianlisis pada berbagai tataran deskripsi. Sobur,2004:5
Model analisis wacana yang peneliti gunakan menganalis teks dalam postingan twitter ini adalah model Sara Mills. Analisis wacana dengan teori kritis
ini memiliki cara pandang yang berpijak kepada sebuah asumsi bahwa bahasa merupakan sebuah medium praktik sosial dan politik. Dengan cara pandang ini,
analisis wacana bekerja untuk meneliti dan membedah sebuah pemetaan atau konstelasi kepentingan yang terdapat dibalik teks. Artinya, analisis wacana kritis
berbeda dari dua bentuk analisis konvesional dan konstruktivis, yang menitikberatkan analisanya kepada teks. Tetapi, analisis wacana kritis
memperhatikan kepada latar historis dan politis mengapa sebuah teks kemudian dihadirkan dalam konteks tertentu Eriyanto, 2001:6,200.
Mills berusaha menganalisis istilah wacana baik secara leksikal maupun secara teoritis yang menekankan bagaimana posisi aktor sosial, posisi gagasan,
atau peristiwa itu ditempatkan dalam teks. Analisis wacana model ini memusatkan pada posisi subjek-objek dan posisi penulis-pembaca Eriyanto, 2001:200-201.
Universitas Sumatera Utara
III.2 Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah postingan tweet dari akun-akun tentang politik Adapun kriteria subjek penelitian adalah :
1. Subjek penelitian adalah mahasiswa dengan postingan tweet yang berisi
pemikiran politik partisipasi, perilaku dan sikap politik. 2.
Postingan yang akan diteliti adalah mahasiswa dengan postingan tweet berisi pemikiran politik terbanyak dengan bahasan debat dan pemilihan
gubenur Sumatera Utara.
III.3 Objek Penelitian
Objek dalam penelitian ini adalah akun yang diikuti oleh peneliti. Adapun kriteria objek penelitian adalah:
1. Akun yang aktif dalam menyampaikan komentarnya mengenai isu
politik yaitu debat dan pemilihan gubenur Sumatera Utara. 2.
Akun yang diteliti adalah akun yang diikuti follow oleh peneliti.
III.4 Kerangka Analisis
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan kerangka analisis wacana Sara Mills. Seperti yang akan digambarkan pada tabel berikut:
Tabel 1 Kerangka Analisis Wacana Sara Mills
TINGKAT YANG INGIN DILIHAT
Posisi Subjek-Objek
Bagaimana peristiwa dilihat, dari kacamata siapa peristiwa itu dilihat. Siapa yang diposisiakn sebagai
pencerita subjek dan siapa yang menjadi objek yang diceritakan. Apakah masing-masing aktor dan
kelompok sosial mempunyai kesempatan untuk menampilkan dirinya sendiri, gagasannya ataukah
kehadirannya, gagasannya ditampilkan oleh kelompokorang lain.
Universitas Sumatera Utara
Posisi Penulis-Pembaca
Bagaimana posisi pembaca ditampilkan dalam teks. Bagaimana pembaca memposisikan dirinya dalam
teks yang ditampilkan. Kepada kelompok manakah pembaca mengidentifikasikan dirinya.
Sumber : Eriyanto, 2001:211
III.5 Tehnik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini peneliti mengumpulkan data dengan menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut:
1. Studi Dokumen document research, yaitu mengumpulkan data berupa berita
dan postingan politik dari akun twitter peneliti selama bulan Desember 2012 – Maret 2013. Peneliti mengobservasi postingan setiap harinya dari akun-akun
yang selama ini sudah di nilai sebagai objek penelitian. Postingan tersebut di capture, kemudian dikumpulkan dan akan menjadi subjek penelitian.
Postingan tweet yang dipilih adalah tweet yang berisi mengenai isu politik. Peneliti membatasi pada kurun waktu tersebut demi terfokusnya penelitian ini.
2. Studi Kepustakaan library research, yaitu dengan cara mengumpulkan
semua data yang berasal dari literatur serta bahan bacaan yang relevan dengan penelitian ini. Studi kepustakaan dalam penelitian ini menghasilkan berbagai
data yang didapatkan dari buku-buku mengenai analisis wacana, teori komunikasi, komunikasi massa, sosiologi komunikasi, komunikasi politik,
semiotika, metodologi penelitian dan konstruksi media massa. Selain itu juga beberapa artikel dan jurnal yang diambil dari internet.
III.6 Teknik Analisis Data
Penelitian ini memusatkan pada penelitian kualitatif dengan perangkat metode analisis wacana memakai analisis wacana kritis model Sara Mills. Proses
analisis data yang akan dilakukan dalam penelitian ini mencakup analisis-analisis berikut.
Universitas Sumatera Utara
III.6.1 Posisi Subjek-Objek
Menempatkan representasi sebagai bagian terpenting dari analisis. Bagaimana suatu pihak, kelompok, orang, gagasan, atau peristiwa ditampilkan
dengan cara tertentu dalam wacana berita yang mempengaruhi pemaknaan ketika diterima khalayak. Analisis ini lebih menekankan bagaimana posisi aktor sosial,
posisi gagasan, atau peristiwa itu ditempatkan dalam teks. Posisi tersebut akhirnya menentukan teks yang hadir ditengah masyarakat. Dengan metode ini kita perlu
mengkritisi bagaimana peristiwa ditampilkan dan bagaimana pihak yang terlibat ditampilkan dalam teks. Posisi di sini berarti siapakah aktor yang dijadikan
sebagai subjek yang mendefenisikan dan melakukan penceritaan dan siapakah yang ditampilkan sebagai objek, pihak yang didefenisikan dan digambarkan
kehadirannya oleh orang lain.
III.6.2 Posisi Pembaca
Teks adalah suatu hasil negosiasi antara penulis dan pembaca. Pembaca disini tidaklah dianggap semata sebagai pihak yang hanya menerima teks, tetapi
juga ikut melakukan transaksi sebagaimana akan terlihat dalam teks. Teks bukanlah hanya berhubungan dengan faktor produksi tetapi juga resepsi. Dalam
tahap ini menganalisis bagaimana pembaca diposisikan dalam teks. Disini tentu saja bisa bermakna khalayak macam apa yang dimarjinalisasikan oleh penulis
untuk ditulis.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
IV. 1. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik FISIP USU
Fakultas ilmu sosial dan ilmu politik FISIP merupakan salah satu fakultas yaang terdapat di Universitas Sumatera Utara. Secara historis FISIP resmi
menjadi fakultas pada tahun 1982. Keputusan tersebut berdasarkan Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 1982, isi dari SK
tersebut adalah menetapkan FISIP sebagai fakultas ke 9 sembilan di USU. Walaupun FISIP USU baru resmi terbentuk pada tahun 1982, tetapi cikal bakal
FISIP USU itu sudah muncul pada tahun 1980 berdasarkan Surat Keputusan Rektor USU Nomor. 1181PT.05C.80, pada Tanggal 1 Juli 1980. Perkuliahan
pertama dilakukan pada Tanggal 18 Agustus 1980 dengan jumlah mahasiswa hasil ujian SIPENMARU bulan Juli 1980 sebanyak 75 orang.
Lebih kurang dalam waktu satu tahun, keluar Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan R.I Nomor 0535083 tentang jenis dan jumlah
jurusan pada fakultas-fakultas di lingkungan Universitas Sumatera Utara. Berdasarkan SK Mendikbut R.I itu, disebutkan FISIP USU mempunyai 6 enam
jurusan dengan urutan berikut :
Tabel 2 Daftar Nama Jurusan yang Terdapat di FISIP
Pada Awal Perkembangan FISIP
Pembentukan jurusan di FISIP USU tidak berjalan sesuai dengan urutan berdasarkan Surat Keputusan Mendikbud R.I. Nomor : 0535 0 83 itu, karena
NO Nama Jurusan
1. Jurusan Sosiologi
2.
Jurusan Ilmu Kesejahteraan Sosial
3. Jurusan Antropologi
4. Jurusan MKDU
5.
Jurusan Ilmu Adminstrasi
6.
Jurusan Ilmu Komunikasi
Universitas Sumatera Utara
pembukaan Jurusan pada tahap awal di lakukan pada semester tujuh yang didasarkan pada pilihan mahasiswa. Selain itu juga bergantung pada ketersediaan
staf pengajar. Dewasa ini FISIP USU mempunyai 6 enam departemen, satu program
diploma III, dan satu program pasca sarjana yaitu sebagai berikut : Departemen Ilmu Administrasi yang dibagi ke dalam Program Studi Ilmu Administrasi
Negara, dan Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis, Departemen Ilmu Komunikasi, Departemen Ilmu Kesejahteraan Sosial, Departemen Sosiologi,
Departemen Antropologi, dan Departemen Ilmu politik. Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakkan dan Pogram Studi S2 Megister Studi Pembangunan
Seperti yang sudah dipaparkan sebelumnya, FISIP merupakan salah satu fakultas yang tersedia di USU. Secara geografis letak FISIP masih dalam ruang lingkup
USU. FISIP tepatnya berada di jalan Dr. Ahmad Sofyan No. 1. Wilayah FISIP tepatnya berada di wilayah paling Selatan USU dan tepatnya paling belakang
USU, telah memungkinkannya FISIP untuk ditempuh dengan berbagai alternatif jalan yang tersedia bagi para pengguna.
Secara geografis pada bagian Timur FISIP berbatasan dengan wilayah lapangan bola kaki. Batas bagian selatan berbatasan dengan jalan Dr. Ahmad
Sofyan. Pada bagian Barat FISIP berbatasan dengan fakultas pertanian dan sedangkan pada bagian Utara berbatasan dengan pelataran parkiran fakultas
ekonomi. Saat ini, FISIP USU dipimpin oleh Prof.Dr.Badaruddin, M.Si dengan
jabatan sebagai Dekan FISIP. Dekan dalam menjalankan masa bakti diperbantukan oleh 3 tiga Pembantu Dekan, yakni: Drs.Zakaria, MSP sebagai
Pembantu Dekan I, Dra. Rosmiani, MA sebagai Pembantu Dekan II dan Drs. Edward, MSP sebagai Pembantu Dekan III.
IV.1.1. Organisasi Intra di FISIP USU
Fakultas ilmu sosial dan ilmu politik FISIP di Universitas Sumatera Utara USU terdapat beberapa organisasi intra mahasiswa. Organisasi intra di
FISIP USU terbagi berdasarkan tingkatan dan spesifikasi minat bakat mahasiswa. Berikut adalah organisasi intra yang terdapat di FISIP berdasarkan tingkatan:
Pertama, majelis perwakilan mahasiswa fakultas MPMF merupakan organisasi
Universitas Sumatera Utara
di tingkat fakultas dan merupakan lembaga legislatif tertinggi di tingkat organisasi mahasiswa FISIP. Fungsi dari MPMF adalah sebagai wadah aspirasi mahasiswa,
sebagai lembaga yang menjalankan fungsi legislasi dan sebagai lembaga yang menjalankan pengawasan eksekutif. Anggota MPMF berjumlah 15 orang.
Keanggotaan MPMF ditetapkan berdasarkan jumlah perolehan suara yang diraih kelompok aspirasi mahasiswa KAM disaat pemilu berlangsung. Bagi mahasiswa
yang berkeinginan untuk menjadi MPMF, maka mahasiswa tersebut harus membuat dan mendaftarkan KAM ke komisi pemilihan umum KPU.
Kedua, Pemerintahan mahasiswa fakultas ilmu sosial dan ilmu politik Pema FISIP berkedudukan di tingkat fakultas sebagai pemegang kekuasaan
eksekutif tertinggi di organisasi mahasiswa FISIP. Fungsi Pema FISIP adalah sebagai pemegang kekuasaan eksekutif untuk menjabarkan serta melaksanakan
garis besar program kerja organisasi fakultas GBPKOF, dan sebagai lembaga eksekutif yang melaksanakan kegiatan mahasiswa di tingkat fakultas.
Kepengurusan Pema FISIP terdiri dari gubernur, wakil gubernur, dan ketua bidang, serta anggota bidang. Gubernur dan wakil gubernur dipilih melalui
pemilihan umum. Gubernur dibantu oleh wakil gubernur untuk membentuk bidang-bidang dalam kepengurusan. Masa jabatan Pema FISIP adalah satu
periode kepengurusan 1 tahun. Terdapat beberapa tugas dan wewenang gubernur dan wakil gubernur, yaitu sebagai berikut :
- Membuat progja sesuai dengan GBPKOF.
- Mengajukan rancangan anggaran pendapatan belanja organisasi fakultas
RAPBOF kepada MPMF. -
Berkoordinasi dengan HMD dan UKM Fakultas -
Memberikan laporan pertanggungjawaban selama satu periode kepengurusan kepada MPMF
- Menjadi perwakilan mahasiswa dalam pengambilan kebijakan di tingkat
fakultas. Ketiga, himpunan mahasiswa departemen HMD merupakan lembaga
eksekutif tertinggi pada tingkatan organisasi mahasiswa di departemen. Fungsi dari HMD adalah sebagai wadah pengembangan profesi mahasiswa sesuai bidang
keilmuannya, dan sebagai wadah aspirasi mahasiswa di tingkat departemennya.
Universitas Sumatera Utara
Kedudukan HMD merupakan lembaga semi otonom. Himpunan mahasiswa departemen berada di bawah koordinasi Pema fakultas. Himpunan mahasiswa
departemen bertangung jawab terhadap anggotanya. Setiap HMD memiliki anggaran dasar dan anggaran rumah tangga AdArt sebagai landasan bergerak.
Anggaran dasar dan anggaran rumah tangga HMD haruslah disesuaikan dengan tata laksana organisasi mahasiswa. Berhubung di FISIP USU terbagi atas delapan
departemen dan satu program studi D III, maka setiap departemen dan program studi mempunyai himpunan mahasiswa departemen yaitu:
Tabel 3 Daftar Nama Organisasi Himpunan Mahasiswa Departemen
Yang tedapat di FISIP USU No
Nama Departemen Program Studi
Nama Organisasi Himpunan Mahasiswa
Departemen HMD
1.
Sosiologi Ikatan Mahasiswa
Sosiologi IMASI
2.
Administrasi Negara Ikatan Mahasiswa Departemen Ilmu
Adminstrasi Negara IMDIAN
3. Komunikasi
Ikatan Mahasiswa Jurusan Komunikasi
IMAJINASI
4. Antropologi
Ikatan Dongan Sabutuha Antropologi INSAN
6. Kesejahteraan Sosial Ikatan mahasiswa Ilmu
Kesejahteraan Sosial IMIKS
7. Ilmu Politik
Ikatan Mahasiswa Departemen Politik
IMADIP
8. Administrasi
Perpajakan Ikatan Mahasiswa
Program Studi Administrasi Perpajakan
IMPROSAJA
9. Administrasi Bisnis
Ikatan Mahasiswa Program Studi Bisnis
IMPRODIAS
Universitas Sumatera Utara
Keanggotaan dari masing-masing organisasi di atas, akan didapatkan dengan dua syarat. Pertama, mahasiswa tersebut terdaftar secara administratif di
departemen atau jurusan bersangkutan. Kedua, mahasiswa departemen atau jurusan besangkutan harus mengikuti kegiatan penyambutan di saat menjadi
mahasiswa baru yang diadakan himpunan mahasiswa departemen yang bersangkutan. Kegiatan penyambutan mahasiswa baru departemen atau jurusan di
FISIP terdapat perbedaan dalam penyebutannya. Hal itu tergantung kesepakatan di himpunan mahasiswa departemen atau jurusan yang bersangkutan seperti: ada
sebutan INISIASI, INAGURASI, PMB, TEMU RAMAH. Walaupun sebutan itu berbeda antara departemen yang bersangkutan, namun fokus di kegiatan tersebut
adalah untuk melakukan penyambutan dan pengesahan mahasiswa yang menjadi peserta untuk menjadi anggota di himpunan mahasiswa tersebut. Sedangkan
mengenai pengurus, pengurus himpunan mahasiswa departemen berdasarkan kebijakan ketua terpilih dengan syarat mahasiswa tersebut adalah anggota dari
himpunan mahasiswa bersangkutan.
IV.1.2. Organisasi Ekstra di FISIP USU
Mahasiswa di FISIP USU selain bersentuhan dengan organisasi intra, mahasiswa FISIP juga harus bersentuhan dengan organisasi ekstra. Keadaan
demikian dikarenakan organisasi ekstra memainkan peran dan fungsinya di FISIP sebagai organisasi mahasiswa. Peran dan fungsi organisasi ekstra dapat dilihat
dari gerakan-gerakan yang diperankan organisasi ekstra di FISIP dalam rangka untuk mencapai tujuan organisasi. Peran tersebut dimulai dari sosialisasi
organisasi ekstra terhadap mahasiswa baru yang masuk FISIP, pendisribusian kader organisasi ekstra ke organisasi intra, perekrutan anggota, pembinaan
anggota sampai aksi-aksi yang dilakukan organisasi mahasiswa. Organisasi ekstra di FISIP berbeda antara satu dan lainya dikarenakan
landasan ideologis atau dasar organisasi yang berbeda. Terdapat beberapa organisasi ekstra di FISIP yang terus menjalankan aktifitas organisasi hingga kini.
Adapun organisasi ekstra di FISIP yang tetap menjalankan aktifitas di FISIP adalah:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4 Daftar Nama Organisasi Ekstra yang Beraktifitas
Di FISIP USU NO
Nama Organisasi Landasan
Dasar Organisasi
Alamat Sekretariat
Organisasi
1. Gerakan Mahasiswa
Kristen Indonesia GMKI Komisariat
FISIP USU Kristen
Jl. Iskandar Muda no. 107A
2.
Himpunan Mahasiswa Islam HMI Komisariat
FISIP USU Islam
Jl. Intisari no.16
3. Gerakan Mahasiswa
Nasionalis Indonesia GMNI Komisariat
FISIP USU Marhaen
4. Kesatuan Aksi
Mahasiswa Muslim Indonesia KAMMI
Komisariat Islam
5.
Front Mahasiswa Nasionalis Indonesia
FMN Komisariat USU Nasionalis
Jl. Jamin Ginting. Gg
surbakti
Dari keanggotaan mahasiswa di organisasi-organisasi inilah semakin bertambahnya wawasan mahasiswa FISIP USU tentang politik. Dimana paling
tidak secara mendasar mereka melakukan partisipasi, tindakan dan sikap politik dalam pemilihan kepengurusan masing-masin organisasi.
IV. 2. Hasil
Wacana yang ditampilkan dalam tweet tiap mahasiswa sebenarnya tidak secara langsung menunjukkan bagaimana sikap ataupun partisipasi politik
mereka. Mereka menyampaikan pendapat mereka secara terbuka dalam kapasitas mereka sebagai subjek politik. Pendapat dan komentar mereka yang terbuka serta
spontan yang menjadikan wacana ini unik. Banyak kalimat yang sangat sederhana tetapi memiliki makna yang cukup
menarik, hal ini juga terjadi karena keterbatasan dari twitter sendiri yang
Universitas Sumatera Utara
membatasi karakter dalam setiap tweet yang di tampilkan. Keterbatasan ini menjadikan setiap orangnya menciptakan wacana yang singkat tetapi dapat
mencakup semua maksud yang diinginkan. Dibalik setiap wacana yang ditampilkan pasti memiliki subjek dan objek
yang dituju. Setiap tweet dalam wacana ini memiliki subjek dan objek yang berbeda, apabila ada subjek-objek yang sama tetapi belum tentu isi dan maksud
wacananya pun sama. Subjek dan objek yang ada dalam tiap tweet juga ditampilkan berbeda
sesuai kebutuhan dari pembuat wacananya. Beberapa objek akan ditampilkan baik oleh subjek yang menceritakan tetapi sebagian lainya bisa ditampilkan sangat
buruk. Juga ada bebrapa objek yang ditampilkan buram atau tidak jelas bagaimana kebenarannya. Hal ini bisa terjadi karena keterbatasan dari karakter yang tersedia
dalam twitter sendiri. Selain menampilkan subjek-objek dari wacana juga akan dilihat
bagaimana posisi pembaca dalam wacana tersebut. Menganalisis apakah pembaca dapat menampilkan dirinya turut dalam wacana tersebut, ataukah pembaca hanya
dituntun menurut bagaimana wacana itu tercipta. Posisi pembaca ini cukup penting untuk dianalisis secara mendalam,
karena melalui posisi pembacalah dapat diketahui bagaimana wacana tersebut sampai kepada pembaca dan apakah yang didapatkan oleh pembaca melalui
wacana tersebut. Pembaca akan terpengaruh atau tidak terhadap wacana dapat terlihat juga
dari analisis posisi ini. Pemakaian kata dan kalimat penulis juga akan mempengaruhi bagaimana wacana diposisi pembaca. Penampilan subjek-objek
ataupun posisi pembaca-penulis dalam tiap tweet sangatlah saling mempengaruhi. Dengan mengatahui siapakah yang dimaksud oleh subjek dalam wacana tersebut
maka analisis posisi pembaca terhadap makna dari wacana dapat diketahui.
akan_langsing “ yang nomor 3 ini artikulasinya kurang jelas, lae”
Tweet ini menampilkan akun akan_langsing sebagai subjek dari wacananya dan memposisikan pasangan calon nomor 3 yaitu Chairuman H- Fadly
Universitas Sumatera Utara
sebagai objek. Dalam tweet tersebut ditampilkan bagaimana objek, yaitu Chairuman memiliki artikulasi yang tidak jelas menurut subjek.
Pembaca dapat dengan mudah mengetahui siapa yang dijadikan objek dalam tweet tersebut. Ini langsung tertulis dalam tweet penulis yang menyatakan
nomor 3. Dimana diketahui bahwa pasangan calon no 3 tersebut adalah Chairuman – Fadly. Pembaca juga diposisikan menjadi subjek dari tweet ini yang
diajak untuk memperhatikan bagaimana artikulasi dari pasangan calon tersebut. Penulis memaparkan bahwa pasangan calon nomor 3 yaitu Chairuman – Fadly
memiliki artikulasi ataupun yang kita tau pengucapan bahasa yang tidak jelas. Pembaca disuguhkan salah satu sisi kekurangan dari pasangan calon tersebut.
Penulis juga menggunakan kata sapaan “lae” yang merupakan bahasa daerah batak toba artinya abang atau sapaan untuk saudara laki-laki. Penulis seolah
membawa pembaca menjadi seorang yang dekat dengan pasangan calon tersebut yang juga memiliki darah keturunan batak.
akan_langsing “ Sejauh ini, masih nomor 5 yang public speakingnya
enak dan meyakinkan.”
Dalam tweet ini juga akun akan_langsing masih memposisikan dirinya sebagai subjek dan objeknya adalah calon pasangan nomor 5, Gatot – Tengku
Erry. Dimana menampilkan pandangan subjek tentang bagaimana cara Gatot – Tengku memiliki cara penyampaikan yang bagus dibandingkan dengan pasangan
calon lainnya. Objek ditampil dengan baik oleh subjek dalam wacana ini. Pembaca dapat mengetahui siapa yang dimaksudkan oleh penulis dalam
tweet melalui nomor urut yang disebutkan. Dimana calon pasangan dengan nomor urut 5 adalah Gatot- Tengku. Pembaca diiring dan diposisikan percaya terhadap
tweet dari penulis yang secara tidak langsung menyatakan hanya pasangan nomor 5 yang menarik. Dengan menggunakan kata sejauh ini, penulis memberikan
pandangan kepada pembaca bahwa selama debat berlangsung hanya satu pasangan calon yang masih meyakinkan. Penulis juga menyebutkan public
speakingnya enak, ini memberikan gambaran kepada pembaca bahwa pasangan
Universitas Sumatera Utara
calon ini memiliki cara berbicara yang baik, membuat pendengarnya terarik dan mengerti maksud dari pernyatan-pernyataannya serta dapat meyakinkan.
MfachrulRozi “ Presentase yg BaGusMan y hehe”
Dalam tweet ini subjeknya adalah akun MfachrulRozi yang memposisikan pasangan calon Gus Irawan – Soekirman sebagai objeknya. Tweet
ini menonjolkan posisi objeknya. Hal ini dapat terlihat dari isi tweet yang singkat dan langsung memberikan dukungan bagi pasangan calon tersebut.
Pembaca dalam posisi ini pun dapat langsung mengetahui siapa yang diceritakan dan dimaksud oleh penulis yaitu Gus – Soekirman. Hal ini dapat
terlihat dari isi tweet penulis yang menuliskan “BaGusMan”. Kata BaGusMan tersebut dapat diartikan sebuah singkatan dari Bagus Gus – Soekirman. Kata yang
singkat tetapi mudah dingat ini membuat pembaca mudah pula untuk mengingat pasangan calon tersebut. Penulis menggambarkan bagaimana pasangan calon Gus
– Soekirman memiliki presentasi yang bagus. Presentasi yang dimaksudkan oleh penulis disini bukanlah presentasi seperti biasa yang menggunakan power point
untuk menjabarkan maksudnya. Tetapi presentasi disini adalah bagaimana pasangan calon menyampaikan tujuan, visi dan misinya. Segala pernyataan
mereka diungkapkan sebagai bentuk presentasi oleh penulis.
sikkasicu “ Dari isi di tv one td kata2nya yg paling menguasai sumut
itu Gusman..”
Subjek dalam tweet ini adalah akun sikkasicu dan memposisikan pasangan calon Gus – Soekirman sebagai objeknya. Dalam tweet ini Gusman
ditampilkan baik oleh subjek dengan pernyataan Gus – Soekirman yang paling menguasai Sumatera Utara.
Pembaca dalam tweet ini dapat langsung mengetahui siapa yang dimaksud oleh penulis. Dalam tweet ini juga dijelaskan dimana pembaca dapat melihat
pernyataan penulis lewat stasiun tv yang disebutkanya yaitu tv One. Penulis juga menggiiring pembaca untuk setuju dengan pernyataan lewat kata-katanya
Universitas Sumatera Utara
menyatakan calon pasangan Gus – Soekirman paling menguasai Sumatera Utara. Dengan menggunakan kata menguasai, seakan pasangan calon ini telah
mengetahui seluruh seluk beluk dari Sumatera Utara. Gus-Soekirman ditampilkan telah memahami seluruh permasalahan yang ada di Sumatera Utara, mengenal
Sumatera Utara secara keseluruhan, bagaimana iklim masyarakat dan kultur budayanya. Dengan begitu pembaca diiring pada sosok pasangan calon Gus-
Soekirman yang lebih menonjol daripada pasangan calon lainnya melalui pernyataan-pernyataan pasangan calon tersebut dalam debat di stasiun televisi Tv
One.
RizkaOris “ Gusman RT sikkasicu “ Dari isi di tv one td kata2nya yg
paling menguasi sumut itu Guman..”
Dalam tweet ini yang menjadi subjeknya adalah akun sikkssicu. Akun RizkaOris hanya menuliskannya ulang tanpa merubah isi dari pernyataan akun
sebelumnya. Pembaca dalam tweet ini adalah RizkaOris yang secara tidak langsung
setuju dan membagikan kembali pernyataan dari akun sebelumnya. Pembaca kembali disuguhkan pernyataan yang sama yang memungkinkan mereka menjadi
sependapat dengan penulis. Dengan adanya pengulangan kata Gusman oleh akun RizkaOris, sudah menyatakan pembaca dapat memahami yang dimaksudkan
oleh penulis.
siskkasicu “ lagi, calon2 ini buang2 waktu kalo ga bs jawab”
Calon pasangan gubernur dan wakilnya diposisikan sebagai objek dalam tweet ini. Subjeknya yaitu akun sikkasicu yang menggambarkan posisi objek
kurang baik. Menampilkan bahwa para calon pasangan gubernur dan wakilnya tidak dapat menjawab pertanyaan dengan baik.
Pembaca dituntun untuk melihat posisi objek dalam tweet ini yaitu para calon pasangan gubernur dan wakilnya tidak dapat menjawab pertanyaan. Secara
tidak langsung pembaca diajak untuk mengambil kesimpulan bahwa para calon ini
Universitas Sumatera Utara
tidak berkualitas dalam menjawab pertanyaan. Hanya saja tidak dijelaskan secara rinci oleh penulis pertanyaan bagaimana dan apa yang sedang dihadapi oleh para
calon. Hanya memaparkan bagaimana menurut penulis kelemahan dari para calon pasangan gubernur dan wakilnya. Penulis juga memaparkan kata ‘buang2 waktu’
hal ini bisa diartikan oleh pembaca sebagai membuang waktu para calon pasangan gubernur dan wakilnya atau juga bisa diartikan oleh membuang waktu para
penonton karena menyuguhkan acara yang tidak berguna.
SeviCaroly2 “Cawagubnya lebih ditonjolin dan menonjol dibanding
calon gubernurnya.
Teks ini menampilkan dimana adanya pasangan calon calon wakil gubernur yang menonjol dibandingkan calon gubernurnya. Calon wakil gubernur
tersebut dijadikan objek oleh penulisnya yaitu SeviCaroly2. Penulis menampil sisi yang menonjol hanyalah ada pada calon wakil
gubernur bukan calon gubernurnya sendiri. Melalui teks ini pembaca tidak dapat langsung mengetahui siapakah yang dimaksudkan oleh penulis. Hal ini terjadi
karena penulis tidak secara detail menjelaskan objek yang dimaksud. Sehingga pembaca hanya bisa menebak-nebak siapakah pasangan yang dimaksud oleh
penulis. Hal ini juga bisa memberi makna pada pembaca bahwa seluruh calon wakil gubernur lebih menonjol dibandingkan calon gubernurnya. Ditonjolin dan
menonjol yang dimaksudkan oleh penulis ini juga bisa memberikan makna yang luas kepada pembacanya. Pembaca dapat mengartikan bahwa calon wakil
gubernurnyalah yang selalu tampil dalam menjawab berbagai pertanyaan, calon wakil gubernurnya yang memberikan pernyataan dan sanggahan saat debat
ataukah visi dan misi dari pasangan calon lebih banyak disampaikan oleh calon
wakil gubernurnya.
cutjunianty “ ini yg tugasnya menguji ini pada lbh pinter dr calon
gubernurnya, knp gk mereka aja yg jd calon gubernur ‘._.| wkwkwkw
Universitas Sumatera Utara
Penulis menjadikan penguji dalam acara debat calon gubernur dan calon wakil gubernur sebagai objeknya. Dimana menjelaskan bagaimana posisi penguji
terhadap calon gubernur dan calon wakil gubernur dalam acara debat tersebut. Pembaca secara langsung diberikan informasi bagaimana keadaan debat
saat itu. Walaupun penulis hanya menyampaikan bahwa yang menguji terlihat lebih pintar daripada calon gubernurnya, secara tidak langsung penulis
memberikan informasi bahwa keadaan saat itu calon gubernur tidak dapat menjawab dengan baik pertanyaan yang disampaikan. Atau juga teks ini bisa
menampilkan pemikiran pada pembaca bahwa penguji dalam debat tersebut sedikit dilebih-lebihkan sehingga para calon gubernur tidak dapat menjawab
pertanyaaan yang disampaikan.
KlintonMangapul “Jadi kaya calon gubernur calon juru bicara
gubernur ini ~”
Dalam teks ini calon gubernur dan calon wakil gubernur dijadikan objek oleh penulis yaitu KlintonMangapul. Subjek yaitu penulis langsung
memposisikan objek hanya dalam teks yang singkat. Penulis secara langsung menceritakan keadaan dalam debat dimana calon
wakil gubernur bertindak sebagai juru bicara para calon gubernur saat itu. Dengan begitu pembaca dengan langsung dapat mengetahui baaimana posisi
subjek yang dimaksudkan oleh penulis. Pembaca akan mengartikan bahwa saat itu yang menjawab pertanyaan dan memberikan sanggahan saat debat berlangsung
adalah calon wakil gubernurnya, bukanlah calon gubernurnya sendiri. Calon wakil gubernur bertindak selayaknya juru biacara dari calon gubernur tersebut, bukan
sebagai calon wakilnya. Dan penulis tidak menjelaskan siapakah calon pasangan yang dimaksudkannya. Ini secara tidak langsung menyiratkan pada pembaca
bahwa seluruh pasangan calon bertindak demikian. Ini juga menampilkan sisi buruk dari semua pasangan calon, secara tidak langsung akan terbentuk pemikiran
bahwa calon gubernur yang ada tidaklah cakap dalam menjawab pertanyaan ataupun menyampaikan pernyataan dan sanggahannya, karena dilakukan oleh
calon wakilnya.
Universitas Sumatera Utara
SeviCaroly2 “hooo..kek gitu caranya..kalau ada yang lagi merepet,
langsung cipika-cipiki aja, biar langsung adem. pelajaran dari gatot- fadly
Penulis memposisikan pasangan calon Gatot-Fadly menjadi objeknya. Sebagai subjek sevicaroly2 menampilkan bagaimana tindakan singkat yang
dilakukan objek yang dimaksud. Objek ditampilkan seakan-akan bagus tetapi juga tidak cukup baik.
Penulis menceritakan secara langsung yang hal yang diakukan oleh objek dalam tweetnya. Pembaca dapat mengetahui adanya tindakan “cipika cipiki” yang
dilakukan oleh objek yaitu calon pasangan gatot yang juga secara jelas disebutkan oleh penulis, sebagai salah satu cara mereka untuk mendinginkan suasana. Cipika
cipiki yang dimaksud penulis adalah saat gatot melakukan aksi salaman pada saat suasana sudah mulai memanas. Pembaca dapat memaknai Gatot ingin tampak
pada media dan masyaraat sebagai seorang yang cinta damai. Tetapi penulis
menggambarkan hal ini terlalu palsu. Penulis mengajak pembaca berpikir bahwa cipika cipiki dengan lawan adalah hal yang gampang untuk menyelesaikan
masalah dan dapat diaplikasikan didunia sehari hari.
johnvic14 “tweetawak “ berapa kali kutengok debat yang kek di
Metro tipi ini, dari Calon Presiden, Gubernur, sampek Bupati. Cakap berak semua.
Penulis pertama sebenarnya adalah akun tweetawak. Akun johnvic14 tampil sebagai subjek yang kemudian mengulang pernyataan dari subjek
sebelumnya. Subjek menampilkan objeknya secara tidak jelas dalam wacana ini. Yang dimaksudkan penulis adalah pasangan calon gubernur yang sedang
melaksanakan debat. Dan subjek juga ditampilkan tidak baik dalam wacana tersebut.
Pembaca tidak dapat langsung mengetahui siapa yang dimaksudkan oleh penulis baik tweetawak maupun johnvic14. Pembaca hanya dapat menerka
Universitas Sumatera Utara
maksud penulis mungkin adalah pasangan calon gubernur. Karena disebut seluruh calon dari presiden, bupati dan gubernur. Karena pada saat itu yang berlangsung
adalah debat calon gubernur. Sehingga pembaca tidak dengan langsung dapat memahami maksud penulis yang dijadikan objeknya siapa. Pembaca hanya
diberikan gambaran bahwa debat yang ada selalu sama setiap pemilihan yang ada. Penulis juga menyebutkan salah satu stasiun televis yang sedang
menyelenggarakan debat tersebut. Pembaca dapat menanggapi ini sebagai agenda setting dari stasiun televis tersebut sehingga terlihat tidak menarik. Penulis juga
ada memaparkan kata berak. Kata ini cukup kasar dipakai dalam menyampaikan pendapatnya. Berak adalah kata lain dari kotoran, yang merupakan sesuatu yang
jorok. Penulis sebenarnya ingin menyampaikan kepada pembaca bahwa yang disampaikan saat debat berlangsung itu hanyalah omongan kosong yang jorok dan
tidak berarti. Tetapi penggunaan kata tersebut tidaklah sopan.
destrinanda “ pilih no 3 wkwk “ Mhramhira: Udah udah. Ganti
chanel. Tak ada yg betol ini. Paling bentar lagi ketauan korupsi ._.”
Terdapat percakapan dalam wacana ini. Penulis memposisikan pasangan calon nomor 3 sebagai objeknya sebagai tanggapan dari lawan percakapan penulis
yang menyudutkan semua pasangan calon yang ada. Secara langsung pembaca dapat mengetahui penulis memberikan
dukungannya atau berpihak kepada pasangan calon nomor 3. Hal ini ditunjukkan dari tanggapnnya terhadap tweet yang disampaikan oleh Mhramhira yang
menggambarkan semua pasangan calon tidak ada yang menarik dan dapat dipercaya. Lewat wacana ini pembaca diajak berpikir tentang bagaimana kualitas
para pasangan calon tetapi dituntun juga pada salah satu pasangan calon yaitu pasangan calon nomor 3. Penulis menggunakan kata udah yang bisa dimaksudkan
menghentikan debat para calon yang sedang berlangsung pada saat itu. Penulis menyampaikan adanya rasa pesimis terhadap pemerintahan yang ada pada saat ini.
Hal tersebut disampaikan dengan pernyataan bahwa pasti akan berujung pada korupsi. Pembaca dapat memaknai ini bahwa siapapun pasangan calon gubernur
dan wakilnya yang nantinya terpilih akan malakukan tindakan korupsi.
Universitas Sumatera Utara
dedyLP “1,4,5 juga. Cuma nomor dua yg cool,pendukungnya juga asik,
g alay gitu...heuheu”andesamot: Nomor 3 sangat parbada. SEKIAN~
Penulis menampilkan objek calon pasangan dengan no urut 1,4, dan 5 sebagai calon pasangan gubernur yang cukup alay. Yang dimaksudkan penulis
adalah sedikit berlebihan, secara tidak langsung penulis menampilkan secara jelek posisi pasangan calon selain pasangan calon nomor urut 2.
Terdapat dua penulis dalam wacana ini yaitu subjek pertama andesamot dan yang kedua dedylp. Pembaca dengan langsung dapat mengetahui siapa
yang dimaksud oleh penulis. Walaupun tidak menjelaskan nama pasangan calon secara langsung tetapi penulis menyebutkan nomor urut pasangan yang
dimaksudkan. Penulis mengiring pembaca untuk setuju dengan pemikiran dan pendapatnya bahwa pasangan calon yang nomor 2 terlihat lebih baik dari
pasangan calon lainnya. Pembaca dapat melihat dukungan yang diberikan oleh penulis terhadap objek yang dimaksudkan. Penulis pertama menyebutkan
pasangan calon nomor 3 yaitu Chairuman Harahap – Fadly sangat parbada. Penulis memakai bahasa daerah suku batak yaitu parbada yang artinya banyak
omong. Penulis juga mengakhiri kalimatnya dengan kata sekian memakai huruf kapital. Ini meyiratkan penulis menekankan kata sekian, yang maksudnya
mengakhiri pendapatnya terhadap pasangan calon nomor 3. Dari cara penyampaiannya pembaca dapat menangkap bahwa penulis tidak suka kepada
pasangan calon tersebut. Penulis kedua memberikan juga pernyataan setujunya dengan menimpalkan bahwa pasangan calon lainnya dengan nomor urut 1,4 dan 5
juga kurang disukai dan menonjolkan pasangan calon nomor 2 yaitu Effendi- Jumiran.
dimastriadji Bro Sist, pahamilah Janji ‘manis’ Program Kerja itu
berbeda, be a smart voter please bro GusMan Nomor1 ”
Penulis dalam wacana ini menampilkan pasangan calon dengan nomor urut 1 sebagai objeknya. Hal ini terlihat langsung dari isi wacananya. Dengan
Universitas Sumatera Utara
sedikit ajakan dan dukungan terhadap pasangan tersebut subjek menampilkan secara baik objeknya.
Penulis menggunakan kata bro sist yaang merupakan singkatan dari brother sister, artinya saudara laki-laki dan perempuan. Dengan begitu sudah
diketahui penulis menujukan wacana untuk para pemilih muda, seperti para mahasiswa. Wacana ini pembaca diajak untuk melihat lebih baik lagi siapa
pasangan calon yang terbaik. Dengan memberikan dukungan dan ajakan lewat kalimat “pahamilah janji ‘manis’ program kerja itu berbeda” secara langsung
pembaca dituntun untuk ikut setuju dengan penulis. Dan penulis pun menekankan kata ‘manis’, hal ini dimaksudkan untuk lebih memperjelaskan perbedan pasangan
calon yang dimaksud dengan pasangan calon lainnya. Pembaca dibawa untuk mendapat pengertian bahwa pasangan calon Gus – Soekirman tidak memberikan
sekedar janji manis yang bisa diartikan bualan saja, tetapi memberikan fakta nyata dalam program kerja yang akan dilaksanakan. Lewat kalimat yang simple pula
wacana ini seperti sangat meyakinkan pembacanya “ be a smart voter please bro”. Lewat kalimat tersebut penulis seperti menyatakan apabila memilih pasangan
calon yang dimaksudnya yaitu pasangan calon nomor 1 lah maka pembaca telah menjadi seorang pemilih yang pintar.
dedyLP “ DesiRanti“ Nmr 2 itu idola ; ;;0 Legowo bangett RT
dedyLP: 1,4,5 juga. Cuma nomor dua yg cool,pendukungnya juga asik, g alay gitu...heuheu
Dalam tweet ini subjek dedyLP memposisikan pasangan calon nomor 2 sebagai objek, dan didukung pula oleh subjek kedua yaitu DesiRanti. Objek
ditampilkan dengan baik dalam tweet ini tweet ini. Yang dimaksudkan penulis sebagai objeknya adalah pasangan calon nomor 2.
Pembaca dapat langsung mengetahui siapa yang dimaksud oleh penulis. Penulis dengan jelas menyebutkan pasangan calon nomor 2 yang ditampilkan
baik. Juga pendapat penulis didukung oleh pernyataan penulis kedua yaitu Desi Ranti dengan kalimat nomor 2 yaitu Effendi – Jumiran itu idola. Hal ini menuntun
pembaca melihat pasangan calon nomor 2 sebagai pasangan yang paling menarik
Universitas Sumatera Utara
dengan kalimat “ Cuma nomor dua yg cool, g alay gitu..heuheu” kalimat ini menjelaskan pasangan calon nomor 2 itu memiliki pendukung yg tidak berlebihan
‘makna dari kata alay’. Pemakaian kata cool oleh penulis ingin menyampaikan adanya sikap yang santai tetap tegas yang dilakukan oleh calon tersebut, pembaca
akan mendapat gambaran bahwa pasangan calon ini memiliki sifat yang bawaannya pendiam tetapi menjanjikan. Pembaca dapat menangkap juga bahwa
pendukung dari pasangan calon ini adalah pendukung yang baik dan sportif, hal ini dapat terlihat dari pemakaian kata asik dan tidak alay yang dipaparkan penulis.
wallwoll “ sumut itu orang lama nya hanya orang batak dan melayu.
Jadi yg tau tentang sumut ya hanya batak dan melayu. Tanpa kecuali.
Subjek dalam wacana ini adalah wallwoll yang memposisikan pasangan calon yang tidak memiliki keturunan darah batak dan melayu sebagai objeknya.
Yang dimaksudkan oleh penulis adalah pasangan calon nomor 5 yaitu Gatot – Tengku Erry.
Pembaca tidak dapat dengan langsung mengetahui siapakah yang dimaksudkan oleh penulis. Pembaca dituntun untuk memahami lebih dalam latar
belakang dari pasangan calon untuk mengetahui siapakah yang dimaksud oleh penulis. Kalimat yang dipakai oleh penulis bukanlah suatu ajakan, tetapi suatu
pernyataan yang seperti sudah pasti menurut penulis. Sehingga pembaca dipaksa menyetujui apa yang dimaksudkan penulis. Dengan tidak langsung juga penulis
telah memojokkan secara ras pasangan calon lainnya, ini juga mempengaruhi pemikiran pembaca. Pembaca dapat mengetahui yang dimaksudkan oleh penulis
hanya dengan melihat nama lengkap para calon. Secara keseluruhan pasangan calon memiliki marga batak yang menunujukkan mereka adalah keturunan batak.
Gus Irawan Pasaribu, Effendi Simbolon, Chairuman Harahap dan Amri Tambunan. Bahkan Gus Irawan yang sesunguhnya tidak memiliki darah asli
batak, mengambil marga batak sehingga dapat dianggap sebagai salah satu keturunan suku batak. Hanya Gatot Pujo lah calon yang tidak memiliki darah
keturunan suku batak, melainkan jawa. Inilah yang dimaksudkan penulis. Penulis ingin menyampaikan bahwa dia kurang kepada pasangan calon Gatot karena
Universitas Sumatera Utara
bukanlah keturan batak ataupun melayu, yang menurutnya pantas memimpin Sumatera Utara adalah salah satu keturunan dari suku batak maupun melayu.
Pembaca diajak berpikir kearah demikian oleh penulis dengan menekankan yang mengetahui Sumatera Utara hanya keturunan suku batak dan melayu dtambahkan
pula penekanan lagi kata tanpa kecuali.
odanuel “ lebih dekat lebih baik : RT Sevicaroly2 ““ Effendi ini
gannteng 3 tapi kalau dia ngomong kegantengannya berkurang 3. Gitu aja~
odannuel sebagai subjek kedua dalam wacana ini memposisikan Effendi, sebagai objeknya.Subjek utamanya adalah sevicaroly2 yang
memberikan pernyataan diawal. Effendi ditampilkan baik dalam wacana ini melalui subjek kedua dan terlihat tidak cukup baik ditampilkan oleh subjek
pertama. Pembaca dapat dengan langsung mengetahui siapakah yang dimaksudkan
oleh penulis, yaitu Effendi salah satu calon gubernur. Lewat wacana ini penulis meyakinkan salah satu akun yang menyatakan “ Effendi ini gannteng 3 tapi
kalau dia ngomong kegantengannya berkurang 3. Gitu aja´hal ini secara tersirat bermaksud bahwa Effendi tidaklah cakap dalam berbicara, tidaklah menarik.
Penulis menggambarkan bahwa calon gubernur Effendi memiliki wajah yang good looking atau menarik untuk dilihat. Tetapi penulis juga ingin menyampaikan
bahwa hal itu tidaklah cukup untuk menjadi modal seorang pemimpin. Seorang pemimpin bukanlah sorang yang harus memiliki wajah yang menarik tetapi
memiliki intelektual yang baik. Dengan mengatakan kegantengan Effendi berkurang saat berbicara menandakan bahwa Effendi tidaklah cakap dalam hal
tersebut. Seseorang dapat terlihat intelektuliatasnya hanya dari cara bicaranya. Inilah hal yang disampaikan oleh penulis kepada pembaca. Pembaca pun akan jadi
ikut melihat tersebut sebagai pertimbangan mereka, karena penyampaian yang dimaksudkan oleh penulis sebelumnya. Tetapi penulis kedua menyanggah hal
tersebut. Penulis kedua menyatakan bahwa dengan mengenal lebih dekat akan
mengethui lebih baik bagaimana sebenarnya sosok dari Effendi tersebut.
Universitas Sumatera Utara
sevicaroly2 “ Kurang bewarna RTdedyLP: kalian bicarain nomor
dua? “Sevi: sejarah bisa dipelajari, bro:p RTwallwoll: Sumut orang lamanya batak melayu
Subjek dalam wacana ini adalah sevicaroly2,dedyLP dan wallwoll. Subjek memposisikan pasangan calon nomor 2 sebagai objek mereka. Objek
diposisikan berbeda oleh tiap subjek. Pembaca dapat dengan langsung mengetahui siapakah yang menjadi objek
pembicaraan dalam wacana ini. Dalam wacana jelas disebutkan oleh dedyLP pasangan nomor urut 2 dan dipertegas oleh sevicaroly2 dengan slogan pasangan
tersebut ‘bewarna’. Pembaca diajak untuk masuk dalam percakapan langsung penulis dalam wacana ini, dimana dedyLP setuju dengan yang dikatakan oleh
wallwoll namun sevicaroly kurang setuju. Hal ini bisa tampak dari pernyataan “sejarah bisa dipelajari bro”, secara tidak langsung sevicaroly2 tidak
setuju dengan pernyataan dari wallwoll atau juga bisa kurang menyukai pasangan calon yang dimaksudkan. Hal ini bisa tersirat oleh pembaca karena
adanya juga pernyataan dari sevicaroly2 yaitu “kurang bewarna” sedangkan yang diketahui slogan dari pasangan calon ini adalah berwarna. Wacana ini
merupakan kelanjutan dari tweet sebelumnya dimana penulis pertama memaparkan latar belakang calon gubernur yang pantas memimpin Sumatera
Utara. Penulis kedua sevicaroly2 menyebutkan sejarah dapat dipelajari, merupakan sanggahan bagi pernyataan dari penulis pertamanya. Disini pembaca
diajak untuk berpikir kembali bagaimana sejarah guberur sebelum-sebelumnya yang pernah memimpin Sumatera Utara. Apakah memang benar selama sejarah
yang ada bahwa pemimpin Sumatera Utara hanya berasal dari keturunan suku batak dan melayu. Penulis ketiga yaitu dedylp berperan sebagai posisi pembaca
yang hanya ingin menebak siapakah yang dimaksud oleh penulis pertama dan kedua. Penulis ketiga mempersepsikan pasangan calon nomor 2 yang menjadi
topik perbincangan penulis pertama dan kedua. Kemudian penulis kedua pun memberikan tangapannya kepada penulis ketiga yaitu ‘kurang bewarna’. yang
dimaksudkan oleh penulis kedua ini dapat bermakna jawaban bagi seluruhnya
Universitas Sumatera Utara
untuk menanggapi pembicaraan penulis pertama dan ketiga. Ataupun juga bisa hanya menjadi jawaban untuk penulis ketiga yang menyebutkan pasangan calon
nomor 2, karena slogan daripada pasangan calon tersebut adalah bewarna.
odanuel “dimanapun dia bekerja dan beraada, INTINYA dia HALAK
MEDAN dan tetap ORANG MEDAN GOGOESJA \_
Subjek yaitu odannuel memposisikan para calon pasangan gubernur menjadi objeknya. Tidak menyebutkan secara langsung namun ada terselip salah
satu nama pasangan calon yang didukung oleh subjek ini, yaitu yang dimaksudan adalah pasangan calon Effendi – Jumiran.
Pembaca hanya disuguhkan pernyataan dari penulis tentang bagaimana sosok yang pantas memimpin Sumatera Utara. Lewat pernyataan ini juga
pembaca dapat menyimpulkan bahwa penulis memojokkan pasangan calon yang bukan berasal dari Medan, karena adanya kalimat” INTINYA dia HALAK
MEDAN dan tetap ORANG MEDAN”. Pernyataan ini jelas membawa pembaca pada pemikiran hanya orang asli medan yang pantas, menurut penilaian penulis.
Dan ini menjadi hal yang cukup penting juga karena adanya penekanan yang ditandai dengan huruf kapital pada kalimat tersebut. Penulis memaksudkan calon
gubernur Effendi yang tidak berdomisili di Sumatera Utara bukan berarti dia tidak pantas, melainkan dia adalah yang lebih layak karena merupakan halak medan
yang artinya orang medan. Secara umum juga diketahui sesorang dengan keturunan batak identik sebagai orang Medan, itulah hal yang dimaksudkan
penulis kepada pembaca. Sehingga pembaca dengan pernyataan penulis begitu dapat menyimpulkan Effendi adalah seorang yang lahir dan besar di Medan hanya
saja merantau keluar kota Medan, dengan begitu dia adalah tetap orang asli yang berasal dari Medan dan lebih cocok memimpin kota Medan tersebut.
Universitas Sumatera Utara
IV. 3. Pembahasan