xxiii pokok sudah terpenuhi, kelebihan gizi yang dikonsumsi akan ditimbun sebagai
jaringan lemak dan daging Anggorodi, 1990.
E. Konsumsi Protein Kasar
Protein terdapat dalam setiap sel hidup karena merupakan penyusun utama bagian yang hidup dari sel protoplasma. Setiap sel tanaman dan
hewan mempunyai protein yang spesifik dikarenakan setiap organ, cairan dan jaringan yang lain dari masing-masing spesies tersusun dari protein yang
berbeda Kamal, 1994. Menurut Tillman
et al
. 1991, protein adalah senyawa organik komplek yang terdiri dari gabungan asam amino yang
mempunyai berat molekul tinggi. Seperti halnya karbohidrat dan lipida, protein mengandung unsur-unsur karbon, hidrogen dan oksigen tetapi sebagai
tambahannya semua protein mengandung nitrogen, kebanyakan protein mengandung sulfur dan beberapa mengandung fosfor. Hampir limapuluh
persen dari berat kering suatu sel hewan adalah protein. Molekul protein adalah sebuah polimer dari asam-asam amino yang digabungkan dengan
ikatan-ikatan peptide. Asam-asam amino adalah kunci dari struktur protein dan lebih dari seratus telah diisolasi tetapi dalam molekul protein ada 25 asam
amino yangberbeda. Macam posisi molekul dan jarak kedudukan molekul asam-asam amino dalam protein, menentukan sifat-sifat protein tersebut dan
selanjutnya menentukan fungsi protein dalam tubuh. Siregar 1994 menyatakan bahwa protein yang dibutuhkan ternak
ruminansia yaitu dalam bentuk protein kasar dan protein dapat dicerna. Protein kasar adalah jumlah nitrogen yang terdapat didalam pakan atau ransum
dikalikan dengan 6,25 Nx6,25. Sedangkan protein dapat dicerna adalah protein pakan yang dicerna dan diserap dalam saluran-saluran pencernaan.
Sumber protein bagi ternak ruminanasia adalah protein natural protein pakan atau ransum dan non protein nitrogen NPN. Termasuk dalam kelompok ini
adalah pakan yang setidaknya mengandung protein kasar 20 persen dari bahan kering. Misalnya pakan yang berasal dari hewan, bungkil kedelai, bungkil
kelapa, bungkil kacang tanah, ampas tahu dan sebagainya.
xxiv Faktor-faktor yang mempengaruhi konsumsi protein kasar antara lain
kandungan protein dan NPN ransum, kemampuan mikroba mendegradasi protein kasar ransum dan tingkat ketahanan protein penyususn ransum
Maramis dan Rossi, 1999
F. Pertambahan Bobot Badan Harian