Kesimpulan Saran KESIMPULAN DAN SARAN

mengenai manajemen nyeri terutama manajemen nyeri nonfarmakologi seperti teknik nafas dalam dan murrottal. 2. Bagi Ilmu Keperawatan Hasil ini dapat diaplikasikan sebagai intervensi mandiri dalam asuhan keperawatan untuk mengurangi nyeri dengan menggunakan teknik non- farmakologi yaitu nafas dalam dan murrottal. 3. Bagi peneliti selanjutnya Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi mengenai penelitian terkait nafas dalam dan murrottal.Dapat mengembangkan penelitian dengan menghomogenkan jenis post operasi supaya hasilnya mengurangi bias. Perlu diperhatikan untuk faktor pengganggu lain seperti pemberian analgesik. DAFTAR PUSTAKA Al- Qur’an Agung S, Andriani A, Kartika D 2013. Pengaruh Pemberian Teknik Relaksasi Nafas Dalam terhadap Tingkat Nyeri pada Pasien Post Operasi dengan Anestesi umum di RSUD dr. Moewardi Surakarta diunduh dari http: www.apikescm.ac.idejurnalinfokesindex.phpinfokesview pada tanggal 3 November 2015 pada pukul 16:00 WIB Asep, Hermana 2013. Teknik debridement.Artikel maret 2013. Diunduh tanggal 2 november 2015 pada pukul 14:30 Wib http:bedahminor.comindex.phpmainshow_page235 Boggero, Geiger, Segerstrom Carlson. 2015. Pain Intensity Moderates the Relationship Between Age and Pain Interference in Chronic Orofacial Pain Patients. Diakses dari: http:lib.ui.ac.idfile?file=digital124910- TESIS060520Har20N09f-Faktor-faktor-Analisis.pdf . Pada tanggal 26 Juli 2016 Budi S, Martyarini. 2012. Pengaruh Penggunaan Permainan Elektronik Terhadap Nyeri Saat Prosedur Perawatan Luka pada Pasien Bedah ORIF di RSUD Purbalingga.Tesis. Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia. Brunner Suddarth.2008.Keperwatan Medikal-Bedah. Jakarta: EGC. Bryant, Ruth. 2007. Acute and Chronic wounds ; Current Management Concept. Philadelphia: Mosby Elsevier.EGC. Ekawati, S 2013. Perbedan nyeri persalinan pada kala 1 fase aktif sebelum dan seesudah mendengarkan ayat suci Al- Qur’an.jurnal ilmiah kesehatan keperawatan.Vol.3 No. XIX. Intensitas Nyeri pada Ibu Bersalin Kala I Fase Aktif.Jurnal Kedokteran Vol.28 No.3 Fatmawati, Lis. 2011. Pengaruh Teknik Relaksasi Pernafasan Terhadap Tingkat Rasa Nyeri Pada Ibu Ber- salin Kala I di BPS Mu’rofah, Amd.Keb. Universitas Muhammadi-yah Surabaya. http:www.google.com=pengaruh+relaksasi+pernafasan+terhadap+tingkat+ rasa+nyeri+pada+ibu+bersalin+kala+I=kti.kebidanan.files.wordpress.com. Diakses pada tanggal 26 Juli 2016 Ferdinand, Jerry., Brahmi, Nur Hajriya., Sasongko, Himawan. 2014. Pengaruh Pemberian Ketorolak dan Parecoxib Intramuskuler Terhadap Gambaran Histopatologi Tubulus Proksimal Ginjal Tikus Wistar. Jurnal Anestesiologi Indonesia Volume VI, Nomor 2, Tahun 2014. Diakses melalui http:janesti.comjournalviewarticle122 . Handayani, Fajarsari, Asih, Rohmah 2014. Pengaruh terpai murrottal Al- Qur’an untuk penurunan nyeri persalinan dan kecemasan pada ibu bersalin kala I fase aktif, Jurnal Ilmiah Kebidanan Vol.5 No.2 Ignatavicius, D. D., Workman , M. L. 2006. Medical Surgical Nursing :Critical Thinking for Collaborative Care. USA: Elsevier Sounders. Irwan Wirya, Margareth Duma Sari 2013. Pengaruh Pemberian Massase Punggung dan Teknik Relaksasi Nafas Dalam terhadap Penurunan Intensitas Nyeri Pada Pada Pasien Post Appendiktomi. Jurnal Keperawatan HKBP Balige, Vol.1 No.1 diunduh dari http:www.akperhkbp.ac.id pada tanggal 22 Agustus 2016 pada pukul 20:00 WIB Karabulut, Ozkan, Bozkurt, Karahan, Kayan. 2013. Perinatal Outcomes and Risk Factors in Adolescent and Advance Age Pregnancies: Comparison with Normal Reproductive Age. Diakses dari: 25 Juli 2016 Karendehi, S., Rompas, S., Bidjuni, H. 2015. Pengaruh pemberian musik terhadap skala nyeri akibat perawatan luka bedah pada pasien pasca operasi.Ejournal keperawatan volume 3 nomor 2 Kozier B., Erb G., Berman A., Snyder S.J. 2004.Fundamentals of Nursing Consepts, Process, and Practice, New Jersey: Pearson Prentise Hall. Kusumayanti, Ni Luh Putu Devi. 2015. Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Lamanya Perawatan Pada Pasien Pasca Operasi Laparotomi di Instalasi Rawat Inap BRSU Tabanan. Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, Bali. Diakses melalui ojs.unud.ac.idindex.phpcopingarticleview108128164. Linton Shaw. 2011. Impact of Psychological Factors in the Experience of Pain.Diakses melalui http:ptjournal.apta.orgcontent915700.fullpada tanggal 27Agustus 2016. Morison, Moya. 2004. Manajemen Luka. Jakarta: EGC Muhammad, Aminuddin 2010. Pencucian luka wound cleansing. https:aminetn.wordpress.comcategoryartikel-etnep diakses pada tanggal 30 Oktober 2015 pada pukul 23:45 WIB Nurhayanti, Herniyatun, Safrudin 2011. Pengaruh teknik distraksi relaksasi terhadap penurunan intensitas nyeri pada pasien post operasi laparatomi. Jurnal ilmiah Kesehatan Keperawatan.Vol 7 No.1. Diunduh tanggal 22 Oktober 2015 daro http;jtstikesmuhgo-gdl-endahestri-1325-2hal. 35-2.pdf Nurhayati, Heriyatun, Safrudin 2011. Pengaruh Teknik distraksi relaksasi terhadap penurunan intensitas nyeri pada pasien post operasi laparatomi. Jurnal kesehatan keperawatan, Vol. 7 No. 1. Diunduh tanggal 23 Oktober 2015 dari http;jtstikesmuhgo-gdl-endahestri-1325-2-hal.35-2.pdf Nursalam. 2013. Konsep dan Penerapan metode Penelitian Ilmu Keperawatan: Pedoman skipsi, Tesis dan Instrument Penelitian Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika Pasien Post Apendiktomi Di Rindu B2 RSUP H. Adam Malik Medan 2010 http:www.umnaw.com...12.20Hj.Sri20Siswati,20SST,20S.P df Diakses tanggal 27 Agustus 2016 pukul 22:00 WIB Potter Perry. 2010. Buku Ajar Fundamental Keperawatan Konsep, Proses, dan Praktik. Jakarta: EGC. Potter, Perry 2005. Buku ajar fundamental keperawatan: Konsep, proses dan praktik Fundamentals of nursing : Concepts, process, and practice. Alih Bahasa: Renata Komalasari. Edisi 4.Volume 2. Jakarta: EGC Potter, Perry 2006. Fundamental Keperawatan, Konsep, Proses dan Praktik, Edisi 4, Volume 2.Jakarta : EGC Pristahayuningtyas, Murtaqib, Siswoyo 2016. Pengaruh Mobilisasi Dini terhadap Perubahan Tingkat Nyeri Klien Post Operasi Apendiktomi.E- jurnal Pustaka Kesehatan, Vol. 4 No.1. Diunduh tanggal 22 Agustus 2016 dari http:jurnal.unej.ac.id Robby wahyu 2006.Menu paradigma therapeutic environtment. Diakses dari http:nrochman.staff.ugm.ac.id tanggal 5 September 2016 Roger B. Fillingim , Christopher D. King , Margarete C, Ribeiro-Dasilva , , Bridgett Rahim-Williams , dan Joseph L. Riley 2009 Sex, Gender, and Pain: A Review of Recent Clinical and Experimental Finding. Diakses tanggal 25 Juli 2016 dari http:www.ncbi.nlm.nih.govpmcarticlesPMC2677686 Satriya, Yunuzul Demo. 2014. Teknik Relaksasi Nafas Dalam pada Pasien Pasca Operasi Fraktur Cruris di RSUD Dr. Moewardi.Skripsi.Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan Kusuma Husada Surakarta. Sepri, Elvianur 2011. Perbedaan intensitas nyeri selama perawatan post seksio sesarea antara pasien yang menggunakan teknik distraksi dan relaksasi di RSUD. Dr. Pringadi Medan Sinaga, Tarigan 2012. Penggunaan Bahan Pada Perawatan Luka. Karya Tulis Ilmiah strata satu, Universitas Sumatera Utara Siswantinah. 2011. Pengaruh terapi murrottal terhadap kecemasan pasin gagal ginjal kronik yang dilakukan tindakan hemodialisa di RSUD kraton kabupaten pekalongan. http:www.jtptunimus_gdl_siswantinah . Diakses pada 03 November 2015 pukul 21:00 WIB Siswati, Sri. 2012. Pengaruh Masase Kulit Terhadap Penurunan Rasa Nyeri Pada Sjamsuhidajat dan Wim de jong, 2005.Buku Ajar Ilmu Bedah.Edisi ke-2. Jakarta: EGC Smeltzer dan Bare. 2002. Keperawatan Medikal BedahEdisi 8 vol. 1 Alih Bahasa : Agung Waluyo. Jakarta : EGC Smeltzer. C Suzanne,dkk. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner Suddarth Edisi 8.EGC : Jakarta. Sodikin. 2012. Pengaruh Terapi Bacaan Al- Qur’an Melalui Media Audio Terhadap Respon Nyeri Pasien Post Operasi Hernia di RS Cilacap. Tesis tidak dipublikasikan Jakarta: FIK UI Sopiyudin, M.Dahlan. 2013. Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan.Jakarta: Salemba Medika Sri Sumaryani, Indah Pradita Sari 2015. Jurnal Ners Vol. 10 No. 2 Oktober 2015: 360 –365 diakses pada tanggal 24 Juli 2016 dari http:www.e- jornal.unair.ac.id Stania F.Y Rampengan, Rolly Rondonuwu, Franly Onibala 2014. Pengaruh Teknik Relaksasi dan Distraksi Terhadap Perubahan Intensitas Nyeri Pada Pasien Post Operasi di Ruang IRINA RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU. Diakses tanggal 25 Juli 2016 dari http:www.e-jurnal.com201505pengaruh-teknik- relaksasi-dan-teknik.html Sugiono.2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif dan R D.Bandung: Alfabeta Suryadi 2011. Proses penyembuhan dan penanganan luka: Universitas Udayana Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar Swarihadiyanti, Ratih. 2014. Pengaruh pemberian terapi musik instrumental dan musik klasik terhadap nyeri saat wound care pada pasien post op. Karya Tulis Ilmiah strata satu, STIKES Kusuma Husada Surakarta. Syarbini dan Jamhari.2012. Kedahsyatan Membaca Al- Qur’an. Jakarta: Ruang KataImprint Kawan Pustaka. Turner, P. G., Wilson, L. L., Pryon, E. R., Boyd, L. G., Pricket, C. A. 2011.Perioperative Music and Effect On Anxiety, Hemodinamic, and Pain In Women Undergoing Mastectomi. AANA Journal, 21-27. Tutur Kardiatun 2015. Jurnal Keperawatan dan Kesehatan , Volume VI , No.3. diakses pada tanggal 23 Juli 2016 dari http:journal.stikmuhptk.ac.id Wahida,S., Nooryanto,M Andarini,Sri 2015. Terapi Murotal Al-Quran Surat Arrahman Meningkatkan Kadar β-Endorphin dan Menurunkan Wijaya IPA. Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi intensitas nyeri pasien pasca bedah abdomen dalam kontek asuhan keperawatan di RSUD Badung, Bali.Jurnal Dunia Kesehatan Vol 3 1. Diakses tanggal 26 agustus pukul 21:300 WIB dari: http:lyrawati.files.wordpress.com200827pemeriksaan- dan-penilaian-nyeri.pdf Yeni Koto, 2015Efektifitas penurunan intensitas nyeri sebelum dan sesudah dilakukan teknik nafas dalam. Jurnal Ilmu Keperawatan IndonesiaVo 5.No 2. Diakses dari http:journal.stikim.ac.id pada tanggal 7 September 2016 Yezierski. R. P.2012 The Effects of Age on Pain Sensitivity: Preclinical Studies. Pain Medicine 13 13: S27-S36. Diakses tanggal 27 Juli 2016 dari http:www.ncbi.nlm.nih.gov. Pada jam 20:00 WIB Yusrizal, Zarni Zamzahar, Eliza Anas 2012. Pengaruh Teknik Relaksasi Nafas Dalam dan Masase terhadap Penurunan Skala Nyeri pada Pasien Pasca Apendiktomi. Jurnal Keperawatan Vol. 8 No.2 diunduh dari http:jurnal.fkep.unand.ac.id pada tanggal 3 Agustus 2016 pukul 21:00 WIB LAMPIRAN Lampiran 4 LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN Yogyakarta, 2016 Kepada Yth.Sdrai Responden Di FKIK UMY Dengan hormat, Saya yang bertanda tangan dibawah ini : Nama : Ardhina Permata Sari NIM : 20120320042 Adalah mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang akan melaksanakan penelitian dengan judul “Pengaruh Teknik Nafas Dalam dan Murrottal terhadap Skala Nyeri saat Perawatan Luka pada Pasien Post Operasi”. Peneliti memohon dengan hormat kepada saudarai untuk bersedia menjadi responden dan mau mengisi data serta memberikan tanggapan yang layak dengan sejujur-jujurnya untuk kepentingan ilmu pengetahuan. Penelitian ini tidak akan menimbulkan akibat apapun bagi semua responden. Kerahasiaan semua informasi yang diberikan akan dijaga dan hanya akan digunakan untuk kepentingan penelitian. Atas perhatian dan kesediannya, saya ucapkan terima kasih. Peneliti Ardhina Permata Sari Lampiran 5 LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Umur : Jenis Kelamin : Alamat : Menyatakan bersedia untuk menjadi responden pada penelitian yang akan dilakukan oleh Ardhina Permata Sari Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang berjudul “Pengaruh Teknik Nafas Dalam dan Murrottal terhadap Skala Nyeri saat Perawatan Luka pada Pasien Post Operasi”. Dan saya akan mengikuti proses penelitian serta menjawab kuesioner sejujur-jujurnya. Oleh karena itu, saya menyatakan bahwa saya bersedia untuk menjadi responden pada penelitian ini dengan suka rela dan tanpa paksaan dari pihak manapun. Yogyakarta, 2016 Responden ………………………. Lampiran 6 KUESIONER PENELITIAN PENGARUH TEKNIK NAFAS DALAM DAN MURROTTAL TERHADAP SKALA NYERI SAAT PERAWATAN LUKA PADA PASIEN POST OPERASI DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL

A. DATA DEMOGRAFI

Petunjuk : jawaban akan diisi oleh peneliti berdasarkan wawancara dengan responden dan dituliskan pada tempat yang disediakan. 1. Tanggalwaktu penelitian : 2. Nama responden : 3. Usia : 4. Jenis Kelamin :

B. SKALA NYERI SEBELUM INTERVENSI DILAKUKAN

Petunjuk: 1. Diisi oleh peneliti Berikan tanda √ pada tanda kurung yang sesuai tindakan yang dilakukan Teknik Relaksasi Nafas Dalam Murrottal 2. Pada skala ini diisi oleh peneliti setelah responden menunjukkan angka berapa nyeri yang dirasakan dengan menggunakan skala nyeri numerik 0-10 yaitu : 1. 0 : Tidak nyeri 2. 1-3 : Nyeri ringan 3. 4-6 : Nyeri sedang 4. 7-10 : Nyeri berat Tanyakan kepada responden pada angka berapa nyeri yang dirasakannya dengan menunjukkan posisi garis yang sesuai untuk menggambarkan nyeri yang dirasakan oleh responden sebelum intervensi dilakukan dengan membuat tanda X pada skala yang telah disediakan Sebelum dilakukan tindakan intervensi

C. SKALA NYERI SETELAH INTERVENSI DILAKUKAN

Petunjuk: 1. Diisi oleh peneliti Berikan tanda √ pada tanda kurung yang sesuai tindakan yang dilakukan Teknik Relaksasi Nafas Dalam Murrottal 2. Pada skala ini diisi oleh peneliti setelah responden menunjukkan angka berapa nyeri yang dirasakan dengan menggunakan skala nyeri numerik 0- 10 yaitu : 3. 0 : Tidak nyeri 4. 1-3 : Nyeri ringan 5. 4-6 : Nyeri sedang 6. 7-10 : Nyeri berat Setelah dilakukan tindakan intervensi Tanyakan kepada responden pada angka berapa nyeri yang dirasakannya dengan menunjukkan posisi garis yang sesuai untuk menggambarkan nyeri yang dirasakan oleh responden sebelum intervensi dilakukan dengan membuat tanda X pada skala yang telah disediakan Lampiran 7 LEMBAR PROSEDUR PELAKSANAAN TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM 1. Definisi Teknik Relaksasi Nafas Dalam Teknik relaksasi nafas dalam merupakan suatu bentuk asuhan keperawatan, yang dalam hal ini perawat mengajarkan kepada klien bagaimana cara melakukan nafas dalam, nafas lambat menahan inspirasi secara maksimal dan bagaimana menghembuskan nafas secara perlahan, Selain dapat menurunkan intensitas nyeri, teknik relaksasi nafas dalam juga dapat meningkatkan ventilasi paru dan meningkatkan oksigenasi darah Smeltzer Bare, 2002. 2. Tujuan Teknik Relaksasi Nafas Dalam Untuk meningkatkan ventilasi alveoli, memelihara pertukaran gas, meningkatkan efisiensi batuk, mengurangi stress fisik maupun emosional yaitu dapat menurunkan intensitas nyeri dan mengurangi kecemasan Smeltzer Bare, 2002. 3. Tahap Persiapan Teknik Relaksasi Nafas Dalam a. Persiapan lingkungan: ciptakan lingkungan tenang dan nyaman b. Persiapan responden atau klien: klien dalam keadaan rileks 4. Tahap Pelaksanaan Teknik Relaksasi Nafas Dalam a. Atur posisi klien agar rileks, tanpa beban fisik. Posisi dapat duduk atau jika tidak mampu dapat berbaring di tempat tidur. b. Instruksikan klien untuk menarik atau menghirup nafas dalam dari hidung sehingga rongga paru-paru terisis oleh udara melalui hitungan 1, 2, 3, 4 kemudian ditahan sekitar 5-10 detik. c. Instruksikan klien untuk menghembuskan nafas, hitung sampai tiga secara perlahan melalui mulut. d. Instruksikan klien untuk berkonsentrasi dan pusatkan pada rasa nyeri yang dirasakannya, bisa dengan memejamkan mata. e. Anjurkan untuk mengulangi prosedur hingga nyeri terasa berkurang. f. Ulangi sampai 15 kali, dengan selingi istirahat singkat setiap 5 kali. g. Lakukan maksimal 10 menit. Lampiran 8 LEMBAR PROSEDUR PELAKSANAAN TEKNIK DISTRAKSI MURROTTAL 1. Pengertian Terapi murrottal adalah rekaman suara Al- Qur’an yang dilagukan oleh seorang qori’ atau qori’ah pembaca Al-Qur’an. Lantunan Al-Qur’an secara fisik mengandung unsur suara manusia. 2. Tujuan Tujuan terapi murrottal adalah untuk menurunkan hormon-hormon stres, mengaktifkan hormon endorfin alami, meningkatkan perasaan rileks, dan mengalihkan perhatian dari rasa takut, cemas dan tegang, memperbaiki sistem kimia tubuh sehingga menurunkan tekanan darah serta memperlambat pernafasan, detak jantung, denyut nadi, dan aktivitas gelombang otak. 3. Manfaat a. Mendengarkan bacaan ayat-ayat Al- Qur’an dengan tartil akan mendapatkan ketenangan jiwa. b. Lantunan Al- Qur’an secara fisik mengandung unsur suara manusia, suara manusia merupakan instrumen penyembuhan yang menakjubkan dan alat yang paling mudah dijangkau. 4. Tahap persiapan a. Persiapan Responden Responden dan keluarga jika ada yang mendampingi diberikan penjelasan tentang hal-hal yang akan dilakukan