Simulasi Pengereman Motor Induksi 3 Fasa 5,5 Kw

51

4.2.2 Simulasi Pengereman Motor Induksi 3 Fasa 5,5 Kw

Simulasi kedua ini untuk mengetahui waktu yang dibutuhkan oleh motor induksi yang mempunyai daya yang lebih besar untuk berhenti dengan menggunakan 3 metode pengereman yang berbeda serta arus yang dibutuhkan dalam pengereman tersebut. Gambar 4.2.2.1 aGrafik kecepatan putar dengan pengereman motor induksi terkontrol motor induksi 5,5 Kw Putaran Rotor RPM detik 1910 1432 955 477 Universitas Sumatera Utara 52 Pada grafik diatas, Gambar 4.2.2.1 a setelah simulasi berjalan, maka motor induksi juga berputar selama 2 detik, kemudian kontaktor akan bekerja dengan memutus sumber 3 fasa dari motor induksi kemudian mengalirkan arus DC ke kumparan stator dan mengontrol daya dari kumparan rotor. Grafik diatas menunjukkan waktu yang dibutuhkan rotor dari berputar hingga berhenti.Untuk melihat lebih tepatnya rotor berhenti, dapat dilihat pada grafik dibawah ini Gambar 4.2.2.1 b. Pada saat motor dalam proses pengereman, tegangan DC yang diterapkan sebesar 40 V serta arus DC yang mengalir ke kumparan stator sebesar 5,57 A. Universitas Sumatera Utara 53 Gambar 4.2.2.1 bGrafik kecepatan putar dengan pengereman motor induksi terkontrol motor induksi 5,5 Kw Putaran Rotor RPM detik 57 38 19 -57 -38 -19 Universitas Sumatera Utara 54 Gambar 4.2.2.2 aGrafik kecepatan putar dengan pengereman motor induksi tak terkontrol motor induksi 5,5 Kw Putaran Rotor RPM detik 1337 1146 955 764 573 382 191 -191 Universitas Sumatera Utara 55 Pada grafik diatas, Gambar 4.2.2.2 a setelah simulasi berjalan, maka motor induksi juga berputar selama 2 detik, kemudian kontaktor akan bekerja dengan memutus sumber 3 fasa dari motor induksi kemudian mengalirkan arus DC ke kumparan stator dan kumparan rotor dihubung singkat. Grafik diatas menunjukkan waktu yang dibutuhkan rotor dari berputar hingga berhenti.Untuk melihat lebih tepatnya rotor berhenti, dapat dilihat pada grafik dibawah ini Gambar 4.2.2.2 b. Pada saat motor dalam proses pengereman, tegangan DC yang diterapkan sebesar 40 V serta arus DC yang mengalir ke kumparan stator sebesar 5,67 A Universitas Sumatera Utara 56 Gambar 4.2.2.2 bGrafik kecepatan putar dengan pengereman motor induksi tak terkontrol motor induksi 5,5 Kw Putaran Rotor RPM detik 28 19 9,5 -9,5 -19 -28 -38 -57 -48 Universitas Sumatera Utara 57 Gambar 4.2.2.3 aGrafik pengereman plugging motor induksi 5,5 Kw Pada grafik diatas, Gambar 4.2.2.3 a setelah simulasi berjalan, maka motor induksi juga berputar selama 2 detik, kemudian kontaktor akan bekerja dengan memutus sumber 3 fasa dari motor induksi kemudian mengalirkan arus Putaran Rotor RPM detik 1910 1432 955 477 -477 Universitas Sumatera Utara 58 AC dengan fasa yang sudah dibalik ke kumparan stator dan kumparan rotor dihubung singkat. Grafik diatas menunjukkan waktu yang dibutuhkan rotor dari berputar hingga berhenti.Untuk melihat lebih tepatnya rotor berhenti, dapat dilihat pada grafik dibawah ini Gambar 4.2.2.3 b. Waktu yang dibutuhkan untuk rotor motor berhenti sangat cepat, karena arus yang mengalir sangat besar pada kumparan rotor. Gambar 4.2.2.3 bGrafik pengereman plugging motor induksi 5,5 Kw Putaran Rotor RPM detik -9,5 -19 -28,5 -38 -47,5 Universitas Sumatera Utara 59 Tabel 4.2.2.1 Perbandingan waktu dan arus pengereman dinamik tanpa kontrol, dinamik terkontrol dan plugging motor 5,5 Kw Pengereman Dinamik Plugging Tanpa Kontrol Terkontrol Tegangan Input DC Volt 39.87 39,99 - Waktu PengeremanDetik 2,707 1,83 2.09 Arus Input DC Ampere 5.67 5.57 - Arus Output Rotor Ampere 6,25 7.76 12,4 Dari data diatas pada Tabel 4.2.2.1 untuk motor induksi 5,5 Kw pengereman plugging tidak dapat mengerem putaran rotor secepat dengan pengereman dinamik terkontrol serta arus yang dihasilkan sangat besar dibanding dengan pengereman dinamik terkontrol. Universitas Sumatera Utara 60

4.2.3 Simulasi Pengereman Motor Induksi 3 Fasa 11 Kw