Materi Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Pecahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 9 Menurut Purwanto 2002:44 cara menanamkan konsep pecahan diperlukan alat peraga yang tepat dan sesuai dengan kondisi anak, misalnya beberapa gambar bangun datar dari karton yang telah dipotong-potong menjadi bagian yang lebih kecil dan saling kongruen atau bilah dari bambukayu pipah triplek yang diberi warna perbagian. Alat-alat peraga di atas sangat berguna untuk memperluas pemahaman siswa terhadap bilangan pecahan.

g. Materi Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Pecahan

Menurut Purwoto 2002: 49-52 penjumlahan dan pengurangan bilangan pecahan memerlukan pemikiran alat peraga yang canggih dari pada alat peraga yang digunakan untuk bilangan cacah. Sebab dalam hal ini berhubungan dengan pasangan bilangan, penanaman kembali sehingga penyebutnya sama dan penjumlahnya hanya pembilangnya. Pengajar perlu hati-hati untuk menghindarkan murid dari kesalahpahaman, seperti yang sering terjadi pada penjumlahan berikut : 5 2 3 2 1 1 3 1 2 1 = + + = + . Kesulitan dapat dihindarkan melalui pemilihan alat peraga yang efektif, dimana siswa menggunakan benda-benda konkrit, misalnya dengan kartu bilangan pecahan bentuk persegi juring lingkaran. Contoh 1 Mencari .... 3 1 3 1 = + dilakukan peragaan dengan kartu bilangan pecahan bentuk persegi panjang atau juring lingkaran sebagai berikut : Gambar 2 Materi Penjumlahan 3 1 4 1 3 1 3 1 3 1 1 3 2 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 10 Caranya : 1 Ambil kartu bilangan yang terbagi ada 3 bagian yang sama besar dengan 1 daerah berbayang-bayang yang berlabel 3 1 dan 3 daerah lainnya yang kosong putih sebagai bilangan pecahan tertambah. 2 Ambil 7 potongan daerah 3 1 yang lepas sebagai penambah kemudian letakkan pada kartu yang pertama tadi di daerah yang masih kosong. 3 Terlihat bahwa kartu bilangan pecahan menunjukkan 3 2 jadi 3 1 + 3 1 = 3 2 3 1 1 = + Cara di atas dapat juga dikerjakan dengan cara menggambar daerah pecahan berupa persegi panjang. 1 Gambarlah daerah persegi panjang dan bagian menjadi 3 bagian yang sama besar. 2 Berilah bayang-bayang pada 1 daerah dan tulislah label 3 1 . Daerah bayang-bayang ini sebagai tambahan 3 Berilah bayang-bayang lagi pada 1 daerah pertiga dengan warna yang berbeda dari yang pertama. Daerah bayang-bayang yang kedua ini sebagai penambah. Hasil terakhir menyatakan jumlahnya yakni 3 2 Contoh 2 : Mencari .... 4 1 4 3 = - dilakukan peragaan dengan kartu bilangan pecahan sebagai berikut : Gambar 3 Materi Pengurangan 4 1 4 1 4 1 4 1 4 1 1 2 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 11 Caranya : 1 Ambil kartu bilangan pecahan yang terbagi atas 4 bagian yang sama besar dengan 3 daerah berbayang-bayang yang masing-masing daerah bertabel 4 1 sebagai bilangan pecah terkurang yang dikurangi Ambil 1 potongan daerah 4 1 yang lepas dan berwarna putih sebagai pengurang, kemudian letakkan pada kartu pertama tadi di daerah yang sudah ada bayang- bayangnya, tepat pada satu daerah berbayang-bayang. Menurut Nugroho W 2008: 13 penjumlahan pecahan dapat dilakukan pada pecahan yang mempunyai penyebut sama dan pecahan yang mempunyai penyebut tidak sama. Penjumlahan pecahan dengan penyebut sama dapat dilakukan dengan menjumlahkan bilangan pada pembilang, namun penyebutnya tidak ikut dijumlah. 10 3 10 6 10 9 Menurut Nugroho W 2008: 16 pengurangan pecahan dapat dilakukan pada pecahan yang mempunyai penyebut sama dan pecahan yang mempunyai penyebut tidak sama dengan cara mengurungkan pembilangnya. 8 5 8 3 8 2 + = + = - = - = perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 12 Menurut Buchori 2008: 19, untuk pecahan penyebut sama, jika dijumlahkan hasilnya adalah: penyebut kedua pecahan pembilang pertama pecahan Pembilang + Misalnya : Daerah yang diarsir = 5 1 Daerah yang diarsir = 5 2 Jika daerah yang diasir dijumlahkan, maka diperoleh gambar berikut : Jadi 5 3 5 2 5 1 = + Menurut Buchori 2008: 20 untuk pecahan berpenyebut sama, jika dikurangkan hasilnya adalah: Penyebut kedua pecahan Pembilang pertama pecahan Pembilang - Menurut Soerojo 2000: 51 cara menanamkan konsep pecahan menggunakan beberapa alat peraga, misalnya dengan benda-benda atau makanan yang kita potong-potong menjadi beberapa bagian.

2. Pengertian Pendekatan Kontekstual

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT MELALUI MEDIA MANIK MANIK PADA SISWA KELAS IV SD N BALANGAN TERAS BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2009 2010

1 16 79

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS III SD NEGERI I SIMO KECAMATAN SIMO KABUPATEN BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2009 2010

0 6 117

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA SD NEGERI 2 DLINGO TAHUN 2009

0 3 113

Peningkatan pemahaman konsep bentuk energi Melalui pendekatan kontekstual pada siswa kelas iv Sd negeri 2 sumber simo boyolali Tahun pelajaran 2009 2010

10 42 95

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 03 GUNUNGJAYA TAHUN PELAJARAN 2009 2010

0 2 47

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA SD NEGERI 2 SAMBENG BOYOLALI TAHUN 2010

0 3 147

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS IV SDN KARANGGEDANG 03 SIDAREJA CILACAP TAHUN AJARAN 2009 2010

0 7 152

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA DENGAN METODE KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS I SD NEGERI 02 KARANGTURI KECAMATAN GONDANGREJO KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2009/2010.

0 1 8

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERKALIAN DAN PEMBAGIAN MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS III SD NEGERI 03 DAYU KECAMATAN KARANGPANDAN KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2009 / 2010.

0 1 7

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PECAHAN MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI KUDU 02 KECAMATAN BAKI KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2013/2014.

0 2 1