BAB 2
TINJAUAN TEORITIS
2.1. Peramalan
2.1.1. Pengertian dan Kegunaan Peramalan
Peramalan forecasting menurut Sofjan Assauri 1984 adalah kegiatan memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang. Sedangkan
ramalan adalah suatu situasi atau kondisi yang diperkirakan akan terjadi pada masa yang akan datang. Untuk memprediksi hal tersebut diperlukan data yang
akurat di masa lalu, sehingga dapat dilihat prospek situasi dan kondisi di masa
yang akan datang.
Kegunaan dari peramalan terlihat pada saat pengambilan keputusan. Setiap orang selalu dihadapkan pada masalah pengambilan keputusan. Keputusan yang
baik adalah keputusan yang didasarkan atas pertimbangan apa yang akan terjadi pada waktu keputusan itu dilaksanakan. Apabila ramalan yang kita susun atau
yang kita buat kurang tepat, maka kurang baik pula keputusan yang kita ambil. . Keberhasilan dari suatu peramalan sangat ditentukan oleh:
a. Pengetahuan teknik tentang pengumpulan informasi data masa lalu, data
ataupun informasi haruslah bersifat kuantitatif. b.
Teknik dan metode yang tepat dan sesuai dengan pola data yang telah di kumpulkan.
Dari uraian yang sudah dijelaskan kita mendapat gambaran bahwa peranan peramalan sangatlah penting, baik dalam penelitian, perencanaan maupun dalam
pengambilan keputusan. Walaupun demikian perlu disadari bahwa suatu ramalan adalah tetap ramalan, dimana selalu ada unsur kesalahannya. Sehingga yang
penting diperhatikan adalah usaha untuk memperkecil kemungkinan kesalahan tersebut.
Universitas Sumatera Utara
2.1.2. Jenis-jenis Peramalan
Peramalan pada umumnya dapat dibedakan menjadi beberapa macam berdasarkan sudut pandang kita melihatnya. Bila dilihat dari sifat penyusunannya, maka
peramalan dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu: 1.
Peramalan objektif, yaitu peramalan yang didasarkan pada data yang relevan dari masa lalu dengan menggunakan teknik-teknik atau metode-metode dalam
penganalisaan data tersebut. 2.
Peramalan subjektif, yaitu peramalan yang didasarkan pada perasaan atau intuisi dari orang yang menyusunnya.
Jika dilihat dari jangka waktu ramalan yang disusun, maka peramalan dapat dibedakan atas dua macam, yaitu:
1. Peramalan jangka panjang, yaitu peramalan yang dilakukan untuk
penyusunan hasil ramalan yang jangka waktunya lebih dari 1,5 tahun atau 3 semester.
2. Peramalan jangka pendek, yaitu peramlan yang dilakukan untuk penyusunan
hasil ramalan dengan jangka waktu yang kurang dari 1,5 tahun atau 3 semester.
Berdasarkan sifat ramalan yang telah disusun maka peramalan dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
1. Peramalan kualitatif, yaitu peramalan yang didasarkan atas data kualitatif
masa lalu. Hasil peramalan yang dibuat sangat bergantung pada orang yang menyusunnya. Hal ini penting karena hasil peramalan tersebut ditentukan
oleh pemikiran yang bersifat intuisi, pendapat, dan pengetahuan, serta pengalaman penyusunnya.
2. Peramalan kuantitatif, yaitu peramalan yang didasarkan atas data kuantitatif
pada masa lalu. Peramalan kuantitatif sangat mengandalkan data historis yang ada. Hasil peramalan yang dibuat sangat bergantung pada metode-metode
yang digunakan dalam pramalan tersebut.
Universitas Sumatera Utara
Peramalan kuantitatif hanya dapat digunakan apabila terdapat tiga kondisi sebagai berikut:
1. Adanya informasi tentang keadaan masa lalu.
2. Informasi tersebut dapat dikuantitatifkan dalam bentuk data.
3. Dapat diasumsikan bahwa pola yang lalu akan berkelanjutan pada masa yang
akan datang.
2.2. Metode Peramalan