commit to user 28
3. Kepustakaan
Studi kepustakaan dilakukan penulis dengan membaca buku-buku yang ada hubungannya dengan masalah identifikasi potensi bahaya,
penilaian risiko, dan pengendalian risiko di Unit Destilasi Atmosferis Pengolahan Minyak Pusdiklat Migas Cepu, laporan-laporan penelitian yang
sudah ada, dan sumber-sumber lain yang berhubungan dengan objek penelitian baik dari
perpustakaan Pusdiklat Migas Cepu maupun AKAMIGAS Cepu yang dapat menunjang tentang higene perusahaan,
keselamatan dan kesehatan kerja. 4.
Dokumentasi Pengumpulan data dengan cara mempelajari dokumen-dokumen
terkendali maupun tidak terkendali yang ada di perusahaan serta catatan- catatan perusahaan yang berhubungan dengan objek penelitian.
F. Pelaksanaan
1. Persiapan
a. Pengajuan proposal magang pada tanggal 5 Oktober 2010 yang ditujukan
kepada Kepala Bidang Program dan Kerja Sama Pusdiklat Migas Cepu. b.
Mendapatkan surat jawaban resmi pada bulan Januari dari Kepala Bidang Program dan Kerja Sama Pusdiklat Migas Cepu melalui
faximilie
. c.
Membaca referensi berupa buku-buku di perpustakaan Diploma III Hiperkes dan KK dan literatur dari internet.
commit to user 29
2. Pelaksanaan
a. Observasi ke semua unit di Pusdiklat Migas Cepu.
b. Observasi ke objek yang bersangkutan dengan judul laporan yaitu khusus
di Unit Destilasi Atmosferis Pengolahan Minyak Pusdiklat Migas Cepu.
c. Tanya jawab dengan pembimbing,
staff
perusahaan maupun tenaga kerja atau operator di Unit Destilasi Atmosferis Pengolahan Minyak
Pusdiklat Migas Cepu.
d. Mencari data sebagai pelengkap baik data primer maupun data sekunder.
G. Analisa Data
Dari data penelitian yang sudah diperoleh, maka penulis berusaha untuk menganalisa hasil identifikasi bahaya, penilaian risiko dan pengendalian risiko
dengan membandingkan data yang diperoleh dengan peraturan perundang- undangan yang berlaku seperti UU No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan
Kerja, Kepmenaker No.51MEN1999 tentang Faktor Fisik Tempat Kerja, Permenaker No. Per-02MEN1983 tentang Instalasi Alarm Kebakaran
Automatik, Keputusan Direktur Jendral Minyak dan Gas Bumi No. 87.K38DDJM1996 tentang Tata Cara Penilaian dan Pemberian tanda
Penghargaan dalam Bidang Keselamatan Kerja Pertambangan Minyak dan Gas Bumi dan Pengusaha Sumber Daya Panas Bumi, dan Peraturan Pemerintah No.
11 tahun 1979 tentang Keselamatan Kerja Pada Pemurnian dan Pengolahan Minyak dan Gas Bumi.
commit to user
30
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Diskripsi Proses Pengolahan Minyak Secara Destilasi Atmosferis
Proses pengolahan minyak mentah
crude oil
di Pusdiklat Migas Cepu dengan menggunakan proses destilasi atmosferis. Minyak mentah
crude oil
merupakan campuran yang sangat kompleks dari senyawa- senyawa hidrokarbon sebagi penyusun utamanya dan sedikit unsur
Belerang, Nitrogen Oksigen, Logam-logam dan garam mineral. Sebelum proses masuk ke kilang bahanmaterial ikutan tersebut harus dipisahkan
lebih dahulu agar tidak menganggu proses dan mengurangi mutu produk yang dihasilkan.
Minyak mentah
crude oil
sebagai suatu hasil tambang dikelompokkan beberapa jenis antara lain :
a.
Crude Oil
Parafinis
Crude Oil
Parafinis adalah
crude oil
atau minyak mentah yang susunan hidrokarbonnya sebagian besar terdiri dari senyawa hidrokarbon
yang sederhana, ditandai dengan rantai atom-atom karbon yang tersusun dalam rantai jenuh tebuka. Sifat fisik
crude oil
ini antara lain, fraksi beratnya banyak mengandung lilin, sedikit mengandung aspal, dan mutu
commit to user 31
gasoline
yang memilki spesifikasi rendah, mutu
kerosene
dan solarnya baik. Minyak mentah ini banyak terdapat di daerah Kewengan.
b.
Crude Oil
Asphaltis
Crude Oil
Asphaltis adalah
crude oil
atau minyak mentah yang susunan hidrokarbonnya sebagian besar terdiri dari senyawa hidrokarbon
tertutup
cyclisss
nefthenis maupun aromatis ditandai spesifikasi mutu gasoline lebih tinggi, mutu
kerosene
titik asap rendah dan residu bersifat asphaltis, cocok untuk dibuat
asphalt
, dan tidak mengandung lilin. Minyak mentah ini banyak terdapat di daerah Ledok.
c.
Crude Oil
Campuran
Mixed Crude oil
atau minyak mentah ini merupakan campuran dari
crude oil
parafinis dan asphaltis, dan juga mengandung aromatis. Sedangkan yang digunakan sebagai bahan baku pengolahan
crude oil
di Unit Destilasi Pusdiklat Migas Cepu berupa
crude oil
campuran. Prinsip dasar destilasi atmosferis adalah pemisahan fraksi-fraksi yang
dikehendaki didasarkan atas perbedaan trayek didih
boiling range
masing- masing fraksi tersebut, dan berlangsung melalui proses pemanasan,
penguapan, pemisahan, pengembunan dan pendinginan. Proses berlangsung pada tekanan sedikit di atas atmosfer sehingga disebut Destilasi Atmosferis.
Sebelum minyak mentah diolah dalam kilang, terlebih dahulu kedua jenis
crude oil
ini diproses di tangki penampungan
crude oil
. Adapun peralatan penting yang digunakan di Unit Destilasi Atmosferis Kilang
Pusdiklat Migas Cepu antara lain :
commit to user 32
1 Pompa
Pompa berfungsi untuk mengalirkan zat cair melalui sistem perpipaan dari suatu unit ke unit lain dengan jalan menambahkan energi
pada zat cair tersebut. Selain memindahkan cairan, pompa juga berfungsi untuk menambahkan kecepatan alir cairan tersebut. Jenis pompa yang
dipakai di Unit Kilang Pusdiklat Migas Cepu adalah jenis pompa torak, pompa sentrifugal, dan pompa ulir.
2
Heat Exchanger Heat Exchanger
berfungsi sebagai pemanasan awal dari umpan minyak mentah
crude oil
sebelum masuk ke
furnace
dengan jalan mengambil panas dari aliran produk residu dan solar yang akan
didinginkan. 3
Furnace Furnace
berfungsi untuk memanaskan minyak mentah sampai suhu yang ditentukan. Tipe
furnace
di Unit Kilang Pusdiklat Migas Cepu adalah model
box
dengan
tube
terletak pada posisi horizontal. Setiap
furnace
mempunyai satu
burner
dengan menggunakan sistem
natura l draf
. Minyak mentah mengalir melalu tube-tube yang berada di bagian bawah dan mendapatkan panas secara konveksi dengan adanya gas buang
yang keluar melalui cerobong. Untuk mengatur
flue gas
yang keluar diperlukan
damper stack.
commit to user 33
4
Evaporator Evaporator
berfungsi untuk memisahkan antara uap dan cairan dari minyak mentah yang telah dipanaskan di dalam
furnace
. Evaporator berupa bejana tegak yang dilengkapi dengan lubang injeksi steam pada
bagian dasarnya. Injeksi steam bertujuan untuk menyempurnakan proses pemisahan di dalam evaporator, sehingga fraksi ringan yang masih
bercampur dengan fraksi berat diharapkan akan keluar dari dasar evaporator dan naik bersama-sama
steam
menuju puncak evaporator. Evaporator ini memisahkan residu dengan campuran fraksi-fraksi seperti
gasoline
,
kerosene
, dan
sola r.
5 Kolom Fraksinasi
Kolom fraksinasi berfungsi untuk memisahkan masing-masing fraksi yang dikehendaki sesuai dengan jarak titik didih masing-masing
fraksi tersebut. 6
Kolom
stripper
Kolom
stripper
berfungsi untuk menguapkan kembali fraksi-fraksi ringan yang masih bercampur dengan produk. Untuk menguapkan
diberikan
steam
dengan cara menginjeksikan pada bagian dasar
stripper
. 7
Cooler Cooler
berfungsi utuk mendinginkan produk panas sebelum disalurkan ke tangki penampungan tetapi tidak merubah fase. Jenis
cooler
yang digunakan di unit kilang antara lain : a
Tipe
shell and tube
dengan media pendingin air 16 unit
commit to user 34
b Tipe
cooling box
dengan media pendingin air 6 unit 8
Kondensor Kondensor berfungsi untuk mengembunkan produk uap dari
puncak fraksinasi. Media pendinginnya berupa air. Produk jadi dilewatkan pada bagian
shell
sedang air berada di bagian
tube
. 9
Separator Separator berfungsi untuk memisahkan air dan gas yang tercampur
di dalam produk. Terdapat 8 unit separator yang dioperasikan. 10
Tangki Penampungan Tangki penampungan berfungsi untuk menampung produk jadi
maupun residu. Untuk tangki minyak berat PH Solar dan residu dilengkapi dengan pemanas agar tidak membeku dengan menginjeksikan
steam agar tetap cair. Urutan jalannya proses pengolahan minyak mentah secara destilasi
atmosferis di unit kilang Pusdiklat Migas Cepu adalah sebagai berikut : a
Minyak mentah dalam tangki penampungan minyak mentah dihisap dan disalurkan oleh
feed pump Heat Exchanger
HE untuk mengalami pemanasan awal sampai menjadi antara 100-140
C. Kemudian masuk ke dalam
furnace
untuk dilakukan pemanasan lanjut hingga mencapai suhu antara 300-340
C berdasarkan karakteristik produk. Selanjutnya masuk
evaporator
untuk memisahkan antara uap produk dan
residu
. Residunya kemudian menuju
residu stripper
, HE,
Box Coooler
, kemudian masuk ke dalam tangki
residu
.
commit to user 35
b Dari
top evaporator
, uap minyak yang merupakan campuran dari fraksi- fraksi
solvent
petrasol,
kerosene
, solar dan PH Solar masuk ke kolom fraksinasi C-1 untuk dipisahkan sesuai fraksi-fraksi tersebut, yaitu dari top
kolom C-1 keluar produk Petrasol yang diumpankan kembali ke kolom C-2 untuk Petrasol CA yang keluar melalui top kolom C-2 dicairkan di
kondensor dan didinginkan di
cooler
kemudian masuk separator menuju tangki penampungan produk Petrasol CA di T-114, T-115, T-116, dan T-
117 c
Dari
side stream
kolom C-2 dan
bottom
kolom C-2 diambil sebagai produk Petrasol CB, kemudian masuk separator menuju tangki penampungan
Petrasol CB di T-109 dan T-110. d
Dari
side stream
paling atas kolom C-1 diambil produk Petrasol CC, kemudian masuk
cooler
, selanjutnya separator hingga menuju tangki penampungan Petrasol CC di T-112 dan T-113.
e Dari
side strea m
tengah kolom C-1, dimabil produk
kerosene
kemudian masuk ke
stripper kerosene
. Dari
bottom stripper, kerosene
masuk ke dalam
cooler
menuju separator hingga masuk ke tangki penampung kerosene di T- 106, T-124, T-125, dan T-126.
f Dari
side stream
bagian bawah kolom C-1 diambil produk solar kemudian masuk hingga tangki penampung produk solar di T-111, T-120 dan T-127.
g Dari bagian bawah kolom fraksinasi C-1 keluar produk PH-Solar langsung
disalurkan ke tangki penampung PH-Solar yaitu T-118 dan T-119.
commit to user 36
Selanjutnya dipompakan ke unit Wax Plant untuk diproses dan diambil lilin atau
wax
. Produk-produk utama yang dihasilkan di Unit Destilasi Atmosferis
Kilang Pusdiklat Migas Cepu antara lain : 1.
Solvent
ringan atau Petrasol CA Pertamina
solvent
Cepu kualitas A 2.
Solvent
sedang atau Petrasol CB Pertamina
solvent
Cepu kulaitas B 3.
Naptha 4.
Solvent
berat atau Petrasol CC Pertamina
solvent
Cepu kualitas C 5.
Kerosene
minyak tanah 6.
PH-Solar 7.
Solar 8.
Residu Kapasitas dari Unit Destilasi Atmosferis Pusdiklat Migas Cepu sekitar
600 m
3
hari dengan pengoperasian 4 unit
furnace
. Untuk saat ini hanya dioperasikan 1 unit
furnace
dengan kapasitas sekitar 170 m
3
hari sesuai dengan permintaan dari PERTAMINA EP Region Jawa Tengah Cepu.
2. Hasil Identifikasi Bahaya, Penilaian dan Pengendalian Risiko di Unit Destilasi
Atmosferis Pusdiklat Migas Cepu
Di Unit Destilasi Atmosferis Pusdiklat Migas Cepu belum dilaksanakan IBPR. Oleh karena itu peneliti membuat
form
IBPR berdasarkan kriteria Kemugkinan
Probability
, Keparahan
Saverity
, Penilaian Risiko dan Signifikan Risiko menurut Permenaker No.PER 05MEN1996 Lampiran I
point 3.3 Identifikasi Sumber Bahaya, Penilaian dan Pengendalian Risiko.
37
37 Identifikasi Bahaya dan Penilaian Risiko IBPR
Instansi : Pusdiklat Migas Cepu
Tanggal : 16 Februari 2011
Area : Pengolahan Minyak Kilang
Sumber : Data Primer
Proses : Destilasi Atmosferis
Dibuat oleh : Oktavianus Roy Abrianto
Keterangan : P
Probability
atau Kemungkinan S
Saverity
atau Keparahan R Risiko
No. Unit
Kegiatan Bahaya
P S
R Signifikan
Risiko Pelaksanaan
1. Tangki-101
dan Tangki- 102
a. Penampungan
crude oil
1 Kebakaran jika
adanya nyala api 3
4 12
Tinggi Pemasangan sistem peringatan di
depan pagar unit seperti dilarang membuat bunga api dan proteksi
kebakaran dengan pemasangan
water drenching, hydrant
dan alat pemadam tangki seperti
foam chamber
Bersambung
38
38 sambungan
No. Unit
Kegiatan Bahaya
P S
R Signifikan
Risiko Pelaksanaan
1. Tangki-101
dan Tangki- 102
a. Penampungan
crude oil
2 Terjatuh dari atas
tangki saat pengecekan
1 5
5 Rendah
Pengecekan dan pembersihan lantai tangga belum rutin
dilaksanakan, tetapi untuk APD saat menaiki tangga sudah sesuai
dengan memakai
safety shoes
,
safety helmet,
dan
safety belt
3 Terpeleset
tumpahan minyak 4
1 4
Rendah Pembersihan rutin dilakukan, bila
ada bocoran atau ceceran segera ditangani dan memakai APD saat
bekerja seperti
safety shoes, safety helmet
dan
safety google
, tetapi spesifikasi dari alas karet
safety shoes
belum sesuai dengan karakteristik minyak sehingga
operator masih sering terpeleset 4
Kebocoran minyak pada pipa
yang bocor saat pengisian
menimbulkan ceceran minyak
1 2
2 Rendah
Memastikan pipa saluran tidak ada yang bocor, memakai APD
safety shoes, safety helmet,
sarung tangan karet dan
safety googles
dan bila terkena minyak terdapat tempat cuci tangan.
bersambung
39
39 sambungan
No. Unit
Kegiatan Bahaya
P S
R Signifikan
Risiko Pelaksanaan
1. Tangki-101
dan Tangki- 102
b. Pemisahan air dan
crude oil
Terpleset ceceran minyak yang
tercampur air 4
1 4
Rendah Pembersihan rutin dilakukan, bila
ada bocoran atau ceceran segera ditangani dan memakai APD
safety shoes, safety helmet dan safety googles
tetapi spesifikasi dari alas karet
safety shoes
belum sesuai dengan karakteristik
minyak sehingga operator masih sering terpeleset
c. Penetralan listrik
statis pada setiap tangki timbun
1 Kebakaran
apabila ada bunga api oleh karena
listrik statis akibat beda
potensial antar pipa atau petir
3 4
12 Tinggi
Pemasangan penetral listrik statis yang dipasang pada tiap tangki
timbun dan persambungan pipa yang langsung dihubungkan ke
tanah untuk mencegah terjadi listrik statis, serta terdapat
water drenching
untuk mendinginkan tangki dan alat pemadam tangki
seperti
foam chamber
untuk menanggulangi apabila terjadi
kebakaran
bersambung
40
40 sambungan
No. Unit
Kegiatan Bahaya
P S
R Signifikan
Risiko Pelaksanaan
2. Rumah
Pompa a.
Menyalurkan
crude oil
ke HE 1
Tersengat aliran listrik oleh mesin
saat pengoperasian
1 5
5 Sedang
Pemasangan instalasi listrik sudah sesuai hanya kurang rutin dalam
pengecekan dan penggantian komponen secara berkala,
penggunaan APD saat bekerja seperti
safety shoes
dan sarung tangan kulit pada saat
mengoperasikan.
2 Kebocoran
crude oil
pada sambungan pipa
penyalur ke HE 1
2 2
Rendah Pemeriksaan rutin pada setiap
pipa penyalur
crude oil
dari tangki timbun sampai HE sebelum
operasional.
b.
Sampling point
1 Ceceran minyak
di
washtafel
dan lantai bila terkena
kulit akan menyebabkan
gatal-gatal 4
2 8
Sedang Pembersihan secara rutin
dilakukan, penyediaan tempat cuci tangan di
control room
, penggunaan APD seperti sarung
tangan karet saat bekerja.
bersambung
41
41 sambungan
No. Unit
Kegiatan Bahaya
P S
R Signifikan
Risiko Pelaksanaan
2. Rumah
Pompa b.
Sampling point
2 Bau
crude oil
yang dapat mengganggu
pernafasan 3
2 6
Sedang Pemakaian APD seperti respirator
saat bekerja dalam waktu yang lama, tetapi letak
sampling point
dekat area terbuka sehingga bau
crude oil
tidak terlalu menyengat. 3
Cipratan minyak yang dapat
mengenai mata dan kulit dapat
menimbulkan gatal-gatal
2 2
4 Rendah
Membuka kran sampling dengan hati-hati, penggunaan APD
penutup muka atau
safety googles
serta sarung tangan karet saat berada di tempat yang
mengeluarkan percikan minyak, dan penyediaan tempat cuci di
control room
c. Pemisahan air dan
minyak di separator 1
Terdapat ceceran minyak yang
terkoagulasi dengan air yang
menyebabkan licin
4 2
8 Sedang
Pembersihan rutin dilakukan, bila ada ceceran minyak segera
dibersihkan dan penggunaan APD saat bekerja seperti
safety shoes
tetapi spesifikasi dari alas karet
safety shoes
belum sesuai dengan karakteristik minyak
sehingga operator masih sering terpleset
bersambung
42
42 sambungan
No. Unit
Kegiatan Bahaya
P S
R Signifikan
Risiko Pelaksanaan
2. Rumah
Pompa c.
Pemisahan air dan minyak di separator
2 Terperosok ke
dalam parit sering terjadi
pada malam hari 4
2 8
Sedang Pemasangan pengaman besi di
atas parit, tetapi banyak yang hilang dicuri sehingga kaki
operator sering terperosok ke dalam parit terutama pada saat
shift
malam 3
Cipratan minyak yang dapat
mengenai mata 2
2 4
Rendah Pembukaan kran pemisah minyak
dan air secara hati-hati, penggunaan APD seperti
safety googles
atau kacamata 3.
Furnace
a. Pompa pengisian
bahan bakar 1
Kebakaran bila ada bunga api
3 4
12 Tinggi
Pengaturan tekanan pompa bahan bakar serta pemasangan alat
proteksi kebakaran seperti APAR di setiap tiang penyangga.
2 Konsleting
Listrik 1
5 5
Sedang Pemasangan instalasi pompa
listrik sudah sesuai hanya kurang rutin dalam pengecekan dan
penggantian komponen secara berkala sehingga pernah terjadi
percikan api karena konsleting listrik
bersambung
43
43 sambungan
No. Unit
Kegiatan Bahaya
P S
R Signifikan
Risiko Pelaksanaan
3.
Furnace
b. Pemasakan minyak di
Furnace
1 Ledakan karena
tekanan berlebih 3
5 15
Tinggi Memastikan tekanan stabil dan
pengoperasian sesuai SOP 2
Uap minyak yang keluar dari
cerobong pemantauan
pilot flare
3 3
9 Sedang
Menggunakan APD respiratormasker gas tetapi
jumlahnya tidak banyak dan operator jarang menggunakan
karena merasa kurang nyaman.
3 Paparan panas
saat pemantauan
pilot flare
3 2
6 Sedang
Dapur pembakaran terbuat dari bau bata sebagai salah satu
isolator dan menggunakan APD sarung tangan dari kain saat
membuka tutup cerobong untuk pengecekan api pembakaran
4 Bising dari dapur
pembakaran sebesar 90 dB
selama 2 jam 1
5 5
Sedang Dapur pembakaran dekat dengan
ruang terbuka sehingga sekilas tidak terdengar bising,
penggunaan APD
ear plug ear muff
bila dalam waktu yang lama lebih dari 2 jam, tetapi operator
kurang sadar dalam pemakaiannya karena merasa kurang nyaman.
Bersambung
44
44 sambungan
No. Unit
Kegiatan Bahaya
P S
R Signifikan
Risiko Pelaksanaan
3.
Furnace
b. Pemasakan minyak di
Furnace
5 Terkena tetesan
steam
2 2
4 Rendah
Diberikan
steam trap
untuk disalurkan ke parit, tetapi sudah
rusak sehingga untuk menampung tetesan dengan wadah dari besi.
6 Terpeleset
ceceran air 4
1 4
Rendah Pembersihan belum rutin
dilakukan, operator menggunakan APD seperti
safety shoes
c. Penggunaan
gas flare
dan gas LPG sebagai
pilot fire
1 Kebakaran
karena bunga api yang berlebihan
3 5
15 Tinggi
Peletak tabung gas jauh dari pematik api dan penyediaan
APAR pada setiap sudut dan tiang penyangga.
2 Kebocoran gas di
saluran pipa 2
2 4
Rendah Pengecekan pipa rutin dilakukan
tetapi perbaikan pipa yang bocor cenderung lambat serta
penggunaan APD seperti respirator gas tetapi jumlahnya
tidak banyak dan jarang dilakukan operator karena merasa
kurang nyaman.
bersambung
45
45 sambungan
No. Unit
Kegiatan Bahaya
P S
R Signifikan
Risiko Pelaksanaan
4. Fraksinasi
a. Lantai
Dasar 1
Pemanasan awal di HE
a Kebakaran oleh
karena bunga api 3
4 12
Tinggi Pemasangan APAR yang sangat
mudah di jangkau dan sudah sesuai kebutuhan
b Paparan panas
dari produk maupun
steam
4 2
8 Sedang
Pemberian isolator pada setiap pipa, tetapi banyak isolator yang
lepas dan penggunan APD seperti sarung tangan dari kain.
c Terpeset ceceran
minyak di lantai 4
2 8
Sedang Pembersihan secara rutin dan
penggunaan APD seperti
safety shoes
2 Pipa-pipa penyalur
minyak ke HE a
Kebakaran bila ada bunga api
3 4
12 Tinggi
Pemasangan APAR yang tidak jauh jaraknya dan sesuai
kebutuhan
b Tersandung oleh
pipa-pipa 2
2 4
Rendah Penggunaan APD
safety shoes
dan
safety helmet
3 Peletakan Amoniak
untuk injeksi top kolom agar tidak
berkarat Bau dari uap
yang dapat mengganggu
pernafasan dan keracunan
2 4
8 Sedang
Penggunaan APD seperti masker gas bila dalam waktu yang lama
bersambung
46
46 sambungan
No. Unit
Kegiatan Bahaya
P S
R Signifikan
Risiko Pelaksanaan
4. b.
Lantai I Terdapat bagian bawah
dari kolom C-2, C-3, C4 dan C5 untuk
memisahkan fraksi-fraksi minyak
a Ledakan kerena
tekanan berlebih 3
5 15
Tinggi Pengecekan secara rutin
tekanannya bila berlebih tekanannya dibuang lewat
relief valve
Terdapat Akumulator
facial steam
untuk menyimpan steam
sementara dari boiler b
Kebakaran karena bunga api
3 5
15 Tinggi
Proteksi dengan pengadaan APAR dan pipa
hydrant
di tiap ujung tangga dan injeksi steam untuk
mencegah timbulnya api Evaporator memisahkan
fasa uap dan fasa cair bagian bawah
c Tersandung pipa
bisa menyebabkan
jatuh 2
3 6
Sedang Pemberian pembatas pagar dan
penggunaan APD seperti
safety shoes
dan
safety helmet
d Kebocoran uap
minyak atau steam di
sambungan pipa 2
4 8
Sedang Proteksi dengan pengadaan APAR
di tiap ujung tangga dan injeksi steam untuk mencegah timbulnya
api Pemberian isolasi terhadap sambungan pipa tetapi ada
beberapa sambungan pipa yang bocor karena korosif dan
penggunaan APD seperti respirator dan
safety googles
bersambung
47
47 sambungan
No. Unit
Kegiatan Bahaya
P S
R Signifikan
Risiko Pelaksanaan
4. b. Lantai I
e Terpapar panas
produk dan
steam
2 3
6 Sedang
Pemberian isolasi di seluruh pipa tetapi banyak isolator yang lepas
dan penggunaan APD seperti sarung tangan kain.
f Terpleset ceceran
minyak atau air 2
1 2
Rendah Penggunaan APD
safety shoes
dan
safety helmet
saat bekerja c.
Lantai 2 Terdapat kolom C-1
untuk memisahkan fraksi minyak
a Ledakan karena
tekanan berlebih 3
5 15
Tinggi Pengecekan secara rutin
tekanannya bila berlebih tekanannya dibuang lewat
relief valve
b Kebakaran oleh
karena bunga api 3
5 15
Tinggi Proteksi dengan pengadaan APAR
dan pipa
hydrant
di tiap ujung tangga dan injeksi
steam
untuk mencegah timbulnya api.
c Kebocoran uap
minyak atau steam di
sambungan pipa 2
4 8
Sedang Pemberian isolator terhadap
sambungan pipa tetapi ada beberapa sambungan pipa yang
bocor karena korosif dan penggunaan APD seperti
respirator dan
safety googles
bersambung
48
48 sambungan
No. Unit
Kegiatan Bahaya
P S
R Signifikan
Risiko Pelaksanaan
4. c.
Lantai 2 Terdapat kolom C-1
untuk memisahkan fraksi minyak
d Terpapar panas
oleh karena produk dan
steam
1 5
5 Sedang
Pemberian isolator di seluruh pipa tetapi banyak isolator yang lepas
dan penggunaan APD seperti sarung tangan kain.
e Tersandung
sehingga terjatuh 2
3 6
Sedang Diberi pembatas pagar dan APD
safety shoes
dan
safety helmet
f Terpleset ceceran
minyak atau air 3
1 3
Rendah Penggunaan APD
safety shoes
dan
safety helmet
saat bekerja. d.
Lantai 3 Terdapat kolom C-2, C-
3, C-4, dan C-5 untuk memisahkan fraksi
minyak a
Ledakan karena tekanan berlebih
3 5
15 Tinggi
Pengecekan secara rutin tekanannya bila berlebih
tekanannya dibuang lewat
relief valve
b Kebakaran oleh
karena bunga api 3
5 15
Tinggi Proteksi dengan pengadaan APAR
dan pipa
hydrant
di tiap ujung tangga dan injeksi
steam
untuk mencegah timbulnya api.
c Kebocoran uap
minyak atau steam di
sambungan pipa 2
4 8
Sedang Pemberian isolator terhadap
sambungan pipa tetapi ada beberapa sambungan pipa yang
bocor karena korosif dan penggunaan APD seperti
respirator dan
safety googles
bersambung
49
49 sambungan
No. Unit
Kegiatan Bahaya
P S
R Signifikan
Risiko Pelaksanaan
4. d.
Lantai 3 Terdapat kolom C-2, C-
3, C-4, dan C-5 untuk memisahkan fraksi
minyak d
Terpapar panas oleh karena
produk dan
steam
1 5
5 Sedang
Pemberian isolator di seluruh pipa tetapi banyak isolator yang lepas
dan penggunaan APD seperti sarung tangan kain.
e Tersandung
sehingga terjatuh 2
3 6
Sedang Diberi pembatas pagar dan APD
safety shoes
dan
safety helmet
f Terpleset ceceran
minyak atau air 3
1 3
Rendah Penggunaan APD
safety shoes
dan
safety helmet
saat bekerja. e.
Lantai 4 Terdapat evaporator
top coulom
a Ledakan karena
tekanan berlebih 3
5 15
Tinggi Pengecekan secara rutin
tekanannya bila berlebih tekanannya dibuang lewat
relief valve
Pengambilan produk
side steam
no. 4, 5, 6 b
Kebakaran oleh karena bunga api
3 5
15 Tinggi
Proteksi dengan pengadaan APAR dan pipa
hydrant
di tiap ujung tangga dan injeksi
steam
untuk mencegah timbulnya api.
c Kebocoran uap
minyak atau steam di
sambungan pipa 2
4 8
Sedang Pemberian isolator terhadap
sambungan pipa tetapi ada beberapa sambungan pipa yang
bocor karena korosif dan penggunaan APD seperti
respirator dan
safety googles
Bersambung
50
50 sambungan
No. Unit
Kegiatan Bahaya
P S
R Signifikan
Risiko Pelaksanaan
4. e.
Lantai 4 Terdapat evaporator
top coulom
d Terpapar panas
oleh karena produk dan
steam
1 5
5 Sedang
Pemberian isolator di seluruh pipa tetapi banyak isolator yang lepas
dan penggunaan APD seperti sarung tangan kain.
Pengambilan produk
side steam
no. 4, 5, 6 e
Tersandung sehingga terjatuh
2 3
6 Sedang
Diberi pembatas pagar dan APD
safety shoes
dan
safety helmet
f Terpleset ceceran
minyak atau air 3
1 3
Rendah Penggunaan APD
safety shoes
dan
safety helmet
saat bekerja. f.
Lantai 5 Terdapat kolom C-1A
dan C-1B a
Ledakan oleh karena tekanan
berlebih 3
5 15
Tinggi Pengecekan secara rutin
tekanannya bila berlebih tekanannya dibuang lewat
relief valve
Pengambilan produk
side steam
no. 7 dan 8 b
Kebakaran karena timbulnya
bunga api 3
5 15
Tinggi Proteksi dengan pengadaan APAR
dan pipa
hydrant
di tiap ujung tangga dan injeksi
steam
untuk mencegah timbulnya api.
c Kebocoran uap
minyak atau steam di
sambungan pipa 2
4 8
Sedang Pemberian isolator terhadap
sambungan pipa tetapi ada beberapa sambungan pipa yang
bocor karena korosif dan penggunaan APD seperti
respirator dan
safety googles
Bersambung
51
51 sambungan
No. Unit
Kegiatan Bahaya
P S
R Signifikan
Risiko Pelaksanaan
4. f.
Lantai 5 Terdapat kolom C-1A
dan C-1B d
Terpapar panas oleh karena
produk dan
steam
1 5
5 Sedang
Pemberian isolator di seluruh pipa tetapi banyak isolator yang lepas
dan penggunaan APD seperti sarung tangan kain.
Pengambilan produk
side steam
no. 7 dan 8 e
Tersandung sehingga terjatuh
2 3
6 Sedang
Diberi pembatas pagar dan APD
safety shoes
dan
safety helmet
f Terpleset ceceran
minyak atau air 3
1 3
Rendah Penggunaan APD
safety shoes
dan
safety helmet
saat bekerja. g.
Lantai 6 Terdapat top kolom C1A
dan C-1B a
Ledakan oleh karena tekanan
berlebih 3
5 15
Tinggi Pengecekan secara rutin
tekanannya bila berlebih tekanannya dibuang lewat
relief valve
b Kebakaran
karena timbulnya bunga api
3 5
15 Tinggi
Proteksi dengan pengadaan APAR di tiap ujung tangga dan injeksi
steam
untuk mencegah timbulnya api.
c Kebocoran uap
minyak atau
steam
di sambungan pipa
2 4
8 Sedang
Pemberian isolator terhadap sambungan pipa tetapi ada
beberapa sambungan pipa yang bocor karena korosif dan
penggunaan APD seperti respirator dan
safety googles
bersambung
52
52 sambungan
No. Unit
Kegiatan Bahaya
P S
R Signifikan
Risiko Pelaksanaan
4. g.
Lantai 6 Terdapat top kolom C1A
dan C-1B d
Terpapar panas oleh karena
produk dan
steam
1 5
5 Sedang
Pemberian isolator di seluruh pipa tetapi banyak isolator yang lepas
dan penggunaan APD seperti sarung tangan kain.
e Tersandung
sehingga terjatuh 2
3 6
Sedang Diberi pembatas pagar dan APD
safety shoes
dan
safety helmet
f Terpleset ceceran
minyak atau air 3
1 3
Rendah Penggunaan APD
safety shoes
dan
safety helmet
saat bekerja. 5.
Kondesor dan
cooler
Kondesor melakukan pengembunan uap
kondensasi minyak dari puncak kolom fraksinasi
a Terjadi
kebocoran pipa sehingga minyak
tercampur air 2
1 2
Rendah Pengecekan serta perbaikan harus
sesuai SOP
Work Permit
, pembuangan air saat pengurasan
lebih hati-hati dan penggunaan APD seperti
safety shoes
dan
safey helmet
saat bekerja
Cooler
digunakan untuk mendinginkan produk
panas tetapi tidak merubah fase
b Terpleset
sehingga bisa menyebabkan
jatuh dari tangga 1
4 4
Rendah Terdapat pembatas, saat
pengecekan serta perbaikan harus sesuai SOP
Work Permit
dan memakai APD seperti
safety shoes
dan
safey helmet
Bersambung
53
53 sambungan
No. Unit
Kegiatan Bahaya
P S
R Signifikan
Risiko Pelaksanaan
6. Tangki
Produk 106- 144
a. Penyimpanan hasil
produk 1
Kebakaran jika adanya nyala api
3 4
12 Tinggi
Pemasangan sistem peringatan di depan pagar unit seperti dilarang
membuat bunga api dan proteksi kebakaran dengan pemasangan
water drenching, hydrant
dan alat pemadam tangki seperti
foam chamber
2 Kebocoran
minyak saat pengisisan
menyebabkan ceceran minyak
2 2
4 Rendah
Memastikan pipa saluran tidak ada yang bocor, memakai APD
safety shoes, safety helmet,
sarung tangan karet dan
safety googles
3 Terpeleset
tumpahan minyak 2
2 4
Rendah Pembersihan rutin dilakukan, bila
ada bocoran atau ceceran segera ditangani dan memakai APD saat
bekerja seperti
safety shoes, safety helmet
dan
safety google
4 Terjatuh dari atas
tangki saat pengecekan
1 4
4 Rendah
Pengecekan dan pembersihan lantai tangga belum rutin
dilaksanakan, tetapi untuk APD saat menaiki tangga sudah sesuai
dengan memakai
safety shoes
,
safety helmet,
dan
safety belt
bersambung
54
54 sambungan
No. Unit
Kegiatan Bahaya
P S
R Signifikan
Risiko Pelaksanaan
6. Tangki
Produk 106- 144
b. Penetral listrik statis
pada setiap tangki timbun
1 Kebakaran
apabila ada bunga api oleh karena
listrik statis akibat beda
potensial antar pipa atau petir
3 4
12 Tinggi
Pemasangan penetral listrik statis yang dipasang pada tiap tangki
timbun dan persambungan pipa yang langsung dihubungkan ke
tanah untuk mencegah terjadi listrik statis, serta terdapat
water drenching
untuk mendinginkan tangki dan alat pemadam tangki
seperti
foam chamber
untuk menanggulangi apabila terjadi
kebakaran 7.
Control Room
Pengawasan, pengendalian proses dan
administrasi sementara 1
Tersengat aliran listrik
1 4
4 Rendah
Pemasangan instalasi kabel sudah baik hanya penataan yang kurang
rapi dan belum diberikan isolasi.
2 Oli kiriman dari
bolier sehingga terciprat keluar
2 1
2 Rendah
Bila ada ceceran minyak segara dibersihkan oleh pegawai
instrument mesin
3 Terpeleset
ceceran minyak yang menempel
di sepatu operator
4 1
4 Rendah
Pembersihan rutin dilakukan tetapi operator dari unit masuk ke
control room
tidak melepas
safety shoes
sehingga lantai licin karena minyak yang menempel
commit to user 55
55
B. Pembahasan