Latar Belakang MODUL GURU PEMBELAJAR TK SD SMP SMA DAN SMK TAHUN 2017 KK G_BIOLOGI

PPPPTK IPA Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - Kemdikbud KEGIATAN PEMBELAJARAN 1: POLA HEREDITAS KELOMPOK KOMPETENSI G 10 bergenotip AaBb. Gen A terpaut dengan gen B, sedangkan gen a terpaut dengan gen b. Jika tidak terjadi peristiwa pindah silang, maka sel-sel anakan yang terbentuk akan mempunyai susunan gen AB dan ab dengan rasio 50 : 50 atau 1 : 1 yang semuanya terdiri atas kombinasi parental. Tetapi, jika sebagian sel yang membelah mengalami pindah silang, maka tampak seperti pada gambar di atas. Selain kombinasi parental, akan terbentuk rekombinan yang besarnya ditentukan oleh besarnya sel yang mengalami pindah silang. Dalam gambar di atas, tampak bahwa sel yang mengalami pindah silang sebayak 20 dari seluruh sel yang membelah, sedangkan 80 sel lainnya tidak mengalami pindah silang, sehingga kombinasi gamet yang dihasilkan dapat dihitung sebagai berikut. a Kelompok sel yang tidak mengalami pindah silang sebanyak 80. Setiap sel yang membelah akan menghasilkan sel baru yang haploid n, terdiri atas 2 macam kombinasi, yaitu AB dan ab, dengan rasio 50 AB : 50 ab dari 80 sel yang membelah. Jadi, frekuensi gamet AB adalah 50 x 80 = 40, sedangkan frekuensi gamet ab adalah 50 x 80 = 40. b Kelompok sel yang mengalami pindah silang sebanyak 20. Setiap sel menghasilkan 2 sel gamet baru dengan kombinasi AB, Ab, aB, dan ab. Ab san aB terbentuk karena adanya peristiwa pindah silang. Frekuensi masing- masing kombinasi gamet adalah sebagai berikut. AB : 25 x 20 = 5 Ab : 25 x 20 = 5 aB : 25 x 20 = 5 ab : 25 x 20 = 5 Apabila 1 dan 2 digabungkan, maka dihasilkan macam frekuensi sebagai berikut. AB : 40 + 5 = 45 Ab : 40 + 5 = 45 Ab = 5 aB = 5 c Dalam peristiwa pautan bila tidak terjadi pindah silang, maka susunan gen pada gamet semuanya merupakan kombinasi parental. Sebagai akibat terjadinya peristiwa pindah silang ini maka jumlah macam gamet yang dihasilkan F 1 terdapat 4 macam, yaitu AB dan ab yang merupakan Merupakan kombinasi parental RP, jumlahnya 90. Merupakan kombinasi baru atau rekombinan RK, jumlahnya 10. KEGIATAN PEMBELAJARAN 1: POLA HEREDITAS KELOMPOK KOMPETENSI G Modul Guru Pembelajar Mata pelajaran Biologi SMA 11 kombinasi parental serta Ab dan aB merupakan rekombinan. Frekuensi kombinasi parental KP lebih kecil dari 50 dan frekuensi rekombinan RK kurang dari 50, d Bila terjadi pindah silang, maka akan terbentuk kombinasi baru atau rekombinan yang frekuensinya selalu lebih kecil daripada kombinasi parental RK KP.

b. Gen Letal

Gen letal adalah gen yang dapat menimbulkan kematian. Kematian terjadi disebabkan fungsi gen terganggu sehingga tubuh organisme tidak dapat tumbuh sempurna. Misalnya, setiap tumbuhan memiliki klorofil. Jika gen pengendali klorofil tidak berfungsi, maka tumbuhan tidak memiliki klorofil sehingga tumbuhan akan mati. Gen letal dapat dibedakan menjadi gen letal resesif dan gen letal dominan. 1 Gen Letal Resesif Pada letal resesif, individu akan mati bila mempunyai gen homozigot resesif. Contohnya pada tumbuhan albino. Tumbuhan albino itu tidak berklorofil. Misalnya, klorofil dikendalikan oleh gen A sehingga tumbuhan normal bersimbol AA dan tumbuhan albino bersimbol aa. Tumbuhan albino akan muncul dari hasil persilangan antara induk heterozigot Aa dengan Aa, Keturunan yang bergenotip aa akan mati waktu kecil, karena tidak mampu melakukan fotosintesis. Jadi, tidak ada tumbuhan dewasa bergenotip aa. Untuk penjelasannya adalah sebagai berikut. 2 Letal Dominan Pada letal dominan, individu akan mati bila mempunyai gen homozigot dominan. Contohnya pada tikus berambut kuning. Tikus berambut kuning disilangkan