Pendahuluan Metode Pengembangan Kompetensi Mengajar

1 PENGEMBANGAN KOMPETENSI MENGAJAR GURU DALAM IMPELEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH Yati Siti Mulyati Jurusan Administrasi Pendidikan FIP UPI Jl. DR. Setiabudhi 229, Bandung 40154 ABSTRAK Salah satu karakteristik dari Manajemen Berbasis Sekolah MBS adalah menciptakan kepala sekolah, guru dan pengelola sistem pendidikan administrator secara profesional. Selain itu, salah satu dasar pengimplementasian MBS adalah bahwa sekolah dipandang sebagai lembaga layanan jasa pendidikan di mana seluruh komponen sekolah, termasuk guru harus berupaya meningkatkan mutu pelayanan dan mutu hasil belajar siswanya. Siswa yang diharapakan terwujud dalam proses pendidikan adalah siswa yang bersikap kritis, kreatif, logis, mandiri, bertanggung jawab, terbuka, dan mampu belajar sendiri . Namun, kenyataan menunjukkan bahwa masih banyak guru yang sekedar memberikan informasi secara satu arah dalam bentuk ceramah dan instruksi- instruksi kepada siswa untuk menyelesaikan suatu masalah. Hal itulah yang merupakan kendala dalam strategi pembelajaran. Artikel ini menyajikan tentang apa, bagaimana, dan mengapa pengembangan kompentensi mengajar guru penting. Kata kunci: Kompentensi mengajar, dan guru.

1. Pendahuluan

Esensi dari MBS adalah adanya kewenangan dan keleluasaan sekolah untuk mengelola, mengembangkan program-programnya untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien. Kedudukan guru dalam sekolah sangat penting. Dengan kemampuan profesional dan hubungan yang dekat dengan siswa dan sejawat, guru sangat menentukan perkembangan sekolah, karena guru dapat mempengaruhi lingkungan intelektual dan sosial kehidupan sekolah. Di samping itu, guru sangat berperan dalam mewarnai kurikulum, mengontrol peraturan-peraturan sekolah, serta menciptakan iklim pembelajaran yang kondusif bagi siswanya. Keberhasilan pelaksanaan MBS ditinjau dari segi kurikulum dan MBS sangat ditentukan oleh pengembangan Kompetensi Mengajar Guru PKMG yang sesuai dengan kebutuhan anak didik.

1.1 Pengertian Kompetensi Mengajar Guru

Istilah kompetensi competence berarti: 1 means suffient for necessities of life; 2 the quality or state of being competent. Sedangkan kompeten competent 2 berarti: 1 having the necessary ability or qualities; 2 legally qualified [Latin competens, from competere “to come together, be suitable”, from competere “ to come to, seek”] Webster’s New Encyclopedic Dictionary, 1994: 201. Kompetensi guru didefinisikan sebagai himpunan pengetahuan, kemampuan,dan keyakinan yang dimiliki seorang guru dan ditampilkan untuk situasi mengajar Anderson, 1989: 18. Sedangkan, kompetensi mengajar didefinisikan sebagai tingkah laku pengajar yang dapat diamati obsevable teacher behaviors Cruickshank, 1985. Prestasi subjek didik dipengaruhi oleh kompetensi pengajarnya. Asumsi ini didukung oleh suatu hasil penelitian yang menyatakan adanya korelasi yang signifikan antara tingkah laku dosen dengan persepsi mahasiswa terhadap prestasinya Kozma, Belle, Williams, 1978.

2. Metode Pengembangan Kompetensi Mengajar

Menurut Cruikshank 1985, ada 6 cara dalam mengidentifikasikan kompetensi mengajar: 1 dengan mempelajari hasil-hasil penelitian tentang kemampuan mengajar dalam hubungannya dengan prestasi subjek didik; 2 diperoleh dari para pendidik berpengalaman yang dianggap sebagai pakar; 3 disimpulkan dari hasil poll stakeholders pendidikan; 4 diambil dari literatur; 5 diturunkan dari bermacam- macam peranan pengajar, dan 6 sebagai hasil dari analisis tugas mengajar pada tingkat dan bidang kurikulum yang berbeda.

3. Guru