meristem tepi tersebut terbatas hanya pada daerah-daerah tertentu saja, maka akan terbentuk daun yang berbagi menyirip atau majemuk menyirip. Jadi, pada
dasarnya bentuk daun sangat tergantung dari perkembangannya, terutama pembelahan dan pembesaran sel. Selain itu, adanya kematian sel pada daerah-
daerah tertentu selama perkembangan daunberlangsung juga dapat menentukanbentuk akhir dari suatu daun. Perkembangan daun seperti inilah yang
merupakan dasar bagi terbentuknya basal daun, ujung daun, tepi daun, dan bentuk geometri daun yang berbeda-beda.
2. VARIASI DAUN AKIBAT FAKTOR LINGKUNGAN
a. Kelengkapan daun Daun lengkap yaitu daun yang terdiri atas helaian daun lamina, tangkai
daun petiolus, dan pelepah daun vagina. Daun yang tidak lengkap adalah daun yang tidak mempunyai satu atau duabagian dari bagian-bagian tersebut.
Ada beberapa macam daun yang tidak lengkap, yaitu : a. Terdiri dari tangkai dan helaian daun disebut dengan daun bertangkai
b. Terdiri dari pelepah dan helaian daun disebut daun duduk.berupih. c. Terdiri dari helaian daun saja disebut daun duduk.
d. Terdiri dari tangkai daun saja disebut helaian daun semu atau palsu. e. Bangun bentuk daun Circumscriptio
C. PROSES PENUAAN DAN PENGGUGURAN ABSISI A. Aspek-aspek metabolik penuaan dan pengaruh faktor penuaan
1. Aspek metabolik senesen Pada tahap sel, penuaan berjalan dengan terjadinya penyusutan struktur dan
rusaknya membrane subseluler. Di duga bahwa vakuola bertindak sebagai lisosom, mengeluarkan enzim-enzim hidrolitik yang akan mencerna materi
sel yang tidak diperlukan lagi.Penghancuran tonoplas telah menyebabkan enzim-enzim hidrolitik dibebaskan kedalam sitoplasma. Sementara itu
bagian dalam struktur kloroplas dan mitokondria mengalami penyusutan sebelum membrane luarnya dirusak. Rupanyaproses degradasi yang terjadi
pada organel, dimulainya sama seperti yang terjadi pada sel. Perubahan
9
yang jelas telah terjadi pada metabolisme dan kandungan dalam organ yang mengalami penuaan.
2. Pengaruh faktor pertumbuhan Sitokinin dapat menghilangkan atau memperlambat proses penuaan.
Mekanisme kerja sitokinin dalam proses ini masih belum jelas, tetapi ada petunjuk dari percobaan Mothes yang menunjukkan bahwa setetes sitokinin
yang diberikan pada daun, telah menyebabkan terjadinya mobilisasi nutrien organic dan anorganik menuju ke daerah sekitar daun yang diberi sitokinin.
Tapi masih belum jelas, apakah peningkatan nutrisi sebagai penyebab langsung permudaan kembali rejuvenation atau sitokininpenyebab
terjadinya beberapa peristiwa yang menghasilkan permudaan kembali dan mobilisasi nutrisi.
Tidak semua tumbuhan memberikan respon terhadap hormon yang sama. Sitokinin lebih efektif dalam menahan penuaan pada tumbuhan
basah, sedangkan giberelin lebih efektif menahan senesen pada Taraxacum officinale dan Fraxinus. Kadar giberelin endogen akan turun dengan cepat
selama senesen pada daun. Auksin IAA dan 2,4-D dapat menghalangi senesen pada tumbuhan tertentu. Etilen adalah hormon yang secara jelas
merangsang kuat senesen pada banyak jaringan. Beberapa faktor luar dapat menghambat atau mempercepat terjadinya
senescence, misalnya : 1. Penaikan suhu, keadaan gelap, kekurangan air dapat mempercepat
terjadinya senescence daun 2. Penghapusan bunga atau buah akan menghambat senescence tanaman
3. Pengurangan unsur-unsur hara dalam tanah, air, penaikan suhu, berakibat menekan pertumbuhan tanaman yang berarti mempercepat
senescence
B. Pengguguran Absisi