32
2.6. PERMASALAHAN PEMERINTAHAN DAERAH.
Dalam sub-bagian ini, dipaparkan rangkuman permasalahan yang dihadapi oleh Kabupaten Maros, dengan melakukan kategorisasi permasalahan
atas dasar bidang pemerintahan sesuai batas kewenangan Pemerintah Kabupaten Maros, sesuai dengan PP No. 38 tahun 2007 tentang Pembagian
Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah dan Pemerintah Provinsi, Kabupaten dan Kota. Penguraian permasalahan atas dasar bidang pemerintahan ini
dimaksudkan untuk memudahkan pemahaman atas jenis permasalahan yang dihadapi, kondisi masa kini dan target kinerja yang dikehendaki. Keseluruhan
permasalahan dimaksud diuraikan dalam tabel berikut.
33
Tabel. 12. MATRIKS PERMASALAHAN DAN KONDISI YANG AKAN DICAPAI
NO PERMASALAHAN
KONDISI MASA KINI TAHUN 2010
KONDISI YANG AKAN DICAPAI 2015 1
2 3
4 1.
Pertumbuhan ekonomi daerah
1. Produk Domestik Regional Bruto PDRB Kabupaten
atas dasar harga konstan = 1.059,87 M Produk Domestik Regional Bruto PDRB Kabupaten
atas dasar harga berlaku = 2.045,53 M Pertumbuhan ekonomi 2010 sebesaR 5,61
Pendapatan perkapita harga berlaku = 6.746.226
2. Belum tersedia Pasar induk pertanian
3. Pasar tradisional yang ada belum memiliki fasilitas
yang memadai termasuk pasar Tradisional modern.
4.
Masih ada pertokoan yang belum terkelola secara maksimal.
5. Produktifitas hasil pertanian padi masih rendah 5,90
tonHa gabah kering giling 6.
Produktifitas hasil pertanian jagung masih rendah 4,90 tonHa pipilan kering
7. Produktifitas hasil pertanian ubi kayu masih rendah
12,90 tonHa umbi basah 8.
Produktifitas hasil pertanian kacang tanah masih 1.
Pertumbuhan ekonomi rata-rata pertahun = 7,65
2. Terbangunnya 1 unit pasar induk pertanian
3. Terwujudnya pasar tradisional yang memiliki fasilitas
memadai dan rampungnya pembangunan Pasar Tradisional Modern.
4. Pertokoan yang ada terkelola secara maksimal.
5. Meningkatnya produktifitas hasil pertanian padi
6,50 tonha gabah kering giling
6. Produktifitas hasil pertanian jagung menjadi 6,0
tonHa pipilan kering 7.
Produktifitas hasil pertanian ubi kayu menjadi 15,40 tonHa umbi basah
8. Produktifitas hasil pertanian kacang tanah menjadi
34
NO PERMASALAHAN
KONDISI MASA KINI TAHUN 2010
KONDISI YANG AKAN DICAPAI 2015 1
2 3
4 rendah 1,40 tonHa biji kering
9. Produktifitas hasil pertanian kedelai masih rendah
1,20 tonHa biji kering 10.
Produktifitas hasil pertanian kacang hijau masih rendah 0,76 tonHa biji kering
11. Pasar-pasar tradisional belum berfungsi sebagai
salah satu
sarana untuk
mendorong laju
pertumbuhan ekonomi yang berimbang, yang dapat menggerakkan
seluruh kegiatan
para pelaku
ekonomi dari semua tingkatan, terutama pelaku ekonomi golongan bawah dan menengah.
12. Lemahnya usaha - usaha pertanian, perikanan, dan
kelautan yang berorientasi pasar akibat dari belum adanya spesifikasi menuju terciptanya produk
unggulan setiap kecamatan.
13. Belum optimalnya pengelolaan hutan produksi dan
hutan kemasyarakatan sebagai salah satu sumber perekonomian rakyat.
14. Terbatasnya Fasilitas infrastruktur jalan, jembatan,
jaringan irigasi yang representatif, utamanya dari sentra - sentra produksi menuju pusat pemasaran
dan disekitar lokasi kegiatan ekonomi utama.
2,00 tonHa biji kering 9.
Produktifitas hasil pertanian kedelai menjadi 2,20 tonHa biji kering
10. Produktifitas hasil pertanian kacang hijau menjadi
2,0 tonHa biji kering 11.
Pasar-pasar tradisional sudah berfungsi sebagai salah
satu sarana
untuk mendorong
laju pertumbuhan ekonomi yang berimbang, yang dapat
menggerakkan
seluruh kegiatan
para pelaku
ekonomi dari semua tingkatan, terutama pelaku ekonomi golongan bawah dan menengah, terutama
dengan merehab pasar-pasar tradisional.
12. Meningkatnya usaha -usaha pertanian, perikanan
dan kelautan yang berorientasi pasar melalui spesifikasi menuju terciptanya produk unggulan
setiap kecamatan.
13. Meningkatnya optimalisasi pengelolaan hutan pro
duksi dan hutan kemasyarakatan sebagai salah satu sumber perekonomian rakyat.
14.
Tersedianya Fasilitas infrastruktur jalan, jembatan dan jaringan irigasi.
35
NO PERMASALAHAN
KONDISI MASA KINI TAHUN 2010
KONDISI YANG AKAN DICAPAI 2015 1
2 3
4 15.
Rendahnya tingkat produktifitas lahan akibat masih terbatasnya program - program intensifikasi.
16. Menurunnya kualitas lingkungan lahan pertanian
akibat pengelolaan usaha tani yang tidak ramah Lingkungan.
17.
Belum terkelolanya sumber daya pesisir dan kelautan
utamanya pada
pemanfaatan dan
pengelolaan hasil laut. 15.
Meningkatnya produktifitas lahan melalui program program intensifikasi
16.
Meningkatnya kualitas
lingkungan lahan
pertanian melalui pengelolaan usaha tani yang ramah Lingkungan.
17.
Terkelolanya sumber daya pesisir dan kelautan utamanya pada pemanfaatan dan pengelolaan
hasil laut
2.
Pendanaan dan investasi
1. Rendahnya investasi di Kabupaten Maros
2. Belum terciptanya sistem penanaman modal melalui
kebijakan satu
pintu dengan
mekanisme administrasi yang mudah dan sederhana.
3. Rendahnya kerjasama dengan pihak-pihak yang
berhubungan dengan pengembangan ekonomi dan investasi baik regional, nasional dan global.
4. Rendahnya volume perdagangan akibat belum
adanya kerjasama antar daerah 5.
Rendahnya daya saing produksi industri dan sektor pertanian.
1.
Meningkatnya investasi di Kabupaten Maros melalui promosi potensi investasi dan dukungan regulasi.
2. Terciptanya sistem penanaman modal melalui
kebijakan satu
pintu dengan
mekanisme administrasi yang mudah dan sederhana.
3. Meningkatnya kerjasama dengan pihak-pihak yang
berhubungan dengan pengembangan ekonomi dan investasi baik regional, nasional dan global.
4. Meningkatnya
volume perdagangan
dengan kerjasama antar daerah.
5. Meningkatnya daya saing produksi industri dan
sektor pertanian.
36
NO PERMASALAHAN
KONDISI MASA KINI TAHUN 2010
KONDISI YANG AKAN DICAPAI 2015 1
2 3
4 6.
Kurangnya sarana dan prasarana wisata yang ada dan belum terkelolanya objek wisata lain yang
potensial. 7.
Rendahnya kapasitas pengelolaan keuangan daerah yang profesional, akuntabel dan transparan.
6. Tersedianya sarana dan prasarana wisata dan
terkelolanya objek wisata lain yang potensial.
7.
Meningkatnya kapasitas pengelolaan keuangan daerah yang profesional, akuntabel dan transparan.
3.
birokrasi dan kualitas pelayanan publik
1.
Belum tersedianya teknologi informasi yang memadai
untuk mendukung
pelaksanaan pemerintahan yang berbasis
e-Government. 2.
Belum tersedianya Standar Operasional Prosedur SOP dalam pelayanan publik yang berakibat belum
primanya pelayanan masyarakat.
3. Belum terbentuknya lembaga layanan hukum kepada
masyarakat kurang mampu secara gratis. 4.
Rendahnya tingkat profesionalisme aparatur PEMDA akibat penempatan aparat yang tidak sesuai dengan
keahlian dan belum diterapkannya
reward and punishment.
5. Belum maksimalnya pengawasan dan disiplin
aparatur sebagai salah satu pendukung menuju pemerintahan yang bersih dan profesional.
6. Belum tertatanya kelembagaan perangkat daerah
1.
Tersedianya teknologi informasi yang memadai untuk mendukung pelaksanaan pemerintahan yang
berbasis
e-Government. 2.
Tersedianya Standar Operasional Prosedur SOP dalam pelayanan publik yang berakibat primanya
pelayanan masyarakat.
3. Terbentuknya lembaga layanan hukum kepada
masyarakat kurang mampu secara gratis. 4.
Meningkatnya tingkat profesionalisme aparatur PEMDA, dan penempatan aparat sesuai dengan
keahlian dan diterapkannya
reward and punishment. 5.
Terlaksananya pengawasan dan disiplin aparatur sebagai salah satu pendukung menuju pemerintahan
yang bersih dan profesional.
6. Terlaksananya penataan kelembagaan perangkat
37
NO PERMASALAHAN
KONDISI MASA KINI TAHUN 2010
KONDISI YANG AKAN DICAPAI 2015 1
2 3
4 yang sesuai dengan kondisi nyata dan kebutuhan
daerah.
7. Rendahnya sarana dan prasarana pendukung kinerja
aparatur. 8.
Rendahnya motivasi aparatur dalam melaksanakan tanggung jawabnya akibat belum adanya dukungan
peningkatan kesejahteraan.
9. Belum terdatanya tenaga sukarela-
daerah yang sesuai dengan kondisi nyata dan kebutuhan daerah.
7. Meningkatnya sarana dan prasarana sebagai
pendukung kinerja aparatur 8.
Meningkatnya motivasi
aparatur dalam
melaksanakan tanggung jawabnya dengan adanya dukungan peningkatan kesejahteraan
9. Tersedianya data base untuk tenaga sukarela
4.
kualitas pendidikan 1.
Belum optimalnya
pelaksanaan pendidikan
gratisbersubsidi hingga
jenjang pendidikan
lanjutan secara menyeluruh. 2.
Kurangnya sarana dan prasarana pendidikan baik kualitas maupun kuantitas.
3. Rendahnya kinerja tenaga kependidikan akibat
penempatan yang tidak tepat sasaran. 4.
Adanya siswa-siswi berprestasi yang tidak dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi
akibat kurangnya biaya.
5. Minimnya jumlah angkatan kerja terampil dan siap
pakai.
1.
Meningkatnya optimalisasi pelaksanaan pendidikan gratisbersubsidi
hingga jenjang
pendidikan lanjutan.
2. Meningkatnya sarana dan prasarana pendidikan baik
kualitas maupun kuantitas. 3.
Meningkatnya kinerja tenaga kependidikan melalui penempatan yang tepat sasaran.
4. Diberikannya bantuan beasiswa bagi siswa-siswi
berprestasi untuk dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
5. Meningkatnya Jumlah angkatan kerja terampil dan
siap pakai.
38
NO PERMASALAHAN
KONDISI MASA KINI TAHUN 2010
KONDISI YANG AKAN DICAPAI 2015 1
2 3
4 6.
Belum terjalinnya hubungan dengan negara-negara sahabat dalam bidang pendidikan utamanya dalam
pemberian beasiswa pendidikan ke luar negeri bagi putera-puteri Kab. Maros yang berprestasi.
7. Terbatasnya pengembangan dan pembangunan
perguruan tinggi di Kab. Maros. 8.
Belum optimal dan efektifnya data dan informasi tentang tenaga pendidik yang akurat.
9. Sistem penerimaan siswa baru yang kurang efektif
dan transparan. 10.
Belum optimalnya program sertifikasi tenaga pendidik.
11. Belum maksimalnya sekolah unggulan di setiap
jenjang pendidikan. 12.
Rendahnya mutu daya saing pendidikan bila di bandingkan dengan daerah lain.
6. Terjalinnya hubungan dengan Negara-negara
sahabat dalam bidang pendidikan utamanya dalam pemberian beasiswa pendidikan ke luar negeri
terutama bagi putera-puteri Kab. Maros yang berprestasi.
7. Meningkatnya pengembangan dan pembangunan
perguruan tinggi di Kab.Maros. 8.
Meningkatnya optimalisasi dan efektifitas data dan informasi tentang tenaga pendidik yang akurat.
9. Terlaksananya sistem penerimaan siswa baru yang
efektif dan transparan. 10.
Meningkatnya optimalisasi program sertifikasi tenaga pendidik.
11. Meningkatnya kualitas dan kuantitas sekolah
unggulan di setiap jenjang pendidikan. 12.
Meningkatnya mutu daya saing pendidikan di Kab. Maros dengan daerah lain.
5.
Kualitas pelayanan kesehatan
1.
Terbatasnya fasilitas kesehatan gratis bersubsidi. 2.
Masih rendahnya tingkat kesejahteraan tenaga
1.
Meningkatnya fasilitas kesehatan gratisbersubsidi. 2.
Meningkatnya tingkat kesejahteraan tenaga medis
39
NO PERMASALAHAN
KONDISI MASA KINI TAHUN 2010
KONDISI YANG AKAN DICAPAI 2015 1
2 3
4 medis dan paramedis.
3. Terbatasnya ketersediaan dan kualitas sarana dan
prasarana kesehatan 4.
Kurangnya mutu dan cakupan pelayanan kesehatan di puskesmas.
dan paramedis. 3.
Meningkatnya ketersediaan dan kualitas sarana dan prasarana kesehatan.
4. Meningkatnya mutu dan cakupan pelayanan
kesehatan di Puskesmas.
6.
partisipasi masyarakat.
Rendahnya tingkat partisipasi masyarakat dalam proses pembangunan sebagai akibat:
a.
Tingginya ketergantungan masyarakat terhadap fasilitas pelayanan pemerintahan.
b. Kurang sinkronnya rencana program yang diajukan