Kajian Aktivitas Antimikroba Buah Andaliman (Zanthoxylum acanthopodicum) dan Antarasa (Litsea cubeba)

L I M A MULIA. F024960 11. Kajian Aktivitas Antimikroba Buah Andaliman
(Zanthoxylum acanthopodicum) dan Antarasa (Litsea cubeba). Dibawah bimbingan
Dr. Ir. Sedarnawati Y., M.Agr.

Indonesia dikenal sebagai salah satu negara pusat keraganlan genetika dari
tunlbufia~lrempah-renlpah. Rempah-rempah selain digunakan sebagai obat-obatan
tradisional, juga digunakan sebagai bumbu masakan untuk memberikan citarasa dan
nlembangkitkan selera makan. Buah andaliman dan antarasa adalah rempah-rempah
khas Sumatera Utara. Buah andaliman sering digunakan oleh suku Batak sebagai
bulnbu campuran rnasakan atau campuran bumbu samba1 khas untuk berbagai jenis
makanan, seperti ikan mas arsik, naniura dan natinombur. Buah antarasa mempunyai
rasa dan buah mirip andaliman, serta belum banyak dibudidayakan.
Dengan bergesernya pola makan dan gaya hidup masyarakat tnenyebabkan
jarangnya tanaman ini digunakan untuk memasak makanan, karena itu rempahrelnpahan tersebut dikhawatirkan akan menjadi punah. Penelitian ini bertujuan untuk
meugetahui aktivitas antilnikroba andaliman dan antarasa terhadap bakteri patogen
dan perusak makanan.
Pellelitian dibagi atas 2 tahapan, yaitu: penelitian pendahuluan dan penelitian
lanjutan. Tujuan dari penelitian pendahuluan adalah mencari waktu ekstraksi
optimunl untuk menghasilkan ekstrak dengan rendemen terbesar, melihat adanya
aktivitas antimikroba andaliman dan antarasa, serta mencari konsentrasi optimum
ekstrak pada uji dihsi sumur.

Hasil dari penelitian pendahuluan menunjukkan bahwa ekstraksi optimum
andaliman dan antarasa dengan pelarut etanol(1:lO) adalah 3 jam, dengan rendemen
ekstrak andaliman sebesar 28,53% (wlw) dan antarasa sebesar 31,70% (wlw).
Andaliman dan antarasa memiliki aktivitas antimikroba terhadap beberapa jenis
bakteri perusak makanan dan bakteri patogen. Hasil uji difusi sumur memperlihatkan
bahwa konsentrasi ekstrak 1:5 adalah yang paling efektif dalam menghambat
milwoba.
Penelitian lanjutan yang dilakukan adalah pemisahan komponen senyawa
a~ltiinihoba yang lebih spesifik berupa komponen volatil (miyak atsiri) dan
konlponeil no~lvolatildengan 3 jenis pelarut yang berbeda kepolarannya. Tujuan dari
penelitian lanjutan adalah untuk meneliti komponen senyawa yang sangat
berpengaruh terhadap daya antimikroba. Pada penelitian lanjutan juga dilakukan
perlutungan rendemen hasil ekstrak dan perhitungan diameter penghambatan
terhadap ekstrak ( n d g r ekstrak) serta diameter penghambatan terhadap keseluruhan
bahan ( n d g r bahan).
Hasil pengamatan menunjukkan bahwa ekstrak polar menghasilkan rendenlen
tertinggi, yaitu 15,47% (wlw) pada andalinian dan 21,33% (wlw) untuk antarasa.
Setiap jenis ekstrak memberikan aktivitas yang berbeda pada jenis mikroba yang
diujikan. Minyak atsiri andaliman mampu menghambat B. cereus, S. aureus dan
Pseudonzo~zas,sedangkan minyak atsiri antarasa mampu menghambat E. coli dan


Pseudornonas. Ekstrak nonpolar antarasa mampu menghambat E. coli dan J!
cholerae. Ekstrak semipolar antarasa mampu menghambat B. cereus dan
Pseudomonas. Ekstrak polar antarasa mampu menghambat S. typhosa, J! cholerae, S.
auretcs, B. cereus dan Pseudomonas. Ekstrak polar andaliman mampu menghambat S.
typlzosa, V. cholerae, S. aureus, dan B. cereus.
Secara k e s e l d ~ a n ekstrak
,
polar memberikan daya penghanlbatan (aktivitas
antimikroba) yang paling efektif dibandingkan minyak atsiri dan kedua ekstrak
lailmya. Ekstrak polar memberikan daya hambat yang paling tinggi pada setiap jenis
ekstrak maupun keseluruhan bahan. Daya hambat terhadap 6 mikroba yang diujikan
pada millyak atsiri andaliman adalah 0-18,93 mmdgr bahan, ekstrak polar 0-24,29
n~ndgrbahan. Pada antarasa daya hambat yang diberikan minyak atsiri adalah 0-15,8
111ndg1. bahan, ekstrak nonpolar 0-42,65 mmlgr bahan, ekstrak semipolar 0-34,06
nmdgr bahan dan ekstrak polar 0-246,9 mndgr bahan.

AKTIVITAS ANTINIIKROBA B U M
(Znntlzoxyluin ncniztlzopodicum) DAN
AN


SA (Litsen cubebn)

Oleh:

LIANA MULIA
PO2496011

SKRIPSI
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN
pada jurusan Teknologi Pangan dan Gizi
Fakultas Teknologi Peftanian
Institut Pertanian Bogor

2000
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR