PT WIJAYA KARYA JABAR POWER
PT. Wijaya Karya Persero Tbk dan Anak Perusahaannya Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009 UNAUDITED
d. Pihak-pihak yang mempunyai Hubungan Istimewa
Yang dimaksud denganpihak-pihak yang mempunyai hibingan istimewa adalah : 1
2 Perusahaan asosiasi associated company
3
4 Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Sesuai dengan Pernyataan
Standar Akuntansi Keuangan No. 7, Pengungkapan atas Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa
Perusahaan yang melalui satu atau lebih perantara, mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama dengan perusahaan pelapor termasuk holding companies, subsidiaries, dan fellow
subsidiaries.
Perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu kepentingan hak suara di perusahaan pelapor yang berpengaruh secara signifikan, dan anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut
yang dimaksudkan dengan anggota keluarga dekat adalah mereka yang dapat diharapkan mempengaruhi atau dipengaruhi perorangan tersebut dalam transaksinya dengan perusahaan pelapor.
Karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan kegiatan perusahaan pelapor yang meliputi anggota dewan komisaris, direksi dan
Pembukuan Perusahaan dan anak perusahaan dilakukan dalam satuan Rupiah. Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal neraca,
Aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dijabarkan dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs tengah Bank Indonesia. Keuntungan dan kerugian kurs yang timbul dibebankan dalam laporan laba rugi konsolidasi
dalam tahun yang bersangkutan. Kurs tengah yang digunakan pada tanggal neraca per 31 Maret 2010 dan 2009 untuk mata uang Dollar Amerika Kurs Rp 9.115 dan Rp 11.575 Yen Rp 97.70 dan Rp 117,93; EURO Rp 12.216,39 dan Rp.
15.327, Singapore Dollar Rp 6.505.16 dan Rp 7.548
5
Sifat hubungan istimewa yang terjadi pada perusahaan adalah sebagai berikut : 1
2 3
4
e. Kas dan Setara Kas
f. Penyisihan Piutang Ragu-Ragu Semua transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang dilakukan dengan atau tidak
dengan tingkat bunga atau harga, persyaratan dan kondisi yang sama sebagaimana dilakukan dengan pihak ketiga, diungkapkan dalam laporan keuangan konsolidasi.
Perseroan mengadakan perjanjian dalam rangka usaha Perseroan dengan BUMN-BUMN lain maupun anak perusahaan serta lembaga-lembaga pemerintah berwenang
Mempunyai anggota pengurus yang sama dengan Anak Perusahaan yaitu Direksi perseroan menjadi anggota Dewan Komisaris Anak Perusahaan.
Kas dan setara kas mencakup kas, bank dan investasi jangka pendek yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang. Kas dan setara kas yang telah ditentukan penggunaannya atau yang tidak dapat digunakan secara bebas tidak
tergolong dalam kas dan setara kas. Perseroan menempatkan dana dan memiliki pinjaman dana pada bank-bank pemerintah atau bank-bank yang
dimiliki oleh BUMN dengan persyaratan dan tingkat bunga normal sebagaimana yang berlaku pada pihak ketiga. manajer dari perusahaan
Perusahaan menerapkan
akuntansi BUMN
Konstruksi yang
ditindaklanjuti dengan
SK Direksi
No. IN03.00A.DIR.00032005 tentang pembentukan penyisihan piutang ragu-ragu dengan kriteria sebagai berikut :
Perusahaan dimana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki baik secara langsung maupun tidak langsung, oleh setiap orang yang diuraikan dalam angka 3 atau 4, atau setiap orang tersebut mempunyai
pengaruh signifikan atas perusahaan tersebut. Ini mencakup perusahaan-perusahaan yang dimiliki anggota dewan komisaris, direksi atau pemegang saham utama dari perusahaan pelapor dan perusahaan-perusahaan yang
mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan perusahaan pelapor.
Pemerintah Republik Indonesia yang diwakili oleh Menteri Negara BUMN merupakan pemegang saham Perseroan. Oleh karena itu Perseroan dan BUMN lain memiliki hubungan afiliasi melalui Penyertaan Modal Pemerintah
Republik Indonesia.
13
PT. Wijaya Karya Persero Tbk dan Anak Perusahaannya Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009 UNAUDITED
PROSENTASE
12 sampai dengan 15 bulan 5
15 sampai dengan 18 bulan 5
18 sampai dengan 21 bulan 10
21 sampai dengan 24 bulan 10
24 sampai dengan 27 bulan 10
27 sampai dengan 30 bulan 20
30 sampai dengan 33 bulan 20
33 sampai dengan 36 bulan 20
g. Piutang Retensi
h. Tagihan Bruto Pemberi Kerja atas Kontrak Konstruksi
i. Persediaan Tagihan bruto diakui sebagai pendapatan sesuai dengan metode persentase penyelesaian yang dinyatakan dalam berita
acara penyelesaian pekerjaan yang belum diterbitkan faktur karena perbedaan antara tanggal berita acara progress fisik dengan pengajuan penagihan pada tanggal neraca.
UMUR PIUTANG
Tagihan bruto pemberi kerja merupakan piutang perusahaan yang berasal dari pekerjaan kontrak konstruksi yang dilakukan namun pekerjaan yang dilakukan masih dalam pelaksanaan. Tagihan bruto disajikan sebesar selisih antara
biaya yang terjadi ditambah dengan laba yang diakui dikurangi dengan kerugian yang diakui dan termin. Piutang Retensi merupakan piutang perusahaan kepada pemberi kerja yang akan dilunasi setelah penyelesaian kontrak
atau pemenuhan kondisi tertentu yang ditetapkan dalam kontrak. Piutang retensi dicatat pada saat pemotongan sejumlah persentase tertentu dari setiap tagihan termin untuk ditahan oleh pemberi kerja sampai suatu kondisi setelah
penyelesaian kontrak dipenuhi
Persediaan Real Estat
j. Biaya Dibayar Dimuka
Untuk biaya usaha, biaya prosduksi, biaya pengadaan, biaya distribusi akan dibebankan secara proporsional denganpendapatan yang diakui pada setiap periode.
Untuk biaya sewa dibayar dimuka dan asuransi diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan Persediaan yang tidak terjual disisihkan sebesar 20 dari nilai saldo akhir persediaan yang bersangkutan.
Biaya dibayar dimuka terdiri dari biaya usaha, biaya produksi, biaya pengadaan, biaya pengelolaan, biaya distribusi, biaya sewa dan biaya asuransi.
Biaya perolehan tanah yang belum dikembangkan meliputi biaya praperolehan dan perolehan tanah ditambah biaya pinjaman dan dipindahkan ke tanah yang sedang dikembangkan pada saat pematangan tanah akan dimulai atau
dipindahkan ke bangunan sedang penyelesaian saat tanah tersebut siap bangun.
Biaya pinjaman yang berhubungan dengan kegiatan pengembangan proyek dikapitalisasi ke proyek yang sedang dikembangkan.
Persediaan barang jadi, bahan baku, perlengkapan dan barang dalam proses diakui berdasarkan nilai terendah antara harga perolehan atau nilai realisasi bersih, harga perolehan ditentukan dengan menggunakan metode rata-rata
tertimbang. Persediaan barang dagangan yang tidak terjual karena tipe, bentuk atau model tidak sesuai dengan kebutuhan pasar, dipindahkan ke pos Aset lain-lain.
Biaya perolehan tanah sedang dikembangkan meliputi biaya perolehan tanah yang belum dikembangkan ditambah dengan biaya pengembangan langsung dan tidak langsung pada Aset pengembangan real estat ditambah dengan biaya
pinjaman. Persediaan real estat terdiri dari persediaan bahan, tanah belum dikembangkan, tanah sedang dikembangkan, bangunan
sedang konstruksi dinyatakan sebesar biaya perolehan atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah.
Biaya perolehan bangunan sedang penyelesaian meliputi biaya perolehan tanah yang telah selesai dikembangkan ditambah dengan biaya pembangunan dan biaya pinjaman serta dipindahkan ke Aset tanah dan bangunan pada saat
dibangun dan siap dijual.
14