SINGKATAN Jakarta Selatan 136,33 Jakarta Timur 286,75

Jakarta Dalam Angka 2014 LIII

3. SINGKATAN

3. GLOSSARY

APBD : Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Local Government Budget APBN : Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Central Government Budget BI : Bank Indonesia Bank of Indonesia BKD : Badan Kepegawaian Daerah Local Personnel Board BKKBD : Badan Koordinasi Keluarga Berencana Daerah Coordinating of Family Planning Movement Board BKSP : Badan Kerja Sama Pembangunan Regional Developement Cooperation Agency BMKG : Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Meteorological, Climatology, and Geophysical Agency BPHTB : Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan Tax of Right in Land and Building BPK : Badan Pemeriksa Keuangan Supreme Audit Agency BPLHD : Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah Regional Environment Management Agency BPN : Badan Pertanahan Nasional National Land Authority Bulog : Badan Urusan Logistik National Food Logistics Agency DAU : Dana Alokasi Umum General Allocation Fund FOB : Free on Board GKNM : Garis Kemiskinanan Non Makanan The Non-Food Proverty Line HAM : Hak Azasi Manusia Human Rights HCI : Head Count Index IHK : Indeks Harga Konsumen Consumer Price Index CPI ILO : International Labor Organization IMB : Izin Mendirikan Bangunan Construction Building Permit IMK : Survei Industri Mikro dan Kecil Micro and Small Scale Industry Survey Kanwil : Kantor Wilayah Provincial Office KB : Keluarga Berencana Family Planning KBLI : Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia Indonesia Standard Industrial Classification ISIC KPU : Komisi Pemilihan Umum Electoral Commission KPUD : Komisi Pemilihan Umum Daerah Local Electoral Commission KUA : Kantor Urusan Agama The Religious Affairs Office KWh : Kilowatt hour LP : Lembaga Pemasyarakatan Prison MA : Madrasah Aliyah Islamic Senior High School MI : Madrasah Ibtidaiyah Islamic Primary School MTs : Madrasah Tsanawiyah Islamic Junior High School MWh : Megawatt hour ht tp: jakar ta.bps .go.id LIV Jakarta In Figures 2014 ONH : Ongkos Naik Haji Expenses for Pilgrimage to Mecca PAM : Perusahaan Air Minum Water Supply Company PBB : Pajak Bumi dan Bangunan Land and Building Tax PDB : Produk Domestik Bruto Gross Domestic Product GDP PDRB : Produk Domestik Regional Bruto Gross Regional Domestic Product GRDP Pertamina : Perusahaan Pertambangan Minyak dan Gas Bumi Negara State Oil and Natural Gas Company Perumnas : Perumahan Nasional National Housing Corporation PGN : Perusahaan Gas Negara State Owned Company PLN : Perusahaan Listrik Negara State Electricity Corporation PMA : Penanaman Modal Asing Foreign Investment PMDN : Penanaman Modal Dalam Negeri Domestic Investment PMI : Palang Merah Indonesia Indonesian Red Cross PMKS : Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial Welfare Problem Bearers by Kind PNS : Pegawai Negeri Sipil Civil Servant Polri : Kepolisian Republik Indonesia Indonesian National Police Puskesmas : Pusat Kesehatan Masyarakat Public Health Centre RPH : Rumah Pemotongan Hewan Slaughtering House RSH : Rumah Siap Huni Ready to Occupy House RSS : Rumah Sangat Sederhana Very Simple House Sakernas : Survei Angkatan Kerja Nasional National Labor Force Survey SBH : Survei Biaya Hidup Cost of Living Survey CLS SD : Sekolah Dasar Primary School SITC : Standard International Trade Code SLTA : Sekolah Lanjutan Tingkat Atas Senior High School SLTP : Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Junior High School SP : Sensus Penduduk Population Census Supas : Survei Penduduk Antar Sensus Inter Censal Population Survey Susenas : Survei Sosial Ekonomi Nasional National Socio Economic Survey TBM : Tanaman Bahan Makanan Food Crops THR : Tunjangan Hari Raya Incentive for Lebaran day TNI : Tentara Nasional Indonesia Indonesian National Defense Force TPAK : Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Labor Force Participation Rate LFPR TPI : Tempat Pelelangan Ikan Location of Fish Auction TPT : Tingkat Pengangguran Terbuka Open Unemployment Rate OUR UKM : Usaha Kecil Menengah Small Medium Enterprises WTO : World Tourism Organization ht tp: jakar ta.bps .go.id Jakarta Dalam Angka 2014 LV DAFTAR INDIKATOR KINERJA SKPD LIST OF PERFORMANCE INDICATOR OF ORGANIZATION LOCAL GOVERNMENT No Urusan Indikator Kinerja Nomor Tabel Halaman Affairs Performance Indicator No of Table Page 1. Pendidikan a. Angka Putus Sekolah 4.1.14. – 4.1.17 136 - 139 Education Drop out rate b. Jumlah Sekolah Menurut Jenjang Pendidikan 4.1.3. – 4.1.13. 125 - 135 Number of School by Level Education 2. Kesehatan a. Jumlah Fasilitas Kesehatan 4.2.1 4.2.3. 150 152 Health Number of Health Facilities b. Jumlah Tenaga Kesehatan 4.2.2. 151 Number of Medical 3. Pekerjaan Umum a. Panjang Jalan 9.1.1.16-9.1.1.17 489 – 490 Public Work Length of Road b. Panjang dan Luas Trotoar 9.1.1.19 494 Long and Wide Sidewalk 4. Perumahan Rakyat Jumlah Rumah Susun 6.3.10 – 6.3.11 387 - 389 Housing Number of Flats 5. Penataan Ruang Jumlah Pengajuan Ijin 6.3.8 385 Spatial Bangunan Number of Proposals City Buildings 6. Perhubungan Jumlah Koridor, Penumpang 9.1.1.7 – 9.1.1.8 476 - 477 Transportation Bus Trans Jakarta The number of corridors, Passenger Bus of Trans Jakarta ht tp: jakar ta.bps .go.id LVI Jakarta In Figure 2014 No Urusan Indikator Kinerja Nomor Tabel Halaman Affairs Performance Indicator No of Table Page 7. Lingkungan Hidup a. Produksi Kapasitas 4.8.1 – 4.8.7 215-221 Environment Angkut Sampah Production Capacity Waste Transport b. Jumlah dan Luas Taman 8.3.1 – 8.3.2 450-455 Number and Parks Area 8. Kependudukan dan Jumlah Bayi Berakte 3.1.8. 85 Catatan Sipil The Number of Babies Who Population and Civil have Birth Certificates 9. Keluarga Berencana dan Keluarga Jumlah Peserta KB Baru dan Aktif 4.2.6. – 4.2.8 155-157 Sejahtera Family Planning and Family Welfare Number of New Family Planning Participants and Active 10. Sosial a. Jumlah Penyandang Kesejahteraan Sosial 4.5.1. 167 Social Number of Social Welfare of Disabled b. Jumlah Panti Sosial 4.5.3. – 4.5.5 170-172 Number of Social Institution 11. Ketenagakerjaan a. Jumlah Pengangguran dan Tingkat Pengangguran Terbuka 3.2.6 94 Man Power Number of Unemployed and Open Unemployment Rate b. Jumlah Tenaga Kerja yang Terserap 3.2.10. 98 Number of absorbed Labor ht tp: jakar ta.bps .go.id Jakarta Dalam Angka 2014 LVII No Urusan Indikator Kinerja Nomor Tabel Halaman Affairs Performance Indicator No of Table Page 12. Penanaman Modal Realisasi PMA dan PMDN 10.1.2.1-10.1.2.2 540 - 541 Investment Realization of Domestic and Foreign Investment 13. Kebudayaan Jumlah Museum dan Pengunjungnya 4.3.1 – 4.3.2. 158 - 159 Culture Number of Museum and Visitors 14. Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Jumlah Penduduk Miskin 4.4.1.-4.4.6. 160 - 165 Community and Village Empowerment Number of Poor 15. Pariwisata a. Jumlah Kunjungan Wisatawan 8.2.2. 447 Tourism Mancanegara Number of Visits Foreign Tourism b. Jumlah Kunjungan Wisatawan Nusantara 8.2.3. 448 Number of Visits Local Tourism 16. Perikanan, Kelautan dan Peternakan Produksi Ikan Tangkapan 5.3.1. – 5.3.18. 254 - 287 Fisheries, Marine and Animal Husbandry Production of Marine Fisheries 17. Perdagangan a. Realisasi Ekspor 7.1.1. – 7.1.7. 399 - 410 Trading Realization of Expor b. Realisasi Impor 7.2.1. – 7.2.2. 411 - 412 Realization of Impor ht tp: jakar ta.bps .go.id LVIII Jakarta In Figures 2014 SEJARAH KOTA JAKARTA HISTORY OF JAKARTA 1. Kota Jakarta sudah berdiri sejak abad yang silam, tepatnya pada awal abad XVII persisnya tahun 1527. Dimulai dari na a GEMEENTE dan “TAD- GEMEENTE BATAVIA” ke udian berubah enjadi JAKARTA TOKU- BE T“U“HI . Pada ja an pendudukan Jepang sampai Indonesia merdeka dan sekarang lebih dikenal dengan KOTA METROPLITAN JAKARTA. 1. Jakarta city was established over 460 year ago, in 7‘s. During its history it was not even called Jakarta but born the name given it by the Dutch and administrators who settled there: Ge eente en “tadge eente Batavia or si ply Batavia . “ince Japanese occupation in World War II, it was called Jakarta Toku- etsushi . Following the struggle for independence in 1949 is finally taken on its current and popular name, Jakarta Metropolitan City. Awal abad ke-XIV di daerah Jawa Barat, yang terletak di dekat kota Bogor sekarang, berdiri sebuah kerajaan bernama Pajajaran yang diperintah oleh Sri Baduga Maharaja. Di Muara kali Ciliwung yang merupakan batas sebelah Utara Kerajaan Pajajaran terletak sebuah bandar bernama Sunda Kelapa yang pada waktu itu berfungsi sebagai kota perdagangan. Seperti diketahui, pada masa itu sebagian besar perdagangan di semenanjung Malaka dikuasai oleh bangsa Portugis, yang selalu berusaha mengembangkan kegiatannya di Asia Tenggara. Tahun 1522 utusan Portugis tiba di Sunda Kelapa, dengan maksud mengadakan persahabatan dengan Raja Pajajaran. Maksud perutusan Portugis itu disambut baik oleh raja Pajajaran, karena mengharapkan bantuan apabila ada bahaya dari kerajaan-kerajaan lain yang sedang berkembang di Jawa bagian timur pada waktu itu. Beberapa tahun In the early 14 th century some of area around Jakarta was controlled by Pajajaran Kingdom under its leader Sri Baduga Maharaja. The capital of this kingdom was located near Bogor city. The northern boundary was Ciliwung river estuary where Sunda Kelapa an ancient seaport was located. This was also a time when trading in the Malaca Straits was dominated by Portuguese merchant who was always trying to expand their influence further into South East Asia. In 1522 a Portuguese mission arrived at Sunda Kelapa for seeking trade ties with the Kingdom of Pajajaran. The King welcomed the delegation, not only for trading but also for helping potential threats from other kingdoms, especially from the East Java Kingdoms. Nevertheless increasingly powerful, Islamic Kingdom in Central and East Java at that time has been influenced to the western part of Java. The Islamic Kingdom was Demak Moslem Kingdom which was ht tp: jakar ta.bps .go.id Jakarta Dalam Angka 2014 LIX kemudian, dugaan tersebut menjadi kenyataan, kerajaan Demak yang cukup dikenal dengan kekuatan agama Islamnya mengadakan perluasan kekuasaan dan menyebarkan pengaruhnya ke sebelah Barat. trying to expand its power. 2. Falatehan seorang guru agama terkenal dari Kerajaan Demak, dapat merebut Banten dan Sunda Kelapa dari tangan Pajajaran dengan bantuan tentara Portugis. Sebelumnya Kerajaan Pajajaran telah memberikan persetujuan kepada Portugis untuk mendirikan benteng pertahanan. Kedatangan tentara Portugis untuk merealisir pembangunan benteng menimbulkan perang terbuka dengan tentara Islam Demak, yang merupakan musuh kerajaan Pajajaran. Peperangan ini berakhir dengan kekalahan pihak Portugis meskipun telah bekerjasama dengan Kerajaan Pajajaran. Falatehan mengganti nama Bandar Sunda Kelapa dengan Jayakarta, yang berarti Ke enangan Akhir” dan tanggal Juni 5 7 dinyatakan sebagai tanggal dikuasainya oleh Falatehan. Akhirnya Jayakarta di singkat enjadi Jakarta . 2. Falatehan noted Ulama from Demak Kingdom occupied the Sunda Kelapa and Banten Port with the of portuegese troops. Eventhough the King of Pajajaran had given approval of the Portuguese Government to set defense fortifications in West Java already. However arrival of Portuguese troops had affected war between the Demak Moslem Kingdom and Pajajaran Kingdom. The Portuguese troop sustained big loses in the war eventhough they had already worked together with Pajajaran Kingdom. Then Falatehan changed the name “unda Kelapa to ‘Jayakarta’. Its eans The Last Victory”. The founding of Jayakarta, set historically as June, 22, 1527, represents the date when Falatehan’s forces occupied “unda Kelapa. Later, the name Jayakarta was shortene d to ‘Jakarta’. Falatehan kemudian lebih dikenal dengan nama Fatahillah, segera menunjuk pembantunya untuk memerintah kota. Tahun 1596 untuk pertama kalinya Bandar Jakarta didatangi oleh 4 buah kapal Belanda, yang akan memulai melakukan perdagangan dengan Bangsa Indonesia. Maksud Belanda ini mendapat hambatan dari Hasanuddin Falatehan, who has also known as Fatahillah, rapidly developed a local administration and recommended his assistant to rule this city. In 1596 four Dutch vessels visited the Jakarta port first time. The Dutch East-Hindia Company attempted to spread trading ties in the area. However, Hasanuddin, the son of Falatehan, as King of the Islamic Empire in Banten which then ht tp: jakar ta.bps .go.id LX Jakarta In Figures 2014 putra Fatahillah selaku raja Kerajaan Islam Banten, terletak sebelah barat Bandar Jakarta. Hasanuddin tidak setuju dengan adanya usaha dagang dengan pihak Belanda karena diperkirakan dapat merusak mempengaruhi budaya penduduk yang beragama Islam. Walaupun demikian orang-orang Belanda berhasil secara paksa mendirikan sebuah Benteng disekitar teluk Jakarta yang diberi nama Batavia. included a large part of West Java was suspicious of the Dutch intentions. He refused to grant exclusive trading right to the Dutch since he felt a trading link would be only harm existing trading with other nations. He also felt that too close tie could adversely affect the culture of the Islamic religion. Even though, the Dutch managed to force into Indonesia, and they constructed a fortification near Jakarta bay, in which called Batavia”. Benteng tersebut didirikan oleh Van Raay pada tanggal 20 Maret 1602 dan merupakan pusat dari persekutuan Dagang VOC untuk wilayah Hindia bagian timur. Semenjak itulah Belanda memulai penjajahannya di seluruh kepulauan Nusantara yang berjalan selama tiga setengah abad. Na a Bata ia hanya dikenal di dunia International, sedangkan penduduk aslinya mengenalnya dengan nama Betawi. Keadaan ini berjalan sampai pada tahun 1942. The Port was built by Van Raay and it was completed on March 20, 1602. Batavia become the centre of trade activities of the Dutch East Hindia Company VOC. From Batavia the Dutch’s influence and colonialization spread to other parts of Indonesia, and lasted, more or less intact for more three centuries. Actually, the name Batavia” was used only internationally. The indigenous inha itants called the city Betawi”. 3. Tanggal 5 Maret 1942 kota Betavia jatuh ke tanggan tentara Jepang. Pada tanggal 9 Maret 1942 tentara Hindia Belanda menyerah kepada Jepang yang akhirnya berperan sebagai penjajah bangsa Indonesia. Untuk memperkuat kedudukannya di Indonesia, Jepang mengeluarkan Undang-Undang no.42 Tahun 1942 tentang Perubahan Tata Pe erintahan Daerah” yang disebut “yuu’ Karesidenan dan “yuu dibagi lagi dala beberapa “hi Stad- ge eente . “hi’ pada ja an Belanda 3. On March 5, 1942 Batavia fell to the Japanese troops. The Dutch formally surrendered to the Japanese occupation forces on March 9, 1942 and rule of the colony was transferred to the Japan. For strengthen its authority in Indonesia the occupation, Government issued an Act No.42, 9 ’s on the Restoration of the Regional Ad inistration “yste ”. Under this Act, Java was divided into several regions called “yuu” Resident Administration in which Syuu were divided into several “hi” City ht tp: jakar ta.bps .go.id Jakarta Dalam Angka 2014 LXI berperan hanya mengurus rumahtangga saja, tanpa melaksanakan urusan Pamong Praja, sedangkan menurut UU No.42 Tahun 9 , “hi’ berwenang untuk mengelola pemerintahan daerah didalam lingkungannya. Urusan Pemerintahan Pamong Praja didalam Stadgemeente yang diurus oleh Bupati, Wedana, Asisten Wedana, Lurah, Kepala Kampung atau Wijkmeester, sekarang termasuk dala kekuasaan “ hi hoo Walikota. Disamping itu, sesuai dengan isi Undang-Undang dimaksud Guisenkan” Kepala Pemerintahan Bala Tentara Jepang membentuk Tokubetsu “hi” “tadge eente Luar Biasa. Tata cara pemerintahan ini tidak mengenal Dewan-Dewan, akan tetapi langsung berada dibawah 1 satu orang sebagai Pemerintah Tunggal. Pada tahun 1943 dalam Tata Pemerintahan Bala Tentara Jepang diadakan perubahan dengan membentuk Badan Penasehat. Administration. The Administration affairs in each Syuu were managed by the Bupati Regent. Below Bupati were the Wedana District Head, Assistants Wedana Sub District Head, Lurah Village Unit Head and Kepala Kampung Kampung Chief. In Jakarta, however, all of these officials were under the Schichoo Major. Besides that, in accordance with the law, there was also Guisenken Head of the Japanese troops Administration. He was responsible for setting up to the Tokubetsu Shi Special Municipality. The effect of this system was a one- man rule with no councils of representative bodies. In the 1943 the Japanese Administration system was revised slightly and a special counseling body was established. Badan Penasehat terdiri dari penduduk Jawa yang dianggap loyal dan setia kepada Bala Tentara Jepang. Anggota penasehat tersebut terdiri dari sebanyak-banyaknya 12 orang laki-laki berbangsa Indonesia. Diantara mereka yang pernah terpilih menjadi Zyoyaku adalah Suwiryo dan Baginda Dahlan Abdullah. Jakarta Tokubetsu “hi ini dipi pin oleh Tokubetsu “ hi hoo” dan beberapa orang yoyaku” pegawai tinggi , yang The special counseling body was comprised of Javanese leaders regarded as loyal to Japanese. It consisted of twelve Indonesians; among them are Suwiryo and Baginda Dahlan Abdullah. The Jakarta Tokubetsu Shi was led by the Toku etsu “chicho” Major and several yoyaku” High Officials who were appointed during the Japanese occupation until 1945. Jakarta city was the one of the Tokubetsu Shi in ht tp: jakar ta.bps .go.id LXII Jakarta In Figures 2014 diangkat oleh Gunseiken. Sampai berakhirnya pendudukan Jepang tahun 1945, Jakarta merupakan satu- satunya Tokubetsu “hi di Indonesia dan “ hi hoo”nya yang perta a adalah Tsuka oto”, sedangkan yang terakhir adalah Hasegawa. Indonesia and the first schichoo is Tsukamoto and the last is Hasegawa. 4. Pada upacara Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1945 di Jl. Pegangsaan Timur No.56 sekarang jalan Proklamasi, Suwiryo masih turut hadir dan bertindak sebagai ketua panitia. Secara de facto Suwiryo diakui sebagai Walikota Jakarta pertama dan istilah Jakarta Tokubetsu “hi” diganti dengan Pemerintah Nasional Kota Jakarta tersebut berlangsung sampai tanggal 21 Nopember 1945, karena pada waktu itu walikota Suwiryo berikut stafnya ditangkap oleh NICA. Pada tanggal 27 Desember 1949 Pemerintah Kerajaan Belanda mengakui kedaulatan Indonesia sebagai negara yang berbentuk Federasi dengan sebutan Republik Indonesia Serikat. 4. Since Indonesia Independence was proclaimed on August 17, 1945 at Pegangsaan Timur No.56 Jalan Proklamasi, Suwiryo still presented and acted as committee chairman. At that time, He recognized the first Major of Jakarta or Jakarta Tokubetsu Shi The name was soon changed to The Jakarta National Ad inistration” . However, “uwiryo remained his power only until November, 21, 1945 when he and his assistants were arrested by NICA the Dutch Civil Administration who had returned to their former colony. On December 27, 1949 the Government of the Netherlands recognized Indonesia as an independent country and sovereign federal state under the name of Repu lik Indonesia “erikat” The United Indonesia Republic. Dengan adanya pengakuan tersebut, Pemerintah Nasional Kota Jakarta dihidupkan kembali, dan sebagai Walikota dijabat oleh Mr.Sastro Mulyono. Untuk mendirikan suatu majelis baru yang mencerminkan keadaan masyarakat Jakarta yang sebenarnya pada saat itu, maka dibentuklah apa yang dinamakan Panitya Tujuh . At that time the Jakarta City Administration was leaded by Mr.Sastro Mulyono as Major. Setting up a new council which reflected the Jakarta community at that time, a seven man committee formed Panitya Tujuh was published on March 9,1950, the Panitya Tujuh came out with the following resolution : ht tp: jakar ta.bps .go.id Jakarta Dalam Angka 2014 LXIII Pada tanggal 9 Maret 1950 Panitya Tujuh telah mengambil langkah dan keputusan sebagai berikut : 1. Pemerintah Kotapraja Jakarta terdiri dari:  Dewan Perwakilan Kota Sementara DPK  Dewan Pemerintah Harian BPH  Walikota 1. The Jakarta Municipality Government would consists of :  A Provincial City representative Council DPK  An Administration Board BPH  A Major 2. Dewan Perwakilan Kota Sementara terdiri dari 25 orang diketuai oleh Walikota, sedangkan anggota- anggotanya diangkat oleh Menteri Dalam Negeri. 2. The Provincial City Representative Council would be comprised of 25 members lead by the Major. The members would be appointed by the Minister of Home Affairs. 3. BPH terdiri dari Walikota sebagai ketua merangkap anggota dan dibantu oleh 4 anggota lain yang dipilih dari anggota-anggota DPK Sementara. 3. The BPH would consist of the Major, as chairman and four other members of the provincial DPK. 4. Dengan harapan Pemilian Umum akan segera diadakan, maka masa kerja DPK Sementara dan BPH dibatasi hanya selama 3 bulan, dengan catatan selambat- lambatnya pada tanggal 1 Juli 1950 sudah harus meletakan jabatan. 4. Hoping for a general election would be held as soon as possible, the working term of provincial DPK and BPH was limited only three months. It would be automatically dissolved by at least July 1, 1950. Keputusan Panitya Tujuh tersebut diatas disyahkan dengan Keputusan Menteri Dalam Negeri RIS tanggal 16 Maret 1950 Nomor BJ 3413, terhitung mulai tanggal 16 Maret 1950. The decision of the ‘Panitya Tujuh’ were ratified by a degree of the Home Affairs Minister on March 16,1950 Sebagai anggota BPH pertama kali ialah : Supranoto, Sardjono, Tabrani dan De Quelju. Berdasarkan Keputusan Presiden RIS, Pejabat The first BPH members were Supranoto, Sardjono, Tabrani and De Quelju. Base on the RIS President Decree, Mr Sastro Mulyono was ht tp: jakar ta.bps .go.id LXIV Jakarta In Figures 2014 Walikota Jakarta Mr. Sastro Mulyono diganti oleh Suwiryo. Serah terima jabatan dilaksankan pada tanggal 30 Maret 1950. Dengan penggantian walikota itu maka pada tanggal 31 Maret 1950 sekaligus dilakukan pula penyerahan kekuasaan Pemerintah dari Gubernur Distrik Federal Gubernur Batvia en Ommelanden kepada walikota ditambah dengan penyerahan beberapa wilayah baru yaitu : replaced as Major of Jakarta by Suwiryo. He became Major on March 30, 1950. The specific area brought under the Jakarta Administration at this time included: 1. Pulau Seribu 2. Onderdistrik Cengkareng 3. Sebagian onderdistrik Kebayoran Kebon Jeruk, Kebayoran Ilir dan Kebayoran Udik serta Sebagian dari onderdistrik Bekasi Pulau Gadung dan Cilincing. 1. Pulau Seribu Seribu Island 2. The Subdistrict of Cengkareng. . Part of Ke ayoran’s “u district Kebon Jeruk, Kebayoran Ilir and Ke ayoran Udik Part of Bekasi’s Subdistrict Pulau Gadung and Cilincing . Pemerintahan Kotapraja ini diatur dalam Undang-Undang Daerah RIS tanggal Maret 95 dengan na a Undang-Undang Pemerintahan Jakarta Raya serta luas wilayahnya enjadi lebih dari 530 km 2 . The Municipality Administration was regulated under the Republican Regional Law dated March 13, 1950, called Law of Jakarta Raya Ad inistration . It provided the asis for administering area that covering more than 530 km 2 . Secara yuridis Kotapraja Jakarta waktu itu tunduk pada suatu rangkaian peraturan tersendiri, yaitu: The Jakarta Municipality was juridical in its basic administrative nature since it was organized directly around as series of regulation handed by the central government, these included: 1. Mengenai aparatur pemerintahan diatur dengan Keputusan Presiden RIS nomor 114 dan no.125 tahun 1950. 1. Presidential Decision 1950 No.114 and No.125 which regulated the administration apparatus of city. 2. Mengenai pembentukan, nama dan statusnya dengan Undang- Undang Darurat nomor 20 tahun 1950. 2. Emergency Law No.20, 1950 which defined the formation, name and status of the Municipality of Jakarta. ht tp: jakar ta.bps .go.id Jakarta Dalam Angka 2014 LXV Namun demikian dalam prakteknya Walikota Kotapraja Jakarta Raya dengan Undang-Undang Nomor 22 tahun 1948 itu berkedudukan setingkat dengan gubernur provinsi lainnya di seluruh Indonesia However, even in practice the functioning of the Jakarta Raya Municipality Administration was at the provincial level, on an equal footing with others level in Indonesia ht tp: jakar ta.bps .go.id LXVI Jakarta In Figures 2014 ht tp: jakar ta.bps .go.id Jakarta Dalam Angka 2014 1 Statistik Kunci, 2010-2014 Key Statistics, 2010-2014 Rincian Description Sataua n Unit 2010 2011 2012 2013 2014 1 2 3 4 5 6 7 SOSIAL SOCIAL PendudukPopulation 1 000 orang 9 640,4 9 752,1 9 862,1 9 969,9 10 075,3 Laju Pertumbuhan Penduduk 1 Population Growth 1,34 1,16 1,13 1,09 1,06 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja TPAKLabor Force 2 Participation Rate LFPR 67,83 69,36 70,83 68,44 68,49 Tingkat Pengangguran Terbuka 2 TPTOpen Unemployment Rate OUR 11,05 10,80 10,72 9,94 9,84 Penduduk MiskinPoor People 3 000 orang 312,2 363,4 363,2 354,2 393,9 Persentase Penduduk Miskin 3 Percentage of Poor People 3,48 3,75 3,69 3,55 3,92 Indeks Pembangunan Manusia IPMHuman Development Index HDI 77,6 77,97 78,33 78,59 - BersambungContinued … Catatan Notes : 1 2009-2013 : Angka Proyeksi Berdasarkan Hasil Sensus Penduduk 2000 dan 2010 Projection Figures Based on 2000 and 2010 Population Census 2 2009-2013 : keadaan AgustusAugust ; 2014 - keadaan FebruariFebruary 3 : keadaan MaretMarch ht tp: jakar ta.bps .go.id 2 Jakarta In Figures 2014 Sambungan Statistik Kunci Continuation of Key Statistics Rincian Description Satuan Unit 2010 2011 2012 2013 2014 1 2 3 4 5 6 7 EKONOMI ECONOMIC PDRB Harga Berlaku GRDP at Current Price triliun rupiah trillion rupiahs 861,99 982,53 1103,69 1255,93 590,97 4 PDRB Harga Konstan GRDP at Constant Price triliun rupiah trillion rupiahs 395,62 422,24 449,81 477,29 248,41 4 Laju Pertumbuhan Ekonomi Economic Growth 6,5 6,73 6,53 6,11 6,05 4 PDRB Per Kapita Harga BerlakuPer Capita of GRDP at Current Price juta rupiah million rupiahs 89,41 100,75 111,91 125,97 - InflasiInflation yoy 6,21 3,97 4,52 8,00 3,45 4 EksporExport miliarbillion US 8 465 11 043 11 801 11 375 5 529 4 ImporImport Miliarbillion US 70 069 88 874 96 926 90 108 43 154 4 Wisatawan AsingForeign Tourists juta kunjungan milion visits 1,89 2,00 2,13 2,31 1,17 4 Realisasi PMDNRealization of Domestic Investment milyar rupiah trillion rupiahs 4 598 9 256 8 540 5 766 - Realisasi PMARealization of Foreign Investment miliarbillion US 6,43 4,82 4,11 2,59 - Catatan Notes : 4 Semester I 1 st Semester ht tp: jakar ta.bps .go.id GEOGRAFI DAN IKLIM Geography and Climate ht tp: jakar ta.bps .go.id ht tp: jakar ta.bps .go.id Jakarta Dalam Angka 2014 5 PENJELASAN TEKNIS TECHNICAL NOTES 1. Secara astronomis Provinsi DKI Jakarta terletak antara 6 12 Lintang Selatan dan 106 48 Bujur Timur. 1. Astronomically, Province of DKI Jakarta lies between 6  12  South latitude and 106  48  East longitude. 2. Kota Jakarta merupakan dataran rendah dengan ketinggian rata-rata +7 meter diatas permukaan laut. Luas wilayah Provinsi DKI Jakarta, berdasarkan SK Gubernur Nomor 171 tahun 2007, adalah berupa daratan seluas 662,33 km 2 dan berupa lautan seluas 6.977,5 km 2 . Wilayah DKI memiliki tidak kurang dari 110 buah pulau yang tersebar di Kepulauan Seribu, dan sekitar 27 buah sungaisalurankanal yang digunakan sebagai sumber air minum, usaha perikanan dan usaha perkotaan. 2. City of Jakarta is a lowland area with an average altitude of +7 meter above sea level. The total area of Jakarta, according to Governor Decree No. 171 of 2007, is a land area of 662.33 km2 and a sea area of 6,977.5 km2. Capital Territory has no less than 110 islands scattered in the Kepulauan Seribu, and there are about 27 riverwaterwaycanal which are used as a source of drinking water, fisheries and urban businesses. 3. Berdasarkan posisi geografisnya, Provinsi DKI Jakarta memiliki batas- batas: di sebelah utara membentang pantai dari Barat sampai ke Timur sepanjang  35 km yang menjadi tempat bermuaranya 9 buah sungai dan 2 buah kanal, yang berbatasan dengan Laut Jawa, sementara di sebelah selatan dan timur berbatasan dengan wilayah Provinsi Jawa Barat, sebelah barat dengan Provinsi Banten. 3. Based on its geographic position, Province of DKI Jakarta has boundaries: on the north stretches a coast from West to East along the  35 km of the estuary of the 9 rivers and 2 channels, border on the Java Sea, while to the south and eastern is bordering with West Java Province, on the west is bounded by Province of Banten. ht tp: jakar ta.bps .go.id 6 Jakarta In Figures 2014

1.1 Keadaan Geografi

Kota Jakarta merupakan dataran rendah dengan ketinggian rata-rata +7 meter diatas permukaan laut. DKI Jakarta merupakan wilayah dengan jumlah waduksitu yang relatif banyak dengan total luas sebesar 372,92 Ha. Sungai atau kanal yang melewati wilayah DKI Jakarta sebanyak 19 sungai.

1.2 Keadaan Iklim

Temperatur Provinsi DKI Jakarta pada tahun 2013 tertinggi di bulan Oktober 35,8 O C dan terendah di bulan Januari 32,6 O C, dengan kelembaban 72 sampai 84 persen. Tekanan udara tertinggi di bulan Oktober 1.011,0 milibar. Curah hujan tertinggi di bulan Januari 621,9 mm 2 dan terendah di bulan September 49,5 mm 2 .

1.1. Geography condition

City of Jakarta is a lowland area with an average altitude of +7 meter above sea level. Jakarta is a region with a number of damscanals that are relatively large with a total area 372.92 Ha. Besides, rivers or canals that pass through areas of Jakarta as many as 19 rivers Jakarta is a region with a number of dams there are relatively large with a total area of Ha. Rivers or canals that pass through areas of Jakarta as many as 19 rivers .

1.2. Climate condition

The Highest temperature of DKI Jakarta Province 2013 was on October 35,8 O C and the lowest one was on January 32,6 O C, with the rate of humidity was ranging from 72 to 84 percents. The highest atmospheric pressure was on October 1,011.0 milibar. The highest rainfall was on January 621.9 mm 2 and the lowest one was on September 49.5 mm 2 . ht tp: jakar ta.bps .go.id Jakarta Dalam Angka 2014 7 Gambar Luas Wilayah DKI Jakarta Menurut KabupatenKota Adm, 2013 : 1.1. Figure Land Area of DKI Jakarta by RegencyMunicipality, 2013 Km 2 ht tp: jakar ta.bps .go.id 8 Jakarta In Figures 2014 ht tp: jakar ta.bps .go.id Jakarta Dalam Angka 2014 9 Gambar Suhu Maksimum, Suhu Minimum, dan Suhu Rata-Rata : 1.2. Di DKI Jakarta, 2013 Figure Maximum Temperature, Minimum Temperature, and Average Temperature, in DKI Jakarta, 2013 ° Celcius ht tp: jakar ta.bps .go.id 10 Jakarta In Figures 2014 ht tp: jakar ta.bps .go.id Jakarta Dalam Angka 2014 11

1.1. KEADAAN GEOGRAFI GEOGRAPHICAL CONDITION

Tabel Letak Geografis : 1.1.1. Table Geographical Location 1. Letak Kota Jakarta 6 o 12 Lintang Selatan Location of Jakarta South Latitude 106 o 48 Bujur Timur East longitude 2. Ketinggian di atas permukaan Laut. Height above the sea level 7 MeterMetre 3. Batas Wilayah City Limit - Sebelah SelatanSouthern Bounderies : Kota Depok - Sebelah TimurEastern Bounderies : Provinsi Jawa Barat - Sebelah BaratWestern Bounderies : Provinsi Banten - Sebelah UtaraNorthern Bounderies : Laut Jawa SumberSource : Dinas Tata Kota Provinsi DKI JakartaCity Planning Services of DKI Jakarta Province ht tp: jakar ta.bps .go.id 12 Jakarta In Figures 2014 Tabel Luas Daerah dan Pembagian Daerah Administrasi Menurut KabupatenKota Administrasi, 2013 : 1.1.2. Table The Total Area and Number of Administrative Units by Regency Municipality, 2013 KabupatenKota Adm. RegencyMunicipality Luas 1 Area km 2 Banyaknya Kecamatan Number of subdistricts Banyaknya Kelurahan Number of villages 1 2 3 4 Kep. Seribu 8,70 2 6 Jakarta Selatan 141,27 10 65 Jakarta Timur 188,03 10 65 Jakarta Pusat 48,13 8 44 Jakarta Barat 129,54 8 56 Jakarta Utara 146,66 6 31 DKI Jakarta 662,33 44 267 SumberSource: 1 SK Gubernur KDH DKI Jakarta No. 171 Tahun 2007Governor of DKI Jakarta Decree No. 171 of 2007 ht tp: jakar ta.bps .go.id Jakarta Dalam Angka 2014 13 Tabel Jarak Jakarta dengan Beberapa Kota di Pulau Jawa dan Bali : 1.1.3. Table Distances to some Selected Cities in Java and Bali Islands from Jakarta ProvinsiProvince Kota City JarakDistance km 1 2 3 Banten Serang 84 Jawa Barat Bogor 60 Jawa Barat Cianjur 128 Jawa Barat Bandung 176 Jawa Barat Tasikmalaya 291 Jawa Barat Cikampek 89 Jawa Barat Cirebon 252 Jawa Tengah Tegal 319 Jawa Tengah Pemalang 348 Jawa Tengah Pekalongan 384 Jawa Tengah Purwokerto 413 Jawa Tengah Kebumen 482 Yogyakarta Yogyakarta 582 Jawa Tengah Magelang 563 Jawa Tengah Semarang 482 Jawa Tengah Surakarta 657 Jawa Tengah Demak 508 Jawa Tengah Rembang 591 Jawa Timur Tuban 686 Jawa Timur Madiun 747 Jawa Timur Nganjuk 752 Jawa Timur Surabaya 789 Jawa Timur Probolinggo 973 Jawa Timur Panarukan 1 074 Jawa Timur Banyuwangi 1 171 Jawa Timur Malang 964 Jawa Timur Blitar 1 044 Jawa Timur Lumajang 1 143 Jawa Timur Jember 1 203 Bali Gilimanuk 1 181 Bali Denpasar 1 295 SumberSource : Peta Kilometer Pariwisata Jawa BaliKilometer and Tourism Map of Java and Bali ht tp: jakar ta.bps .go.id 14 Jakarta In Figures 2014 Tabel Jarak Jakarta dengan Kota Besar di Beberapa Negara : 1.1.4. Table Distances to some Selected Large Cities from Jakarta NegaraCountry JarakDistance mil 1 2 Amsterdam 13 208 Bangkok 2 454 Berlin 10 712 Cairo 9 163 Capetown 9 532 Hongkong 3 450 London 11 688 Manila 2 835 Melbourne 5 545 Moscow 9 332 New York 16 198 Paris 12 712 Roma 12 232 San Fransisco 13 999 Sidney 5 499 Singapura 941 Tokyo 5 777 SumberSource : Dinas Tata Kota Provinsi DKI JakartaCity Planning Services of DKI Jakarta Province ht tp: jakar ta.bps .go.id Jakarta Dalam Angka 2014 15 Tabel Luas SituRawa Menurut Kota Administrasi, 2013 : 1.1.5. Table LakeSwamp Area by Municipality, 2013 Kota AdmMunicipality Luas Area Ha Aliran Sungai River Flow Rencana Planning Realisasi Realization 1 2 3 4

1. Jakarta Selatan 136,33

77,50 - Lebak Bulus 33,33 1,00 Kali Grogol - Situ Babakan 32,00 26,00 Kali Krukut - Situ Mangga Belong 12,00 10,50 Kali Krukut - Situ Pancoran 2,00 2,00 Kali Krukut - Situ Rawa Lindung 5,00 0,00 - - Situ Ulujami 8,00 0,00 Kali Pesangrahan - Situ TMP Kalibata 0,50 0,50 Kali Krukut - Situ UI 0,00 7,00 - - Waduk Bintaro Kec Bintaro 2,00 0,00 Kali Pesangrahan - Waduk Bintaro Kec Pdk Pinang 4,00 0,00 Kali Pesangrahan - Waduk Bonbin Ragunan 10,00 10,00 Kali Krukut - Waduk Brigif 12,00 0,00 Kali Krukut - Waduk Ragunan 1 11,00 11,00 Kali Krukut - Waduk Ragunan 2 4,50 4,50 Kali Krukut - Waduk Setiabudi 0,00 4,00 - - Waduk Sigura-gura 0,00 1,00 -

2. Jakarta Timur 286,75

87,32 - Jambore Cibubur Baru 0,00 0,00 Kali Cipinang - Situ Ceger Bambu Apus 0,00 2,10 Kali Cipinang - Situ Rawa Badung 5,00 3,00 - - Situ Rawa Dongkell 12,00 12,00 - - Situ rawa Gelam 3,00 3,00 Kali Sunter - Situ Rawa Kelapa Dua Wetan 10,00 4,50 Kali Cipinang - Situ Rawa Rorotan 50,00 0,00 - - Situ Rawa TMII 3,00 3,00 Kali Cipinang BersambungContinued.................................. ht tp: jakar ta.bps .go.id 16 Jakarta In Figures 2014 Sambungan TabelContinuation Table 1.1.5. Kota AdmMunicipality Luas Area Ha Aliran Sungai River Flow Rencana Planning Realisasi Realization 1 2 3 4 - Waduk Aneka Elok 3,80 2,00 - - Waduk Cilangkap 13,00 13,00 Kali Sunter - Waduk Cimanggis 5,00 0,00 Kali Cipinang - Waduk Cipayung 34,75 0,00 Kali Sunter - Waduk Halim I 7,00 7,00 Kali Sunter - Waduk Halim II 12,00 12,00 Kali Sunter - Waduk Halim III 16,00 0,00 Kali Sunter - Waduk Halim IV 19,00 0,00 Kali Sunter - Waduk Halim V 11,00 0,00 Kali Sunter - Waduk Halim VI 9,00 0,00 Kali Sunter - Waduk Kp Dukuh 0,00 2,97 Kali Cipinang - Waduk Munjul 5,00 4,75 Kali Sunter - Waduk Pacuan Kuda Pulo Mas 0,00 3,10 Kali Sunter - Waduk Pondok Rangon I 11,45 0,00 Kali Sunter - Waduk Pondok Rangon II 2,00 0,00 Kali Sunter - Waduk Pondok Rangon III 6,00 0,00 Kali Sunter - Waduk Rio Rio 0,00 6,80 Kali Sunter - Waduk RW 05 Ceger 34,75 0,00 Kali Cipinang - Waduk Sunter Hulu 12,00 5,00 Kali Sunter - Waduk Pdk Rangon III Surilang 2,00 0,00 - - Waduk Taman Modern 0,00 3,10 -

3. Jakarta Pusat 10.5