diameter 6,5 dan 7,5 mm, setiap dus berisi 50 sak plastik. Untuk tablet dengan diameter 10-13 mm, setiap dus berisi 30 sak plastik.
Untuk tablet diameter 15 mm dan kaplet setiap dus berisi 20 sak plastik.
Untuk sediaan kapsul, setelah kapsul distrip, dipilih yang baik kemudian dimasukkan ke dalam sak plastik dilengkapi dengan
brosur lalu diseal. Hasil seal kemudian dimasukkan ke dalam dus yang dilengkapi dengan slip pak dimana tiap dus berisi 20 sak
plastik, setiap sak plastik berisi 25 strip dan setiap strip berisi 10 kapsul. Untuk sirup dipak ke dalam dus. Tiap dus berisi 25 botol
untuk volume 100 ml dan 36 botol untuk volume 60 ml, dilengkapi dengan sendok takar, brosur dan slip pak.
Bila pengemasan selesai, dilakukan pemeriksaan mutu oleh Instalwastu. Setelah diperiksa oleh Instalwastu, hasil pengemasan
diberi label diluluskan kemudian seksi kemas membuat laporan administrasi yang terdiri dari laporan bulanan untuk dilaporkan ke
Kalafi dan bukti penyerahan obat ke Instalsimpan, selanjutnya obat jadi dikirim ke Instalsimpan.
3.7.5 Kegiatan Instalasi Penyimpanan Instalsimpan
Kegiatan Instalsimpan meliputi penerimaan, penyimpanan dan pengeluaran atas perintah Kalafi serta menyelenggarakan dan melaksanakan
kegiatan pengamanan dan pemeliharaan material yang berupa : bahan baku, bahan pendukung, peralatan untuk proses produksi dan obat jadi.
Universitas Sumatera Utara
Barang dari rekanan tidak langsung diterima oleh Instalsimpan Lafi, tetapi diterima oleh Gudang Pusat II sesuai aturan penerimaan barang, kemudian
diperiksa secara administrasi, fisika, dan kimia oleh tim komisi. Barang tersebut dapat dikeluarkan ke Lafi yaitu ke Instalsimpan setelah adanya Perintah
Pengeluaran Material PPM. Bila barang-barang tersebut telah memenuhi syarat maka tim komisi akan mengeluarkan Berita Acara. Setelah Berita Acara keluar
maka secara resmi pertanggungjawaban barang telah beralih ke Instalsimpan yang kemudian akan melakukan pencatatan di kardek sesuai jumlah barang yang
masuk dapat dilihat pada lampiran 13, halaman 83. Barang-barang yang tersimpan di gudang Instalsimpan disusun berdasarkan jenis dan sifat barang,
barang yang kecil disimpan di atas rak sedangkan barang dengan ukuran besar disimpan di atas pallet, barang yang higroskopis dan termolabil disimpan di
gudang sejuk. Untuk pengeluaran barang disesuaikan dengan jadwal produksi dan jumlahnya disesuaikan dengan catatan pengolahan bets, sedangkan Sistem
First In First Out FIFO, First Expired First Out FEFO, First Unstable First Out FUFO tidak menjadi prioritas karena barang yang diterima oleh
Instalsimpan adalah barang yang langsung di pakai oleh Instalasi Produksi. Material produksi tersebut oleh Instalasi Produksi diolah dan dikemas menjadi
produk jadi, kemudian seksi kemas menyerahkan produk jadi tersebut kepada Instalsimpan, yang selanjutnya diserahkan ke Gudang Pusat II dapat dilihat
pada lampiran 14, 15 halaman 84,85. Penyelenggaraan administrasi yang menyertai penerimaan dan
pengeluaran barang dari dan ke Instalsimpan Lafi terdiri dari: 1.
Perintah Penerimaan Material PPnM,
Universitas Sumatera Utara
2. Perintah Pengeluaran Material PPM,
3. Berita Acara Penyerahan Barang BAPB
4. Bukti Penyerahan BP lampiran 16,halaman 86,
5. Surat Keluar Barang SKB,
6. Kartu GantungKartu Gudang lampiran 17, halaman 87
7. Kartu Kendali
8. Buku Harian Penerimaan dan Pengeluaran Barang,
9. Buku Besar Penerimaan dan Pengeluaran Barang.
Instalsimpan mempunyai 3 gudang yang terpisah untuk material Non Betalaktam, Sefalosporin dan Betalaktam. Material Non Betalaktam disimpan di
Instalsimpan yang memiliki ruang-ruang dengan 2 kelas yang berbeda tingkat kebersihannya yaitu kelas E dan G. Kelas E terdiri dari ruang timbang, ruang
staging yang digunakan untuk penyimpanan bahan baku obat yang sudah ditimbang, dan ruang sampling. Kelas G terdiri dari ruang administrasi, gudang
bahan baku, gudang bahan pendukung, gudang bahan kemas, gudang cairan, gudang sejuk untuk menyimpan bahan baku obat dan bahan pendukung yang
memerlukan kondisi penyimpanan khusus, gudang obat jadi, dan gudang karantina.
Material untuk produksi Betalaktam disimpan tersendiri di gedung produksi Betalaktam. Penyimpanannya juga dibagi menjadi 2 kelas yaitu kelas E
ruang timbang dan ruang staging dan kelas G ruang sejuk, ruang bahan baku zat aktif, ruang bahan pendukung produksi, dan ruang obat jadi.
Peralatan yang digunakan di Instalsimpan, yaitu: 1.
Timbangan dengan kapasitas 1 kg, 10 kg, dan 30 kg
Universitas Sumatera Utara
2. Timbangan digital berprinter dengan kapasitas maksimal 60 kg
3. Alat pengusir serangga
4. Alat pengusir tikus
5. Alat pemadam kebakaran
3.7.6 Kegiatan Instalasi Pemeliharaan dan Sistem Penunjang Instalhar dan Sisjang