34
Bahasa Indonesia Kelas X SMAMA
1. Bentuk kelompok yang terdiri atas lima anggota. 2. Berkunjunglah ke perpustakaan sekolahmu.
3. Cari lima teks wacana dari media cetak yang berbeda, namun bertema hampir sama.
4. Tulislah ide-ide pokokpermasalahan masing-masing sumber. 5. Temukanlah sejumlah informasinya.
D. Menulis Paragraf Deskriptif
3.4 Menulis
Tujuan Pembelajaran:
Kamu akan mampu menulis hasil observasi dalam bentuk paragraf deskriptif.
Apakah kamu pernah diminta untuk menulis tentang sesuatu? Misalnya gambaran tentang keadaan rumahmu, gambaran tentang sosok gurumu, atau
yang lain? Nah, yang kamu tulis tersebut termasuk dalam mengarang jenis deskriptif.
Tahukah kamu pengertian dari paragraf deskriptif? Mari kita pelajari bersama
1. Pengertian Paragraf Deskriptif
Paragraf deskriptif adalah jenis karangan yang berisi penggambaranperincian suatu objek yang sedang dibicarakan. Pada hakikatnya paragraf jenis ini
mempunyai ciri berupa penggambaran atau pelukisan objek manusia, benda, tempat, peristiwa yang dilihat, didengar, dan dirasakan melalui indra manusia.
2. Jenis-Jenis Paragraf Deskriptif
Kita mengetahui ada tiga jenis paragraf deskriptif, yaitu spacial, pola deskripsi sudut pandang, dan pola deskripsi objek.
a. Pola Spacial tempat
Pola spacial adalah pola pengembangan paragraf yang didasarkan atas ruang dan waktu. Dengan teratur, penulis menggambarkan suatu ruangan dari kiri
ke kanan, dari timur ke barat, dari bawah ke atas, dari depan ke belakang, dan sebagainya. Uraian tentang keadaan rumah sakit dapat ditemukan dengan
landasan urutan geografis misalnya susunan ruang: dari barat ke timur atau
2
Di unduh dari : Bukupaket.com
35
Kesehatan Kita
dari utara ke selatan; deskripsi mengenai susunan kamar, keadaan sekitar rumah sakit dapat kamu gambarkan mulai dari siang, sore, hingga malam
hari.
Contoh:
Pada malam hari, pemandangan rumah terlihat eksotis. Apalagi dengan cahaya lampu yang memantul dari seluruh penjuru rumah. Dari
luar bangunan itu terlihat indah, mampu memberikan kehangatan bagi siapa saja yang memandangnya. Lampu-lampu taman-taman yang
bersinar menambah kesan eksotis yang telah ada. Begitu hangat. Begitu indah.
b. Pola deskripsi sudut pandang peristiwa
Pola deskripsi sudut pandang peristiwa adalah pola pengembangan paragraf yang didasarkan pada tempat atau posisi seorang penulis dalam
melihat sesuatu. Pola sudut pandang tidak sama dengan pola spacial. Dalam pola ini penggambaran berpatokan pada posisi atau keberadaan penulis
terhadap objek yang digambarkannya itu. Untuk menggambarkan suatu tempat atau keadaan, pertama-tama penulis mengambil posisi tertentu.
Kemudian, secara perlahan-lahan dan berurutan, ia mengambarkan benda demi benda yang terdapat dalam tempat itu, yakni mulai dari yang terdekat
kepada terjauh.
Contoh:
Sayup-sayup terdengar kumandang azan Ashar dari masjid tua di perkampungan kumuh itu. Suara yang tak punya variasi dan monoton
terdengar setiap masuk waktu salat. Suara siapa lagi, kalau bukan suara Pak Imam masjid itu, yang semua giginya telah tiada. Namun tak seorang
pendengar pun tergugah atas panggilan salat itu. Kecuali, dua tiga orang tua yang menjadi jamaah tetap di sana.
Memang telah demikian keadaan masyarakat di kampung itu dari waktu ke waktu. Nyaris tak ada perubahan. Kecuali, bangunannya yang
semakin mengkhawatirkan. Dinding papannya sudah lapuk dimakan rayap. Beberapa papan telah terlepas dari tiang. Atap sengnya pun telah
banyak yang bocor, sehingga tiap kali turun hujan, air mengenangi lantai. Namun tak seorang pun peduli, kecuali, Pak Imam tua itu.
Seketika orang-orang dikejutkan sebuah jeritan histeris dari sebuah rumah gubuk yang tidak beberapa jauh dari masjid tua itu. Jeritan itu
tangisan seorang perempuan yang merintih histeris. Spontan, ibu-ibu tersentak oleh suara itu, lalu meninggalkan kegiatannya dan berhamburan
ke sana.
Di unduh dari : Bukupaket.com
36
Bahasa Indonesia Kelas X SMAMA
c. Pola deskripsi objek orangbendabinatang