Motor Bakar Mesin Bensin

12 Tabel 2.2. Karakteristik Resin Epoksi Sumber: Gay, 2003

3. Motor Bakar

Mesin merupakan alat yang mengubah sumber tenaga panas, listrik, air, angin, tenaga atom, atau sumber tenaga lainnya menjadi tenaga mekanik mechanical energy. Mesin yang merubah tenaga panas menjadi tenaga mekanik disebut motor bakar thermal engine. Motor bakar dibagi menjadi dua macam, yaitu motor pembakaran dalam internal combustion engine dan motor pembakaran luar external combustion engine . Mesin yang menghasilkan tenaga panas dari dalam mesin itu sendiri disebut motor pembakaran dalam internal combustion engine, contohnya, mesin bensin, mesin diesel, dan mesin turbin. Sedangkan mesin yang menghasilkan tenaga panas dari luar mesin itu sendiri disebut motor pembakaran luar external combustion engine, contohnya, mesin uap, mesin turbin, dan lain-lain. Property Value Units Density 1200 kgm 3 Elastic modulus 4500 MPa Shear modulus 1600 MPa Poisson ratio 0.4 V Tensile strength 130 MPa Elongation 2 100 o C 6 200 o C Coefficient of thermal 11 × 10 -5 o C -1 expansion Coefficient of thermal 0.2 Wm o C conductivity Heat capacity 1000 Jkg o C Useful temperature limit 90 to 200 o C Price 6 to 20 kg 13

4. Mesin Bensin

Pada mesin bensin, campuran udara dan bensin dihisap ke dalam silinder. Kemudian dikompresikan oleh torak saat bergerak naik. Bila campuran udara dan bensin terbakar dengan adanya api dari busi yang panas sekali, maka akan menghasilkan tekanan gas pembakaran yang besar di dalam silinder. Tekanan pembakaran ini mendorong torak ke bawah, yang menggerakkan torak turun naik dengan bebas di dalam silinder. Dari gerak lurus naik turun torak dirubah menjadi gerak putar pada poros engkol melalui batang torak. Gerak inilah yang menghasilkan tenaga kendaraan. Posisi tertinggi yang dicapai oleh torak di dalam silinder disebut titik mati atas TMA, dan posisi terendah yang dicapai torak disebut titik mati bawah TMB. Jarak bergeraknya torak antara TMA dan TMB disebut langkah torak stroke. Campuran udara dan bensin dihisap ke dalam silinder dan gas yang telah terbakar harus keluar, dan ini harus berlangsung secara tetap. Pekerjaan ini dilakukan dengan adanya gerakan torak yang naik turun di dalam silinder. Proses menghisap campuran udara dan bensin ke dalam silinder, mengkompresikan, membakarnya dan mengeluarkan gas bekas dari silinder disebut satu siklus. Ada mesin yang tiap siklusnya terdiri dari dua langkah torak. Mesin ini disebut mesin dua langkah two stroke. Poros engkolnya berputar sekali selama torak menyelesaikan dua langkah. Ada juga mesin yang tiap siklusnya terdiri dari empat langkah four stroke engine. Poros engkol berputar dua putaran penuh selama torak menyelesaikan empat langkah dalam tiap satu siklus. 14

5. Prinsip Kerja Mesin Empat Langkah

Dokumen yang terkait

ANALISIS HARGA DAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR HONDA SUPRA X 125 DI GRESIK.

4 12 86

Pengaruh Penggunaan Elektroliser Dengan Variasi Diameter Kawat Tembaga Dan Variasi Larutan Terhadap Konsumsi Bahan Bakar Sepeda Motor Honda Supra-X 125d Tahun 2007.

0 0 17

PENGARUH PENGGUNAAN ELEKTROLISER DENGAN VARIASI DIAMETER KAWAT TEMBAGA DAN VARIASI LARUTAN TERHADAP DAYA MESIN SEPEDA MOTOR HONDA SUPRA- X 125D TAHUN 2007.

0 1 1

PENGARUH JENIS BAHAN BAKAR BENSIN DAN VARIASI RASIO KOMPRESI TERHADAP TORSI DAN DAYA PADA SEPEDA MOTOR SUZUKI SHOGUN FL 125 SP TAHUN 2007.

0 0 20

ANALISIS PENGGUNAAN TURBO ELEKTRIK DAN SARINGAN UDARA MODIFIKASI TERHADAP TORSI DAN DAYA PADA SEPEDA MOTOR HONDA SUPRA X 125 TAHUN 2009.

0 0 17

PENGARUH VARIASI LOBE SEPARATION ANGLE CAMSHAFT DAN VARIASI PUTARAN MESIN TERHADAP DAYA PADA SEPEDA MOTOR HONDA SUPRA X 125 TAHUN 2008.

0 0 8

PENGARUH PENGGUNAAN INTAKE MANIFOLD DENGAN BAHAN DASAR KOMPOSIT (SERAT NANAS) TERHADAP KONSUMSI BAHAN BAKAR DAN EMISI GAS BUANG PADA SEPEDA MOTOR HONDA SUPRA X 125 TAHUN 2007 | Purnomo | Jurnal Nosel 8167 17120 1 SM

0 0 9

PENGARUH PENGGUNAAN INTAKE MANIFOLD DENGAN BAHAN DASAR KOMPOSIT (SERAT NANAS) TERHADAP TORSI DAN DAYA PADA SEPEDA MOTOR HONDA SUPRA X 125 TAHUN 2007 | Prasetya | Jurnal Nosel 8166 17118 1 SM

0 0 8

PENGARUH TEGANGAN INPUT PADA ELEKTROLISER DAN WAKTU PENYALAAN (IGNITION TIMING) TERHADAP TORSI DAN DAYA SEPEDA MOTOR HONDA SUPRA X 125 TAHUN 2007 | Rohman | Jurnal Nosel 8178 17140 1 SM

0 0 8

PENGARUH VARIASI JENIS BAHAN BAKAR DAN VARIASI KETEBALAN GASKET KEPALA SILINDER TERHADAP TORSI DAN DAYA PADA SEPEDA MOTOR HONDA SUPRA X 125 FI TAHUN 2015 - UNS Institutional Repository

0 1 103