BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kajian Pustaka
Untuk  memahami  lebih  dalam  topik  penelitian  yang  peneliti  angkat, peneliti  mengkaji  tiga  penelitian  sebelumnya,  yang  berjudul  “Respons  Remaja
Kota  Denpasar  Dalam  Menonton  Tayangan  Sinetron  Arti  Sahabat”,  “Dampak Siaran  Televisi  Dalam  Kehidupan  Masyarakat  dan  Pembangunan”,  dan  “Pola
Interaksi Berbasis Agama Pada Masyarakat Rawan Konflik di Kabupaten Sigi.” Salah satu kajian media yaitu tayangan sinetron dilakukan oleh Suryawati
2013  menjelaskan  bahwa  salah  satu  sinetron  yang  ditayangkan  oleh  stasiun televisi  Indosiar  memperoleh  respons  dari  kalangan  remaja  kota  Denpasar.
Sinetron  tersebut  memberikan  dampak  hiburan,  gaya  hidup  remaja,  kehidupan remaja  di  sekolah,  konflik,  persaingan  dan  persahabatan  antar  remaja.  Dalam
penelitian  ini,  remaja  kota  Denpasar  telah  dihegemoni  dalam  bentuk  respons peniruan  imitatif  akan  tayangan  sinetron  tersebut.  Terdapat  faktor  respons
internal  seperti  a  persepsi  remaja  terhadap  sinetron  “Arti  Sahabat”  dianggap sebagai  tontonan  yang  menarik  dan  memberikan  refrensi  gaya  hidup  remaja;  b
sikap  permisif  remaja  yang  cenderung  menerima  tawaran  gaya  hidup  di  sinetron tersebut;  c  kelabilan  jiwa-sosial  remaja  yang  sedang  mencari  identitas  diri  dan
kepribadiannya.  Sedangkan  faktor  respons  eksternal  dari  tayangan  sinetron tersebut  adalah  a  pengaruh  kuat  dari  teman  sebaya  peer group;  b  pengaruh
budaya  pasar  sebagai  bentuk  industri  budaya  yang  bersifat  fenomena  sosial
dengan  adanya  komodifikasi  dan  standarisasi  budaya,  termasuk  paham materialism,  hedonism,  dan  pragmatism;  c  ketahananfilter  budaya  masyarakat
relatif lemah, dan d implementasi regulasi penyiaran yang belum optimal. Perbedaan penelitian Suryawati 2013 dengan penelitian ini adalah dalam
kajian  dampak  media  yang  ditimbulkan  oleh  tayangan  televisi.  Dalam  penelitian Suryawati  2013  yang  berfokus  pada  bagaimana  respons  dan  makna  tayangan
sinetron  di  televisi  terhadap  audiens  remaja  Kota  Denpasar  dan  apa  saja faktor yang mempengaruhi respons audiens dalam menonton tayangan sinetron tersebut.
Penelitian  ini  lebih  terfokus  terhadap  pemahaman  nilai-nilai  budaya  yang ditayangkan oleh televisi terhadap masyarakat yang beragama Hindu dan Islam di
Desa Keramas. Dalam  penelitian  berikutnya  Markarma,  A  2014  yang  berjudul  “Pola
Interaksi  Berbasis  Agama  Pada  masyarakat  Rawan  Konflik  di  Kabupaten  Sigi”, dijelaskan  bahwa  terdapat  tiga  isu  penting  yang  menyebabkan  pola  interaksi
agama  rawan  konflik  terjadi  di  Kabupaten  Sigi.  Pertama,  pemahaman  agama masyarakat  masih  sangat  kurang.  Kedua,  kesadaran  masyarakat  beragama
masyarakat masih rendah. Ketiga, sikap beragama masyarakat menyimpang. Dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa pola interaksi antar
agama  di  Kabupaten  Sigi  tidak  berjalan  secara  efektif.  Hal  tersebut  dilatar belakangi  oleh  nilai-nilai  kebersamaan  yang  diajarkan  oleh  agama  masih  sangat
minim. Selain itu, indikasi tersebut menyebabkan kesadaran dan sikap beragama masyarakat  setempat  menjadi  “menyimpang”  dari  ajaran  agama  itu  sendiri.
Akibatnya,  jalinan  interaksi  masyarakat  setempat  hanya  bersifat  hubungan  biasa
saja dan diiringi juga dengan pemahaman tentang agama masyarakat yang kurang baik.
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian dalam penelitian Markarma, A 2014  yang  berjudul  “Pola Interaksi Berbasis Agama Pada masyarakat Rawan
Konflik  di  Kabupaten  Sigi”,  adalah  mengenai  kajian  komunikasi  antar  budaya yang  akan  diteliti.  Pada  penelitian  sebelumnya  peneliti  hanya  mengkaji  pola
interaksi  antar  umat  beragama  di  Kabupaten  Sigi  yang  berbasiskan  pada kurangnya  pemahaman  masyarakat  setempat  akan  nilai-nilai  keagamaan  dan
kebersamaan.  Dalam  penelitian  ini,  peneliti  akan  berfokus  pada  dampak  media terhadap pemahaman atau interpretasi nilai budaya pada masyarakat yang berbeda
agama, khususnya yaitu masyarakat Muslim dan Hindu di Desa Keramas. Dalam  penelitian  Wahyudi,  H  2010  mengenai  “Dampak Siaran Televisi
Dalam  Kehidupan  Masyarakat  dan  Pembangunan.”  Penelitian  ini  mengacu kepada  prioritas  pembangunan  nasional,  dalam  hal  ini  program  pengembangan
informasi, komunikasi dan media massa, yang diatur dalam UU No 25 tahun 2000 tentang Program Pembangunan Nasional.
Berikut  merupakan  hasil  penelitian  dan  beberapa  poin  penting  mengenai dampak  siaran  terhadap  pembangunan  nasional:  1  Kapitalisme  dan  bobot
tayangan  televisi.  Hampir  tidak  ada  satu  pun  perusahaan  televisi  nasional  yang tidak  terlahir  dari  jaringan  kapitalis.  2  Dampak  siaran  televisi  swasta.  Dampak
positif kebanyakan akan diperoleh oleh pemasang iklan sponsor di televisi dari pada penontonya. Namun, dampak negatifnya adalah terutama bagi generasi muda
di mana perlahan tapi pasti mereka mulai digerogoti nilai-nilai barat yang mampu