Alih Fungsi Lahan Sawah Subak di Denpasar

2.6.2. Alih Fungsi Lahan Sawah Subak di Denpasar

Wicaksono 2007 mendefenisikan alih fungsi lahan atau lazimnya disebut sebagai konversi lahan adalah perubahan fungsi sebagian atau seluruh kawasan lahan dari fungsi semula seperti yang direncanakan menjadi fungsi lain yang menjadi dampak negatif terhadap lingkungan dan potensi lahan itu sendiri. Faktor yang mempengaruhi alih fungsi lahan tersebut ada tiga yaitu: 1. Faktor Eksternal, merupakan faktor yang disebabkan oleh adanya dinamika pertumbuhan perkotaan, demografi maupun ekonomi. 2. Faktor Internal, faktor ini lebih melihat sisi yang disebabkan oleh kondisi sosial-ekonomi rumah tangga pertanian pengguna lahan. 3. Faktor Kebijakan, merupakan aspek regulasi yang dikeluarkan oleh pemerintah pusat maupun daerah yang berkaitan dengan perubahan fungsi lahan pertanian. Kelemahan pada aspek regulasi atau peraturan itu sendiri terutama terkait dengan masalah kekuatan hukum, sanksi pelanggaran, dan akurasi objek lahan yang dilarang dikonversi. Alih fungsi lahan sawah ke penggunaan nonpertanian dapat berdampak terhadap turunnya produksi pertanian, serta akan berdampak pada dimensi yang lebih luas dimana berkaitan dengan aspek-aspek perubahan orientasi ekonomi, sosial, budaya, dan politik masyarakat. Berikut merupakan gambar dan tabel perubahan alih fungsi lahan dari tahun 1942-tahun 2013 dalam penelitian Lanya 2012 . No ID Subak Nama Subak Desa Luas Subak 1943 1 1976 2 1996 2000 2002 3 2004 3 2005 3 2006 3 2007 3 2012 3 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 51071010 Denpasar Selatan 219195 218458 208493 1026 1038 955 955 935 935 805 1 51071010001 Renon Renon 264.75 184.35 184.55 112 129 100 100 100 100 92 2 51071010002 Sesetan Sesetan 264.74 243.98 243.31 25 24 16 16 15 15 14 3 51071010003 Panjer Panjer 234.67 235.88 235.88 105 102 80 80 67 67 28 4 51071010004 Sidakarya Sidakarya 161.15 223.13 228.23 97 97 97 97 97 97 92 5 51071010005 Intaran Barat Sanur Kauh 195.68 167.75 160.21 120 122 120 120 120 120 119 6 51071010006 Intaran Timur Sanur Kauh 161.15 104.48 97.35 22 22 15 15 12 12 12 7 51071010007 Sanur Sanur Kaja 234.67 159.19 124.13 69 64 59 59 59 59 57 7 51071010008 Cuculan Pemogan 333.81 249.35 238.58 111 118 108 108 105 105 57 9 51071010009 Kepaon Pemogan 341.33 290.00 264.90 120 120 120 120 120 120 119 10 510710100010 Kerdung Pedungan 320.00 326.47 307.79 245 240 240 240 240 240 215 51071020 Denpasar Timur 1811.19 1518.62 1344.15 755 751 749 731 726 726 694 1 51071020001 Anggabaya Penatih 46.04 32.54 3058 30 30 29 29 29 29 29 2 51071020002 Umelayu Penatih 42.67 28.73 2792 27 27 27 27 27 27 27 3 51071020003 Paang Penatih 115.10 52.13 5163 50 50 50 50 50 50 50 4 51071020004 Poh Manis Penatih Dangri 42.67 34.93 3339 32 32 32 28 28 28 28 5 51071020005 Taman Penatih Dangri 42.67 40.23 4023 39 39 39 38 38 38 38 6 51071020006 Saba Penatih 57.55 44.51 4010 37 37 36 36 36 36 32 7 51071020007 Temaga Penatih 230.21 188.31 184.45 164 164 164 164 164 164 159 8 5107102000 8 Padang Galak Kertalangu 341.00 289.75 281.70 112 112 112 112 112 112 112 9 5107102000 9 Biaung Kertalangu 103.59 16.65 10.66 11 11 11 11 11 11 11 10 510710300010 Yangbatu Dauh Puri 172.66 142.40 142.40 9 9 9 3 3 3 3 11 510710200011 Kedaton Sumerta 168.12 267.66 267.33 24 24 24 17 17 17 14 12 510710200012 Delod Sema Kesiman 172.66 135.45 139.86 56 56 56 56 56 56 51 13 510710200013 Buaji Kesiman 276.25 245.33 236.30 164 160 160 160 155 155 140 51071030 Denpasar Barat 1230.96 1210.49 895.89 399 384 309 299 284 278 256 1 51071030001 Serogsogan Padangsambian 333.81 246.8 246.19 5 5 2 2 2 2 2 2 51071030002 Pagutan Padangsambian 195.68 198.87 181.23 40 40 35 33 33 33 33 Tabel 2.2. Luas Lahan Subak Tahun 1943- Tahun 2012 di Kota Denpasar 3 51071030003 Tegallantang Padangsambian 115.11 115.21 97.71 60 45 40 37 37 30 30 4 51071030004 Tegalbuah Padangsambian 184.17 60.195 59.03 39 39 36 36 36 36 36 5 51071030005 Lange Tegal Harum 64.70 68.63 44.70 55 55 35 33 29 30 25 6 51071030006 Banyukuning Tegal Harum 76.34 76.22 74.34 58 58 31 28 25 25 15 7 51071030007 Semila II Pemecutan Kelod 161.15 124.93 192.69 34 34 30 30 25 25 25 9 51071030008 Margaya Pemecutan Kelod 176.22 182.95 176.22 108 108 100 100 97 97 90 8 51071030009 Semila II Pemecutan Kelod 46.04 93.23 Palemahan dan pawongan habis 10 107103000010 Sanglah Dauihpuri 195.68 176.48 Palemahan dan pawongan habis 11 107103000011 Tegal Injung Pemecutan 67.55 67.07 Palemahan dan pawongan habis 12 107103000012 Buluh Pemecutan 115.10 80.445 Palemahan dan pawongan habis 13 510710300013 Tunggulaji Pemecutan kaja 108.09 102.03 Palemahan dan pawongan habis 5107103100 Denpasar Utara 1976.53 1672.13 1454.37 870 844 788 772 772 772 722 1 51071020001 Peraupan Barat Dangri Kaja 161.15 264.47 156.91 5 5 5 5 5 5 5 2 51071020002 Peraupan Timur Sumerta 195.68 105.00 90.63 23 23 23 15 15 15 15 3 51071030003 Kedua Paguyangan Kangin 115.10 113.79 109.35 105 96 95 93 93 93 93 4 51071030004 Lungatad Paguyangan Kangin 195.68 154.65 146.52 124 124 120 120 120 120 120 5 51071030005 Petangan Ubung Kaja 180.88 185.71 180.88 80 63 61 61 61 61 60 6 51071030006 Pakel I Peguyangan 195.68 130.57 192.69 111 111 104 104 104 104 103 7 51071030007 Pakel II Ubung Kaja 299.28 122.78 00.00 83 83 63 63 63 63 63 8 51071030008 Sembung Paguyangan Kaja 276.25 207.43 209.50 116 116 116 116 116 116 115 9 51071030009 Dalem Paguyangan Kaja 195.68 271.21 254.34 205 205 189 187 187 187 143 10 51071030010 Ubung Ubung 161.15 116.52 113.55 18 18 12 8 8 8 5 Total Denpasar 224213. 7 222859.2 212187.4 3050 3017 2801 2757 2717 2717 2477 Keterangan: 1 data hasil pengukuran peta Topografi Tahun 1943 2 data dari Dinas Kebudayaan Provinasi Bali. Lokakarya Subak 1976 3 data BPS Kota Denpasar 2002-2013 Tabel 2.2 lanjutan Gambar 2.1. Grafik Luas Subak di Masing-masing Kecamatan Kota Denpasar Pada Tahun 1943-2012 Selanjutnya disampaikan oleh Lanya 2012 berdasarkan Gambar 2.1, dapat dijelaskan bahwa pola penurunan luas sawah alih fungsi lahan di Kota Denpasar tergolong sangat tinggi berada pada tahun 1997- tahun 2000. Pada tahun tersebut Rencana Tata Ruang Wilayah RTRW Denpasar 1999-2004 dan sebelum RTRW Denpasar 2011-2031. Denpasar tidak mempunyai RTRW dari tahun 2005 – 2011 awal. Pola penurunan lahan sawah di masing-masing kecamatan mendatar setelah tahun 2000. Ini menunjukkan bahwa sebelum reformasi sampai dengan tahun 2000 terjadi alih fungsi lahan yang tinggi. Adanya RTRW Kota Denpasar tahun 1999 – 2004 dapat mengendalikan alih fungsi lahan yang ditunjukkan oleh pola grafik mendatar sampai dengan 2007. Bom Bali sangat berpengaruh terhadap alih fungsi lahan; Pola penurunan terjadi lagi setelah tahun 2007. ini menunjukkan bahwa pariwisata pulih kembali setelah tahun 2007. Penurunan luas sawah tertinggi dialami oleh wilayah Kecamatan Denpasar Selatan dan Denpasar Barat sebelum adanya Denpasar Utara. Kedua wilayah ini merupakan daerah yang berbatasan dengan pusat pariwisata Kuta Denpasar Barat dan Sanur Denpasar Selatan. Adanya RTRW Kota Denpasar 2011 – 2031 diharapkan dapat mengendalikan alih fungsi lahan. Lanya,2012.

2.7. Rencana Tata Ruang Wilayah RTRW Kota Denpasar