Denpasar Timur 726 Ha, Denpasar Barat 284 Ha dan Denpasar Utara 772 Ha. Semua subak yang ada di Denpasar adalah Subak Tanah Sawah.
Permasalahan utama dari segi palemahan subak adalah tingginya alih fungsi lahan. Persediaan lahan untuk pembangunan di wilayah perkotaan dan di pusat-
pusat pengembangan, seperti kawasan pariwisata dan kawasan ekonomi lainnya serta pembangunan sarana-prasana untuk umum sebagian besar adalah lahan
sawah. Bahkan Kota Denpasar sudah kehilangan 5 subak yaitu pada Kecamatan Denpasar Barat. Dampaknya adalah pada pelemahan ketahanan pangan daerah,
terkikisnya keungulan lokal dan jebolnya pelestarian warisan budaya dunia Lanya, 2007.
Subak di Kota Denpasar memiliki peran penting dalam pendekatan- pendekatan teknis pertanian dalam upaya mensukseskan program-program
pembangunan Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kota Denpasar, namun subak masih memiliki kekurangan pada penyediaan data dan informasi
subak, salah satunya adalah belum adanya luas subak secara spasial atau belum adanya pemetaan subak di Denpasar, sementara luas baku sangat diperlukan untuk
menghitung neraca pangan. Berdasarkan uraian diatas dilakukan penelitian yang berjudul sistem informasi lahan sawah subak berbasis penginderaan jauh dan
sistem informasi geografi di Kota Denpasar
1.2. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : 1.
Berapa luas baku di masing-masing subak di Kota Denpasar pada tahun
2015 dan perbandingannya dengan data statistik?
2. Bagaimana cara menginformasikan data sumber daya lahan, sumber daya
manusia, dan kegiatan pertanian di masing-masing subak di Kota Denpasar yang berbasis pada teknologi SIG ?
3. Subak mana saja ditetapkan dalam kawasan RTHK dalam RTRW dan Subak
mana yang berpotensi terkonversi?
1.3. Tujuan Penelitian
Penelitian tentang pengembangan sistem informasi lahan sawah subak ini bertujuan untuk :
1. Pemetaan luas subak di Kota Denpasar pada tahun 2015 melalui teknologi
penginderaan jauh dan membandingkannya dengan data statistik. 2.
Menyusun database sumber daya lahan, sumber daya manusia, dan kegiatan pertanian di masing-masing subak di Kota Denpasar berbasis
Teknologi SIG 3.
Mengetahui subak mana saja yang ditetapkan dalam kawasan RTHK dalam RTRW dan subak yang berpotensi terkonversi
1.4. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan mempunyai kegunaan atau manfaat sebagai berikut :
1. Memberikan data dan informasi bagi pemerintah daerah untuk
menentukan kebijakan dalam kaitannya dengan subak dan lahan sawah di Kota Denpasar dan dalam melaksanakan UU 41 tahun 2009 mengenai
perlindungan lahan pertanian pangan berkelanjutan PLP2B
2. Implementasi dari peraturan pemerintah no.25 tahun 2012 tentang sistem
informasi sumber daya lahan 3.
Dapat digunakan oleh peneliti selanjutnya untuk mengembangkan aplikasi penginderaan jauh dan sistem informasi geografi khususnya untuk studi
teknologi SIG dalam bidang pertanian 4.
Bagi organisasi subak memperoleh database sumberdaya lahan dan sumber daya manusia berbasis teknologi
1.5. Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1.
Penggunaan citra satelit memudahkan dalam pembuatan database spasial subak
2. Teknologi SIG memudahkan dalam penyusunan dan penyampaian
informasi potensi sumber daya lahan, sumber daya manusia, dan kegiatan pertanian di masing-masing subak
3. Sebagian besar subak yang termasuk di RTHK adalah di Denpasar Timur
dan Utara, sedangkan sebagian besar subak yang akan terkonversi terdapat di Denpasar Barat dan Denpasar Selatan
II. TINJAUAN PUSTAKA