5
…1
Tabel 1 Frekuensi Potensi Guru dan Penggunaan Teknologi
Tujuan dilaksanakan analisis deskriptif presentase adalah untuk mengetahui kondisi suatu
variabel sehingga data memiliki arti dan makna. Analisis presentase dilakukan dengan cara mengolah data yang diperoleh, kemudian disusun dengan cara teratur, agar lebih mudah
dimengerti. Data dari setiap variabel dianalisis dengan menentukan nilai rata-rata kemudian dikelompokkan menjadi tiga kategori, yaitu kurang, cukup, baik. Sedangkan cara menilai
jawaban yang sudah dianalisis adalah setelah angket dikumpulkan yang telah diberi skor atau nilai, selanjutnya jawaban yang sama di lakukan pendataan kemudian dimaksukkan kedalam
tabel yang sudah dihitung persentasenya, yang pada akhirnya akan tampak gambaran hasil penelitian yang diberikan keterangan mengenai makna yang terkandung didalam data tabel [15]
Penelitian ini dilakukan di SMP dan SMA di Salatiga. Yang tediri dari 13 SMP dan 6 SMA. Alasan pemilihan tempat penelitian di 19 sekolah adalah agar penulis dapat
membandingkan kompetensi pedagogik guru bahasa inggris di SMP dan SMA di Salatiga mengenai penggunaan teknologi untuk pembelajaran. Pengembangan proposal dimulai pada
bulan April sampai bulan Mei 2015, dilanjutkan dengan pengambilan data bulan Juli sampai minggu pertama bulan agustus 2015
Untuk melindungi identitas dari responden peneliti menggunakan pengkodean. Pengkodean yang digunakan untuk responden adalah R1 begitu juga responden berikutnya
akan diurutkan. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan form untuk ditandatangani kepada responden.
Bahwa responden menyetujui bahwa dirinya siap untuk memberikan informasi menyangkut dirinya. Pengambilan data kepada responden dilakukan dengan cara memberikan kuesioner dan
beberapa pertanyaan wawancara. Untuk surat persetujuan ada 64 surat yang ditandatangani sesuai dengan banyaknya responden
4. Hasil dan Pembahasan
Interval Kategori
81 – 100
Sangat Tinggi 61
– 80 Tinggi
41 – 60
Sedang 21
– 40 Kurang
– 20 Sangat Kurang
P = F x 100 n
Keterangan : P = Presentase
F = Frekuensi data n = Jumlah keseluruhan responden
6
Penelitian ini dilakukan terhadap guru
Bahasa Inggris
guna untuk mengetahui pertimbangan pedagogik guru dalam memanfaatkan teknologi untuk pembelajaran. Penelitian ini
dilakukan dengan cara wawancara dan kuesioner.
Tabel 2 Kompetensi Pedagogik Guru
No
Pertanyaan Ya
Tidak
1 Penggunaan media teknologi yang bervariasi untuk
membangkitkan perhatian siswa pada materi bahasa Inggris 92.18 7.81
2 Penggunaan media teknologi untuk membangkitkan minat
siswa agar lebih aktif berpikir secara individu 95.31
4.68 3
Standar kompetensi yang cocok untuk memanfaatkan media teknologi
96.87 3.12
4 Penggunaan
bermacam-macam teknologi
dalam pembelajaran
95.31 4.68
5 Penggunaan media pembelajaran berbasis teknologi dalam
menjelaskan materi. 90.62
9.37 6
Pemanfaatan media pembelajaran berbasis teknologi untuk diterapkan dalam proses kegiatan belajar mengajar.
90.62 9.37
7 Penerapan media pembelajaran untuk pengingkatan hasil
belajar siswa 90.62
9.37 8
Pengoperasian media pembelajaran berbasis teknologi. 81.25
18.75 9
Penguasaan media pembelajaran berbasis teknologi. 57.81
42.18 10
Fasilitas cukup 85.93
14.06 11
Rata-Rata 87,65
12,34
Berdasarkan Table 2 tentang kompetensi pedagogik bahwa hasil kuesioner yang
diperoleh 96.87 responden menjawab pertanyaan bahwa mereka memilih standar kompetensi yang cocok untuk memanfaatkan media teknologi yang digunakan dalam proses pembelajaran
Bahasa Inggris
. Hal ini didukung oleh data wawancara dimana responden mengatakan lebih memilih menggunakan media yang sesuai dengan silabus atau materi yang akan diajarkan. Hal
ini sesuai dengan teori kompetensi pedagogik dalam perancangan pembelajaran dimana guru memilih dan merancang media dan sumber belajar yang diperlukan yang sesuai dengan standar
kompetensi yang cocok [6]
Dalam penggunaan berbagai jenis media pembelajaran 95.31 sudah menggunakan berbagai jenis media pembelajaran berbasis teknologi untuk mendukung pembelajaran dikelas
contohnya powerpoint, internet, CD- ROM. Dalam penggunaan teknologi 90.62 responden menjawab bahwa mereka telah mamanfaatkan dan menerapkan media pembelajaran berbasis
teknologi dalam menjelaskan materi pembelajaran
Bahasa Inggris
contohnya penggunaan video, gambar. Dari hasil wawancara respondsen juga sudah memanfaatkan berbagai aplikasi audio
visual untuk pembelajaran diantaranya ada 59 responden pernah menggunakan teknologi audio visual dalam mengajar
Bahasa Inggris
seperti: Mp3, Mp4, CD rekorder, tape recorder,video editor, conventer, animasi, editing sound, powerpoint, flash. Hal ini guna untuk pembelajaran
Bahasa Inggris
dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Dapat dilihat juga berdasarkan hasil
7
wawancara bahwa Teknologi Informasi dan Komunikasi sangat bermanfaat. Manfaat TIK membuat hasil belajar siswa meningkat karena motivasi siswa meningkat dengan pembelajaran
yang tidak monoton, kegiatan siswa menjadi bervariasi dan siswa mudah memahami materi pembelajaran, belajar menjadi menyenangkan. Dari data kuesioner yang ada juga sebanyak
92.18 responden menjawab teknologi yang bervariasi dapat membangkitkan perhatian siswa pada mata pelajaran
Bahasa Inggris
. Hal ini sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2007 tentang standar kompetensi dalam hal ini
mengenai kompetensi pedagogik guru bahwa kompetensi guru salah satunya adalah memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk kepentingan pembelajaran.
Untuk menunjang penggunaan teknologi dalam pembelajaran dapat berjalan dengan baik di butuhkan dukungan berupa fasilitas. Dari perolehan data kuesioner 85.93 responden
menjawab bahwa fasilitas yang di sediakan oleh sekolah cukup dalam mendukung mendukung pembelajaran dengan memanfaatkan media pembelajaran berbasis teknologi. Di katakan cukup
dari hasil wawancara terdapat beberapa kendala yang di katakan oleh beberapa responden bahwa sekolah sudah memberikan fasilitas yang cukup untuk pembelajaran di sekolah. Hal ini dapat di
lihat dari ketersediaan LCD, Speaker, LAB Bahasa, LAB Komputer, Internet Wifi, Printer, Kamera dan pelatihan-pelatihan tambahan Khusus TIK. Berdasarkan wawancara yang dilakukan
ada beberapa sekolah yang penggunaan teknologinya mencukupi dan menunjang pembelajaran berjalan dengan baik hal ini dikatakan oleh
R6 bahwa “Sangat cukup. AC disetiap kelas. Wifi, server yang ada di spot-
spot tertentu sehingga siswa dan guru dapat mengakses internet” R7 mengatakan “Sangat memadai, karena adanya LCD di kelas dan komputer” R8 mengatakan
“Sudah cukup. Adanya jaringan internet di kantor guru dan di kelas, adanya LCD, sekolah dan Dinas memberikan pelatihan untuk peningkatan TIK”. Hal ini membuat pembelajaran berjalan
dengan baik karena adanya fasilitas yang mendukung proses pembelajaran. Adapun kendala yang di hadapai yang dikatakan oleh beberapa responden mengenai kerusakan fasilitas,
pemeliharaan yang masih kurang, ketersediaan fasilitas yang masih terbatas di sekolah. Hal ini sesuai dengan yang di
katakan oleh beberapa responden di antaranya R2 mengatakan “Cukup dan perlu ditingkatkan. Misalnya disetiap kelas disediakan LCD, kamera CCTV disetiap kelas,
jaringan hotspot dan kaber FO fiber optik yang sering terjadi gangguan, pengg unaan scanner”
kemudian R3 mengatakan bahwa “Kurang dari cukup karena LCD terbatas, internet hanya ada di ruang guru” pendapat lainnya dari R4 mengatakan bahwa “Belum cukup sekolah
menyediakan LCD tetapi masih kurang perawatan, LAB Komputer, LAB Bahasa, Laptop disediakan oleh guru masing-
masing” begitu juga dengan R5 mengatakan hal serupa bahwa “Cukup, tetapi masih butuh peningkatan pemeliharaan, ketersediaan lebih ditingkatkan, sekolah
menyediakan LCD, LAB, Wifi, Speaker, PC”. Hal ini membuat pembelajaran menjadi kurang efektif dalam peningkatan kompetensi dalam pembelajaran. Dalam penggunaan 81.25
responden dapat mengoperasikan media pembelajaran berbasis teknologi dengan baik 57.81 responden menjawab bahwa mereka menguasai setiap media pembelajaran berbasis teknologi
yang di manfaatkan untuk proses belajar mengajar mata pelajaran
Bahasa Inggris
. Dalam menguasai media pembelajaran ada guru yang dapat mengoperasikan pembelajaran berbasis
teknologi informasi dengan baik ada juga yang tidak menguasai pengoperasian berbasis teknologi dengan baik. Dari hasil wawancara beberapa responden mengatakan bahwa yang
menjadi kendala dalam penguasaan pengoperasiaan pembelajaran berbasis teknologi dilihat dari beberapa factor di antaranya : waktu, fasilitas yang kurang mendukung, penguasaan teknologi
yang masih kurang, perkembangan teknologi yang berkembang begitu cepat seperti yang di
katakan oleh R9 bahwa” Butuh ketrampilan yang memadai” sedangkan R10 mengatakan
8
bahwa “Waktu yang tersita banyak dan aplikasi yang bermacam- macam serta kemampuan guru dalam menggunakannya” selain itu R11 berpendapat bahwa “Belum semua guru menggunakan
aplikasi, guru membutuhkan training untuk membuat media pembelajaran” selain itu R12 juga berpendapat bahwa “Ketidaktahuan guru dan kecanggihan teknologi” adapun R13 berpendapat
“Tantangan : keterbatasan waktu. Harapan : adanya pelatihan bagi guru- guru” kemudian R14 juga mengatakan “tantangan guru dalam penggunaan teknologi dengan berbagai aplikasi yang
digunakan masih ada kendala dengan cara penggunaan aplikasinya itu bagaimana, kadang membingungkan walaupun ada tutorialnya” pendapat lain lagi dari R15 yang mengatakan
bahwa “Fasilitas dan sarana tidak memadai, internet tidak konek” hal yang sama di katakan oleh R16
bahwa yang menjadi penyebab adalah “Kendala waktu”. Hal ini sejalan dengan pendapat bahwa dalam pertimbangan kompetensi pedagogik guru dibutuhkan waktu yang cukup untuk
meningkatkan kompetensi pedagogik guru dalam hal ini menyangkut penggunaan teknologi dalam pembelajaran. Dibutuhkan pengawasan dan waktu yang cukup untuk menjadi
pertimbangan pedagogik guru Bahasa Inggris [2]
Pada tabel 2 dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan kompetensi guru sudah tercapai hal ini dapat dilihat berdasarkan hasil rata-rata guru dalam penggunaan teknologi dalam
proses pembelajaran berdasarkan data kuesioner dan beberapa data dari hasil wawancara yang dilakukan.
Tabel 3 Literasi Komputer
No Pertanyaan
Ya Tidak
1 Cara mengoperasikan komputer
100 2
Penggunaan komputer untuk tujuan pengajaran 95.31 4.68
3 Akses internet di rumah
92.18 7.81 4
Akun
e-mail
98.43 1.56 5
Website
pribadi 32.81 67.18
6 Sekolah terhubung internet
100 7
Penggunaan Internet di sekolah 90.62 9.37
8 Pengoperasiaan perangkat lunak komputer
81.25 18.75 9
Cara menginstal program 71.87 28.12
10 Rata-Rata
84.71 15.27
Dengan perkembangan teknologi guru dituntut untuk terampil dalam menggunakan ketrampilan dalam meningkatkan strategi mengajar. Untuk pelaksanaan pembelajaran guru harus
mempunyai ketrampilan untuk menggunakan komputer dalam melakukan proses belajar mengajar [8]. Hal ini dapat dilihat Berdasarkan data kuesioner mengenai literasi komputer guru
bahwa 100 responden memahami cara mengoperasikan komputer, 95 menggunakan komputer untuk tujuan pengajaran, 81 dapat mengoperasikan perangkat lunak komputer, 71
dapat menginstal program perangkat lunak di Komputer untuk keperluan pembelajaran. Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa ketrampilan guru dalam menggunakan komputer untuk tujuan
pembelajaran sudah baik hal ini dapat dilihat dari persentase 100 responden mamahami cara mengoperasikan komputer.
Komputer menjadi bagian penting dalam pengembangan pemanfaatan TIK. Komputer tidak hanya sebagai alat elektonik yang memudahkan guru untuk membuat bahan ajar dengan
mengunakan
microsoft office word, exel dan power point.
Melainkan juga sebagai alat komunikasi, karena sekarang ini dengan mudahnya komunikasi dapat terjalin walaupun jaraknya
9
ribuan kilometer. Hal tersebut dapat terjadi dengan adanya fasilaitas
email, videoconference
, dll [10]. Dalam pemanfaatan teknologi dalam hal ini mengenai penggunaan internet untuk
responden ada 92 memiliki akses internet di rumah, 98 memiliki akun
email
, 32 memiliki
website
pribadi jika dilihat dari persentasenya penggunaan
website
pribadi sangat rendah karena hanya beberapa responden yang mempunyai
website
pribadi, 100 sekolah terhubung dengan internet, 90 menggunakan komputer yang terhubung dengan internet di sekolah.
Jika dilihat dari rata-rata literasi komputer guru maka dapat disimpulkan bahwa guru mampu dalam terampil dalam penggunaan dan pengoperasian komputer. Hal ini dilihat
berdasarkan persentase rata-rata literasi komputer guru 84.71.
Tabel 4 Ketrampilan Literasi Komputer
Aplikasi
Ketrampilan Literasi Komputer No
Kurang Mahir Mahir
Sangat Mahir
1 Pengolah
Kata 18.75
73.43 4.68
2 Spreedsheet
37.5 60.93
3.12 3
Database 65.62
26.56 3.12
4 Presentasi
21.87 70.31
7.81 5
Multimedia 28.12
68.75 3.12
6 Desain Web
84.37 10.93
3.12 7
Komunikasi 35.93
62.5 8
Pencarian
Web
17.18 68.75
10.93 9
Rata-Rata 38.66
55.27 4.48
Pada Tabel 4 ditunjukan hasil kuesioner untuk menguji ketrampilan literasi komputer guru guna melihat pertimbangan pedagogik guru dalam pembelajaran. Jawaban yang disediakan
diantaranya : Kurang Mahir, Mahir, Sangat Mahir. Berdasarkan pada data diatas Kompetensi guru adalah kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik. Dilihat dari beberapa aspek
pedagogik guru kompetensi pedagogik meliputi penerapan teknologi informasi dalam pembelajaran 1 Menggunakan media belajar dan sumber belajar yang relevan, 2
memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam proses belajar mengajar Dalam kompetensi pedagogik penerapan teknologi informasi dan komunikasi sangat dibutuhkan dalam
proses belajar mengajar [11]. Hal ini dapat dilihat berdasarkan kuesioner tentang ketrampilan literasi komputer bahwa penggunaan aplikasi pengolah kata sudah digunakan dengan baik
karena 73,43 menjawab mahir, penggunaan aplikasi spreadsheet 60.93 menjawab mahir, penggunaan aplikasi database masih kurang karena 65.62 menjawab kurang mahir,
penggunaan aplikasi presentase 70.31 menjawab mahir, penggunaan aplikasi multimedia 68.75 menjawab mahir, aplikasi desain
web
84.37 menjawab kurang mahir, aplikasi
10
komunikasi 62.5 menjawab mahir, penggunaan aplikasi pencarian
web
68.75 menjawab mahir.
Dari data kuesioner ketrampilan literasi komputer diatas menjelaskan bahwa tidak semua penggunaan aplikasi dipahami dan digunakan oleh responden, hal ini dapat dilihat dari
persentase yang masih kurang atau lebih banyak responden yang tidak mengetahui penggunaan diantaranya penggunaan database dan desain web. Untuk penggunaan aplikasi seperti pengolah
kata dan presentasi paling tinggi karena sering digunakan oleh responden hal ini didukung oleh data wawancara dimana beberapa responden mengatakan bahwa penggunaan yang sering
digunakan dan bahkan hampir setiap hari adalah aplikasi pengolah kata dan aplikasi presentasi guna untuk pembelajaran dan pengolahan data setiap hari.
Tabel 5 Penggunaan Aplikasi
No
Aplikasi Penggunaannya
Hampir Setiap
Hari Jarang
Digunakan Tidak
Pernah Digunakan
1 Pengolah Kata
73.43 21.87
3.12 2
E-mail 64.06
32.81 3.12
3 www
79.68 14.06
4.68 4
Database 20.31
51.56 18.75
5 Spreedsheet
45.31 42.18
7.81 6
Grafik 14.06
59.37 23.43
7 Multimedia
67.18 29.68
1.56 8
Software Bahasa 31.25
54.68 6.25
9 Blog
25 46.87
26.56 10
Wiki 29.68
50 20.31
11 Kelompok Diskusi Online
23.43 42.18
32.81 12
Obrolan teks 51.56
23.43 21.87
13 Obrolan suara
32.81 29.68
37.5 14
Konferensi Video 9.37
40.62 46.87
15 Permainan Komputer
21.87 57.81
17.18 16
Rata-Rata 39.27
39.79 18.12
Berdasarkan Tabel 5 tentang Penggunaan aplikasi dari hasil kuesioner jawaban yang disediakan diantaranya : Hampir setiap hari, jarang digunakan, tidak pernah di gunakan. Dari
hasil penelitian berdasarkan data kuesioner diatas dapat dilihat bahwa ada beberapa penggunaan aplikasi komputer yang sejalan dengan teori [9] tentang perkembangan teknologi yang terjadi
sekarang sudah banyak juga penggunaan mobile phone bukan hanya penggunaan komputer dikalangan masyarakat. Dengan kemajuan-kemajuan teknologi yang canggi membuat
mobile phone
dapat bermafaat lebih. Hal ini sangat membantu dalam pembelajaran khususnya pemanfaatkan teknologi dalam pembelajaran bahasa inggris. Dari hasil persentase yang sejalan
dengan teori diatas dapat dilihat bahwa penggunaan email hampir setiap hari 64.06 responden, penggunaan www
world wide web
hampir setiap hari 79.68 responden, penggunaan aplikasi obrolan teks hampir setiap hari 51.56 responden menggunakan, penggunaan aplikasi obrolan
teks hampir setiap hari 51.56 responden menggunakan.
11
Dari persentase penggunaan internet yang ada juga terdapat data yang tidak sejalan berdasarkan teori di antaranya kurangnya penggunaan beberapa aplikasi komputer dalam
pembelajaran dengan jawaban jarang di gunakan dan tidak pernah digunakan dalam hal ini dapat di lihat pada penggunaan blog 46.87 jarang digunakan, penggunaan Wikipedia 50 jarang
digunakan, penggunaan aplikasi kelompok diskusi online 42.18 jarang di gunakan, penggunaan aplikasi obrolan suara 37.5 reponden tidak pernah menggunakan, penggunaan
aplikasi konferensi video 46.87 responden tidak pernah menggunakan. hal ini didukung oleh data wawancara dimana responden mengatakan bahwa penggunaan aplikasi jarang dan tidak
pernah digunakan karena banyak aplikasi yang penggunaannya membutuhkan keahlian, fasilitas tambahan, dan waktu yang cukup hal ini didukung oleh data wawancara yang dapat dilihat dari
banyaknya responden terdapat kurang lebih 32 responden yang mengatakan jarang menggunakan berbagai aplikasi pembelajaran, 24 responden mengatakan sering menggunakan berbagai aplikasi
pembelajaran, dan 8 responden mengatakan tidak pernah menggunakan berbagai aplikasi pembelajaran.
Dalam penggunaan teknologi untuk proses pembelajaran berdasarkan pada kuesioner penggunaan aplikasi komputer terdapat penggunaan multimedia 67.18 hampir setiap hari. Hal
ini juga di dukung oleh data ketrampilan literasi komputer bahwa 68.75 memiliki ketrampilan mahir. Jika dilihat berdasarkan persentase penggunaan aplikasi dan ketrampilan literasi komputer
dapat dikatakan bahwa guru mengerti dan mampu mengolah pembelajaran berbasis multimedia. Penggunaan multimedia dalam pembelajaran juga didukung oleh data wawancara dimana dalam
pembelajaran
Bahasa Inggris
responden memanfaatkan berbagai aplikasi audio visual untuk pembelajaran diantaranya : kurang lebih terdapat 59 responden pernah menggunakan teknologi
audio visual dalam mengajar bahasa inggris seperti: Mp3, Mp4, CD rekorder, tape recorder,video editor, conventer, animasi, editing sound, powerpoint, flash. Lima 5 responden masih memakai
cara mengajar ceramah melalui buku. Dalam penggunaan aplikasi pembelajaran juga ada beberapa aplikasi yang jarang digunakan berdasarkan data yang diperoleh bahwa penggunaan
grafik 59.37 jarang digunakan, penggunaan software bahasa 54.68 jarang digunakan. Jika dilihat berdasarkan data wawancara beberapa responden mengatakan bahwa untuk pembelajaran
sendiri mereka lebih memilih menggunakan aplikasi yang sesuai dengan kurikulum dan silabus. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara dari beberapa responden diantaranya R1 mengatakan
bahwa “Kadang-kadang disesuaikan dengan materi” selain itu R17 juga mengatakan bahwa “Saya jarang menerapkan TIK dalam mengajar
Bahasa Inggris
. Tergantung topik pemb elajaran”
hal yang sama juga dikatakan ole h R18 bahwa “Kadang-kadang disesuaikan dengan materi,
percakapan Video”. Dalam penggunaan aplikasi pengolah kata hampir setiap hari digunakan dilihat dari banyaknya persentase penggunaan 73.43 responden hal ini dikarenakan guru
menggunakan aplikasi pengolah kata untuk mengolah data dan kebanyakan guru menggunakan hampir setiap hari. penggunaan spreadsheet 45.31 hampir setiap hari berdasarkan data yang
didapat dari kuesioner penggunaan aplikasi komputer tetapi hal ini masih dianggap kurang karena dilihat dari persentase hanya 45.31. Jika dilihat pada data ketrampilan literasi komputer
guru 60.93 mereka mahir dalam ketrampilan literasi komputer. Hal ini dapat disimpulkan bahwa untuk ketrampilan literasi komputer sendiri guru sebenarnya memahami cara
mengoperasikan spreadsheet, hanya beberapa orang yang menggunakan hampir setiap hari. Untuk penggunaan database sendiri terdapat 51.56 jarang digunakan. Hal ini dikarenakan
kurangnya pemahaman dari data yang diperoleh dari beberapa responden. Hal ini juga dapat dilihat dari dari data ketrampilan literasi komputer yaitu terdapat 65.62 responden yang
menjawab kurang mahir dalam ketrampilan literasi komputer berdasarkan tabel 4.3. Dan dalam
12
penggunaan aplikasi permainan komputer 57.81 responden jarang menggunakan. Dengan alasan waktu yang tidak cukup dalam penggunaan.
Hal ini sesuai dengan teori bahwa berbagai alat teknologi informasi dan komunikasi bisa dimanfaatkan oleh guru untuk membantu mereka dalam proses belajar mengajar dikelas.
Teknologi ini juga membuat metode yang digunakan dalam penyampaian materi menjadi lebih bervariasi. Dengan metode yang bervariasi, diharapkan para murid yang mengikuti proses belajar
mengajar di kelas tidak menjadi bosan dalam menangkap materi. Variasi yang dimaksud di sini adalah bahwa guru tidak hanya menyajikan materi secara lisan namun juga secara visual, audion
maupun gabungan audio visual. Keanekaragaman tersebut bisa dicapai dengan bantuan berbagai macam alat teknologi informasi dan komunikasi [10]
5. Simpulan