4
juga ditanam sebagai pakan ternak hijauan maupun tongkolnya, diambil minyaknya dari biji, dibuat tepung dari biji, dikenal dengan istilah
tepung jagung atau maizena, dan bahan baku industri dari tepung biji dan tepung tongkolnya. Tongkol jagung kaya akan pentosa, yang dipakai
sebagai bahan baku pembuatan furfural. Jagung yang telah direkayasa genetika juga sekarang ditanam sebagai penghasil bahan farmasi
Wikimedia Foundation, Inc.
1. Bagian pendukung tanaman jagung
a. Akar jagung
Akar jagung tergolong akar serabut, pada tanaman yang sudah cukup dewasa muncul akar adventif dari buku-buku batang bagian bawah yang
membantu menyangga tegaknya tanaman.
b. Daun jagung
Daun jagung bentuknya memanjang, antara pelepah dan helai daun terdapat ligula. Tulang daun sejajar dengan ibu tulang daun. Struktur ini
berperan penting dalam respon tanaman menanggapi defisit air pada sel- sel daun. “http:id.wikipedia.orgwikiJagung”. Wikimedia Foundation,
Inc. 2007
c. Tongkol jagung
Tongkol jagung mengandung lignoselulosa yang terdiri dari lignin, selulosa, dan hemiselulosa. Tongkol jagung dapat digunakan sebagai
substrat pada fermentasi enzim selulase dengan bantuan mikroorganisme seperti Aspergillus niger. Enzim selulase berguna untuk proses hidrolisis
5
selulosa menjadi glukosa secara enzimatik. Glukosa dapat digunakan untuk fermentasi dan menjadi etanol yang biasanya dikenal sebagai
bioetanol. Tongkol jagung juga sangat berpeluang digunakan sebagai bahan
bakar alternatif, termasuk untuk pengeringan Vaing, 1987. Tongkol jagung mengandung energi 3.500-4.500 kkalkg, dan pembakarannya
dapat mencapai suhu tinggi 205°C Watson, 1988. Kadar air
: 7,77 Nilai kalor : 3.500 – 4.500 kkalkg
d. Batang jagung
Secara fisik batang jagung berdiri tegak dan mudah terlihat, sebagaimana sorgum dan tebu, namun tidak seperti padi atau gandum.
Pada jagung terdapat mutan yang batangnya tidak tumbuh pesat sehingga tanaman berbentuk roset. Batang jagung beruas dan tidak bercabang serta
tidak dapat tumbuh membesar karena jagung termasuk tumbuhan monokotil, dimana cirri batang tumbuhan monokotil tidak berkambium.
Jika batang itu dipotong secara melintang, akan terlihat ikatan pembuluh angkut dan pembuluh tapis yang letaknya tidak beraturan. Batang yang
beruas-ruas terbungkus oleh pelepah daun yang muncul dari buku. Batang jagung cukup kokoh namun tidak banyak mengandung selulosa, hemi
selulosa dan zat ekstraktif lainnya. Komponen kimia dalam batang memiliki 3 unsur :
i. Unsur karbohidrat terdiri dari selulosa dan hemiselulosa
6
ii. Unsur non karbohidrat terdiri dari lignin.
iii. Unsur yang diendapkan dalam kayu selama proses pertumbuhan
dinamakan zat ekstraktif. Komponen kimia dalam batang seperti selulosa, hemi selulosa,
lignin, pentosan dan zat ekstraktif lainnya distribusi komponen kimianya dalam dinding sel tidak merata Vademecum, 1986.
2. Pengaruh Perekat Terhadap Briket