commit to user
langkah deskriptif
kuantitatif, dari
temuan tersebut dihasilkan penilaian bahwa
komik pembelajaran
yang dikembangkan telah dinyatakan baik,
namun juga ada saran revisi atau perbaikan
media komik
untuk menghasilkan produk final yang lebih
baik lagi. Revisi dari masing masing tahap validasi dan uji coba juga telah
dibahas pada subbab sebelumnya. Akhirnya diperoleh produk komik
peristiwa rengasdengklok
yang memenuhi kriteria baik, menarik, dan
efektif sebagai media pembelajaran untuk mata pelajaran sejarah SMA kelas
XI IPS.
4. Media Komik Rengasdengklok di SMA Negeri 3 Surakarta
a. Uji Pra Syarat
Uji efektifitas media dilakukan dengan membandingkan nilai post test
yang diperoleh dari kelas kontrol yang menggunakan media pebelajaran power
point dan
kelas eksperimen
yang menggunakan
media komik.
Uji efektivitas yang dari kelas kontrol dan
dilaksanakan di kelas XI IPS 3 SMA Negeri 3 Surakarta, dengan jumlah siswa
35. Sebelum melakukan uji efektivitas, masing-masing digunakan dalam pre test
yang sama. Soal yang digunakan dalam pre test
telah melalui uji validasi dan uji reabilitas.
Uji coba
soal untuk
menentukan jumlah soal yang valid dan reliabel telah dilakukan sebelumnya
pada kelas uji coba, yakni menggunakan kelas XI IPS 2 yang tidak memiliki
hubungan apapun dengan sampel yang terdapat pada kelas kontrol maupun
kelas eksperimen. Dari 40 butir soal yang valid dipilih menjadi 32 butir soal
yang valid dan 8 butir soal yang tidak valid. Butir soal yang valid inilah yang
dipakai untuk pre test pada kelas kontrol dan eksperimen. Hasil selengkapnya
ditampilkan pada Lampiran. Pre test yang dilakukan pada kelas
kontrol dan eksperimen berguna untuk mengetahui
dan membandingkan
kemampuan yang dimiliki siswa pada masing-masing kelas, bahwa masing-
masing kelas mempunyai kemampuan yang sama homogen. Hasil rata-rata
pre-test yang dilakukan pada kelas kontrol adalah 15,83 sedangkan pada
kelas eksperimen adalah 19,83 Langkah yang akan dilakukan selanjutnya adalah
menguji kesetaraan antara nilai pre test kelas kontrol dan kelas eksperimen,
maka masing-masing
kelas diberi
perlakuan. Perlakuan akan dilakukan pada
kelas eksperimen
dengan menggunakan media komik peristiwa
Rengasdengklok pada saat pembelajaran sejarah dilakukan. Sedangkan pada kelas
kontrol, perlakuan penggunaan media komik ini tidak di berlakukan, hanya
menggunakan power point. Pengujian efektivitas dengan menggunakan uji t.
commit to user
Sebelum melakukan
uji efektivitas
semua data harus melalui uji normalitas.
1 Uji Kesetaraan
Uji ini
akan dilakukan
menggunakan uji t independen. Untuk mengetahui
keadaan awal
sebelum perlakuan diberikan antara eksperimen
dan kontrol, dilakukan pemberian pre test kepada kelompok subyek yang
diberikan perlakuan. Dari hasil analisis
pre test
menggunakan SPSS
20 menunjukkan bahwa kemampuan yang
dimiliki oleh masing-masing kelas baik kelas
kontrol maupun
eksperimen memiliki kemampuan yang tidak jauh
berbeda atau setara. Dengan signifikasi 0, 881 0,05. Jadi sampel dapat
digunakan untuk eksperimen penelitian
. 2
Uji Normalitas Populasi
Uji normalitas ini dilakukan untuk mengetahui sampel yang ditentukan dari
populasi yang berdiistribusi normal. Jadi pengujian ini dilakukan pada suatu
variabel yang mempunyai dua atau lebih kelompok data yang dimaksudkan untuk
megetahui apakah tiap kelompok data berasal dari populasi normal atau tidak
Priyatno, 2008. Uji normalitas dianalisis dengan
menggunakan uji
statistik pendekatan Tes Formal Kolmogorov
Smirnov K-S yang tersedia dalam program paket statistik analisis SPSS
versi 20. Berikut adalah hasil dari uji tersebut. Uji normalitas yang dilakukan
menunjukkan bahwa uji sampel brasal dari yang berdistribusi normal. Data
yang diuji adalah prestasi belajar sejarah pada
kelas kontrol
dan kelas
eksperimen. Keputusan
dilakukan dengan melihat angka probalitas dengan
ketentuan H diterima jika sig. 0,05,
sedangkan H ditolak jika sig. 0,05.
Maka diperoleh nilai signifikansi dari dua variabel dengan hasil lebih besar
daro 0,05 0,637, 0,982 0,05 sehingga dapat dinyatakan bahwa data yang
diperoleh memiliki
distribusi yang
normal.
3 Uji Homogenitas Variansi
Uji homogenitas
dilakukan menggunakan analisis Levene test of
homogeneity of variance yang dihitung dengan bantuan program SPSS 20. Uji ini
merupakan salah
satu syarat
penggunaan uji t, jika varian populasi tidak sama, maka uji t tidak dapat
dipergunakan sebagai
alat analisis.
Pengambilan keputusan
dilakukan dengan
angka probalitas
dimana probalitass sig 0,05 maka H
diterima, sebaliknya apabila probalitas sig 0,05
maka H ditolak. Dari hasil perhitungan
diperoleh nilai signifikansi 0,055 0,05 hal ini berarti H
diterima atau populasi mempunyai variansi homogen. Untuk
rincian hasil perhitungan melalui SPSS 20 dilampirkan pada Lampiran.
b. Uji Efektfitas Media