kecil sehingga mendorong siswa untuk berdialog dan bekerja sama dengan siswa lain  dalam  menyelesaikan  tugas,  memupuk  kerja  sama  dan  saling  menghargai
pendapat orang lain”
5
. Pada  bagian  lain  Ibrahim  dan  Nur  menjelaskan  bahwa  manfaat  model
pembelajaran berbasis masalah PBM adalah : “membantu siswa mengembangkan
kemampuan  berpikir  tingkat  tinggi,  memecahkan  masalah,  belajar  berperan sebagai  orang  dewasa  melalui  keterlibatan  mereka  dalam  pengalaman  nyata  dan
simulasi menjadi pelajar yang otonom dan mandiri”
6
. Berdasakan pendapat di atas, model pembelajaran berbasis masalah PBM
selain  siswa  dituntut  untuk  aktif,  juga  memberikan  motivasi  belajar  dan  dapat meningkatkan  rasa  percaya  diri  siswa  terhadap  potensi  yang  dimilikinya  serta
akan meningkatkan hasil belajarnya. Terkait  dengan  penekanan  mata  pelajaran  fiqih  pada  standar  kompetensi
memahami  hukum  Islam  tentang  waris  dan  wasiat,  maka  sesuai  dengan karakteristik  dengan  tujuan  pembelajaran  berbasis  masalah  diduga  memiliki  ke
relevansian  untuk  diterapkan  pada  pokok  bahasan  tersebut.  Berdasarkan pemikiran  yang  telah  diuraikan  tersebut  maka  peneliti  merasa  tertarik  untuk
menerapkan  model  pembelajaran  berbasis  masalah  PBM  sebagai  upaya meningkatkan keaktifan dan hasil belajar fiqih siswa Madrasah Aliyah.
B. Batasan Masalah
Berbagai  masalah  yang  terjadi  dalam  proses  pembelajaran  adalah kejenuhan siswa di dalam kelas dan kesulitan siswa untuk meningkatkan keaktifan
belajar  dan  hasil  belajar  terhadap  ilmu fara’id harta waris. Banyak faktor yang
mempengaruhi  hasil  belajar,  yaitu:  faktor  internal  keadaankondisi  jasmani  dan rohani  siswa,  faktor  eksternal  kondisi  lingkungan  di  sekitar  siswa,  dan  faktor
pendekatan  belajar.  Sedangkan  faktor  yang  mempengaruhi  keaktifan  belajar, yaitu:  bakat  untuk  mempelajari  sesuatu,  mutu  pengajaran,  kesanggupan  untuk
memahami pengajaran, ketekunan, dan waktu yang tersedia untuk belajar. Namun
5
Hasanah.  A,  Mengembangkan  Kemampuan  Pemahaman  Dan  Penalaran  Matematik Melalui Pembelajaran Berbasis Masalah Yang Menekankan Pada Representasi Matematik, Tesis.
Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia, 2004, h. 52.
6
Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2009, h. 96.
agar  penelitian  ini  lebih  fokus,  diperlukan  pembatasan  masalahnya.  Untuk  itu masalah-masalah penelitian ini dibatasi sebagai berikut:
1. Penerapan  pembelajaran  berbasis  masalah  dilaksanakan  pada  mata
pelajaran fiqih. 2.
Materi yang disampaikan adalah pokok bahasan ilmu fara’id harta waris. 3.
Peningkatan  keaktifan  belajar  dan  hasil  belajar,  setelah  penerapan pembelajaran berbasis masalah.
4. Respon siswa selama penerapan pembelajaran berbasis masalah.
5. Aktivitas mengajar guru selama proses tindakan.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan  uraian  latar  belakang  yang  dikemukakan  di  atas,  maka masalah di dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimana  hasil  belajar  fiqih  siswa  kelas  XI  1  IPA  MAN  1
Padangsidimpuan sebelum penerapan pembelajaran berbasis masalah? 2.
Bagaimana keaktifan belajar dan hasil belajar fiqih siswa kelas XI 1 IPA MAN  1  Padangsidimpuan  sesudah  penerapan  pembelajaran  berbasis
masalah? 3.
Bagaimana respon siswa selama penerapan pembelajaran berbasis masalah pada  pembelajaran  fiqih  siswa  kelas  XI  1  IPA  MAN  1
Padangsidimpuan? 4.
Bagaimana  aktivitas  mengajar  guru  selama  penerapan  pembelajaran berbasis masalah pada pembelajaran fiqih siswa kelas XI 1 IPA MAN 1
Padangsidimpuan?
D. Tujuan Penelitian