2.1.3. Pentingnya Mengukur Eksposur Akuntansi
Perusahaan transnasional yang tidak perduli dengan eksposur akuntansi umumnya berpendapat bahwa pendapatan yang diperoleh oleh
cabang-cabang perusahaan tidak perlu dikonversi dalam mata uang perusahaan induknya. Ini diakibatkan karena mereka tidak yakin eksposur
akuntansi relevan. Kendati demikian, agaknya perlu dipahami apa yang mempengaruhi derajat eksposur perusahaan terhadap kemungkinan
labarugi karena konversi laporan keuangan. Besar kecilnya eksposur akuntansi tergantung dari :
Pertama, seberapa jauh peranan cabang-cabang perusahaan di luar negeri. Semakin besar persentase bisnis perusahaan yang dilakukan
oleh cabang di luar negeri, semakin besar persentase pos-pos laporan keuangan yang mudah terpengaruh eksposur akuntansi.
Kedua, lokasi cabang-cabang perusahaan di luar negeri. Ini diakibatkan karena pos-pos laporan keuangan setiap cabang biasanya
dinyatakan dalam mata uang lokal di negara tersebut. Ketiga, standar akuntansi yang dipergunakan. Setiap negara
umumnya mempunyai standar akuntansi yang sudah baku, yang amat bervariasi antar negara. Di Indonesia sistem standar ini ditetapkan oleh
Standar Akuntansi Keuangan SAK.
18
2.1.4. Mengantisipasi Eksposur Akuntansi
Manajemen atas eksposur akuntansi berpusat pada konsep hedging, yaitu dengan menerapkan posisi offsetting currency sedemikian
rupa sehingga kerugian ataupun keuntungan pada mata uang awal yang digunakan dapat secara tepat dihilangkan dengan labarugi valas pada
mata uang yang digunakan untuk hedging currency hedge . Metode yang dapat digunakan untuk mengantisipasi perubahan kurs ini adalah :
1. Menyesuaikan aliran dana, yaitu mengubah jumlah atau mata uang atau kombinasi keduanya dan rencana aliran kas dari perusahaan
induk dan atau dari cabang untuk mengurangi eksposur akuntansi dalam mata uang lokal. Caranya dapat dilakukan lewat :
a Metode langsung, yaitu dengan menyatakan ekspor dalam hard currencies dan impor dinyatakan dalam mata uang lokal,
melakukan investasi dalam bentuk surat-surat berharga yang dinyatakan dalam hard currencies dan mengganti pinjaman dalam
hard currencies dengan pinjaman dalam mata uang lokal. b Metode tidak langsung, termasuk transfer, leading dan lagging.
2.
Balance sheet hedge, yang memerlukan sejumlah aset dan kewajiban yang sama pada neraca konsolidasi perusahaan. Bila ini dapat
dilakukan untuk setiap mata uang asing, eksposur akuntansi bersih akan sama dengan nol. Suatu perubahan kurs akan mengubah nilai
exposure assets yang sama namun pada arah yang berlainan dengan perubahan nilai exposed liabilities. Bila perusahaan mengkonversi
19
dengan metode moneternonmoneter posisi net exposure yang sama dengan nol disebut monetary balance.
Biaya dari balance sheet hedge tergantung dari biaya peminjaman relatifnya. Bila biaya peminjaman valas, setelah disesuaikan dengan
risiko valas, lebih tinggi dibanding biaya peminjaman uang perusahaan induk, balance hedge mengandung biaya yang positif, dan sebaliknya.
Dengan demikian , balance sheet hedge merupakan kompromi mengenai bagaimana denominasi rekening neraca diubah, yang
mungkin saja dengan biaya yang dinyatakan dalam biaya peminjaman dan efesiensi operasi, agar tercapai tingkat proteksi valas tertentu.
2.2. Valuta Asing 2.2.1. Pengertian Valuta Asing