rambut penutup, berkas pengangkut dan hablur kristal kalsium oksalat. Hasil pemeriksaan herba sabi terlihat jaringan gabus, stomata dan berkas pengangkut.
c.
Hasil Pemeriksaan Karakterisasi Serbuk Simplisia Hasil pemeriksaan karakterisasi serbuk simplisia pucuk daun labu kuning,
herba peleng dan herba sabi diperoleh kadar air sebesar 7,29, 8,62 dan 7,98..Kadar sari yang larut dalam air sebesar 13,55, 9,75, 22,19. Kadar
sari yang larut dalam etanol sebesar 8,99, 16,05 dan 11,35. Kadar abu total sebesar 6,67, 6,62 dan 4,43. Kadar abu tidak larut dalam asam sebesar
0,48, 0,30 dan 0,26. Hasil penetapan kadar air simplisia herba memenuhi persyaratan Materia Medika Indonesia yaitu tidak melebihi 10. Kadar air yang
melebihi persyaratan memungkinkan terjadinya pertumbuhan jamur. Penetapan kadar sari yang larut dalam air untuk mengetahui kadar sari yang larut dalam air.
Monografi dari serbuk simplisia pucuk daun labu kuning, herba peleng dan herba sabi tidak ditemukan di buku Materia Medika Indonesia. Penetapan kadar sari
yang larut dalam etanol untuk mengetahui kadar sari yang larut dalam etanol. Penetapan kadar abu total untuk mengetahui kadar zat anorganik yang ada pada
simplisia, sedangkan penetapan kadar abu yang tidak larut dalam asam untuk mengetahui kadar zat anorganik yang tidak larut dalam asam.
4.3 Hasil Skrining Fitokimia
Hasil skrining fitokimia terhadap ekstrak etanol pucuk daun labu kuning, herba peleng dan herba sabi diketahui bahwa ketiga tanaman mengandung
golongan senyawa-senyawa kimia seperti yang terlihat pada Tabel 4.1 berikut ini:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.1. Hasil skrining fitokimia simplisia dan ekstrak etanol pucuk daun labu
kuning, herba peleng dan herba sabi.
NO PEMERIKSAAN
HASIL Pucuk daun
Labu Kuning
Herba Peleng
Herba Sabi
1 Alkaloid
- +
+ 2
Flavonoida +
+ +
3 Tanin
+ +
+ 4
Saponin +
+ +
5 Glikosida
+ +
+ 6
Antrakinon -
- -
7 SteroidaTriterpenoida
+ +
+ Keterangan: + positif : mengandung golongan senyawa
- negatif: tidak mengandung golongan senyawa Hasil yang diperoleh pada Tabel 4.1 di atas menunjukkan bahwa pucuk
daun labu kuning, herba peleng, herba sabi memiliki potensi sebagai antioksidan, yaitu dengan adanya senyawa-senyawa yang mempunyai potensi sebagai
antioksidan umumnya merupakan senyawa flavonoida Kumalaningsih, 2006. Senyawa tersebut bertindak sebagai penangkap radikal bebas karena gugus
hidroksil yang dikandungnya mendonorkan hidrogen kepada radikal bebas Silalahi, 2006.
4.4 Hasil Analisis Aktivitas Antioksidan Sampel Uji
Aktivitas antioksidan dari ekstrak etanol dari pucuk daun labu kuning, herba peleng dan herba sabi diperoleh dari hasil pengukuran absorbansi DPPH
dengan adanya penambahan larutan uji ekstrak etanol pucuk daun labu kuning, herba peleng dan herba sabi.
Universitas Sumatera Utara
4.4.1 Hasil Penentuan Panjang Gelombang Serapan Maksimum
Hasil pengukuran serapan maksimum larutan DPPH 40 ppm dalam metanol dengan menggunakan spektrofotometer UV-Vis. Data hasil pengukuran dapat
dilihat pada Gambar 3.1 berikut ini:
Gambar 3 .1 Kurva serapan maksimum larutan DPPH 40 ppm dalam
metanol secara spektrofotometri visibel. Hasil pengukuran menunjukkan bahwa larutan DPPH dalam metanol
menghasilkan serapan maksimum pada panjang gelombang 516 nm Molyneux, 2003.
4.5 Hasil Analisis Aktivitas Antioksidan