Komponen Sistem AC Mobil

Air Conditioning Sistem atau sistem pengkondisian udara dialirkan ke dalam ruang penumpang. Bila suhu udara di dalam kendaraan cukup tinggi akan menimbulkan gerah. Suhu udara yang nyaman secara umum bagi setiap orang berkisar 20º-28ºC dengan kelembaban udara antara 30-70.Dengan kata lain, kondisi ruang akan nyaman bila udaranya dingin dan relatif kering. Pada dasarnya sistem AC mobil bekerja berdasarkan siklus refrigerasii kompresi uap. Dalam hal ini AC mobil berfungsi mengatur kondisi udara di dalam kabin kendaraan dengan cara mengambil panas serta mengkondensasikan uap air melalui evaporator. Panas yang diserap dari kabin dialirkan keluar melalui kondensor. Proses perpindahan panas ini dapat terjadi karena adanya refrigerant yang mengalir dalam saluran tertutup dengan bantuan kompresor. Pada proses ini perlu adanya perbedaan tekanan untuk mengimbangi perbedaan temperature di dalam serta di luar kabin. Perbedaan tekanan ini dipertahankan oleh kompresor dan katup ekspansi. Udara panas di dalam ruangan kabin dialirkan oleh blower melewati evaporator. Refrigera nt di dalam evaporator yang bersuhu dingin menyerap panas dari udara yang dialirkan sehingga udara yang berhembus keluar evaporator menjadi dingin dan nyaman bagi pengemudi mobil. Refrigerant yang menyerap panas akan berubah wujud dari cair menjadi uap bersuhu panas lalu dialirkan menuju kondensor. Di dalam kondensor, panas refrigera nt dilepas, diserap oleh udara luar yang lebih dingin. Sehingga uap refrigerant yang ada kembali berubah wujud menjadi cair. Refrigera nt cair ini dialirkan kembali ke evaporator sehingga diperoleh siklus yang terus menerus.

2.2. Komponen Sistem AC Mobil

2.2.1. Komponen utama sistem AC mobil Sistem AC mobil terdiri dari komponen utama sebagai berikut : 1. Kompresor Kompresor merupakan unit tenaga dalam sistem AC. Kompresor akan mengkompresi gas refrigera nt sampai tekanan dan suhu yang tinggi pada sisi discha rge sisi tekanan tinggi dan menghisap gas refrigerant bertekanan rendah pada sisi suction sisi tekanan rendah. perpustakaan.uns.ac.id commit to user Gas refrigera nt dalam evaporator yang bertekanan rendah dihisap oleh kompresor melalui sisi suction , kemudian akan dikompresi sehingga tekanannya akan naik dan keluar melalui sisi discharge . Selanjutnya gas refrigerant bertekanan tinggi akan mengalir ke kondensor untuk didinginkan. Tekanan gas refrigera nt yang tinggi mengakibatkan gas refrigera nt dapat terkondensasi pada suhu yang tinggi suhu udara lingkungan. Kompresor dalam sistem AC memiliki 2 fungsi berikut : a Mensirkulasikan refrigera nt di dalam sistem AC. b Menciptakan perbedaan tekanan antara daerah sisi tekanan tinggi dan daerah sisi tekanan rendah. Jenis kompresor ini dapat dibedakan menjadi : 1 Tipe Reciprocating Terdapat 3 macam kompresor tipe reciprocating , yaitu : a. Tipe Cra nk Pada tipe ini putaran cra nksha ft diubah menjadi gerak naik turun piston. Sisi piston yang berfungsi hanya satu sisi saja, yaitu bagian atas. Untuk mengurangi kebocoran refrigerant dari ruang kompresi, pada torak dipasang cincin ring. Pada kepala silinder va lve pla te terdapat dua katup yaitu katup isap suction dan katup penyalur discharge. Kontruksi dari kompresor reciprocating tipe cra nk dapat dilihat pada gambar 2.1. Gambar 2.1. Kompresor torak tipe cra nksha ft Batavia Official Blog. 2011 perpustakaan.uns.ac.id commit to user Saat torak bergerak bergerak turun, discha rge va lve pada posisi tertutup karena tekanan refrigerant pada sisi discha rge lebih besar dibandingkan tekanan di dalam silinder. Pada saat yang sama suction va lve terbuka akibat kevakuman dalam silinder sehingga refrigera nt dapat masuk ke dalam silinder. Saat piston bergerak naik, refrigera nt dalam silinder ditekan keluar melalui discha rge va lve dan dialirkan ke kondensor dengan tekanan yang tinggi. Pada saat yang sama suction va lve tertutup akibat tekanan dalam silinder lebih tinggi daripada tekanan di sisi isap. Mekanisme kerja kompresor tipe cra nk dapat dilihat pada gambar 2.2. Gambar 2.2 Mekanisme kompresi kompresor tipe cra nksha ft Batavia Official Blog. 2011 b. Tipe Swa sh pla te Konstruksi kompresor tipe swa sh plat seperti terlihat pada gambar 2.3. Gambar 2.3 Kompresor tipe swa sh pla te Batavia Official Blog. 2011 perpustakaan.uns.ac.id commit to user Sejumlah piston diatur pada swa sh pla te dengan jarak tertentu dengan jumlah silinder 6 atau 10. Ketika salah satu sisi pada piston melakukan langkah tekan, sisi lain melakukan langkah isap. Pada dasarnya, prinsip proses kompresi sama dengan proses kompresi pada kompresor tipe torak. Piston akan bergerak ke kanan dan kiri sesuai dengan putaran piringan pengatur swa sh plate untuk menghisap dan menekan refrigerant. Mekanisme kompresi seperti yang terlihat pada gambar 2.4., piston bergerak ke arah dalam dalam, katup pemasukan terbuka dan menghisap refrigera nt ke dalam silinder. Sebaliknya ketika piston bergerak keluar katup pemasukan menutup dan katup pengeluaran membuka untuk menekan refrigerant keluar. Katup pemasukan dan pengeluaran yang bekerja satu arah mencegah terjadinya pemasukan balik. Karena perpindahan gaya dari poros penggerak dilakukan oleh swa sh pla te , getaran yang dihasilkan saat kompresor bekerja lebih kecil daipada kompresor tipe torak dimana perpindahan gaya dilakukan oleh con rod. Gambar 2.4 Mekanisme kompresi kompresor swa sh plate Batavia Official Blog. 2011 c. Tipe Wobble pla te Gambar 2.5. memperlihatkan konstruksi dari kompresor wobble pla te . Sistem kerja kompresor tipe ini sama dengan kompresor tipe swa sh plate. Namun, penggunaan kompresor tipe wobble pla te lebih menguntungkan diantaranya adalah kapasitas kompresor dapat diatur otomatis sesuai dengan kebutuhan beban pendinginan. Selain tiu, pengaturan kapaitas yang bervariasi akan mengurangi kejutan yang disebabkan oleh operasi kopling magnetic ma gnetic clutch. commit to user Gambar 2.5. Kompresor tipe Wobble pla te Batavia Official Blog. 2011 Cara kerjanya, gerakan putar dari poros kompresor diubah menjadi gerakan bolak-balik oleh plate penggerak drive plate dan wobble pla te dengan bantuan guide ba ll. Gerakkan bolak-balik ini selanjutnya diteruskan ke piston melalui batang penghubung. Berbeda dengan tipe swa sh pla te, satu piston bekerja untuk satu silinder. 2. Kompresor Rota ry Pada rota ry a ction compressor , efek kompresi diperoleh dengan menekan gas yang berasal dari ruang cha mber menuju ke saluran tekan yang berdiameter kecil untuk menurunkan volume gas. Berikut beberapa jenis kompresor dengan sistem rotary : a. Tipe Through va ne Gambar 2.6. memperlihatkan konstruksi dari kompresor tipe through va ne . Kompresor tipe ini memiliki dua buah bilah va ne yang terpasang saling tegak lurus pada bagian dalam silinder. Jika rotor berputar maka bilah akan bergeser pada arah radial dan menyentuh bagian dalam silinder stator. Ruang yang dibentuk oleh bilah, dinding silinder dan rotor membentuk ruang pemasukan dan pengeluaran refrigerant. Gambar 2.6. Kompresor tipe through va ne Batavia Official Blog. 2011 perpustakaan.uns.ac.id commit to user Pada saat bilah berputar bersama rotor , gaya sentrifugal bekerja pada bilah sehingga bergerak menyentuh dinding stator. Ketika saluran pemasukan terbuka, refrigera nt terhisap masuk. Seiring berputarnya bilah, refrigera nt yang sudah masuk kemudian dikompresikan dengan cara mempersempit ruang dan selanjutnya menekan refrigera nt pada saluran pengeluaran. Terlihat pada gambar bahwa pada saat terjadi langkah pengeluaran refrigera nt , pada sisi lain dari rotor dan bilah melakukan langkah pemasukan refrigera nt. Mekanisme kerja kompresor throrgh va ne dapat dilihat pada gambar 2.7. Gambar 2.7. Mekanisme kerja kompresor through vane Batavia Official Blog. 2011 3. Kondensor Kondensor berfungsi untuk mendinginkan gas refrigerant pada tekanan dan suhu yang tinggi. Pendinginan refrigerant menggunakan udara lingkungan yang dialirkan melewati kisi-kisi kondensor. Gas refrigerant akan terkondensasi sehingga berubah wujud menjadi refrigerant cair bertekanan. Selajutnya refrigera nt dialirkan ke katup ekspansi untuk diturunkan tekanannya. Kondensor di pasang di depan kendaraan. Hal ini bertujuan agar kondensor mendapatkan pendinginan dari fa n kondensor dan udara yang berhembus saat kendaraan berjalan. commit to user Gambar 2.8. Kondensor Batavia Official Blog. 2011 Kondensor terdiri dari coil dan fin Ga mba r 2.8.. Coil atau tube adalah pipa sebagai jalan mengalirnya refrigera nt. Untuk mempercepat pelepasan panas ke udara, diantara coil tersebut diberikan fin untuk memperluas permukaan kontak dengan udara. Beberapa tipe kondensor : a Tipe Single Pa ss atau disebut Laluan Tunggal. Gambar 2.9. adalah gambar kondensor dengan laluan tunggal. Uap refrigerant mengalir melewati satu laluan. Kelemahan tipe ini adalah penurunan tekanan yang besar karena kecepatan refrigerant didalam pipa kondensor tinggi. Gambar 2.9. Kondensor laluan tunggal Batavia Official Blog. 2011 b Tipe Double pa ss Pada tipe ini terdapat dua arah laluan refrigerant yang berfungsi untuk menaikan tingkat pendinginan. Karena aliran dibagi dua, kecepatan aliran menjadi setengah dari kecepatan aliran pada laluan tunggal. Penurunan kecepatan ini akan diikuti oleh berkurangnya penurunan tekanan di dalam kondensor sehingga kinerja AC menjadi lebih baik. perpustakaan.uns.ac.id commit to user c Tipe Three Pa ssa ge yang memiliki 3 laluan. d Tipe Multi passa ge. Tipe ini dikembangkan untuk mengurangi berat dan ukurannya khusus untuk sistem AC R-134a. 4. Pipa kapiler atau katup ekspansi. Katup ekspansi digunakan untuk menurunkan tekanan dan suhu serta menginjeksikan refrigerant melalui orifice , sehingga refrigera nt yang keluar menjadi bertemperatur dan bertekanan rendah. Katup ekspansi terdiri dari beberapa jenis, di antaranya adalah: a. Pipa Kapiler Ca pilla ry Tube Katup ekspansi yang umum digunakan untuk sistem refrigerasi rumah tangga adalah pipa kapiler Gambar 2.10.. Pipa kapiler adalah pipa tembaga dengan diameter lubang kecil dan panjang tertentu. Besarnya tekanan pipa kapiler bergantung pada ukuran diameter lubang dan panjang pipa kapiler. Gambar 2.10. Pipa kapiler Batavia Official Blog. 2011 b. Katup Ekspansi Otomatis Katup ekspansi otomatis menjaga agar tekanan hisap atau tekanan eva porator besarnya tetap konstan. Bila beban evaporator bertambah maka temperatur evaporator menjadi naik karena banyak cairan refrigerant yang menguap sehingga tekanan di dalam saluran hisap di evaporator akanmenjadi naik pula. Akibatnya “ bellow” akan bertekan ke atas hingga lubang aliran refrigera nt akan menyempit dan cairan refrigera nt yang masuk ke evaporator menjadi berkurang.Keadaan ini menyebabkan tekanan eva porator akan berkurang dan “ bellow” akan tertekanan ke bawah sehingga katup membuka lebar dan cairan refrigera nt akan masuk ke eva porator lebih banyak. Bentuk katup ekspansi otomatis dapat dilihat pada gambar 2.11. commit to user Gambar 2.11. Katup ekspansi otomatis Batavia Official Blog. 2011 c. Katup ekspansi termostatik Katup ekspansi termostatic adalah katup ekspansi yang mempertahankan besarnya panas lanjut pada uap refrigerant di akhir evaporator tetap konstan, apapun kondisi beban di eva porator Ga mba r 2.12.. Gambar 2.12. Katup ekspansi thermostatic Batavia Official Blog. 2011 Tipe Thermostatik lebih banyak dipergunakan pada AC mobil. Katup ekspansi ini akan mengatur jumlah aliran refrigerant yang diuapkan di eva porator sesuai dengan keadaan temperatur pada eva porator . Akibat dari pengaturan aliran refrigera n t ini, maka suhu ruangan dapat diturunkan berdasarkan panas yang ada pada eva porator. 5. Eva porator Eva porator adalah alat yang digunakan untuk menguapkan refrigera nt. Refrigerant cair yang dikabutkan dan diturunkan tekanannya oleh katup ekspansi, masuk ke dalam eva porator. Di dalam eva porator , refrigerant akan menyerap panas dari udara ruangan. Panas udara ruangan yang diserap mengakibatkan refrigera nt berubah wujud menjadi gasuap terjadi penguapan refrigera nt akibat dari panas udara ruangan. commit to user Gambar 2.13. Eva porator Batavia Official Blog. 2011 Prinsip terjadinya suatu pendinginan di dalam sistem refrigerasi adalah penyerapan kalor oleh suatu zat pendingin yang dinamakan refrigera nt . Karena kalor dalam udara yang berada di sekeliling refrigeran diserap sehingga temperatur udara akan bertambah dingin. Pada saat bersamaan, refrigeran akan mengalami penguapan. Hal ini dapat terjadi mengingat proses penguapan refrigera nt memerlukan panas yang diambil dari udara luar. Bentuk evaporator dapat dilihat pada gambar 2.13. Ada tiga tipe Evaporator yang terbuat dari aluminium yaitu : a. Pla te Fin . Konstruksi evaporator pla te fin dapat dilihat pada gambar 2.14. Gambar 2.14. Konstruksi evaporator tipe pla te fin Batavia Official Blog. 2011 b. Serpentine fin. Konstruksi evaporator serpentine fin dapat dilihat pada gambar 2.15. Gambar 2.15. Konstruksi evaporator tipe serpentine fin Batavia Official Blog. 2011 perpustakaan.uns.ac.id commit to user c. Dra wn Cup. Konstruksi evaporator dra wn cup dapat dilihat pada gambar 2.16. Gambar 2.16. Konstruksi evaporator tipe dra wn cup Batavia Official Blog. 2011 Di dalam suatu alat pendingin, kalor diserap di eva porator dan dibuang di kondensor. Uap refrigerant yang berasal dari evaporator yang bertekanan dan bertemperatur rendah masuk ke kompresor melalui saluran hisap. Di kompresor, uap refrigerant tersebut dimampatkan, sehingga ketika keluar dari kompresor, uap refrigeran akan bertekanan dan bersuhu tinggi, jauh lebih tinggi dibanding temperatur udara sekitar. Kemudian uap refrigera nt menuju ke kondensor. Di kondensor , uap refrigera nt tersebut akan melepaskan kalor, sehingga akan berubah fasa dari uap menjadi cair terkondensasi dan selanjutnya refrigeran cair tersebut terkumpul di penampungan cairan refrigeran. Cairan refrigera nt yang bertekanan tinggi mengalir dari penampung refrigera nt ke katup ekspansi. Keluar dari katup ekspansi, tekanan menjadi sangat berkurang dan akibatnya cairan refrigera nt bersuhu sangat rendah. Pada saat itulah refrigeran mulai menguap yaitu di evaporator, dengan menyerap kalor dari udara luar. Kemudian uap refrigera nt akan dihisap oleh kompresor dan demikian seterusnya prosesproses tersebut berulang kembali Suyitno, 2010. 6. Receiver Dryer Komponen receiver dryer terdiri dari beberapa komponen yang tergabung menjadi satu komponen, komponen-komponen tersebut antara lain : · Receiver ta nk · Dryer · Filter commit to user · Sight gla ss Receiver adalah komponen yang digunakan untuk menyimpan cairan refrigera nt dan juga berfungsi memisahkan refrigerant dalam bentuk gas dan cairan. Dryer dan filter pada receiver berfungsi menyerap air dan kotoran yang ada dalam Refrigera nt . Gambar 2.17. Receiver dryer Batavia Official Blog. 2011 Beberapa komponen seperti Sight gla ss dapat dipasang diatas reciever ataudipasang pada liquid tube diantara reciever dan expansion . Sight gla ss berfungsi sebagai alat untuk mengetahui jumlah refrigerant yang berada di dalam sirkulasi. Konstruksi receiver dryer terlihat pada gambar 2.17. 2.2.2. Komponen tambahan sistem AC 1. Pelumas Kompresor Pelumas kompresor dibutuhkan untuk member pelumasan pada bantalan kompresor dan komponen yang bergerak dan bergesekan di dalam kompresor. Pelumas kompresor bersirkulasi bersama sama refrigera nt sehingga harus digunakan pelumas khusus yang dapat bercampur dengan refrigerant dan tidak membeku pada temperature eva porator . Jenis pelumas yang biasa digunakan adalah PAG polya liyleneglycol untuk refrigera nt R134a dan minyak pelumas mineral untuk R-12. Minyak perpustakaan.uns.ac.id commit to user pelumas R-12 tidak dapat digunakan untuk R134a karena tidak akan bercampur dengan refrigerant ini. Saat sistem AC beroperasi, sebagian pelumas tercampur dengan refrigera nt dan akan terbawa keluar kompresor sehingga sejumlah pelumas akan ditemukan di kondensor , evaporator , receiver dryer , dan komponen lainnya. Namun, sejumlah tertentu pelumas harus bersirkulasi bersama-sama refrigera nt untuk melumasi bagian lain yang memerlukan dalam sistem AC. Jumlah pelumas di dalam kompresor tidak boleh terlalu banyak atau terlalu sedikit. Jika pelumas terlalu banyak, maka pelumas akan menempel pada dinding pipa kondensor dan evaporator sehingga menghalangi perpindahan panas dari lingkungan ke sistem atau sebaliknya. Akibatnya kapasitas pendinginan akan menurun. Kandungan pelumas dalam refrigera nt yang mencapai 10 dapat menurunkan kapasitas pendinginan sebesar 8. Jika pelumas dalam kompresor terlalu sedikit maka akan menyebabkan temperatur kompresor meningkat, komponen cepat aus dan rusak akibat temperatur tinggi. Dalam menangani pelumas untuk R134a perlu diperhatikan agar pelumas ini tidak terkena udara terlalu lama karena sifatnya yang sangat higroscopic . 2. Refrigerant Suatu proses pendinginan diperlukan suatu bahan yang mudah di ubah wujudnya dari gas menjadi cair atau sebaliknya. Bahan pendingin disebut dengan refrigera nt adalah suatu zat yang mudah diubah wujudnya serta dapat mengambil panas di eva porator dan membuangnya di konsendor . Karakteristik thermodina mika dari refrigera nt antara lain meliputi temperatur penguapan, temperatur pengembunan dan tekanan pengembunan. Bahan pendiingin refrigerant banyak sekali macamnya, tetapi tidak satupun yang dapat dipakai untuk semua keperluan pendinginan. Sangat diperlukan refrigera nt dengan karakteristik thermodina mika yang tepat E. Karyanto, 2004. Adapun syarat thermodinamika yang umum untuk refrigerant adalah : a. Tidak beracun dan tidak berbau dalam semua keadaan. b. Tidak dapat terbakar atau meledak bila bercampur dengan udara, minyak pelumas, dan sebagainya. c. Tidak menyebabkan korosi terhadap bahan logam yang dipakai pada sistem pendingin. commit to user d. Bila terjadi kebocoran mudah diketahui dengan alat-alat yang sederhana maupun dengan alat detektor kebocoran. e. Mempunyai titik didih dan tekanan kondensasi yang rendah. f. Mempunyai susunan struktur kimia yang stabil, tidak terurai setiap kali dimanfaatkan, diembunkan dan diuapkan. g. Mempunyai ka lor la ten penguapan yang besar agar panas yang diserap eva porator dapat sebesar-besarnya. h. Tidak merusak tubuh manusia. i. Viskositas dalam fase cair maupun fase gas rendah agar tahanan aliran refrigerant dalam pipa sekecil mungkin. j. Konstanta dielektrika dari refrigera nt yang kecil, tahanan listrik yang besar srta tidak menyebabkan korosi pada material isola tor listrik. k. Harga relatif murah dan mudah didapat. Dewasa ini banyak digunakan bahan refrigerant yang mengandung CFC Clorofluoro ca rbon , yang dewasa ini sangat gencar dibicarakan oleh pakar- pakar lingkungan hidup mengenai penipisan lapisan ozon atsmosfir yang dirusakan oleh gas-gas klorine yang dilepaskan manusia melalui proses ilmiah. Indonesia sudah meratifikasi pemberhentian pemakaian refrigera nt CFC sejak 1997. Bahan refrigera nt yang tidak baik mengandung CFC terdiri dari : a. CFC-11 atau R-11 b. CFC-12 atau R-12, R-502 c. CFC C-113, 114, 115 Bahan refrigera nt yang baik yang boleh digunakan antara lain : a. HFC-134a, HFC-125 b. HCFC-123, 124, HCFC-22 c. R-401 B, R-407 C, R-409 A Refrigerant yang biasa dipkai untuk sistem AC mobil adalah R-12 atau HFC-134a, mengingat R-12 tidak lagi diproduksi maka digunakan HFC-134a atau biaa disebut R-134a yang lebih ramah lingkungan. 2.2.3. Komponen elektrik pada AC mobil 1. Ekstra Fa n commit to user Ekstra Fa n Ga mba r 2.18. berfungsi untuk memberikan pendinginan tambahan kepada refrigerant di dalam kondenser , dengan jalan menghembuskan udara dari luar atau menghisap udara yang ada disekeliling kondensor . Gambar 2.18. Extra fa n Sutjipto, 2000 2. Ma gnetic Clutch Kopling magnetic adalah perlengkapan kompressor yaitu suatu alat yang digunakan untuk melepas dan menghubungkan kompressor dengan putaran mesin. Peralatan intinya adalah : Stator , rotor dan pressure plate . Sistem kerja dari alat ini adalah elektroma gnetic . Puli kompressor selalu berputar oleh perputaran mesin melalui tali kipas pada saat mesin hidup. Dalam posisi switch AC off , kompressor tidak akan berputar, dan kompressor hanya akan berputar apabila switch AC dalam posisi hidup on hal ini disebabkan oleh arus listrik yang mengalir ke stator coil akan mengubah stator coil menjadi magnet listrik yang akan menarik pressure plate dan bidang singgungnya akan bergesekan dan saling melekat dalam satu unit Clutch assembly memutar kompresor. Komponen kopling ma gnetic dapat dlihat pada gambar 2.19. Gambar 2.19. Komponen kopling ma gnetic Sutjipto, 2000 Puli terpasang pada poros kompressor dengan bantalan diantaranya menyebabkan puli dapat bergerak dengan bebas. Sedang stator terikat dengan compressor housing , pressure plate terpasang mati pada poros kompressor. perpustakaan.uns.ac.id commit to user Ketika arus listrik mengalir ke coil , gaya magnet mengakibatkan besi seolah-olah seperti ditarik besi 2 menarik besi 1 seperti yang terlihat pada gambar 2.20. Gambar 2.20. Kopling ma gnetic switch menutup Sutjipto, 2000 3. Pressure Switch Pressure Switch dipasangkan pada pipa liquid tube diantara receiver dan expa nsion va lve . Pressure switch mendeteksi ketidaknormalan tekanan didalam sirkulasi dan kalau hal tersebut terjadi, maka ma gnetic clutch akan dimatikan, sehingga kompresor akan berhenti bekerja. Letak pressure switch pada rangkaian sistem AC dapat dilihat pada gambar 2.21. Gambar 2.21. Pressure switch Sutjipto, 2000 4. Blower Blower berfungsi untuk menghembuskan udara dingin disekeliling eva porator ke dalam ruangan, sehingga udara diruangan menjadi sejuk. Blower terdiri dari Motor dan Fa n . Umumnya yang digunakan adalah motor tipe Ferrit dan Fa n tipe sirocco . Tipe Fa n : Tipe aliran fan blower dapat dilihat pada gambar 2.22. a Axia l Flow : Udara ditarik dan dihembuskan sejajar dengan sumbu putar. perpustakaan.uns.ac.id commit to user Gambar 2.22. Tipe aliran fa n blower Sutjipto, 2000 b Centrifuga l : Udara ditarik sejajar sumbu putar dan dihembuskan tegak lurus sumbu putar searah dengan gaya sentrifugal. Sirroco fa n termasuk tipe centrifuga l Gambar 2.23.. Gambar 2.23. Sirocco fa n Sutjipto, 2000 5. Thermostat Rela y Thermostat berfungsi untuk mendeteksi temperatur eva porator . Bila temperatur ditentukan oleh thermostat dingin, maka thermostat akan memutuskan aliran listrik yang menuju kopling magnetic Gambar 2.24., dan kompresor akan berhenti bekerja. Sebaliknya bila temperature eva porator diatas batas yang ditentukan oleh thermostat hangat maka thermostat akan kembali memberikan aliran listrik kepada kopling magnetic dan kompresor akan bekerja kembali Gambar 2.25.. Gambar 2.24. Thermostat rela y saat suhu eva porator dingin Sutjipto, 2000 commit to user Gambar 2.25. Thermostat rela y saat suhu eva porator hangat Sutjipto, 2000 2.2.4. Prinsip kerja sistem AC Siklus Pendinginan Sistem AC merupakan suatu rangkaian yang tertutup. Prinsip kerja AC memanfaatkan teori dasar pendinginan, yaitu penyerapan panas dan penguapan. Salah satu contoh teori ini adalah alkohol yang dioleskan pada tubuh akan terasa dingin karena alkohol menyerap panas dan menguap. Namun masalahnya cairan yang dipakai untuk proses perubahan tersebut bisa habis. Karena itu, pada teknologi AC ditambahkan mekanisme kerja yang mampu mengubah gas menjadi cairan. Selanjutnya cairan tersebut kembali menguap dan berubah menjadi gas. Siklus pendinginan yang terjadi dapat digambarkan seperti gambar 2.26. berikut ini : Gambar 2.26. Prinsip kerja AC mobil Karyanto, 2004 commit to user 1 Kompresor berputar karena putaran mesin yang dihubungkan oleh belt ke puli kompresor, menekan gas refrigera nt dari eva porator yang bertemparatur tinggi. Dengan bertambahnya tekanan maka temperaturnya juga semakin meningkat, hal ini diperlukan untuk mempermudah pelepasan panas refrigera nt . 2 Gas refrigera nt yang bertekanan dan bertemperatur tinggi masuk kedalam kondenser. Di dalam kondenser ini panas refrigerant dilepaskan dan terjadilah pengembunan sehingga refrigerant berubah menjadi zat cair. 3 Cairan refrigera nt masuk ke receiver dryer untuk disaring dari kotoran- kotoran yang ikut bersirkulasi bersama refrigera nt . Di dalam receiver dryer , refrigera nt juga di keringkan dari uap air yang bercampur. Refrigerant kemudian mengalir menuju evaporator melewati expa nsion va lve . 4 Expa nsion va lve menurunkan tekanan refrigerant dan menyemburkan refrigera nt cair ini sehingga berbentuk butiran cairan. Karena tekanan refrigera nt diturunkan, maka temperatur refrigera nt menjadi rendah dingin. 5 Gas refrigerant yang dingin dan berembun ini mengalir kedalam eva porator untuk mendinginkan udara yang dalirkan oleh blower melalui sela-sela fin eva porator , sehingga udara tersebut menjadi dingin seperti yang dibutuhkan oleh para penumpang mobil. 6 Gas refrigera nt kembali ke kompresor untuk dinaikkan tekanannya yang selanjutnya akan dicairkan kembali di kondenser . Siklus kerja AC ini akan bekerja terus menerus selama AC dihidupkan. Karyanto, 2004 2.2.5. Langkah pemvakuman sistem AC Rangkaian alat pada sistem AC saat proses pemvakuman dapat dilihat pada gambar 2.27. Berikut adalah langkah-langkah proses pemvakuman mesin pendingin: 1 Memasang selang tengah ga uge manifold inlet pompa vakum. 2 Membuka kedua keran tekanan tinggi HI dan tekanan rendah LO lalu jalankan pompa vakum. Jika gauge tekanan rendah dan tekanan tinggi menunjukkan angka yang berada dalam daerah pemvakuman, berarti tidak ada sumbatan pada siklus refrigerasi. commit to user 3 Melakukan pemvakuman hingga ga uge tekanan rendah menunjukkan angka - 0,1 Mpa 750 mmHg atau lebih kecil, kemudian tutup kedua keran dan matikan pompa vakum. 4 Biarkan sistem pada kondisi ini selama lebih dari 5 menit. Setelah itu amati penunjukkan gauge manifold , jika tidak ada perubahan pada penunjukkannya, lanjutkan ke langkah pengisian refrigerant . 5 Jika penunjukkan gauge manifold berubah, lakukan pemeriksaan kebocoran dan lakukan perbaikan jika perlu. Setelah itu kembali ke langkah pengosongan. Gambar 2.27. Proses pengosongan refrigera nt Suyitno, 2010 2.2.6. Langkah pengisian refrigera nt Rangkaian alat pada sistem AC saat proses pengisian dapat dilihat pada gambar 2.28. Berikut langkah pengisian refrigeran pada mesin pendingin. 1 Setelah selesai melakukan pemeriksaan kebocoran, buka keran tekanan tinggi dan tutup keran tekanan rendah. Lakukan pengisian dengan cara ini hingga pengisian menjadi sukar. 2 Jika pengisian menjadi sukar, tutup kedua kran, hidupkan mesin kendaraan dan lakukan pengisian sebagai berikut: commit to user - Menjalankan mesin pada kecepatan idle dan hidupkan sistem AC. - Membuka keran tekanan rendah dan pastikan keran tekanan tinggi dalam keadaan tertutup. 3 Mengisikan sistem dengan gas refrigerant melalui sisi tekanan rendah. Jangan pernah mengisikan refrigerant cair melalui sisi tekanan tinggi karena dapat merusak bagian dalam kompresor 4 Setelah selesai melakukan pengisian, pastikan ga uge ma nifold menunjukkan nilai yang sesuai standar. 5 Melepaskan selang-selang pengisian dari kompresor dan tutup kembali kedua service va lve kompresor. Gambar 2.28. Proses pengisian Refrigerant Suyitno, 2010 2.2.7. Trouble shooting Beberapa permasalahan yang sering terjadi dan cara perbaikannya pada mesin pendingin dapat dilihat pada tabel 2.1. Tabel 2.1. Gangguan, penyebab dan perbaikan pada mesin AC. perpustakaan.uns.ac.id commit to user Suyitno, 2010

2.3. Sistem Pendinginan Mesin