Perancangan Sistem Kepegawaian Pada Balai Besar Pendidikan Dan Pelatihan Kejehateraan Sosial (BBPPKS) Lembang Bandung
137 6.1. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari pelaksanaan Tugas Akhir ini adalah dengan adanya sistem informasi kepegawaian pada Balai Besar Pendidkan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) Lembang Bandung dapat membantu bagian kepegawaian dan kepala dinas khususnya dan umumnya pegawai dinas dalam melakukan tugasnya, seperti :
1. Sistem informasi kepegawaian yang dibuat diharapkan sudah mampu memperbaiki sistem yang sedang berjalan pada Balai Besar Pendidkan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) Lembang Bandung.
2. Menghasilkan sistem informasi kepegawaian yang memudahkan :
a. Bagian Kepegawaian dalam mengolah data pegawai, mencari data pegawai dan menambah data pegawai sekaligus update data pegawai, melakukan proses pensiun, proses absensi pegawai, proses cuti pegawai, proses mutasi dan melaporkan proses tersebut b. Kepala Dinas untuk mendapatkan laporan mengenai data pegawai,
proses pensiun, proses mutasi, proses cuti pegawai dan proses absensi pegawai.
c. Pegawai dalam melakukan proses pensiun, proses absensi pegawai, proses cuti pegawai dan proses mutasi.
(2)
3. Implementasi dari sistem kepegawaian yang dibuat cukup mudah untuk digunakan user.
4. Pengujian sistem informasi kepegawaian yang dirancang sudah dapat mengatasi kendala-kendala yang selama ini terjadi pada sistem kepegawaian di Balai Besar Pendidkan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) Lembang Bandung.
6.2. Saran
Beberapa saran yang diusulkan untuk Dinas BBPPKS Bandung yaitu: 1. Pengembangan perangkat lunak lebih diperluas ke seluruh unit kerja, tidak
hanya terbatas pada Bagian Kepegawaian saja, tetapi juga untuk semua aktifitas yang terdapat pada Balai Besar Pendidkan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) Lembang Bandung
2. Agar dapat mengoptimalkan kinerja dari sistem informasi yang diusulkan tepatnya pada penggunaan program aplikasi, maka perlu dilakukan beberapa perubahan pada prosedur sistem yang digunakan dan membutuhkan user yang mengerti tentang program aplikasi atau diberikan pelatihan terlebih dahulu kepada user khususnya pada bidang teknologi informasi supaya meminimalisir terjadinya kesalahan atau error.
Saran penulis untuk peneliti selanjutnya, Sistem informasi kepegawaian dapat ditambahkan proses kenaikan pangkat dan proses gaji berkala pegawai dan proses pembuatan DP3 pegawai.
(3)
100 5.1. Implementasi
Kegiatan implementasi atau penerapan dilakukan dengan dasar yang telah direncanakan dalam rencana implementasi. Pada penerapan sistem yang diusulkan tentu saja harus disediakan beberapa aspek yang akan mendukung kelancaran operasi sistem dan hal yang akan dijadikan faktor pendukung adalah penentuan kebutuhan sumber daya.
Implementasi adalah proses penerapan rancangan program yang telah dibuat pada bab sebelumnya atau aplikasi dalam melaksanakan sistem informasi pemograman yang dibuat.
Sistem Informasi Kepegawaian ini dibangun dengan menggunakan bahasa pemrograman MicrosoftVisual Basic 6.0 dan menggunakan basis data MySQL.
5.1.1. Batasan Implementasi
Dalam implementasi perangkat lunak pemantauan dan pengendalian aplikasi ini ada beberapa hal yang menjadi batasan implementasi yaitu:
1. Tidak semua kebutuhan sistem informasi pengolahan data pegawai dilakukan, tetapi hanya pada subsistem – subsistem yang mendukung khususnya proses pengolahan data pegawai, proses pensiun, proses absensi pegawai, proses cuti pegawai dan proses mutasi.
(4)
2. Basisdata yang digunakan dalam pengimplementasian ini adalah SQL Server 2000 baik untuk basis data server maupun basis data yang digunakan ke client.
3. Alamat IP dari komputer yang digunakan merupakan alamat IP statis.
5.1.2. Implementasi Perangkat Lunak
Implementasi pengembangan perangkat lunak ini menggunakan perangkat lunak pengembang yaitu Visual Basic 6.0, karena menyediakan fasilitas yang memadai untuk membuat suatu program aplikasi. Sementara SQL Server 2000 digunakan untuk perangkat lunak pengembang dalam pembuatan basis data.
5.1.3. Implementasi Perangkat Keras
Perangkat keras yang dibutuhkan berdasarkan kebutuhan minimal yang harus terpenuhi antara lain :
1. Server
a. Menggunakan minimal prosessor berkecepatan 2.0 Ghz.
b. RAM minimal 512 MB.
c. Harddisk untuk penampungan data minimal 80 GB.
d. Mouse, Keyboard dan monitor sebagai peralatan antar muka.
2. Client
a. Prosessor minimal berkecepatan 664 Mhz atau sekelasnya.
(5)
c. Harddisk untuk penampungan data minimal 40 GB.
d. Mouse, Keyboard dan monitor sebagai peralatan antar muka
5.1.4. Implementasi Basis Data
Pembuatan basis data dilakukan dengan menggunakan bahasa SQL, dimana perangkat lunak yang digunakan adalah MySQL. Implementasi basis datanya dalam urutan tampilan desain table SQL adalah sebagai berikut :
1. Database Kepegawaian
Gambar 5.1 Database Kepegawaian 2. Database Login user
(6)
3. Database Pegawai
Gambar 5.3 Data Pegawai
4. Database Nominatif Pegawai
(7)
5. Database Pendidikan Pegawai
Gambar 5.5 Database Pendidikan Pegawai 6. Database Absensi Pegawai
(8)
7. Database Permohonan Cuti Pegawai
Gambar 5.7 Database Permohonan Cuti Pegawai 8. Database Pengesahan Cuti Pegawai
(9)
9. Database Permohonan Mutasi Pegawai
Gambar 5.9 Database Permohonan Mutasi Pegawai 10. Database Mutasi Pegawai
(10)
11. Database Permohonan Pensiun Pegawai
Gambar 5.11 Database Permohonan Pensiun Pegawai 12. Database Pensiun Pegawai
(11)
5.1.5. Implementasi Instalasi Koneksi Database
Berikut adalah langkah-langkah instalasi koneksi ODBC sebelum menjalankan aplikasi program kepegawaian:
1. Start Menu
Sebelum mengeksekusi program aplikasi kepegawaian, terlebih dahulu mengkoneksikannya pada database kepegawaian yang sesuai dengan field-field yang terdapat pada program aplikasi tersebut. Langkah pertama ialah klik pada tombol star lalu klik control panel
(12)
2. Control Panel
Setelah bearada pada form control panel, lalu double klik pada Administrative Tools.
Gambar 5.14 Control Panel 3. Data Source
Setelah masuk ke dalam form administrative tools, double klik pada data sources (ODBC)
(13)
4. Data Source Administrator
Setelah tampilan form ODBC Data Source Administrator, pilih sistem DSN lalu klik tombol Add
Gambar 5.16 Data Source Administrator 5. SQL Server Driver
Pilih driver yang akan diinstall pada combo box,arahkan kursor pada SQL Server lalu di klik kemudian klik tombol finish
(14)
6. Create Data Source
Pada form create a new datasource to sql server,masukan nama user dan nama server yang akan dikoneksikan sebagai database server
Gambar 5.18 Create Data Source 7. Login ID dan Password
Untuk memverifikasi login id User pada SQL Server,Pilih Option Button yang menyatakan login ID dan Password diinputkan oleh User,kemudian masukan Login ID dan Password lalu klik Next.
(15)
8. Database
Checklist pada option button change the default database to:, pilih kepegawaian pada combobox sebagai database lalu Klik Next
Gambar 5.20 Database 9. Finish setup
Klik Finish untuk menyelesaikan instalasi apabila sudah memastikan setingan yang dilakukan sudah sesuai dengan kebutuhan Klik Finish.
(16)
10.Test Data Source
Klik Test Data Source untuk menguji hasil instalasi ODBC SQL Server
Gambar 5.22 Test Data Source 11.Test Result
Apabila test data source berhasil maka akan muncul pernyataan yang berisi “TESTS COMPLETED SUCCESSFULLY!” Klik OK untuk menutup instalasi ODBC
(17)
5.1.6. Implementasi Antar Muka
Tampilan awal pada saat akan mengeksekusi aplikasi kepegawaian ini dimulai pada form splash. Berikut adalah tampilan form tersebut:
Gambar 5.24 Form Splash 1. Menu Validasi Login
Menu validasi akan memeriksa pemakai program berdasarkan user, password dan bagian yang disesuaikan dengan data pemakai pada basisdata yang telah dibuat.
(18)
Jika user yang diinputkan salah maka akan muncul pesan kesalahan sebagai berikut:
Gambar 5.26 Message Box Kesalahan User Name
Jika password yang diinputkan salah maka akan muncul pesan kesalahan sebagai berikut:
Gambar 5.27 Message Box Kesalahan Password
Jika bagian yang diinputkan salah makan akan muncul pesan kesalahan sebagai berikut:
(19)
2. Menu Utama
Tampilan menu utama program perancangan sistem informasi kepegawaian pada BBPPKS Lembang Bandung adalah sebagai berikut:
Gambar 5.29 Form Menu Utama
Didalam struktur menu program kepegawaian yang telah dirancang, terdapat sub-sub menu yang memiliki fungsi berbeda diantaranya :
1) File yang terdiri dari data master pegawai, absensi, cuti, mutasi, pensiun, logout dan keluar.
2) Proses yang terdiri dari absensi, permohonan cuti, pengesahan cuti, permohonan mutasi, pengesahan mutasi, permohonan pensiun dan pengesahan pensiun.
(20)
3) Laporan terdiri dari laporan nominative pegawai, absensi, permohonan cuti, pengesahan cuti, permohonan mutasi, pengesahan mutasi, permohonan pensiun dan pengesahan pensiun.
4) About berisi tentang petunjuk penggunaan software tersebut.
3. Master Data Pegawai
Gambar 5.30 Form Master Data Pegawai
Tombol Keterangan
Refresh Untuk menghapus pencarian data pegawai Tambah data pegawai Untuk memasuki form input data pegawai
Detail Untuk melihat data pegawai setelah dilakukan pencarian data Tutup Untuk menutup aplikasi data pegawai
(21)
4. Pegawai Detail
Gambar 5.31 Form Pegawai Detail
Tombol Keterangan
Tambah Untuk menambah data pegawai baru
Simpan Untuk menyimpan data pegawai baru yang sudah diinput atau diedit Edit Untuk merevisi kesalahan atau update data pegawai
Batal Untuk membatalkan penginputan data pegawai Hapus Untuk menghapus data pegawai
(22)
Jika dalam penginputan data pegawai tidak lengkap maka system akan secara otomatis menampilkan pesan kesalahan setelah menekan tombol simpan. Berikut adalah tampilan pesan kesalahan:
Gambar 5.32 Message Box Kesalahan Penginputan
Pesan kesalahan berlaku juga pada form proses absensi, permohonan cuti, pengesahan cuti, permohonan mutasi, pengesahan mutasi, permohonan pensiun dan pengesahan pensiun.
5. Form Absensi
Setelah absensi diisi oleh pegawai pada form absensi, user akan menjalankan form proses absensi. Berikut adalah tampilannya:
(23)
Tombol Keterangan Hadir Untuk menyatakan pegawai tersebut hadir Tidak Hadir Untuk menyatakan pegawai tersebut tidak hadir
Edit Untuk merevisi kesalahan penginputan absensi Tutup Untuk menutup aplikasi form absensi pegawai
6. Form Permohonan Cuti
User akan menjalankan aplikasi ini apabila pegawai yang bersangkutan mengajukan permohonan cuti. Berikut adalah tampilannya:
(24)
Tombol Keterangan
Cari (atas) Untuk mencari data pegawai yang akan mengajukan cuti
Cari (bawah) Untuk mencari data pegawai yang telah tersimpan untuk dilakukan proses edit data cuti
Tambah Untuk menambah data pemohon cuti Simpan Untuk menyimpan data pemohon cuti
Edit Untuk merevisi data pemohon cuti
Batal Untuk membatalkan proses pengisian data pemohon cuti Hapus Untuk menghapus data pemohon cuti dari database Tutup Untuk menutup aplikasi
7. Form Pengesahan Cuti
Setelah permohonan selesai disimpan dan user memeriksa data cuti pegawai dan permohonan tersebut disetujui maka user akan menjalankan proses pengesahan permohonan cuti. Berikut adalah tampilannya:
(25)
Tombol Keterangan
Cari Untuk mencari data pegawai yang telah mengajukan permohonan cuti Tambah Untuk menambah data pemohon cuti
Simpan Untuk menyimpan data pemohon cuti
Edit Untuk merevisi kesalahan penginputan data pemohon Batal Untuk membatalkan penginputan data pemohon
Hapus Untuk menghapus data pemohon yang telah tersimpan dalam database
Tutup Untuk menutup aplikasi
8. Form Permohonan Mutasi Pegawai
User akan menjalankan aplikasi ini apabila pegawai yang bersangkutan mengajukan permohonan mutasi. Berikut adalah tampilannya:
(26)
Tombol Keterangan
Cari Untuk mencari data pegawai yang akan mengajukan permohonan mutasi Tambah Untuk menambah data pegawai yang akan mengajukan permohonan mutasi
Simpan Untuk menyimpan data pegawai yang melakukan permohonan mutasi Edit Untuk merevisi data pegawai yang telah tersimpan
Batal Untuk membatalkan penginputan data pegawai yang mengajukan mutasi Hapus Untuk menghapus data pegawai yang telah tersimpan
Tutup Untuk menutup aplikasi
9. Form Pengesahan Mutasi Pegawai
Setelah permohonan selesai disimpan dan user memeriksa data mutasi pegawai dan permohonan tersebut disetujui maka user akan menjalankan proses pengesahan permohonan mutasi. Berikut adalah tampilannya:
(27)
Tombol Keterangan
Cari Untuk mencari data pemohon mutasi yang telah tersimpan dalam database pengajuan mutasi
Tambah Untuk menambah data pegawai yang telah mengajukan permohonan mutasi
Simpan Untuk menyimpan data pegawai yang telah disetujui Edit Untuk merevisi data pegawai yang telah tersimpan Batal Untuk membatalkan penginputan data mutasi pegawai Hapus Untuk menghapus data pegawai yang telah tersimpan Tutup Untuk menutup aplikasi
10.Form Permohonan Pensiun
User akan menjalankan aplikasi ini apabila pegawai yang bersangkutan mengajukan permohonan pensiun. Berikut adalah tampilannya:
(28)
Tombol Keterangan
Cari Untuk mencari data pegawai yang akan mengajukan permohonan pensiun Tambah Untuk menambah data pegawai yang akan mengajukan permohonan pensiun
Simpan Untuk menyimpan data pegawai yang melakukan permohonan pensiun Edit Untuk merevisi data pegawai yang telah tersimpan
Batal Untuk membatalkan penginputan data pegawai yang mengajukan pensiun Hapus Untuk menghapus data pegawai yang telah tersimpan
Tutup Untuk menutup aplikasi
11.Form Pengesahan Pensiun
Setelah permohonan selesai disimpan dan user memeriksa data pensiun pegawai dan permohonan tersebut disetujui maka user akan menjalankan proses pengesahan permohonan pensiun. Berikut adalah tampilannya:
(29)
Tombol Keterangan
Cari Untuk mencari data pegawai yang telah mengajukan permohonan pensiun Tambah Untuk menambah data pemohon pensiun
Simpan Untuk menyimpan data pemohon pensiun yang telah disetujui Edit Untuk merevisi kesalahan penginputan data pemohon
Batal Untuk membatalkan penginputan data pemohon
Hapus Untuk menghapus data pemohon yang telah tersimpan dalam database Tutup Untuk menutup aplikasi
Jika user akan menghapus data dari masing-masing form maka system akan secara otomatis menampilkan pesan validasi hapus data sebagai berikut:
Gambar 5.40 Message Box Validasi Hapus Data
Jika user akan mencari data pegawai dari masing-masing proses form dan melakukan kesalahan dalam penginputan pencarian data maka system akan secara otomatis menampilkan pesan sebagai berikut:
Gambar 5.41 Message Box Pesan Kesalahan Pencarian Data
Jika pemohon mutasi dan pensiun tidak melengkapi persyaratan ketika akan disimpan kedalam database pengesahan mutasi dan pensiun maka system akan secara otomatis menampilkan pesan kesalahan untuk memeriksa kembali
(30)
data persyaratan masing-masing dalam form pengajuan mutasi dan pensiun. Berikut adalah tampilannya:
Gambar 5.42 Message Box Pesan Validasi Penginputan Persyaratan Jika dalam penginputan masing-masing proses absensi, permohonan dan pengesahan cuti dalam satu bulan, permohonan dan pengesahan mutasi, permohonan dan pengesahan pensiun terjadi dua kali penginputan, maka system akan secara otomatis menampilkan pesan kesalahan sebagai berikut:
Gambar 5.43 Message Box Pesan Kesalahan Redudansi Input Data
12.Laporan Data Nominatif Pegawai
Ga mbar 5.44 Laporan Data Nominatif Pegawai
(31)
13.Laporan Absensi Harian Pegawai
Gambar 5.45 Laporan Absensi Harian Pegawai 14.Laporan Absensi Bulanan Pegawai
(32)
15.Laporan Permohonan Cuti Pegawai
Gambar 5.47 Laporan Permohonan Cuti pegawai 16.Laporan Cuti Pegawai
(33)
17.Laporan Permohonan Mutasi Pegawai
Gambar 5.49 Laporan Permohonan Mutasi pegawai 18.Laporan Pengesahan Mutasi Pegawai
(34)
19.Laporan Permohonan Pensiun Pegawai
Gambar 5.51 Laporan Permohonan Pensiun Pegawai 20.Laporan Pengesahan Pensiun Pegawai
Gambar 5.52 Laporan Pengesahan Pensiun Pegawai
5.2. Pengujian
Pengujian merupakan bagian yang penting dalam siklus pembangunan perangkat lunak. Pengujian dilakukan untuk menjamin kualitas dan juga mengetahui kelemahan dari perangkat lunak.tujuan dari pengujian ini adalah
(35)
untuk menjamin bahwa perangkat lunak yang dibangun memiliki kualitasyang baik, yaitu sesuai dengan analisis, perancangan dan pengkodean serta mampu memenuhi kebutuhan pengguna.
5.2.1. Rencana Pengujian
Pengujian perangkat lunak ini menggunakan metode pengujian black box yang berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak yang dibuat dan dilakukan selama proses pembuatan program.
Pengujian perangkat lunak sistem informasi kepegawaian menggunakan data uji berupa data input dari pengguna perangkat lunak yang telah dibuat. Berikut adalh rencana pengujian perangkat lunak sistem informasikepegawaian yang akan dilakukan :
Tabel 5.1 Rencana Pengujian
Item Pengujian Deskripsi Jenis Pengujian
Login Verifikasi data login Black Box
Pengolahan data pegawai
Input data pegawai Black Box
Proses Absensi Pegawai
Melakukan proses absensi harian dan bulanan
Black Box Proses Cuti Pegawai Melakukan proses pengajuan
permohonan, proses pengajuan persyaratan, proses pengesahan
Black Box
Proses Mutasi Pegawai
Melakukan proses pengajuan permohonan, proses pengajuan persyaratan, proses pengesahan
Black Box
Proses Pensiun Pegawai
Melakukan proses pengajuan permohonan, proses pengajuan persyaratan, proses pengesahan
Black Box
Pengolahan Laporan Fungsi menampilkan laporan Black Box
5.2.2. Kasus Dan Hasil Pengujian
Pengujian akan dilakukan satu per satu sesuai dengan rencana pengujian yang telah disusun, adalah sebagai berikut :
(36)
1. Pengujian Login Tabel 5.2 Pengujian Login
Kasus dan Hasil Uji (Data Normal)
Data masukan 1. Staf Pelaksana Data pegawai password = 1 2. Staf Pelaksana Absensi password = 2 3. Staf Pelaksana Cuti password = 3 4. Staf Pelaksana Mutasi password = 4 5. Staf Pelaksana Pensiun password = 5 6. Kepala Balai password = 6
Yang diharapkan Data login dimasukkan dan klik tombol "Log In" maka dilakukan proses pengecekan data login. Apabila data login sesuai, maka user tersebut akan mendapatkan haknya sesuai dengan status yang ada pada database.
Pengamatan Dapat mengisi data login user kesimpulan [X] Diterima [ ] Ditolak
Kasus dan Hasil Uji (Data Salah) Data masukan Data login yang diinputkan salah
Yang diharapkan Data login yang diinputkan salah dan menampilkan pesan kesalahan berupa pemberitahuan yang menyatakan terjadi kesalahan.
Pengamatan User tidak dapat melakukan login apabila data yang diinputkan tidak sama dengan yang ada pada database. kesimpulan [X] Diterima [ ] Ditolak
2. Pengujian Pengolahan Data Pegawai Tabel 5.3 Pengujian Pengolahan data Pegawai
Kasus dan Hasil Uji (Data Normal) Data masukan Seluruh data identitas pegawai
Yang diharapkan Seluruh data identitas pegawai dimasukan lalu tekan simpan maka seluruh data tersebut akan tersimpan di database.
Pengamatan Data yang diinputkan dapat tersimpan dengan baik pada database
kesimpulan [X] Diterima [ ] Ditolak
Kasus dan Hasil Uji (Data Salah)
Data masukan Salah satu data pegawai yang bertanda (*)belum diinputkan Yang diharapkan Data tidak akan tersimpan dengan indikasi muncul tampilan
“yang bertanda bintang harus Diisi”
Pengamatan Data tidak akan tersimpan pada database jika salah satu data belum diisi kosong .
(37)
3. Pengujian Permohonan Cuti Tabel 5.4 Pengujian Permohonan Cuti
Kasus dan Hasil Uji (Data Normal)
Data masukan Data Cuti Yang dimasukan Lengkap dan masih valid pada database yaitu kuota cuti masih ada untuk pegawai
Yang diharapkan Data tersimpan Pengamatan Data tersimpan
kesimpulan [X] Diterima [ ] Ditolak
Kasus dan Hasil Uji (Data Salah)
Data masukan Data Yang dimasukan tidak Lengkap dan kuota cuti habis Yang diharapkan Data tidak tersimpan
Pengamatan Data tidak tersimpan
kesimpulan [X] Diterima [ ] Ditolak
4. Pengujian Pengesahan Cuti Tabel 5.5 Pengujian Pengesahan Cuti
Kasus dan Hasil Uji (Data Normal) Data masukan Data Yang dimasukan Lengkap
Yang diharapkan Data tersimpan Pengamatan Data tersimpan
kesimpulan [X] Diterima [ ] Ditolak
Kasus dan Hasil Uji (Data Salah) Data masukan Data Yang dimasukan tidak Lengkap Yang diharapkan Data tidak tersimpan
Pengamatan Data tidak tersimpan
kesimpulan [X] Diterima [ ] Ditolak
5. Pengujian Permohonan Mutasi Tabel 5.6 Pengujian Permohonan Mutasi
Kasus dan Hasil Uji (Data Normal) Data masukan Data Yang dimasukan Lengkap
Yang diharapkan Data tersimpan Pengamatan Data tersimpan
kesimpulan [X] Diterima [ ] Ditolak
Kasus dan Hasil Uji (Data Salah) Data masukan Data Yang dimasukan tidak Lengkap Yang diharapkan Data tersimpan
Pengamatan Data tersimpan
(38)
6. Pengujian Pengajuan Persyaratan Mutasi Tabel 5.7 Pengujian Pengajuan Persyaratan Mutasi
Kasus dan Hasil Uji (Data Normal) Data masukan Data Yang dimasukan Lengkap
Yang diharapkan Data tersimpan Pengamatan Data tersimpan
kesimpulan [X] Diterima [ ] Ditolak
Kasus dan Hasil Uji (Data Salah) Data masukan Data Yang dimasukan tidak Lengkap
Yang diharapkan Data tersimpan dengan ketentuan pemeriksaan ulang persyaratan
Pengamatan Data tersimpan
kesimpulan [X] Diterima [ ] Ditolak
7. Pengujian Pengesahan mutasi Tabel 5.8 Pengujian Pengesahan Mutasi
Kasus dan Hasil Uji (Data Normal) Data masukan Data Yang dimasukan Lengkap
Yang diharapkan Data tersimpan dengan ketentuan pengecekan ulang persyaratan
Pengamatan Data tersimpan
kesimpulan [X] Diterima [ ] Ditolak
Kasus dan Hasil Uji (Data Salah) Data masukan Data Yang dimasukan tidak Lengkap Yang diharapkan Data tidak tersimpan
Pengamatan Data tidak tersimpan
kesimpulan [X] Diterima [ ] Ditolak
8. Pengujian Permohonan Pensiun Tabel 5.9 Pengujian Permohonan Pensiun
Kasus dan Hasil Uji (Data Normal) Data masukan Data Yang dimasukan Lengkap
Yang diharapkan Data tersimpan Pengamatan Data tersimpan
kesimpulan [X] Diterima [ ] Ditolak
Kasus dan Hasil Uji (Data Salah) Data masukan Data Yang dimasukan tidak Lengkap Yang diharapkan Data tidak tersimpan
Pengamatan Data tidak tersimpan
(39)
9. Pengujian Pengajuan Persyaratan Pensiun
Tabel 5.10 Pengujian Pengajuan Persyaratan Pensiun Kasus dan Hasil Uji (Data Normal) Data masukan Data Yang dimasukan Lengkap
Yang diharapkan Data tersimpan Pengamatan Data tersimpan
kesimpulan [X] Diterima [ ] Ditolak
Kasus dan Hasil Uji (Data Salah) Data masukan Data Yang dimasukan tidak Lengkap
Yang diharapkan Data tersimpan dengan ketentuan pemeriksaan ulang persyaratan
Pengamatan Data tersimpan
kesimpulan [X] Diterima [ ] Ditolak
10.Pengujian Pengesahan Pensiun
Tabel 5.11 Pengujian Pengesahan Pensiun
Kasus dan Hasil Uji (Data Normal) Data masukan Data Yang dimasukan Lengkap
Yang diharapkan Data tersimpan dengan ketentuan pengecekan ulang persyaratan
Pengamatan Data tersimpan
kesimpulan [X] Diterima [ ] Ditolak
Kasus dan Hasil Uji (Data Salah) Data masukan Data Yang dimasukan tidak Lengkap Yang diharapkan Data tidak tersimpan
Pengamatan Data tidak tersimpan
kesimpulan [X] Diterima [ ] Ditolak
5.2.3. Kesimpulan Hasil Pengujian
Berdasarkan hasil pengujian dapat ditarik kesimpulan bahwa pada proses pengisian data pada setiap form dapat dilakukan dengan sukses serta secara fungsional sistem dapat menghasilkan output yang diharapkan.
(40)
71
4.1 Analisis Sistem Yang Sedang Berajalan
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai prosedur dari sistem informasi
kepegawaian yang sedang berjalan di BBPPKS Bandung. Analisa yang penulis
lakukan ini terdiri dari analisis kebutuhan sistem dan evaluasi dari sistem yang
sedang berjalan. Analisa sistem adalah penguraian dari suatu sistem informasi yang
utuh kedalam bagian komponen-komponennya dengan maksud mengidentifikasi dan
mengevaluasi kekurangan-kekurangan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang
diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya.
Analisis yang sedang berjalan di BBPPKS Bandung dibuat oleh penulis dalam
bentuk use case diagram dan aktivity diagram. Analisis sistem dalam suatu instansi
atau lembaga sangat penting karena fungsi dari analisis itu sendiri yaitu untuk
mengetahui bagaimana sistem itu berjalan agar sistem yang dibuat dapat
menghasilkan output yang diinginkan dan dapat mencapai tujuan yang direncanakan.
4.2 Model Use Case Diagram Kepegawaian
Tahapan ini dimaksudkan untuk melihat kegiatan-kegiatan apa yang dilakukan
sistem yang sedang berjalan. Kegiatan yang dilakukan sistem yang sedang berjalan
digambarkan menggunakan use case diagram.
(41)
Gambar 4.1 Use Case Diagram Kepegawain
4.3 Skenario
Use Case
Use case skenario adalah sebuah dokumentasi terhadap kebutuhan fungsional
dari sebuah sistem. Berikut ini adalah skenario
use case
dari sistem kepegawaian
yang sedang berjalan pada BBPPKS Bandung.
4.3.1
Skenario
Use Case
Pensiun Pegawai
Nama Use Case : Pensiun Pegawai
Actors
: pegawai
Worker
: Bag.Kepegawaian
Type
: Primary
Tujuan
: Untuk mengolah data pengajuan pensiun pegawai
Bag. Kepegawaian
Permohonan Cuti
Permohonan Mutasi
Permohonan Pensiun
Pegawai Absensi Pegawai
Cuti Pegawai
<<include>>
Mutasi Pegawai
<<include>>
Pensiun Pegawai <<include>>
(42)
Tabel 4.1 Skenario Use Case Pensiun Pegawai
Actor
Sistem
1.
Pegawai mengajukan pensiun
2.
Bag kepegawaian Memeriksa
persyaratan mutasi
3.
Persyaratan yang telah
dilengkapi untuk kemudian di
buatkan surat pengajuan
pensiun
4. Kepala Balai Mengajukan
surat pension ke badiklit pusat
5. persetujuan badiklit pusat
6.kepala balai menetapkan
keputusan pensiun
7,kepala balai membuat SK
pensiun
8.Pegawai menerima SK Pensiun
Aktivity Diagram Pengajuan Pensiun Pegawai
Menggambarkan alur kerja (
workflow
) dari proses pengajuan pension sampai ke
penerimaan SK Pensiun Pegawai.
Activity diagram
Pengelolaannya adalah Sebagai
berikut :
Gambar 4.2 Activity Diagram Pengajuan Pensiun Pegawai
Menerima SK Pensiun Mulai Mengajukan Permohonan Pensiun Selesai Cek Persyaratan Mengajukan Kepada Kepala Balai Mengajukan Pensiun kepada Badiklit Pusat
Menetapkan Keputusan Pensiun Membuat SK Pensiun Persetujuan Badiklit Pusat Badiklit Pusat Kepala Balai
Bag Kepegaw aian Pegaw ai
(43)
4.3.2 Skenario
Use Case
Absensi Pegawai
Nama Use Case : Absensi
Actors
: Pegawai
Worker
: Staff Pelaksana Kepegawaian
Type
: Primary
Tujuan
: Melakukan evaluasi dan laporan kehadiran pegawai
Tabel 4.3 Skenario Use Case Absensi Pegawai
Actor
Sistem
1.
Pegawai mengisi daftar
absensi pegawai
2.
Staff pelaksana melakukan
pengolahan data absensi.
3.
Mencetak laporan absensi
pegawai harian.
4.
Menyerahkan laporan kepada
Kasubag untuk diperiksa dan
ditandatangani.
Aktivity Diagram Absensi Pegawai
Gambar 4.3 Activity Diagram Absensi Pegawai
Start Mengisi Absensi Melaporkan Data Absensi harian Menginput Data Absensi harian Mengecek Data Absensi harian Selesai Kasubag Staff Pelaksana Pegaw ai
(44)
4.3.4 Skenario
Use Case
Pengajuan Cuti Pegawai
Nama Use Case : Cuti Pegawai
Actors
: Pegawai dan Arsiparis
Worker
: Staff Pelaksana Kepegawaian
Type
: Primary
Tujuan
: Melakukan evaluasi dan laporan kehadiran pegawai
Tabel 4.4 Skenario Use Case Cuti Pegawai
Actor
Sistem
1.Pegawai mengajukan
permohonan cuti
2.
Staff pelaksana melakukan
pengecekan data cuti
pegawai.
3.
Jika dalam data arsip cuti
pegawai,pegawai tersebut
pernah mengajukan cuti
sebelumnya atau jatah cuti
yang diajukan telah
melebihi batas kuota cuti
yang ditetapkan maka
pengajuan cuti tersebut di
tolak..
4.
Jika diterima maka staff
pelaksana akan membuat
Surat Cuti.
5,Penandatanganan Surat cuti
oleh Kasubag Umum
6.Penandatanganan Surat Cuti
oleh Kepala Balai
7. Penyerahan Surat Cuti
kepada Pegawai
(45)
Aktivity Diagram Cuti Pegawai
Gambar 4.4 Activity Diagram Cuti Pegawai
4.3.5 Skenario
Use Case Pengajuan
Mutasi Pegawai
Nama Use Case : Mutasi Pegawai
Actors
: Pegawai
Worker
: Staff Pelaksana Kepegawaian
Type
: Primary
Tujuan
: Melakukan pembuatan surat pengajuan permohonan mutasi
Tabel 4.5 Skenario Use Case Mutasi Pegawai
Actor
Sistem
1.
.Pegawai mengajukan
permohonan mutasi
2.
Staf Pelaksana Mutasi
memeriksa persyaratan cuti
3.
Jika persyaratan dinyatakan
lengkap maka dilakukan
pembuatan surat pengajuan
mutasi.
Stop Mengajukan Permohonan Cuti Cuti Selesai Penolakan Cuti Pengecekan Data Cuti Membuat Surat Cuti Menyerahkan Surat Cuti ACC Permohonan Cuti ACC Permohonan Cuti melewati batas cutiKepala Balai Subag Umum
Bag. Kepegaw aian Pegaw ai
(46)
Tabel 4.6 Skenario Use Case Mutasi Pegawai(Lanjutan)
Aktor
Sistem
4.
Kepala Balai Menanda
tangani Surat Pengajuan
Mutasi
5.
Kepala Balai Memproses
pengajuan Mutasi
6.
Badiklit Pusat Memeriksa
Pengajuan Mutasi dan
menentukan persetujuan
mutasi
7.
Setelah disetujui Badiklit
Pusat maka Kepala Balai
Membuat Surat Keputusan
Mutasi
8.
Kepala Balai menyerahkan
Surat Keputusan Mutasi
9.
Pegawai menerima Surat
Keputusan Mutasi
Aktivity Diagram Mutasi Pegawai
Gambar 4.5 Activity Diagram Mutasi Pegawai
Menerima SK Mutasi Mulai Pengajuan Mutasi dan persyaratan Selesai Cek/Validasi Persyaratan
persyaratan tidak lengkap
Memproses pembuatan surat Pengajuan Mutasi
persyaratan lengkap
ACC Surat Pengajuan mutasi
Memproses Surat Pengajuan Mutasi
Menyerahkan SK Mutasi Membuat dan mengesahkan SK Mutasi
Persetujuan Badiklit Pusat Tidak distujui disetujui Badiklit Pusat Kepala Balai
Bag. Kepegaw aian Pegaw ai
(47)
4.4
Evaluasi Sistem yang sedang Berjalan
Setelah penulis mengadakan penelitian di BBPPKS Bandung, dan mengamati
kegiatan yang berhubungan dengan prosedur serta proses pengolahan data pegawai
yang meliputi pembuatan dokumen-dokumen, serta pembuatan laporan-laporan,
penulis menemukan beberapa kelemahan dalam sistem yang sedang berjalan pada
saat ini.
Kelemahan-kelemahan dari sistem kepegawaian di BBPPKS yang sedang
berjalan adalah :
1.
Kesulitan pada saat pencarian data pegawai karena tidak disimpan secara
terstruktur.
2.
Terjadinya kerusakan dan kehilangan data akibat dari media penyimpanan
yang ada hanya berupa dokumen yang diarsipkan.
3.
Adanya duplikasi data pada saat pencatatan data pegawai.
4.5
Perancangan Sistem
4.5.1. Tujuan Perancangan Sistem
Perancangan sistem ditujukan untuk memberikan gambaran umum tentang
sistem yang dikembangkan atau sistem baru kepada pemakai (
user
).
Tahap perancangan sistem memiliki dua tujuan utama, yaitu:
1.
Untuk memenuhi kebutuhan sistem
2.
Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap
(48)
Tujuan kedua lebih condong pada perancangan sistem yang terinci, yakni
pembuatan rancang bangun yang jelas dan lengkap untuk digunakan dalam
pembuatan program aplikasi.
4.5.2
Gambaran Umum Sistem yang Diusulkan
Gambaran umum dari sistem yang diusulkan adalah untuk memberikan
gambaran secara umum kepada pemakai (user) mengenai sistem informasi yang baru,
perancangan sistem secara umum juga sudah dapat mengenai komponen sistem
informasi yang akan di desain. Penentuan persyaratan sistem dilakukan agar arah
perancangan sistem dapat benar-benar terarah pada sasaran, oleh sebab itu sistem
yang dirancang harus memenuhi batasan sistem dimana perancangan sistem ini
merupakan kebutuhan fungsional dan persiapan untuk rancang bangun implementasi
menggambarkan bagaimana suatu sistem di bentuk. Pada tahap perancangan sistem
informasi di rancang dengan tujuan sebagai alat komunikasi antara pemakai (user)
dengan pembuat program guna mendapatkan sistem aplikasi yang sesuai dengan apa
yang diinginkan user.
4.5.3
Perancangan Prosedur yang Diusulkan
4.5.3.1 Sequence Diagram
Sequence diagram menggambarkan interaksi antar objek didalam dan disekitar
sistem (termasuk pengguna, display, dan sebagainya) berupa
message
yang
digambarkan terhadap waktu. Sequence diagram terdiri antar dimensi vertikal
(waktu) dan dimensi horizontal (objek-objek yang terkait). Sequence diagram
menggambarkan kolaborasi dinamis antara sejumlah
object
. Kegunaannya untuk
(49)
sesuatu yang terjadi pada titik tertentu dalam eksekusi sistem. Komponen utama
sequence diagram
terdiri atas objek yang dituliskan dengan kotak segi empat
bernama pesan diwakili oleh garis dengan tanda panah dan waktu yang ditunjukkan
dengan proses vertikal.
1.
Sequence Diagram Pengajuan Pensiun Pegawai
Gambar 4.6 Sequence Diagram Pengajuan Pensiun Pegawai
Staf Pelaksana Pensiun memasukan login dengan menginputkan username ,
password dan bagian. system akan mengecek apakah username,password dan bagian
benar jika salah maka akan muncul pesan kesalahan dihalaman login, jika benar
Arsiparis kepegawaian akan langsung masuk kehalaman index kepegawaian dan
masuk pada form Pensiun Pegawai untuk menginput data Persyaratan Pensiun yang
masuk uhntuk disimpan kedalam database pension pegawai dan mencetak surat
pengajuan pensiun.
Staf Pelaksana Pensiun : Bag. Kepegawaian Staf Pelaksana Pensiun :
Bag. Kepegawaian
Form Login : FORM Form Login :
FORM
Data User : USER Data User :
USER
Form utama : FORM Form utama :
FORM
Form Pensiun : FORM Form Pensiun :
FORM
Data Pensiun : PENSIUN Data Pensiun :
PENSIUN
Data Persyaratan : PENSIUN Data Persyaratan :
PENSIUN
1: UserID, Password, Bagian
2: UserID, Password, Bagian
3: Validasi User
4: Loop (Selama User id / Password Salah)
5: Load Form
6: Display 7: Pilih Form Pensiun
10: Input Data Pemohon 11: Cek Persyaratan
14: Cetak Surat pengajuan Pensiun
8: Load Form Pensiun 9: Display
Form
13: Simpan Data Pensiun
12: Simpan Data Persyaratan
(50)
2.
Sequence Diagram Cuti Pegawai
Gambar 4.7 Sequence Diagram Cuti Pegawai
Staf Pelaksana cuti memasukan user id ,password dan bagian terlebih dahulu
sebelum jika user ID, password dan bagian salah maka system akan secara otomatis
menampilkan pesan kesalahan dan kembali ke menu login. Setelah password benar,
maka langsung menampilkan form utama dan user masuk ke dalam form pengajuan
cuti pegawai. Usser terlebih dahulu mengecek ke dalam database untuk melihat
apakah pegawai tersebut yang akan mengajukan cuti. Jika pegawai tersebut
sebelumnya pernah mengajukan cuti melebihi batas kuota yang ditetapkan, maka user
akan menolak pengajuan cuti pegawai tersebut. Dan jika masih ada kuota cuti
Staf Pelakasana Cuti : Bag. Kepegawaian Staf Pelakasana Cuti :
Bag. Kepegawaian
Form Login : FORM Form Login :
FORM
Data User : USER Data User :
USER
Form Utama : FORM Form Utama :
FORM
Form Cuti : FORM Form Cuti :
FORM
Data Cuti : CUTI Data Cuti :
CUTI 1: UserID, Password, Bagian
2: UserID, Password, Bagian
3: Validasi User
4: Loop (Selama User id / Password Salah)
5: Load Form utama 6: Display 7: Pilih Form Cuti Pegawai
10: Cek Cuti Pegawai
14: Input Data Cuti
16: Cetak Surat Cuti
8: Load Form Cuti 9: Display
Form
11: Cek Cuti Pegawai
12: Validasi 13: Invalid(Cuti Ditolak)
(51)
pegawai yang bersangjutan belum digunakan, maka user langsung menginputkan data
pengajuan cuti pegawai dan mencetak surat cuti pegawai, kemudian disimpan dalam
database cuti pegawai.
3.
Sequence Diagram Absensi
Gambar 4.8 Sequence Diagram Absensi Pegawai
Staf Pelaksana memasukan user id ,password dan bagian terlebih dahulu
sebelum jika user ID, password dan bagian salah maka system akan secara otomatis
menampilkan pesan kesalahan dan kembali ke menu login. Setelah password benar,
maka langsung menampilkan form utama dan user masuk ke dalam form absensi
pegawai. User menginputkan data absensi setelah data tersebut sebelumnya telah diisi
oleh pegawai yang hadir, laporan absensi harian akan dicetak dan disimpan ke dalam
database absensi pegawai
Form Login : FORM Form Login :
FORM Staf Pelaksana Absensi :
Bag. Kepegawaian Staf Pelaksana Absensi :
Bag. Kepegawaian
Data User : USER Data User :
USER
Form Utama : FORM Form Utama :
FORM
Form Absensi : FORM Form Absensi :
FORM
Data Absensi : ABSENSI Data Absensi :
ABSENSI
1: UserID, Password, Bagian
2: UserID, Password, Bagian 3: Validasi User
4: Loop (Selama User id / Password Salah)
5: Load Form
6: Display Form
7: Pilih Form Absensi
10: input data absensi
12: cetak data absensi harian
8: Load Form Absensi
9: Display Form
(52)
4.
Sequence Diagram Mutasi
Gambar 4.9 Sequence Diagram Mutasi Pegawai
Staf Pelaksana mutasi memasukan user id , password dan bagian terlebih
dahulu sebelum jika user ID, password dan bagian salah maka system akan secara
otomatis menampilkan pesan kesalahan dan kembali ke menu login. Setelah
password benar, maka langsung menampilkan form utama dan user masuk ke dalam
form pengajuan mutasi pegawai.
System akan mengecek data pemohon mutasi serta mengecek persyaratan,
setelah persyaratan dinyatakan lengkap maka user menyimpan data persyaratan
pegawai yang akan mengajukan mutasi kedalam data persyaratan.User akan
mencetak surat pengajuan mutasi dan akan menyimpan data surat mutasi pegawai
tersebut kedalam database surat mutasi.
Staf Pelaksana Mutasi : Bag. Kepegawaian Staf Pelaksana Mutasi :
Bag. Kepegawaian
Form Login : FORM Form Login :
FORM
Data User : USER Data User :
USER
Form utama : FORM Form utama :
FORM
Form Mutasi : FORM Form Mutasi :
FORM
Data Mutasi : MUTASI Data Mutasi :
MUTASI
Data Persyaratan : MUTASI Data Persyaratan :
MUTASI
1: UserID, Password, Bagian
2: User ID, Password ()
3: Validasi User 4: Loop (Selama User id /
Password Salah)
5: Load Form
6: Display 7: Pilih Form Mutasi
10: Input Data Pemohon 11: Cek Persyaratan
14: Cetak Surat pengajuan Mutasi
8: Load Form Mutasi 9: Display
Form
13: Simpan Data Mutasi
12: Simpan Data Persyaratan
(53)
4.5.3.2 Collaboration Diagram
Collaboration diagram
melihat pada interaksi dan hubungan antar objek. Tipe
diagram ini menekankan pada hubungan antar objek dan digunakan sebagai alat
untuk menggambarkan interaksi yang mengungkapkan keputusan mengenai perilaku
suatu sistem.
Collaboration diagram
dalam sistem informasi kepegawaian di BBPPKS
Lembang Bandung yang akan dikembangkan adalah sebagai berikut :
1.
Collaboration Diagam Pensiun Pegawai
Gambar 4.10 Collaboration Diagram Pensiun Pegawai`
Staf Pelaksana Pensiun : Bag. Kepegawaian
Form Login : FORM
Data User : USER
Form utama : FORM Form Pensiun :
FORM
Data Pensiun : PENSIUN Data Persyaratan :
PENSIUN
3: Validasi User
6: Display 9: Display Form
1: UserID, Password, Bagian
10: Input Data Pemohon 11: Cek Persyaratan 14: Cetak Surat pengajuan Pensiun
7: Pilih Form Pensiun
2: UserID, Password, Bagian
4: Loop (Selama User id / Password Salah)
5: Load Form
8: Load Form Pensiun
13: Simpan Data Pensiun 12: Simpan Data
(54)
2.
Collaboration Diagam Cuti
Gambar 4.11 Collaboration Diagram Cuti Pegawai
3.
Collaboration Diagam Absensi
Gambar 4.12 Collaboration Diagram Absensi Pegawai
Staf Pelakasana Cuti : Bag. Kepegawaian
Form Login : FORM
Data User : USER
Form Utama : FORM
Form Cuti : FORM
Data Cuti : CUTI 3: Validasi User
6: Display
9: Display Form 12: Validasi
1: UserID, Password, Bagian
10: Cek Cuti Pegawai 14: Input Data Cuti 16: Cetak Surat Cuti
7: Pilih Form Cuti Pegawai
2: UserID, Password, Bagian
4: Loop (Selama User id / Password Salah)
5: Load Form utama
8: Load Form Cuti 11: Cek Cuti Pegawai 15: Simpan Data Cuti
13: Invalid(Cuti Ditolak)
Data Absensi : ABSENSI
Staf Pelaksana Absensi : Bag. Kepegawaian
Form Login : FORM Data User :
USER Form Utama :
FORM
Form Absensi : FORM
3: Validasi User 6: Display Form
9: Display Form
1: UserID, Password, Bagian 10: input data absensi
12: cetak data absensi harian
7: Pilih Form Absensi
2: UserID, Password, Bagian 4: Loop (Selama User id / Password Salah)
5: Load Form 8: Load Form
Absensi
(55)
4.
Collaboration Diagam Mutasi
Gambar 4.13 Collaboration Diagram Mutasi Pegawai
Staf Pelaksana Mutasi : Bag. Kepegawaian
Form Login : FORM
Data User : USER
Form utama : FORM
Form Mutasi : FORM
Data Mutasi : MUTASI
Data Persyaratan : MUTASI
3: Validasi User
6: Display
9: Display Form
1: UserID, Password, Bagian
10: Input Data Pemohon 11: Cek Persyaratan 14: Cetak Surat pengajuan Mutasi
7: Pilih Form Mutasi
2: User ID, Password ()
4: Loop (Selama User id / Password Salah)
5: Load Form
8: Load Form Mutasi 13: Simpan Data Mutasi
(56)
4.5.3.3
Class Diagram Yang Diusulkan
Gambar 4.14 Class Diagram Kepegawaian
Class Diagram ini menggambarkan hubungan antar objek, dimana dapat dilihat
calsss user diwariskan menjadi dua yaitu kepala dinas dan bagian kepegawaian. Class
user berhubungan dengan class login, ini menggambarkan class user dapat melakukan
login. Class bagian kepegawaian diwariskan menjadi empat yaitu surat menyurat,cuti
pegawai,absensi pegawai dan mutasi pegawai, dimana setiap class tersebut
berhubungan dengan class-class pengajuan dan persyaratan menggambarkan fungsi
perangkat lunak, dimana setiap user dapat melakukan fungsi sesuai hak aksesnya.
4.5.3.4 Component Diagram Kepegawaian
Gambar 4.15 Component Diagram Kepegawaian
Server
Sistem Operasi
SQL Server
SQL Query
Client
Sistem Operasi
Aplikasi Kepegawaian ODBC
Cuti Pegawai Absensi Pegawai Mutasi Pegawai Surat Menyurat OCX dll Component
(57)
4.5.3.5 Deployment Diagram Kepegawaian
Gambar 4.16 Deployment Diagram Kepegawaian
Server
Sistem Operasi Server
SQL Server
ODBC
NewProcessor
Sistem Operasi Client
Aplikasi Kepegawaian
Component OXC, dll
(58)
44
OBJEK DAN METODE PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah bagian Pendidikan dan pelatihan di Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) Lembang Bandung
3.1.1. Sejarah Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS)
Sebagai unit pelaksanaan teknis kediklatan Departemen Sosial yang mempuyai tugas utama untuk menempa dan membentuk sumber daya manusia yang berkualitas di bidang kesejahteraan sosial.
Unit pelaksana teknis ini diawali pada tahun 1964 di Yogyakarta dengan nama Balai pendidikan Tenaga Sosial (BPTS). Pada tahun 1974 pidah ke Bandung berganti nama menjadi National Training Course (NTC) dan tahun 1975 terjadi perubahan nomenklatur menjadiBadan Pendidikan dan Latihan Tenaga Sosial (BPLTS). Selanjutnya pada tahun 1996 berganti nama lagi menjadi Balai Diklat Profesi Pekerjaan Sosial (BDPPS) dan pada tahun 2000 sampai dengan sekarang sesuai dengan Kepmensos Nomor : 53/HUK/2003 tanggal 23 juli 2003 bernama Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS).
(59)
3.1.2. Visi dan Misi
Visi dari Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) ini adalah mewujudkan BBPPKS Bandung sebagai lembaga terdepan dalam Pengembangkan Kualitas Sumber Daya Manusia Kesejahteraan Sosial Tahun 2010.
Misi dari Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) ini adalah :
1. Mengembangkan program diklat kesejahteraan sosial seseuai dengan kompetensi dan kebutuhan.
2. Melaksanakan pendidikan dan pelatihan kesejahteraan sosial sesuai standard mutu diklat.
3. Melaksanakan pengkajian kebijakan pada kebutuhan regional, metodologi dan teknologi diklat kesejahteraan sosial.
4. Melakukan advokasi dan informasi tentang diklat kesejahteraan sosial. 5. Mewujudkan pusat koordinasi regional jabatan fungsional pekerja sosial. 6. Membangun kerjasama antar lembaga diklat kesejahteraan sosial.
3.1.3. Struktur Organisasi
Berikut ini adalah struktur organisasi yang sedang berjalan di Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) Lembang Bandung
(60)
! " #
$ %
$ " &
$
' #
!
( ) &
% )
) %
Gambar 3.1 Struktur Organisasi Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS)
3.1.4. Deskripsi Tugas
Deskripsi jabatan di Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) :
1. Kepala
a. Tugas
BBPPKS mempunyai tugas melaksanakan pendidikan dan pelatihan kesejahteraan sosial pemerintah dan masyarakat, pengkajian dan penyiapan standarisasi pendidikan dan pelatihan pemberian informasi serta koordinasi dengan instansi terkait sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
(61)
b. Uraian tugas
1. Penyusunan rencana dan program, evaluasi dan penyusuna laporan pendidikan dan pelatihan kesejahteraan sosial.
2. Persiapan pendidikan dan pelatihan kesejahteraan sosial. 3. Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan kesejahteraan social.
4. Pelaksanaan advokasi dan pemberian informasi pendidikan dan pelatihan kesejahteraan sosial.
5. Pengkajian dan penyimpanan standarisasi pendidikan pelatihan kesejahteraan sosial.
6. Pengelolaan urusan tata usaha. 2. Kepala bagian tata usaha
a. Tugas
melaksanakan tugas surat menyurat, kepegawaian, keuangan, perlengkapan dan rumah tangga serta kehumasan.
b. Uraian Tugas
1. Melaksanakan urusan surat menyurat, kepegawaian perlengkapan dan rumah tangga serta kehumasan.
2. Pelaksanaan urusan keuangan.
3 Mempelajari , memahami dan melaksanakan peraturan perundang-undangan, ketentuan yang berkaitan dengan tugas Kepala Bagian Tata Usaha.
(62)
4. Melaksanakan penyusunan rencana program dan kegiatan Bagian Tata Usaha
5. Mengkonsultasikan rencana program dan kegiatan secara tertulis kepada Kepala Balai Besar untuk memperoleh persetujuan dan rekomendasi.
6. Membagi tugas sesuai dengan tugas pokok dan fungsi masing-masing kepala Sub Bagian.
7. Melaksanakan tugas-tugas sesuai arahan pimpinan. 8. Merencanakan kebutuhan diklat.
9. Menindaklanjuti surat masuk dan surat keluar.
10.Menginventarisasi dan menggali sumber penerimaan BBPPKS. 11.Melaksanakann kegiatan administrasi kepegawain, keuangan,
perlengkapan, rumah tangga dan kehumasan.
12.Mengevaluasi hasil pekerjaan staf dan membuat laporan kinerja instansi pemerintahan dan menyampaikan kepada Kepala Balai Diklat.
3. Kepala Bagian Sub Umum
a. Tugas
Melakukan urusan surat menyurat, kepegawaian, perlengkapan dan rumah tangga serta kehumasan.
b. Uraian Tugas
1. Mempelajari , memahami dan melaksanakan peraturan perundang-undangan, ketentuan yang berkaitan dengan tugas Sub Bagian Umum.
(63)
2. Melaksanakan penyusunan rencana program dan kegiatan Sub Bagian Umum.
3. Mengkonsultasikan rencana program dan kegiatan serta anggaran Sub Bagian Umum kepada Kepala Balai Tata Usaha untuk memperoleh pengarahan dan persetujuan.
4. Membagi tugas sesuai dengan tugas pokok dan fungsi masing-masing kepala Sub Bagian umum.
5. Membagi tugas kegiatan Kepala Sub Baian Umum kepadan staf.
6. Memberikan arahan kepada Staf Sub Bagian Umum dalam
pelaksanaan urusan Tata Usaha, Kepegawaian dan rumah tangga.
Uraian tugas kepegawaian yang ada pada bagian Umum : Pelaksana I
1. Mengadakan pembinaan, evluasi monitoring teradap pelaksanaan tugas-tugas kepegawayan
2. Melaksanakan koordinasi dengan sub,bag umum untuk pengusulan Diklat
3. Konsultan Dengan kasubag,umum mengenai
kepegawaian,yang melliputi - Perubahan setatus pegawai - Hak dan kewajiban pegawai
(64)
4. Mengkoordinasikan semua kegiaatan pegawai,baik yang sedang dilaksanakan.
5. Membuat laporan tahunan yang berkanaan dengan pegawai 6. Mengadminitrasikan hasil kerja
Pelaksana II
1. Membuat data pegawai yang melanggar ketentuan yang
berkaku .
2. Membuat usulan pegawai yang akan melanjutkan pendidikan
dan menerima KRS setiap semester.
3. Membuat usulan kepegawaian dan mencatat berbagai kegiatan mutasi pegawai.
4. Membuat usulan kepegawaian bagi pegawai yang akan
membuat KARPEG, KARSU/KARIS,ASKES dan TASPEN. 5. Mengetik DP3 setiap akhir tahun.
6. Membuat Daftaar Urut Kepangkatan (DUK) setiap bulan
Desember.
7. Membuat daftar Nominatif setiap bulan April dan Oktober 8. Membuat data pegawai menurut jabatan per Triwulan. 9. Mengadministrasikan semua hasil kerjanya.
(65)
Pelaksana III
1. Mencatat SK Pegawai dan surat kerjanya.
2. Membuat data pegawai yang telah mengikuti Diklat.
3. Membuat usulan penghargaan.
4. Membuat daftar petugas upacara.
5. Membuat daftar hadir pegawai.
6. Membuat daftar hadir pegawai.
7. Membuat laporan kehadiran pegawai.
8. Membuat Rekap ketidakhadiran pegawai per Triwulan/ 9. Mengadministrasikan semua hasil kerjanya.
Pelaksana IV
1. Membuat daftar petugas upacara hari-hari besar Nasional. 2. Membuat surat cuti pegawai.
3. Membantu membuat daftar hadir pegawai’
4. Membuat usulan test kesehatan.
5. Mengarsipkan DP3.
(66)
4. Kepala Sub Bagian Keuangan a. Tugas
Melakukan urusan penyusunan anggaran rutin dan pembangunan serta sumber-sumber lain dan penyiapan bahan pembinan kebendaharaan, verifikasi serta akuntansi.
b. Uraian Tugas
1. Melakukan penyusunan rencana program dan kegiatan Sub Bagian Keuangan.
2. Mengkonsultasikan rencana program kegiatan kepada Kepala Bagian Tata Usaha Untuk memperoleh pengarahan dan persetujuan.
3. Melaksanakan koordinasi dengan pejabat terkait.
4. Membagi tugas kegiatanSub Bagian Keuangan kepada staf 5. Menindaklanjuti disposisi surat dari kepala bagian Tata Usaha. 6. Memberikan arahan kepada Staf Sub Bagian Keuangan baik lisan
maupun tulisan dalam rangka pelaksanaan tugas.
7. Melaporkan pelaksanaan tugas Sub Bagian Keuangan secara berkala kepada pimpinan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
5. Kepala Bidang Program Dan Evaluasi
a. Tugas
Melaksanakan penyusunan rencana dan program pemberian informasi dan advokasi, pemantauan, evaluasi, dan pelaporan kegiatan pendidikan dan pelatihan kesejahteraan sosial.
(67)
b. Uraian Tugas
1. Pelaksanaan pengumpulan, pengolahan dan penyajian data serta penyusunan rencana dan program.
2. Pemberian informasi dan advokasi.
3. Pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan penyusunan laporan.
6. Kepala Seksi Penyusunan Program
a. Tugas
Melakukan pengumpulan, pengolahan dan penyajian data, serta penyiapan penyusunan rencana dan program, pelayanan pemberian informasi.
b. Uraian Tugas
1. Mempelajari, memahami, dan melaksanakan peraturan perundang-undangan serta ketentuan yang berkaitan dengan tugas Seksi Penyusunan Program.
2. Melakukan penyusunan rencana program dan kegiatan Seksi Penyusunan program.
3. Mengkonsultasikan rencana program dan kegiatan serta anggaran kepada bidang-bidang program dan evaluasi untuk memperoleh pengarahan dan persetujuan.
4. Melakukan koordinasi dengan pejabat terkait.
5. Membagi tugas kegiatan Seksi Penyusunan Program kepada Staf. 6. Menindak lanjuti disposisi surat dari kepala Bidang Program dan
(68)
7. Memberikan arahan kepada Staf Seksi Penyusunan Program dalam rangka pelaksanaan pengumuman, mengolah dan penyajian data. 8. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas seksi penyusunan program secara
berkala kepada pimpinan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 9. Melakukan pembinaan Staf pada Seksi Penyusunan Program.
7. Kepala Seksi Pemantauan dan Evaluasi
a. Tugas
Melakukan pemantauan dan evaluasi serta penyusunan laporan b. Uraian Tugas
1. Mempelajari, memahami, dan melaksanakan peraturan perundang-undangan serta ketentuan yang berkaitan dengan tugas Seksi Pemantauan dan Evaluasi.
2. Melakukan penyusunan rencana program dan kegiatan Seksi Pemantauan dan Evaluasi.
3. Mengkonsultasikan rencana program dan kegiatan kepada kepala Bidang Program Dan Evaluasi untuk memperoleh pengarahan dan persetujuan.
4. Melakukan koordinasi dengan pejabat terkait.
5. Membagi tugas kegiatan Seksi Pemantauan dan Evaluasi Kepala Staf. 6. Menindak lanjuti disposisi surat dari kepala Bidang Program dan
Evaluasi.
(69)
8. Menyusun laporan dan mendistribusikan hasil monitoring evaluasi serta mendokumentasikannya.
9. Meyiapkan bahan laporan menyelenggarakan diklat.
10.Melakukan tugas-tugas lainnya yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan peraturan perundang-undangan serta ketentuan yang berlaku.
8. Kepala Bidang Penyelenggaraan Diklat Dan Kerja Sama
a. Tugas
Melaksanakan penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan tenaga kesejahteraan sosial pemerintah dan masyarakat serta pengkajian dan pentimpanan standarisasi pendidikan dan pelatihan dan kerja sama dengan instansi terkait.
b. Uraian Tugas
1. Penyimpan penyusunan, kurikulum, pembuatan jadwal pemanggilan peserta, penentuan fasilitator / widyaiswara dan praktek kerja lapangan.
2. Penyelenggaraan fasilitasi pendidikan dan pelatihan kesejahteraan sosial.
3. Pengkajian dan penyimpanan standarisasi pendidikan dan pelatihan kesejahteraan sosial.
(70)
5. Mempelajari, memahami, dan melaksanakan peraturan perundang-undangan serta ketentuan yang berkaitan dengan tugas kepala bidang penyelenggaraan diklat dan kerja sama.
6. Menyelenggarakan dan melaksanakan diklat TKSP maupun TKSM
berdasarkan standar yang telah ditetapkan.
7. Membuat laporan hasil pelaksanaan tugas kepala bidang penyelenggaraan diklat dan kerja sama kepada pimpinan secara berkala sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
9. Kepala Seksi Diklat Tenaga Kesejahteraan Sosial Pemerintah a. Tugas
Melakukasn fasilitasi penyelengaraa, pengkajian, dan penyiapan standarisasi pensisikan dan pelatihan kesejahteraan sosial bagi tenaga kesejahteraan sosial pemerintah dan pelaksanaan urusan kerjasama dengan instansi terkait.
b. Uraian Tugas
1. Mempelajari, memahami, dan melaksanakan peraturan perundang-undangan serta ketentuan yang berkaitan dengan tugas Seksi Diklat Tenaga Kesejahteraan Sosial pemerintah.
2. Melakukan penyusunan rencana program dan kegiatan Seksi Diklat Tenaga Kesejahteraan Sosial pemerintah.
(71)
3. Mengkonsultasikan rencana program dan kegiatan kepada kepala Bidang Program Penyelenggaraan Diklat dan kerja sama untuk memperoleh pengarahan dan persetujuan.
4. Melakukan koordinasi dengan pejabat terkait.
5. Menindak lanjuti disposisi surat dari kepala Bidang Penyelenggaraan Diklat dan kerja sama.
6. Menyiapkan bahan laporan akuntabilitas kemerja instansi pemerintah (LKIP).
7. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas Seksi Diklat Tenaga
Kesejahteraan Sosial Pemerintah secara berkala kepada pimpinan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
8. Melakukan tugas-tugas lainnya yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan peraturan perundang-undangan serta ketentuan yang berlaku. 9. Kepala Seksi Diklat Tenaga Kesejahteraan Sosial Masyarakat
a. Tugas
Melaukan fasilitasi penyelenggaraan, pengkajian dan penyimpan standarisasi pendidikan pelatihan kesejahteraan sosial masyarakat dan pelaksanaan urusan kerja sama dengan instansi terkait.
b. Uraian Tugas
1. Melakukan penyusunan rencana program dan kegiatan Seksi Diklat Kesejahteraan Sosial Masyarakat (TKSM).
(72)
2. Mengkonsultasikan rencana program dan kegiatan kepada kepala Bidang Program Penyelenggaraan Diklat dan kerja sama untuk memperoleh pengarahan dan persetujuan.
3. Melakukan koordinasi dengan pejabat terkait baik intern maupun extern.
4. Membagi tugas kegiatan seksi diklat Tenaga Kesejahteraan Sosial Masyarakat ( TKSM) kepada Staf.
5. Menindak lanjuti disposisi surat dari kepala Bidang Penyelenggaraan Diklat dan kerja sama.
6. Menyelenggarakan dan melaksanakan diklat TKSM berdasarkan standar yang telah ditetapkan.
7. Melakukan pemantauan proses kegiatan pendidikan pelatihan TKSM. 8. Melakukan kerja sama dengan intansi terkait dalam rangka
penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan TKSM. 9. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas Seksi Diklat Tenaga
Kesejahteraan Sosial Masyarakat secara berkala kepada pimpinan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
10.Melakukan tugas-tugas lainnya yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan peraturan perundang-undangan serta ketentuan yang berlaku.
(73)
11.Kepala Instalasi Laboratorium Pratikum Profesi pekerjaan Sosial Dan Media
a. Tugas
Melakukan kegiatan praktek profesi pekerjaan sosial dan media untuk menunjang pelaksanaan tugas BBPPKS dan informasi Diklat.
b. Uraian Tugas
1. Mempelajari, memahami, dan melaksanakan peraturan perundang-undangan serta ketentuan yang berkaitan dengan Instalasi
Laboratorium Pratikum Profesi pekerjaan Sosial Dan Media. 2. Menyediakan penggunaan laboratorium untuk kegiatan praktyikum
pendidikan pelatihan kesejahteraan sosial.
3. Melakukan koordinasi dengan bidang penyelenggaraan diklat dan kerja sama dalam penggunaan instalasi laboratorium.
4. Membuat laporan hasil kegiatan instalasi laboratorium dan media kepada kepala balai.
5. Bertanggung jawab kepada kepala balai tentang kegiatan intalasi dan media.
6. Melakukan koordinasi dengan perguruan tinggi dalam rangka pengembangan kesejahteraan sosial.
7. Menjalin kerja sama dengan media cetak dan elektronik dalam rangka mengkomunikasikan serta mensosialisasikan profesi kesejahteraan sosial dan tugas diklat kesejahteraan sosial.
(74)
12.Kepala Instalasi Perpustakaan a. Tugas
Melakukan urusan perpustakaan. b. Uraian Tugas
1. Mempelajari, memahami, dan melaksanakan peraturan perundang-undangan serta ketentuan yang berkaitan dengan Instalasi perpustakaan.
2. Menyusun rencana kebutuhan perpustakaan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi balai.
3. Menginventarisir koleksi buku dan menyusun katalog. 4. Melayani peminjaman buku.
5. Membuat kartu perpustakaan.
6. Mengusulkan pengembangan perpustakaan kepada kepala balai. 7. Membuat laporan pelaksanaan kegiatan perpustakaan secara berkala
kepada kepala balai.
8. Menjalin kerja sama dengan perpustakaan daerah dalam hal mengembangkan tenaga perpustakaan.
9. Bertanggung jawab kepada kepala balai dalam hal kegiatan perpustakaan.
(75)
3.2 Metode Penelitian
Metode penelitian yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah metode yang menghasilkan produk juga melibatkan individu sebagai objek penelitian. 3.2.1 Desain Penelitian
Desain penelitian ini termasuk ke dalam penelitian yang bersifat tindakan ( Action Reserch ) . Penelitian ini lebih banyak kepada penelitian praktis, penelitian ini dengan terus menerus mencari kelemahan dari suatu sistem untuk suatu penyempurnaan. dimana dalam penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran tentang kinerja program dirancang dan di implementasikan kepada pengguna (user) didalam suatu intansi khususnya di BPPPKS Bandung.
3.2.2 Jenis Dan Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut.
3.2.2.1 Sumber Data Primer 1. Wawancara (Interview)
Penulis menyiapkan daftar pertanyaan dan mengadakan tanya jawab langsung yang berhubungan dengan sistem pengolahan data pegawai kepada orang yang berkompeten dan berwenang, dalam hal ini pegawai yang ditunjuk oleh Kepala Dinas untuk memberikan informasi kepada peneliti.
(76)
2. Pengamatan (Observasi)
Observasi adalah penelitian yang dilakukan dengan cara pengamatan langsung terhadap objek yang diteliti, hal ini dilakukan untuk mengetahui sistem pengolahan data pegawai pada bagian kepegawaian di BPPPKS Bandung.
3. Metode Penelitian
Metode Penelitian ( Field Research )Yaitu dengan cara pengambilan data secara langsung, kunjungan langsung ke objek penelitian, yaitu Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) Lembang Bandung, masalah-masalah yang berkaitan dengan objek penelitian dan diharapkan dapat memberikan pemecahan masalah.
3.2.2.2. Sumber Data Sekunder
Data sekunder merupakan cara pengumpulan data dengan cara mempelajari data yang telah tersedia atau dikumpulkan/diberikan oleh pihak yang bersangkutan (pihak perusahaan) kepada peneliti.
Cara yang digunakan untuk mengumpulkan data sekunder adalah metode Dokumentasi, yaitu dengan mengumpulkan data dan informasi yang diperlukan dari sumber-sumber kebanyakan dari materi sejenis dokumen yang berkenaan dengan masalah yang diteliti. Metode ini digunakan untuk pengumpulan data yang berhubungan dengan sejarah, tujuan, kegiatan dan struktur organisasi.
(77)
3.2.3 Metode Pendekatan atau Pengembangan Sistem
Metode pendekatan dan pengembangan sistem digunakan untuk memenuhi kebutuhan pengembangan sistem sehingga sistem yang dihasilkan akan sesuai dengan yang diharapkan.
3.2.3.1Metode Pendekatan Sistem
Metode pendekatan sistem yang digunakan untuk perancangan sistem informasi kepegawaian di Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) Lembang Bandung adalah OO (Orientasi Objek). Dimana perancangan difokuskan pada perancangan sistem yang akan dibangun. Dengan pemrograman berorientasi objek, berarti kita menciptakan blok-blok kode, yang dinamakan objek. Objek-objek ini kemudian digunakan oleh berbagai aplikasi. Suatu saat jika objek membutuhkan perubahan, kita hanya melakukan perubahan sekali saja dan kemudian ia dengan mudah akan mewariskannya ke objek-objek lain yang menjadi turunannya.
3.2.3.2 Metode Pengembangan Sistem
Dalam membuat program aplikasi ada berbagai macam metode, salah satunya adalah metode prototipe. Metode Prototipe merupakan suatu metode dalam pengembangan sistem yang menggunakan pendekatan untuk membuat suatu program dengan cepat dan bertahap sehingga dapat segera dievaluasi oleh pemakai (user). Prototipe membuat proses pengembangan sistem informasi menjadi lebih cepat dan lebih mudah, terutama pada keadaan kebutuhan pemakai
(78)
yang sulit untuk diidentifikasi. Adapun tahapan tahapan dalam dari metode prototype adalah sebagai berikut:
a. Mengidentifikasi kebutuhan pemakai. Pada tahap ini analisis sistem akan melakukan studi kelayakan dan studi terhadap kebutuhan pemakai, baik yang meliputi model interface, teknik prosedural, maupun dalam teknologi yang akan digunakan.
b. Mengembangkan prototype. Pada tahap kedua ini, analisa sistem bekerja sama dengan pemrogram dalam mengembangkan prototype sistem untuk memperlihatkan kepada pemesanan permodelan sistem yang akan dibangunnya.
c. Menentukan apakah prototype dapat diterima oleh pemesan atau pemakai.
d. Mengadakan sistem operasional. Melalui pemrogram berdasarkan
permodelan sistem yang telah disepakati oleh pemesan sistem.
e. Menguji sistem operasional. Pada tahap ini pemrogram akan melakukan uji coba baik menggunakan data sekunder maupun data primer untuk memastikan bahwa sistem dapat berlangsung dengan baik dan benar, sesuai dengan kebutuhan pemesan.
f. Menentukan sistem operasional. Apakah dapat diterima oleh pemesan atau harus dilakukan beberapa perbaikan atau bahkan harus dibongkar semuanya dimulai dari awal lagi.
g. Jika sistem telah disetujui, maka tahap terakhir adalah melakukan implementasi sistem.
(79)
Gambar 3.2 Metode Prototype
Sumber Analisis dan design system informasi, Yogianto HartonoMBA., Ph.D.,penerbit Andi Yogyakarta (1989)
3.2.3.2Alat Bantu Analisis dan Perancangan
Adapun alat bantu yang digunakan dalam pemodelan sistem penelitian ini adalah Unified Modeling Language (UML). UML adalah sebuah bahasa yang
(80)
berdasarkan grafik/gambar untuk memvisualisasi, menspesifikasikan, membangun, dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan software berbasis OO (Object-Oriented). UML sendiri juga memberikan standar penulisan sebuah system blue print, yang meliputi konsep bisnis proses, penulisan kelas-kelas dalam bahasa program yang spesifik, skema database, dan komponen-komponen yang diperlukan dalam sistem software
1. Use Case Diagram
Use case diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem. Yang ditekankan adalah “apa” yang diperbuat sistem, dan bukan “bagaimana”. Sebuah use case merepresentasikan sebuah interaksi antara aktor dengan system
2. Activity Diagram
Activity diagrams menggambarkan berbagai alir aktivitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir. Activity diagram juga dapat menggambarkan proses paralel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi.
3. Sequence Diagram
Sequence diagram menggambarkan interaksi antar objek di dalam dan di sekitar sistem (termasuk pengguna, display, dan sebagainya) berupa message yang digambarkan terhadap waktu. Sequence diagram terdiri atar dimensi vertikal (waktu) dan dimensi horizontal (objek-objek yang terkait). Sequence diagram biasa digunakan untuk menggambarkan skenario atau rangkaian langkah-langkah yang dilakukan sebagai respons dari sebuah event untuk menghasilkan output
(81)
tertentu. Diawali dari apa yang men-trigger aktivitas tersebut, proses dan perubahan apa saja yang terjadi secara internal dan output apa yang dihasilkan
4. Collaboration Diagram
Collaboration diagram juga menggambarkan interaksi antar objek seperti sequence diagram, tetapi lebih menekankan pada peran masing-masing objek dan bukan pada waktu penyampaian message. Setiap message memiliki sequence number, di mana message dari level tertinggi memiliki nomor 1. Messages dari level yang sama memiliki prefiks yang sama
5. Class Diagram
Class adalah sebuah spesifikasi yang jika diinstansiasi akan menghasilkan sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan dan desain berorientasi objek. Class menggambarkan keadaan (atribut/properti) suatu sistem, sekaligus menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut (metoda/fungsi). Class diagram menggambarkan struktur dan deskripsi class, package dan objek beserta hubungan satu sama lain seperti containment, pewarisan, asosiasi, dan lain-lain.
Class memiliki tiga area pokok :
1. Nama (dan stereotype)
2. Atribut
3. Metoda
Atribut dan metoda dapat memiliki salah satu sifat berikut : 1. Private, tidak dapat dipanggil dari luar class yang bersangkutan
(82)
2. Protected, hanya dapat dipanggil oleh class yang bersangkutan dan anak-anak yang mewarisinya
3. Public, dapat dipanggil oleh siapa saja
6. Component Diagram
Component diagram menggambarkan struktur dan hubungan antar komponen piranti lunak, termasuk ketergantungan (dependency) di antaranya. Komponen piranti lunak adalah modul berisi code, baik berisi source code maupun binary code, baik library maupun executable, baik yang muncul pada compile time, link time, maupun run time. Umumnya komponen terbentuk dari beberapa class dan/atau package, tapi dapat juga dari komponen-komponen yang lebih kecil. Komponen dapat juga berupa interface, yaitu kumpulan layanan yang disediakan sebuah komponen untuk komponen lain.
7. Deployment Diagram
Deployment/physical diagram menggambarkan detail bagaimana komponen di deploy dalam infrastruktur sistem, di mana komponen akan terletak (pada mesin, server atau piranti keras apa), bagaimana kemampuan jaringan pada lokasi tersebut, spesifikasi server, dan hal-hal lain yang bersifat fisikal Sebuah node adalah server, workstation, atau piranti keras lain yang digunakan untuk men deploy komponen dalam lingkungan sebenarnya. Hubungan antar node (misalnya TCP/IP) dan requirement dapat juga didefinisikan dalam diagram ini.
(83)
3.2.4 Faktor Pengujian Software
Faktor pengujian software yang digunakan dalam penelitian ini adalah black box. Pengujian black box adalah pengujian aspek fundamental sistem tanpa memperhatikan struktur logika internal perangkat lunak. Metode ini digunakan untuk mengetahui apakah perangkat lunak berfungsi dengan benar. Pengujian black box merupakan metode peracangan data uji yang didasarkan pada spesifikasi perangkat lunak. Data uji dibangkitkan, dieksekusi pada perangkat lunak dan kemudian keluaran dari perangkat lunak dicek apakah telah sesuai dengan yang diharapkan.
Faktor Pengujian Black Box
1. Graph-based testing adalah geraf yang mewakili hubungan antar objek pada modul sehingga tiap objek dan hubungannya tersebut dapat diuji. 2. Equivalence Partitioning adalah pembagian domain masukan dari program
menjadi kelas data yang dibuatkan kasus ujinya.
3. Boundary Value Analysis adalah pemilihan kasus uji dengan mencari batas-batas esktrim dari kelas data
4. Comparison Testing adalah digunakan untuk system yang menganut redundancy kasus uji yang dirancang untuk satu versi perangkat lunak dijadikan masukkan pada pengujian versi perangkat lunak lainnya.
(84)
8
LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem
Menurut Jogiyanto terdapat dua kelompok pendekatan di dalam mendefinisikan sistem, yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen atau elemennya. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedurnya mendefinisikan sistem sebagai berikut :
“Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu
kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu, Jogiyanto (19989:7)”.
Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemen atau komponennya mendefinisikan sistem sebagai berikut :
“Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang saling berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu,Jogiyanto (1989:8)”.
Sistem itu sendiri memiliki karakteristik atau beberapa sifat tertentu, yaitu mempunyai komponen (components), batas sistem (boundary), lingkungan luar sistem (environments), penghubung (interface), masukan (input), keluaran (output), pengolah (process), dan sasaran (objectives) atau suatu tujuan (goal).
Adapun penjelasan dari karateristik suatu sistem adalah sebagai berikut: a. Komponen sistem (Components) adalah bagian sistem yang saling
ber-interaksi dan membentuk satu kesatuan. Komponen atau elemen sistem dapat berupa subsistem atau beberapa bagian sistem.
(1)
ix
BAB IV ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN
4.1. Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan ... 70
4.2. Model Use Case Diagram Kepegawaian ... 70
4.3. Skenario Use Case ... 71
4.3.1. Skenario Use Case Pensiun Pegawai ... 71
4.3.2. Skenario Use Case Absensi Pegawai ... 73
4.3.3. Skenario Use Case Pengajuan Cuti Pegawai ... 74
4.3.4. Skenario Use Case Pengajuan Mutasi Pegawai ... 75
4.4. Evaluasi Sistem yang sedang Berjalan ... 77
4.5. Perancangan Sistem ... 77
4.5.1. Tujuan Perancangan Sistem ... 77
4.5.2. Gambaran Umum Sistem yang Diusulkan ... 78
4.5.3. Perancangan Prosedur yang Diusulkan ... 78
4.5.3.1. Sequence Diagram ... 78
4.5.3.2. Collaboration Diagram ... 84
4.5.3.3. Class Diagram Yang Diusulkan ... 85
4.5.3.4. Component Diagram Kepegawaian ... 86
4.5.3.5. Deployment Diagram Kepegawaian ... 87
4.6. Kodifikasi ... 88
4.7. Perancangan Antar Muka ... 89
4.7.1. Perancangan Input ... 89
4.7.2. Perancangan output... 95
(2)
x
BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM
5.1. Implementasi ... 100
5.1.1. Batasan Implementasi ... 100
5.1.2. Implementasi Perangkat Lunak ... 101
5.1.3. Implementasi Perangkat Keras ... 101
5.1.4. Implementasi Basis Data ... 102
5.1.5. Implementasi Instalasi ODBC ... 108
5.1.6. Implementasi Antar Muka ... 115
5.2. Pengujian ... 132
5.2.1. Rencana Pengujian ... 132
5.2.2. Kasus Dan Hasil Pengujian ... 132
5.2.3. Kesimpulan Hasil Pengujian ... 136
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan ... 137
6.2. Saran ... 138
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
(3)
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI KEPEGAWAIAN
PADA BALAI BESAR PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
KESEJAHTERAAN SOSIAL(BBPPKS)
LEMBANG BANDUNG
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi syarat kelulusan pada Program Studi Strata Satu Jurusan Manajemen Informatika
Oleh :
Chandra Yuda Negara 10503468
JURUSAN MANAJEMEN INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
2009
(4)
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Syukur alhamdulilah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat
rahmat dan karunia-Nya, akhirnya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir pada
jenjang S-I Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) dengan baik. Adapun judul
yang diambil yaitu
“ Perencangan Sistem Informasi Kepegawaian Pada Balai
Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) Lembang
Bandung”
Penulisan Tugas Akhir ini diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan
dalam menempuh sidang ujian sarjana di jurusan Manajemen Informatika, Fakultas
Teknik, Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM).
Dalam penulisan laporan ini, penulis banyak mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak. Berkenaan dengan ini ijinkanlah penulis menyampaikan ucapan
terima kasih yang sebesar-besarnya terutama kepada
Ibunda
dan
Ayahanda
tercinta
yang tak pernah henti-hentinya berjuang dan berdo’a selama dalam proses
perkuliahan sehingga terselesaikannya Tugas Akhir ini.
(5)
v
Selanjutnya tak lupa pula penulis ucapkan terima kasih kepada :
1.
Dr.Ir.Eddy Suryanto Soegoto, M.Sc, selaku Rektor Universitas Komputer
Indonesia Bandung.
2.
Prof. Dr. Ir. Ukun Sastraprawira, M.Sc selaku Dekan Fakultas Teknik dan
Ilmu Komputer UNIKOM.
3.
Dadang Munandar, SE, M.Si selaku ketua Jurusan Manajemen Informatika
UNIKOM .
4.
Imelda ST.M.T selaku dosen wali di Universitas Komputer Indonesia
(UNIKOM).
5.
Para Dosen Manajemen Informatika UNIKOM Bandung yang telah
memberikan pengajaran dengan Ikhlas dan Sabar
6.
Seluruh Staff pengajar jurusan Manajemen Informatika UNIKOM yang telah
membekali ilmu dan pengetahuan kepada penulis selama berada di bangku
kuliah.
7.
Tono Hartono, S.Si, M.T, selaku dosen pembimbing, Bapak Iyan Gustiana ST
selaku dosen penguji I serta Ibu Lusi Melian S.si selaku dosen penguji II,
terimakasih.
8.
Hetty S.sos selaku Kasubag di BBPPKS yang selalu memberikan ilmu dan
bimbingannya selama melakukan penelitian.
9.
Indri S.T dan Pak Dani yang senantiasa memberikan informasi dan penjelasan
sistem yang sedang berjalan pada BBPPKS Lembang Bandung.
(6)