5FSBNQJMFSNVTJL4.1
Sebelum ditemukan alat-alat musik, hampir seluruh karya musik hanya berbentuk melodi yang dinyanyikan dengan suara manusia sehingga zaman ini
disebut zaman musik vokal. Gereja menolak alat-alat musik dalam peribadatan karena dianggap mengganggu suasana beribadat.
Ketika Paus Gregorius I menjabat pimpinan gereja, mulailah diadakan re- organisasi liturgi Katholik dan dimulailah penggunaan musik gregorian sebagai
musik resmi gereja Katholik. Bentuk musik gregorian berupa melodi yang dinyanyikan tanpa iringan musik sehingga tekstur lagu-lagu Gregorian lebih
bersifat sakral dan hanya dimaksudkan untuk meningkatkan mutu dalam ibadah keagamaan. Lagu-lagu Gregorian mampu menimbulkan suasana tenang, mampu
mewakili suara gereja yang sebenarnya. Ritme lagu-lagu Gregorian sangat leksibel, hampir tidak ada tekanan. Kebebasan ritme yang dikembangkan oleh musik Gregorian
menjadikan musik Gregorian mengambang dan hanya mengandalkan improvisasi.
4FKBSBI1FSLFNCBOHBO.VTJLBSBU
Sejarah perkembangan musik Barat dibagi menjadi beberapa periode. Pe- riodisasi itu adalah sebagai berikut.
;BNBO,VOP
;BNBO3FOBJTBOT
Karya musik pada zaman Renaisans banyak dipengaruhi oleh bentuk ruangan gereja yang besar dan kedap suara, sehingga faktor-faktor kejernihan, kelembutan,
dan keseimbangan suara merupakan ciri khusus. Ciri-ciri yang terdapat pada karya-karya pada zaman Renaisans adalah sebagai berikut.
a. Media Penyajian
Permainan musik iringan banyak diperuntukkan bagi penari dan vokalis perorangan. Lagu-lagu koor gereja sebagian besar berbentuk akapella. Alat-
alat musik yang digunakan, antara lain mandolin, lute, harpsicord, hord, clavichord, virginal, keyboard, cornet, dan organ pipa.
b. Ritme
Hampir sebagian besar karya musik zaman Renaisans ditandai dengan ketukan bertekanan berat. Karya musiknya sering terjadi pergantian tanda
tempo dan birama yang berlebihan.
c. Melodi
Gerakan melodi pada zaman ini masih banyak menggunakan langkah- langkah pendek seperti yang digunakan oleh musik gregorian. Melodi untuk
suara tenor digunakan nada panjang.
d. Tekstur
Teksturnya berbentuk poliponik dengan susunan empat suara atau lebih. Pada akhir abad ke-16, suara sopran berperan lebih besar. Harmoni yang
banyak digunakan berbentuk triad pokok.
e. Pola
Pada zaman Renaisans, karya musiknya banyak diciptakan dalam bentuk dan pola, antara lain motet, missa, madrigal, passion, fantasia, dan toccaca.
Pola pembentukan phrase sangat panjang sehingga penyanyi-penyanyi di- tuntut memiliki teknik pernapasan yang prima.
Di unduh dari : Bukupaket.com
Zaman Barok dimulai setelah abad ke-16 dan sering disebut sebagai awal Gaya Modern. Bentuk baru yang menyangkut instrumentasi, metode maupun sum-
ber ide garapan mulai mengalami revolusi meskipun bentuk dan gaya zaman Renaisans masih tampak di sini. Pada abad ke-18, gaya Barok murni dapat terwujud dengan
sempurna.
Bentuk opera mulai disuguhkan untuk khalayak ramai, sedangkan khusus un- tuk konser masih terbatas untuk kalangan bangsawan. Bentuk-bentuk homoponik
mulai muncul di mana-mana. Tangga nada mayor dan minor yang dikembangkan sejak zaman Renaisans mulai dengan sengaja disatukan penggunaannya terutama
di dalam penggarapan musik instrumental.
Ciri-ciri yang terdapat pada karya zaman Barok adalah sebagai berikut.
a. Media Penyajian