7 5
Kimia Kelas X
B. Hukum Perbandingan Tetap Hukum Proust
Tabel 5.1
Hasil Eksperimen Proust
Massa Hidrogen yang Direaksikan
g Massa Oksigen
yang Direaksikan g
Massa Air yang Terbentuk
g Sisa Hidrogen
atau Oksigen g
1 2
1 2
8 8
9
16 9
9 9
18 –
1 g hidrogen 1 g oksigen
–
Dari tabel di atas terlihat, bahwa setiap 1 g gas hidrogen bereaksi dengan 8 g oksigen menghasilkan 9
g air. Hal ini membuktikan bahwa massa hidrogen dan massa oksigen yang terkandung dalam air memiliki
perbandingan yang tetap yaitu 1 : 8, berapapun banyaknya air yang terbentuk. Dari percobaan yang
dilakukannya, Proust mengemukakan teorinya yang terkenal dengan sebutan hukum perbandingan tetap,
yang berbunyi:
Perbandingan massa unsur-unsur penyusun suatu senyawa selalu tetap.
Ada berbagai senyawa yang dibentuk oleh dua unsur atau lebih, sebagai contoh air H
2
O. Air dibentuk oleh dua unsur yaitu unsur hidrogen dan oksigen. Materi mempunyai massa, termasuk hidrogen dan oksigen. Bagaimana
kita mengetahui massa unsur hidrogen dan oksigen yang terdapat dalam air? Seorang ahli kimia Prancis yang bernama Joseph Louis Proust 1754–1826
mencoba menggabungkan hidrogen dan oksigen untuk membentuk air.
Joseph Louis Proust 1754- 1826 seorang ahli kimia
dari Prancis. Pada tahun 1799 menemukan hukum
perbandingan tetap.
Jika kita mereaksikan 4 g hidrogen dengan 40 g oksigen, berapa g air yang terbentuk?
Jawab: Perbandingan massa hidrogen dengan oksigen = 1 : 8.
Perbandingan massa hidrogen dengan oksigen yang dicampurkan = 4 : 40. Oleh karena perbandingan hidrogen dan oksigen = 1 : 8 maka 4 gr hidrogen
memerlukan 4 x 8 g oksigen yaitu 32 g.
Di unduh dari : Bukupaket.com
7 6
Hukum Dasar Kimia
Pada kasus ini oksigen yang dicampurkan tidak bereaksi semuanya, oksigen masih bersisa sebanyak 40 – 32 g = 8 g. Nah, sekarang kita akan menghitung
berapa massa air yang terbentuk dari 4 g hidrogen dan 32 g oksigen. Jawabannya tentu saja 36 g.
Ditulis sebagai H
2
+ O
2
o H
2
O Perbandingan massa
1 g 8 g
9 g Jika awal reaksi
4 g 40 g
. . . g Yang bereaksi
4 g 32 g
36 g Oksigen bersisa =
8 g Hukum Proust dapat dijabarkan lagi, dalam rangka menentukan kadar unsur
atau massa unsur dalam senyawa. Secara umum untuk senyawa : A
m
B
n
• A dalam A
m
B
n
=
r m
n r
m n
mxA A xA B
M A B
• Massa B dalam A
m
B
n
=
r m
n r
m n
nxA B x massa A B
M A B
Oleh karena itu dapat juga diturunkan kadar zat dalam campuran, cuplikan, atau mineral, atau bijih.
zat dalam campuran =
Banyaknya zat tersebut x
Banyaknya campuran 100
Berapa kadar C dalam 50 g CaCO
3
? A
r
: C = 12; O= 16; Ca=40
Jawab: Massa C = A
r
C M
r
CaCO
3
x massa CaCO
3
= 12100 x 50 g = 6 g Kadar C = massa C massa CaCO
3
x 100 = 650 x 100 = 12
Dari uraian di atas dapat disimpulkan sifat-sifat senyawa sebagai berikut. 1. Tergolong zat tunggal.
2. Homogen. 3. Dengan cara kimia dapat diuraikan menjadi dua jenis zat atau lebih.
4. Terdiri dari dua jenis unsur atau lebih dengan perbandingan tertentu. 5. Mempunyai sifat-sifat tertentu yang berbeda dari sifat unsur-unsur
penyusunnya sifat unsur penyusun senyawa tidak tampak lagi.
Di unduh dari : Bukupaket.com
7 7
Kimia Kelas X
Coba Sendiri: Ambil serbuk besi dan belerang. Diketahui bahwa perbandingan unsur besi
Fe dan belerang S membentuk besi belerang FeS sebesar 7 : 4. Lakukan beberapa percobaan dengan jumlah besi dan belerang yang bervariasi, catat
dan lengkapi data sebagai berikut.
Besi g
7 10
. . . . . .
. . .
Belerang g
Besi Belerang
g Sisa
Besi Belerang
C. Hukum Perbandingan Berganda Hukum Dalton