Tata nama alkana Alkana

144 Hidrokarbon Berdasarkan tabel di depan dapat dilihat bahwa perbedaan kesepuluh senyawa di atas terletak pada jumlah gugus metilena –CH 2 –. Senyawa dengan kondisi demikian disebut homolog. Susunan senyawa yang dibuat sedemikian rupa sehingga perbedaan dengan tetangga dekatnya hanya pada jumlah metilena disebut deret homolog.

a. Tata nama alkana

Penamaan alkana mengikuti sistem IUPAC, yaitu sistem tata nama yang didasarkan pada gagasan bahwa struktur sebuah senyawa organik dapat digunakan untuk menurunkan namanya dan sebaliknya, bahwa suatu struktur yang unik dapat digambar untuk tiap nama. Dasar sistem IUPAC yaitu alkana rantai lurus. 1 Alkana rantai lurus tidak bercabang Alkana rantai lurus diberi nama sesuai dengan jumlah atom karbonnya sebagaimana tercantum dalam tabel di atas. Terkadang ditambahkan normal n di depan nama alkana. Contoh: CH 3 – CH 2 – CH 2 – CH 3 n–butanabutana CH 3 – CH 2 – CH 3 n–propanapropana 2 Alkana siklis rantai tertutup Alkana rantai siklis tertutup diberi nama menurut banyaknya atom karbon dalam cincin, dengan penambahan awalan siklo-. Contoh: H 2 C – CH 2 | | siklobutana H 2 C – CH 2 Substituen Halogen –F Fluoro- –Cl Kloro- –Br Bromo- –I Iodo- Senyawa Halogen Nama 3 Alkana bercabang memiliki rantai samping Senyawa alkana terkadang berikatan dengan unsur lain pada salah satu atau beberapa atom karbonnya. Unsur lain dalam rantai alkana tersebut biasa dinamakan substituen . Jenis substituen alkana yang sering dijumpai yaitu gugus alkil. Gugus alkil adalah alkana yang kehilangan 1 atom H. Penamaannya sama dengan alkana, hanya akhirannya diubah menjadi -il. Rumus umumnya C n H 2n+1 . Tabel 8.2 berikut menyajikan deret gugus alkil. Di unduh dari : Bukupaket.com 145 Kimia Kelas X Jika alkana memiliki rantai samping maka penamaannya mengikuti aturan sebagai berikut. 1 Rantai terpanjang merupakan rantai utama. 2 Rantai utama diberi nomor mulai dari ujung rantai yang memiliki substituen. 3 Urutan penulisan nama : nomor cabang, nama cabang, nama alkana rantai utama. 4 Jika terdapat gugus metil pada atom C nomor 2, nama alkana diberi awalan iso. Contoh: CH 3 – CH – CH 2 – CH 3 o rantai terpanjang : butana | CH 3 C 1 – C 2 – C 3 – C 4 o penomoran diawali dari ujung yang paling dekat dengan substituencabang. Jadi, nama senyawa di atas: 2-metil-butanaisobutana. CH 3 – CH – CH 2 – CH 3 o rantai terpanjang: pentana bukan butana | CH 2 | CH 3 Tabel 8.2 Gugus Alkil Jumlah Karbon Struktur Rumus Molekul 1 CH 3 – CH 3 – Metil 2 CH 3 – CH 2 – C 2 H 5 – Etil 3 CH 3 – CH 2 – CH 2 – C 3 H 7 – Propil 4 CH 3 – CH 2 2 – CH 2 – C 4 H 9 – Butil 5 CH 3 – CH 2 3 – CH 2 – C 5 H 11 – Pentilamil 6 CH 3 – CH 2 4 – CH 2 – C 6 H 13 – Heksil 7 CH 3 – CH 2 5 – CH 2 – C 7 H 15 – Heptil 8 CH 3 –CH 2 6 – CH 2 – C 8 H 17 – Oktil 9 CH 3 – CH 2 7 – CH 2 – C 9 H 19 – Nonil 10 CH 3 – CH 2 8 – CH 2 – C 10 H 21 – Dekil Nama Di unduh dari : Bukupaket.com 146 Hidrokarbon CH 3 – 3 CH – 4 CH 2 – 5 CH 3 o penomoran | 2 CH 2 | 1 CH 3 Jadi, nama senyawa di atas: 3-metil-pentana. CH 3 – CH – CH 2 – CH 2 – CH 3 | Br Nama senyawa di atas: 2-bromo-pentana 5 Jika alkana memiliki cabang yang sama lebih dari satu, nama cabang digabung menjadi satu dan diberi awalan di-jumlah cabang ada dua, tri-jumlah cabang ada 3, tetra-jumlah cabang ada empat. Contoh: CH 3 | H 3 C – C – CH 2 – CH 2 – CH 3 o 2,2-dimetil-pentana | CH 3 6 Jika alkana memiliki cabang yang berbeda, penulisan nama diurutkan berdasarkan urutan abjad. Contoh: Br | H 3 C – CH – CH 2 – CH 2 – CH 3 o 3-bromo, 2-metil-pentana | CH 3

b. Isomer alkana